Menanya Alasan Mengapa Diperlukan Agama dan Nilai-Nilai Spiritual Khonghucu.
131
kesatuan bangsa? Untuk melengkapi, coba Anda baca kitab Lunyu XIII: 23, Lunyu XVII: 2, Lunyu VI: 30.3 dan Lunyu XV: 40.
Pemuda dan Dekadensi Moral
Posted on October 31, 2008 by nu2jelajah Sudah menjadi wacana umum bahwa dekadensi moral yang terjadi pada
kawula muda telah mencapai titik mengkhawatirkan. Terjadinya pelanggaran norma-norma sosial yang dilakukan oleh para muda- mudi merupakan
masalah terpenting bangsa ini dalam rangka perbaikan sumber daya manusianya. Karena ketika sebuah etika sosial masyarakat tidak
diindahkan lagi oleh kaum muda, maka laju lokomotif perbaikan bangsa dan negara akan mengalami hambatan.
Beberapa contoh dekadensi moral dapat dilihat seperti di bawah ini.
Tawuran
Sering sekali kita mendengar kasus tawuran antar pelajar, khususnya di kota- kota besar seperti Jakarta, Medan, dan Surabaya. Hal itu seakan sudah
menjadi kebiasaan di kalangan remaja kita. Bahkan ironisnya persoalan yang memicu terjadinya kontak fisik itu adalah hal-hal yang sangat
remeh. Misalnya karena minta rokok dan tidak diberi atau karena ketersinggungan yang hanya bersifat dugaan semata. Hal-hal semacam itu
berpotensi sekali untuk menyulut api bentrokan antarpelajar. Kontak fisik seolah menjadi solusi satu-satunya untuk menyelesaikan persoalan yang
sedang dihadapi. Mereka tidak lagi memikirkan akibat yang akan diderita oleh berbagai pihak. Bahkan mereka tidak menghiraukan lagi kalau tindakan
mereka itu akan menimbulkan kerugian yang sangat besar; baik bagi diri sendiri,keluarga, ataupun sosial.
Miras dan Narkoba
Dari dua juta pecandu narkoba dan obat-obat berbahaya narkoba, 90 persen adalah generasi muda, termasuk 25.000 mahasiswa. Karena itu, narkoba
menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup bangsa. Alwi Nurdin, Kepala Kanwil Depdiknas DKI mengatakan, ‘Sebanyak 1.015 siswa di 166
SMU di Yogyakarta selama tahun 19992000 terlibat tindak penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan narkoba. Sedangkan 700 siswa sisanya ditindak
dengan pembinaan agar jera, dan tidak mempengaruhi teman lain yang belum terkena sebagai pengguna narkoba. Para siswa penyalahgunaan narkoba
tersebar di Jakarta-Utara Jakut sebanyak 248 orang dari 26 SMU, Jakarta- Pusat atau Jakpus 109 di 12 SMU, Jakarta-Barat atau Jakbar 167 di 32
SMU, Jakarta-Timur atau Jaktim 305 di 43 SMU dan Jakarta- Selatan atau Jaksel 186 di 40 SMU, kompas, 05 Februari 2001.
132
131
kesatuan bangsa? Untuk melengkapi, coba Anda baca kitab Lunyu XIII: 23, Lunyu XVII: 2, Lunyu VI: 30.3 dan Lunyu XV: 40.
132
Negara kita sedang mengalami ancaman badai yang sangat mengkhawatirkan. Peredaran minuman keras miras dan narkoba pun
semakin hari semakin mengarah pada peningkatan yang siknifikan. Tidak jarang kita baca, dengar, atau lihat dalam beberapa media cetak dan
elektronik akan tindak kriminal yang bersumber dari penggunaan kedua jenis barang di atas. Kurva peningkatan peredaran miras dan narkoba itu tidak
terlepas dari dampak negatif semakin mengguritanya tempat-tempat hiburan malam yang tersaji manis di hampir sudut kota-kota besar. Bahkan ironisnya,
peredaran itu sekarang tidak hanya terbatas pada kalangan tertentu, namun sudah merebah kepada anak-anak yang dikategorikan masih di bawah umur.
Ada beberapa dampak negatif atau kerugian bagi pecandu miras dan narkoba;
Pergaulan Bebas pornografi dan pornoaksi
Seiring dengan derasnya arus globalisasi yang menjadikan dunia ini semakin sempit, maka di waktu yang sama hal itu akan membawa sebuah
konsekwensi; baik positif atapun negatif. Kita tidak akan membicarakan mengenai konsekuensi positif dari globalisasi saat ini. Karena hal itu tidak
akan membahayakan rusaknya moral generasi muda. Namun yang menjadi perhatian kita adalah efek atau dampak negatif yang dibawa oleh arus
globalisasi itu sendiri yang mengakibatkan merosotnya moral para remaja saat ini.
