17
b. Guling Depan
Muhajir 2004: 133 berpendapat bahwa “guling ke depan adalah
berguling ke depan atas bagian belakang badan tengkuk, punggung, pinggang, dan pinggul bagian belakang”. Latihan guling ke depan dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu: guling ke depan dengan sikap awal jongkok dan guling ke depan dengan sikap awal berdiri.
Menurut Berty Tilarso 2000: 1, lebih detail lagi bahwa gerakan guling depan dibagi menjadi beberapa fase mulai dari sikap berdiri kemudian badan
diturunkan sehingga menjadi labil dengan cara memindahkan titik berat badan ke depan atau dari kedua kaki ke kedua tangan. Ini adalah fase awal gerakan sebagai
fase awal pendukung gerakan 1-3. Mulai tolakan kedua kaki, titik berat badan dibawa ke kedua tangan yang sedang bertumpu atau fase kedua fase pendukung
gerakan 4-5. Pada fase utama, kedua tangan dibengkokan, kecepatan penurunan badan mulai dikurangi sampai kedua pundak menyentuh matras. Selanjutnya
badan digulingkan ke depan dengan cepat melalui bantuan dorongan kedua kaki dan tangan yaitu gerakan 6
– 11. Setelah sampai ke posisi jongkok yang stabil diteruskan keberdiri tegak sebagai fase fungsi akhir 12 -13.
18
Gambar 1. Fase Gerakan Mengguling ke Depan
Berty Tilarso, 2000: 1 Kesalahan-kesalahan yang biasa terjadi saat guling depan menurut Muhajir
2004: 135 yaitu: 1
Kedua tangan yang bertumpu tidak tepat dibuka terlalu lebar atau terlalau sempit, terlalu jauh atau terlalu dekat dengan ujung kaki.
2 Tumpuan salah satu atau kedua tangan kurang kuat, sehingga
keseimbangan badan kurang sempurna dan akibatnya badan jatuh ke samping
3 Bahu tidak diletakkan di atas matras saat tangan dibengkokkan.
4 Saat gerakan berguling ke depan kedua tangan tidak ikut bertolak.
Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa untuk menguasai guling ke depan dengan baik, terlebih dahulu harus belajar mengkoordinasikan tenaga atau
impuls yang datang dari setiap bagian tubuh yang berbeda dan juga meningkatkan keberanian anak. Selain itu juga harus dapat dipelajari, bagaimana si anak
membiasakan diri memfungsikan kedua tangannya dalam menahan kecepatan gulingan badan. Bila hal ini terabaikan, dapat mengakibatkan cedera pada ruas
tulang leher.
19
3. Hakikat PermainanBermain