25
3. Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual dalam Pembelajaran Sistem SCADA Supervisory Control and Data Acquisition
a. Definisi pembelajaran
Pembelajaran menurut Degeng dalam Hamzah B. Uno 2010: 4 merupakan upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini, secara implisit dijelaskan
bahwa dalam pembelajaran memuat
kegiatan memilih, menetapkan,
mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Dalam pendapat yang sejalan, Nasution mendeskripsikan bahwa
pembelajaran merupakan aktivitas mengorganisir atau mengatur lingkungan sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar mengajar Sugihartono, 2007:
80. Teori dari Nasution dapat dipahami bahwa dalam sebuah pembelajaran terdapat banyak aspek yang ada di dalamnya. Fenomena tersebut dibuktikan
dengan proses pembelajaran dewasa ini yang tidak hanya bergantung pada guru dan murid, tetapi banyak faktor lain seperti media, alat peraga, perpustakaan,
internet, dan sebagainya yang dianggap relevan dengan kegiatan belajar siswa. Pada tataran yang lebih khusus, Biggs memisahkan konsep pembelajaran
menjadi tiga macam, yaitu pembelajaran dalam pengertian kuantitatif, pembelajaran dalam pengertian institusional, dan pembelajaran dalam pengertian
kualitatif. Pembelajaran dalam arti kuantitatif berarti guru hanya melakukan proses penularan pengetahuan kepada murid. Pembelajaran dalam arti institusional
dimaknai sebagai proses penataan kegiatan belajar berjalan efisien. Sedangkan pembelajaran dalam arti kualitatif yaitu pembelajaran yang dilakukan dengan
membantu siswa tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga
26 melibatkan siswa dalam aktivitas belajar yang efektif dan efisien Sugihartono,
2010: 80-81. Dari berbagai pendapat sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran merupakan upaya peningkatan pengetahuan siswa melalui berbagai proses mengingat, menafsirkan, mencari informasi.
b. Mata pelajaran sistem SCADA
Sistem SCADA Supervisory Control and Data Acquisition telah lama dikenal dalam dunia industri. Sistem SCADA merupakan sistem kontrol yang
sekarang banyak sekali digunakan dalam pabrik maupun pembangkit listrik. Clarke dan Reynders 2004: 13
dalam buku “Practical Modern SCADA Protocols” menjelaskan bahwa SCADA merupakan kombinasi dari dua hal pokok yaitu
telemetri dan akuisisi data. Sistem SCADA meliputi pengumpulan informasi, transfer kembali kepada server pusat, melaksanakan analisis dan pengendalian
dan menampilkan informasi tersebut dalam bentuk angka kepada operator. Selaras dengan Clarke dan Reynders, Wicaksono 2012:5 mendefinisikan
pengertian sistem SCADA secara sederhana yaitu sistem yang dapat melakukan pengawasan, pengendalian dan akuisisi data terhadap sebuah plant. Definisi
secara formal disampaikan oleh NIST National Institute of Standards and Technology yang mengatakan bahwa sistem SCADA ialah sistem terdistribusi
yang digunakan untuk mengendalikan aset-aset yang tersebar secara geografis, sering terpisah ribuan kilometer persegi, dimana kontrol dan akuisisi data terpusat
sangat penting bagi operasi sistem.
27 Mata pelajaran sistem SCADA pada jenjang sekolah menengah kejuruan
SMK merupakan tahap pengenalan kepada siswa agar menciptakan keterampilan untuk dunia industri. Proses pengenalan tersebut dapat memberikan
pengetahuan dasar sehingga pada saat siswa dapat mengimplementasikan di dunia industri. Materi dalam mata pelajaran sistem SCADA meliputi pengenalan
komponen sistem SCADA, SCADA software, dan aplikasi sistem SCADA pada dunia industri.
Berdasarkan paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran sistem SCADA yang akan
dilakukan adalah mengintegrasikan antara materi pembelajaran sistem SCADA meliputi pengenalan komponen sistem SCADA, SCADA software, dan aplikasi
sistem SCADA agar sesuai dengan realitas yang akan dihadapi di lapangan.
B. Penelitian Yang Relevan