Menggali Sumber Kitab Suci dan Kepustakaan tentang Pendidikan Agama Khonghucu
87
dapat menjamin panennya. Seorang tukang yang baik dapat mengerjakan bahannya dengan terampil, tetapi ia tidak dapat menjamin kemasyhurannya. Seorang yang baik
dapat memelihara jalannya sehingga dapat mewujudkan sistem dan tata tertib pada jalannya, tetapi ia tidak dapat menjamin penerimaan jalannya oleh dunia. Nah, engkau
tidak memelihara jalan itu, tetapi hanya memikirkan tentang diterimanya. Ci, aku khawatir engkau tidak cukup tinggi menetapkan tujuanmu.” Dengan sabda ini, Nabi
Kongzi mengajarkan bahwa kemampuan manusia terbatas pada lapisan fenomenal. Yang tergolong pada lapisan noumenal hanya menjadi wewenang Tian.
Zigong keluar dan Yanhui masuk. Nabi Kongzi mengulangi pertanyaan itu. Yanhui menjawab, “Guru, dao-mu sangat agung. Oleh karena itu, dunia tidak dapat
menerimanya. Walaupun demikian, biarlah Guru tetap besertanya. Apa bahayanya tidak diterima? Tak ada. Kenyataan seseorang tidak diterima oleh dunia membuktikan
bahwa ia adalah seorang junzi sejati. ”Nabi Kongzi sangat gembira dengan jawaban itu. Ia tersenyum dan dengan berkelakar. Nabi Kongzi bersabda, “Begitukah?” O, Yan,
bila engkau menjadi kaya raya, aku rela menjadi pelayan utamamu.”
Nabi Kongzi menyetujui pendapat Yanhui karena jawaban Yanhui menandakan bahwa seorang yang berpijak pada kebajikan, ia menjalankan firman Tian. Meskipun ia tidak
disukai oleh orang-orang di sekitarnya, kalau tidak terpengaruh oleh suasana yang negatif dan menyadari panasnya api candradimuka, pasti ia akan berhasil
mempertahankan sifat mulia Tian di dalam dirinya. Dapat bertahan atau tidak, ia masih erat bertautan dengan memperoleh atau tidak kekuatan transendental itu.
Nabi Kongzi beriman bahwa ia mendapat mandat dan dukungan Tuhan Yang Maha Esa.
Keimanan Nabi Kongzi pada Tian sungguh terang benderang bagaikan matahari yang sinarnya dapat mengaburkan pandangan semua orang. Jika mata seseorang kabur
sehingga tidak dapat melihat, hal ini hanya membuktikan terbatasnya kemampuan matanya dan tidak menyangkal adanya matahari.
Semua umat beragama mengakui bahwa ajaran agama yang dianut berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Demikian pula umat Khonghucu meyakini bahwa agama
Khonghucu berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan Yang Maha Esa telah mengutus Nabi untuk mengajarkan manusia melalui sabda-sabda dan teladan kehidupannya
yang dicatat dalam Kitab Sishu, Wujing dan Xiaojing.
Kitab suci adalah sumber tertulis bagi umat untuk dapat memahami ajaran dan nilai- nilai yang dibawakan suatu agama. Kitab suci umat Khonghucu diyakini sebagai
sumber tuntunan hidup bagi umat manusia dan sumber solusi dalam menjawab berbagai tantangan zaman. Hanya seorang Nabi yang benar-benar mampu
membukukan pokok-pokok hukum kehidupan ini. Nabi adalah seseorang yang beroleh pencerahan batin sehingga mendapatkan firman Tian. Berikut ini ayat-ayat
88
87 88
dalam Kitab Suci yang menyatakan kebesaran para Nabi di antara umat manusia kebanyakan.
“
Nabi dijelmakan bukan tanpa makna; melainkan telah menetapkan hukum agar mengungkapkan kehendak Tian. Demikianlah Nabi Kongzi sebagai mu duo
menetapkan Hukum bagi dunia.” “Dahulu, Nabi membukukan Yi Jing ialah oleh bantuan rahasia Cahaya Yang Maha Roh
yang telah menciptakan peraturan-peraturan penggunaan rumput xi archillea sibirica”
“Maha besar Jalan Suci Nabi, Sangat luaslah Dia, berlaksa wujud dikembangkan dan dipelihara, kemuliaannya meninggi langit. Alangkah besar peranan yang dijalankan-
Nya, daripadanya ditetapkan tiga ratus macam tata susila dan tiga ribu macam peraturan. Hal ini menantikan orang kemudian yang dapat melaksanakannya…”
“Baginda pengemban Firman Tuhan Yang Maha Kuasa itu mengatur tanah bawahannya; diangkat orang-orang untuk memangku berbagai jabatan di berbagai
daerah. Demikianlah dibukukan Guzuo, Jiugong dan Gaoyu.”