Di antara sekian banyak indikator akan rusaknya moral generasi suatu bangsa adalah semakin legalnya tempat-tempat hiburan malam yang menjerumuskan
anak bangsa ke jurang hitam. Bahkan bukan merupakan hal yang tabu lagi di era sekarang ini, hubungan antarmuda mudi yang selalu diakhiri dengan
hubungan layaknya suami-isteri atas landasan cinta dan suka sama suka. Sebuah fenomena yang sangat menyedihkan tentunya ketika prilaku
semacam itu juga ikut disemarakkan oleh para muda-mudi yang terdidik di sebuah instansi berbasis agama. Namun itulah fenomena sosial yang harus
kita hadapi di era yang semakin bebas dan arus yang semakin global ini.
Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, akan semakin memudahkan para remaja untuk mengakses hal-hal yang mendukung
terciptanya suasana yang serba bebas. Hal-hal yang dahulu di anggap tabu dan masih terbatas pada kalangan tertentu, kini seakan sudah menjadi
konsumsi publik yang dapat diakses di mana saja. Sebagai contoh konkrit adalah merebaknya situs-situs berbau pornografi dapat dengan mudah
dikonsumsi oleh para pengguna internet. Memang di satu sisi tidak bisa dinafikan, bahwa internet memberikan kontribusi besar dalam perkembangan
moral dan intelektual. Akan tetapi dalam waktu yang sama, internet juga dapat menghancurkan moral, intelektual dan mental generasi sebuah negara.
Berdasarkan penelitian tim KPJ Klinik Pasutri Jakarta saja, hampir 100 persen remaja anak SMA, sudah melihat media-media porno, baik itu dari situs
internet, VCD, atau buku-buku porno lainnya, Harian Pikiran Rakyat, minggu 06 Juni 2004.
Kesimpulan:
Jadi banyak faktor yang menyebabkan generasi muda sekarang mengalami dekadensi moral dan penanggulangannya adalah dengan membentuk sistem
133
keluarga yang kuat, membangun karakter dan pengokohan ajaran moral atau ajaran agama.
Menurut Anda, apakah dekadensi moral berkaitan dengan agama, religiusitas ataukah spiritualitas? Atau ada pendapat lain?
KPK Keluarkan Sprindik Dua Hakim Terkait Suap
Wed,05 March 2014 | 15:20 Jakarta, 53 Antara - Komisi Pemberantasan Korupsi mengeluarkan surat
perintah penyidikan atau sprindik untuk dua hakim yang diduga terlibat suap dana Bantuan Sosial Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat. KPK mengembangkan
penyidikan Tipikor penanganan perkara Bansos di Bandung.
Penyidik mengeluarkan sprindik atas nama hakim PSS selaku hakim tinggi di Pengadilan Tinggi Jawa Barat, kata Juru Bicara KPK Johan Budi di kantornya,
Jakarta, Rabu. Menurutnya, penyidik telah menemukan dua alat bukti yang cukup. Sehingga bisa disimpulkan diduga ada keterlibatan pihak-pihak yang tersangkut
dalam skAndal Bansos Pemkot Bandung.
PSS sendiri merupakan hakim yang tergabung dalam majelis hakim di tingkat banding yang menangani perkara Bansos di Bandung.
Selain untuk hakim berinisial PSS itu, KPK juga mengeluarkan sprindik untuk hakim lain, RC. Kemudian terkait dengan pengembangan perkara kasus yang
sama, penyidik juga menemukan dua alat bukti yang cukup. Hasil gelar perkara beberapa waktu lalu, dikeluarkan sprindik untuk RC, selaku hakim ad hoc di
Pengadilan Tipikor Bandung, katanya.
KPK menyangkakan hakim PSS dan RC diduga melanggar pasal 12 huruf a atau huruf c atau pasal 6 ayat 2 atau pasal 5 ayat 2 atau pasal 11 UU Tipikor juncto
pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Dua hakim tersebut diduga menerima uang suap dari TH yang merupakan orang kepercayaan bekas Wali Kota Bandung DR. Uang suap
itu dimaksudkan untuk memengaruhi hasil persidangan dalam perkara korupsi Bansos Pemkot Bandung. Antara T.A061BT. SusiloT. Susilo 05-03-2014
14:55:56
Bagaimana tanggapan Anda mengenai berita ini? Apa yang ada di dalam hati dan pikiran Anda? Bagaimana nilai-nilai spiritual Khonghucu dapat menjadi
determinan pembangunan bangsa yang berkarakter?
134
儒 教 誠 信 之 天 命 之 謂 性,率 性 之 謂 道,修 道 之 謂 教。
大 學 之 道,在 明 明 德 在 親 民
在 止 於 至 善。 惟 德 動 天
咸 有 一 德
天 命
性 性
道 教
大
學 明
德 親
民 至 善
惟 德 動 天
咸 有 一 德
善哉
133
oral atau
Menurut Anda, apakah dekadensi moral berkaitan dengan agama, religiusitas ataukah spiritualitas? Atau ada pendapat lain?
Bagaimana tanggapan Anda mengenai berita ini? Apa yang ada di dalam hati dan pikiran Anda? Bagaimana nilai-nilai spiritual Khonghucu dapat menjadi
determinan pembangunan bangsa yang berkarakter?
134