“Nabi Gao Yao membabarkan nasihat–nasihatnya, Yu menyempurnakan pahalanya Di Shun Raja Suci Shun pengemban Firman Tian Yang Maha Kuasa meneruskan
dengan amanat-amanatnya, demikianlah dibukukan Dayu Mo Nasihat Yu Agung, Gaoyao Mo Nasihat Gao Yao, dan menteri Yi dan Ci.”
“Dia serasi dengan Langit dan Bumi, maka tidak melanggar. Pengetahuannya mencakup berlaksa benda dan Jalan sucinya membereskan bawah langit ini; maka
tidak berkesalahan. Berjalan berdamping dengan apa pun tidak hanyut. Bahagia di dalam Tian dan mengerti akan Firman. Maka tiada sedih cemas. Ia selamat di
tanahnya, sentosa di dalam kedudukannya dan murnilah Cinta Kasihnya. Maka benar- benar mampu mencinta.”
“Hanya seorang yang telah mencapai Puncak Iman di dunia ini dapat membukukan dan menghimpun Kitab Besar Dunia, menegakkan Pokok Besar Dunia; mengetahui
peleburan dan pemeliharaan di antara langit dan bumi. Maka adakah tempat lain yang lebih teguh untuk bersandar?”
Mengzi berkata, “Ajaran yang diwariskan oleh seorang yang berkedudukan tinggi dalam lima keturunan sudah akan terputus. Yang diwariskan oleh seorang biasa,
dalam lima keturunan juga akan terputus. Aku sekali pun tidak dapat langsung menjadi murid Nabi Kongzi, namun dapat menuntut ajarannya dari orang-orang lain.”
Nabi Kongzi meskipun sudah berjarak ribuan tahun dan ribuan kilometer dari berbagai belahan dunia, namun ajaran nabi dan penerusnya sangat dihormati di dunia hingga
saat ini. Tak peduli apakah mereka memahami sebagai suatu agama, falsafah, etika moral atau bahkan tidak setuju sama sekali, ajaran Nabi Kongzi bagaikan mentari dan
rembulan yang tidak terpengaruh oleh komentar ataupun pandangan siapa pun.
89
Sebagai pengantar mempelajari kitab suci, berikut ini adalah ayat-ayat yang menjelaskan isi dan manfaat yang dapat diperoleh dengan mempelajarinya.
1. Sebagai sumber memahami jalan suci Tian – di – ren dan hakikat kehidupan ini
“Dahulu, Nabi membukukan kitab Yi Jing dengan mematuhi pola hukum yang merupakan perwujudan watak sejati dan firman. Demikianlah menegakkan jalan suci
Tuhan Yang Maha Esa, yang dinamai yin dan yang; menegakkan Jalan Suci Bumi yang dinamai lemah dan kuat jiu dan kong; dan menegakkan jalan suci manusia yang
dinamai cinta kasih dan kebenaran” Bab II: 4.
“Dengan menengadah memeriksa kecemerlangan tanda-tanda di langit, menunduk memeriksa hukum-hukum dan hal-hal yang berkaitan dengan bumi; maka Nabi
memahami sebab gelap dan terang, melacak semua asal-muasal dan akhir pulangnya. Maka dipahami tentang mati dan hidup; betapa sari dan semangat
menjadikan benda serta mahluk, dan bagaimana mengembaranya hun arwah menjadikan perubahan. Demikianlah diketahui bagaimana sifat-hakikat daripada gui
shen nyawa dan roh.
“Kongzi meneruskan ajaran Yao dan Shun, mengembangkan ajaran Raja Wen dan Wu; di atas sesuai dengan peredaran alam semesta, dan di bawah sesuai dengan air dan
tanah. Sebagai langit dan bumi tiada sesuatu yang tidak didukungnya dan tiada sesuatu yang tidak diteduhinya. Sebagai empat musim saling berganti, sebagai
matahari dan bulan berseling memberi cahaya. Berlaksa wujud terpelihara dengan tidak saling mencelakakan, begitupun jalan suci terlaksana dengan tiada yang saling
bertentangan. Kebajikan langit dan bumi kecil, Dia sebagai air sungai mengalir; besar, Dia membentuk dan melebur segala sesuatu. Inilah yang menjadikan
kebesaran langit dan bumi.”
Nabi bersabda, “Bukankah Yi Jing itu Kitab Maha Besar?” Adalah dengan Yi itu, Nabi memuliakan Kebajikan dan meluaskan karyanya. Semakin luhur kebijaksanaannya,
semakin rendah hati dalam susila. Keluhurannya berpokok kepada Tian, Tuhan Yang Maha Esa dan kerendahan hatinya berpedoman kepada bumi.”
2. Sebagai sumber bimbingan menjalani kehidupan ini sesuai kodrat kemanusiaan yang telah Tian Firmankan
Dalam kata pengantar Zhuxi pada Kitab Daxue dan Zhongyong tertulis, Guruku Chengzi berkata, “Daxue adalah Kitab Warisan Mulia kaum Kong yang merupakan
Ajaran Permulaan untuk masuk Pintu Gerbang Kebajikan. Dengan ini akan dapat
90
89 90
diketahui urutan cara belajar orang-orang jaman dahulu. Hanya oleh terpeliharanya Kitab ini, selanjutnya dapat dipelajari baik-baik kitab Lunyu dan Mengzi. Maka yang
bermaksud belajar hendaklah mulai dengan bagian ini. Dengan demikian tidak akan keliru.”
Guruku Zhengzi berkata, “… Kitab ini berisi ajaran rohani pemeluk agama Khonghucu. Zisi cucu Nabi Kongzi khawatir lama kelamaan akan berkurang isinya, maka
dibukukan untuk diserahkan kepada Mengzi…. Yang dapat baik-baik membacanya, sehingga memperoleh sarinya, akan dapat memakainya sepanjang hidup dan tidak
dapat menghabiskannya.”
“
Kebajikan besar langit dan bumi ialah hidup; mestika besar seorang Nabi ialah kedudukannya sebagai utusan Tuhan Yang Maha Esa. Untuk siapakah ia menjaga
kedudukannya? – untuk manusia; bagaimana ia menghimpun banyak manusia? – dengan membawakan kesejahteraan. Hukum yang digunakan untuk mengatur
kesejahteraan, sabda-sabda yang digunakan untuk meluruskan, larangan-larangan agar rakyat tidak melakukan hal yang buruk; itulah kebenarannya.”
“Hendaknya terdapat cinta kasih antara ayah dan anak; terdapat Kebenaran antara pemimpin dan pembantu; terdapat kesusilaan antara tamu dan tuan rumah; terdapat
kebijaksanaan. Kebijaksanaan untuk mengenal para Bijaksana dan mengikuti jalan suci Tuhan Yang Maha Esa yang dibawakan oleh para Nabi…”
Disabdakan dalam Li Ji XXIII: 2 bagian Jing Jie, Membedah Kitab Suci, “Orang yang ramah, lembut, tulus, baik dan tidak bodoh, tentu karena dalam pemahamannya
tentang Shi Jing Kitab Sanjak. Orang yang luas dan menembusi; mengetahui apa yang telah jauh dan kuno, serta tidak munafik, tentu karena dalam pemahamannya
tentang Shu Jing Kitab Dokumen Sejarah. Orang yang luas dan murah hati, terbuka dan jujur, serta tidak cenderung boros, tentu karena dalam pemahamannya tentang
Yue Jing kitab Musik. Orang yang bersih, tenang, mengerti makna inti dan lembut, dan tidak suka memaksa akal sehat, tentu karena dalam pemahamannya tentang Yi
Jing Kitab Perubahan. Orang yang perilakunya hormat cermat, berwibawa, dan penuh kesungguhan, tidak rewel atau mudah kesal tentu karena dalam
pemahamannya tentang Li Jing Kitab Kesusilaan. Orang yang mampu menyesuaikan bahasanya dengan apa yang hendak mereka katakan, dan tidak suka
mengacau, tentu karena dalam pemahamannya tentang Chunqiu Jing.”
Masih banyak ayat-ayat suci yang menyatakan bahwa Tuhan Yang Maha Esa adalah sumber penulisan kitab-kitab suci agama Khonghucu. Dengan demikian, kitab suci
diturunkan Tuhan Yang Maha Esa melalui para Nabi untuk membimbing umat manusia hidup selaras dengan kodrat kemanusiaannya.
91