F F Asosiasi Bebas Asosiasi Bebas Interpretasi Interpretasi
KONSELING KONSELING
Proses konseling difokuskan pada usaha menghayati Proses konseling difokuskan pada usaha menghayati
kembali pengalaman-pengalaman masa kanak- kembali pengalaman-pengalaman masa kanak-
kanak. kanak.
Pengalaman masa lampai ditata, dianalisis, dan Pengalaman masa lampai ditata, dianalisis, dan
ditafsirkan dengan tujuan untuk merekonstriksi ditafsirkan dengan tujuan untuk merekonstriksi
kepribadian. kepribadian.
Menekankan dimensi afektif dalam membuat Menekankan dimensi afektif dalam membuat
pemahaman ketidakdasaran. pemahaman ketidakdasaran.
Pemahaman intelektual penting, tetapi yang lebih Pemahaman intelektual penting, tetapi yang lebih
penting mengasosiasikan antara perasaan dan penting mengasosiasikan antara perasaan dan
ingatan dengan pemahaman diri. ingatan dengan pemahaman diri.
hubungan konselor dengan klien, yaitu aliansi dan hubungan konselor dengan klien, yaitu aliansi dan
transferensi. transferensi.
Aliansi : Aliansi :
sikap klien kepada konselor yang relatif rasional, sikap klien kepada konselor yang relatif rasional,
realistik, dan tidak neurosis merupakan prakondisi realistik, dan tidak neurosis merupakan prakondisi
untuk terwujudnya keberhasilan konseling. untuk terwujudnya keberhasilan konseling.
Tranferensi : Tranferensi :
- pengalihan segenap pengalaman klien di masa - pengalihan segenap pengalaman klien di masa
lalunya terhadap orang-orang yang menguasainya lalunya terhadap orang-orang yang menguasainya
yang ditujukan kpd konselor yang ditujukan kpd konselor
- merupakan bagian dari hubungan yang sangat - merupakan bagian dari hubungan yang sangat
penting untuk dianalisis penting untuk dianalisis
- membantu klien untuk mencapai pemahaman - membantu klien untuk mencapai pemahaman
tentang bagaimana dirinya telah salah dalam tentang bagaimana dirinya telah salah dalam
menerima, menginterpretasikan, dan merespon menerima, menginterpretasikan, dan merespon
pengalamannya pada saat ini dalam kaitannya pengalamannya pada saat ini dalam kaitannya
dengan masa lalunya. dengan masa lalunya.
Peran utama konselor dalam konseling ini Peran utama konselor dalam konseling ini
adalah membantu klien dalam mencapai adalah membantu klien dalam mencapai
kesadaran diri, ketulusan hati, dan hubungan kesadaran diri, ketulusan hati, dan hubungan
pribadi yang lebih efektif dalam menghadapi pribadi yang lebih efektif dalam menghadapi
kecemasan melalui cara-cara yang realistis. kecemasan melalui cara-cara yang realistis.
Konselor membangun hubungan kerja sama Konselor membangun hubungan kerja sama
dengan klien dan kemudian melakukan dengan klien dan kemudian melakukan
serangkaian kegiatan mendengarkan dan serangkaian kegiatan mendengarkan dan
menafsirkan. menafsirkan.
Konselor memberikan perhatian kepada Konselor memberikan perhatian kepada
resistensi klien resistensi klien
Fungsinya adalah mempercepat proses Fungsinya adalah mempercepat proses
penyadaran hal-hal yang tersimpan dalam penyadaran hal-hal yang tersimpan dalam
ketidaksadaran. ketidaksadaran.
TEKNIK KONSELING TEKNIK KONSELING
Teknik-teknik konseling psikoanalisis Teknik-teknik konseling psikoanalisis
diarahkan untuk mengembangkan suasana diarahkan untuk mengembangkan suasana
bebas tekanan. bebas tekanan.
Dalam suasana bebas itu klien menelusuri Dalam suasana bebas itu klien menelusuri
apa yang tepat dan tidak tepat pada tingkah apa yang tepat dan tidak tepat pada tingkah
lakunya dan mengarahkan diri untuk lakunya dan mengarahkan diri untuk
membangun tingkah laku baru. membangun tingkah laku baru.
Ada lima teknik dasar dalam konseling Ada lima teknik dasar dalam konseling
psikoanalisis, yaitu : psikoanalisis, yaitu :
1 asosiasi bebas, 2 interpretasi, 3 1 asosiasi bebas, 2 interpretasi, 3
analisis mimpi, 4 analisis resistensi, dan 5 analisis mimpi, 4 analisis resistensi, dan 5
analisis transferensi. analisis transferensi.
1. Asosiasi Bebas 1. Asosiasi Bebas
Teknik pengungkapan pengalaman masa Teknik pengungkapan pengalaman masa
lampau dan penghentian emosi-emosi lampau dan penghentian emosi-emosi
yang berkaitan dengan situasi traumatik yang berkaitan dengan situasi traumatik
di masa lampau : klien memperoleh di masa lampau : klien memperoleh
pengetahuan dan evaluasi diri sendiri. pengetahuan dan evaluasi diri sendiri.
2. Interpretasi 2. Interpretasi
- -
Prosedur dasar yang digunakan dalam Prosedur dasar yang digunakan dalam
analisis mimpi, resistensi, dan analisis mimpi, resistensi, dan
transferensi transferensi
- -
Penjelasan makna tingkah laku yang Penjelasan makna tingkah laku yang
dimanifestasikan dalam mimpi, asosiasi dimanifestasikan dalam mimpi, asosiasi
bebas, resistensi, dan transferensi. bebas, resistensi, dan transferensi.
Rambu-rambu Interpretasi : Rambu-rambu Interpretasi :
Interpretasi disajikan pada saat gejala Interpretasi disajikan pada saat gejala
yg diinterpretasikan berhubungan erat yg diinterpretasikan berhubungan erat
dengan hal-hal yg disadari klien. dengan hal-hal yg disadari klien.
Interpretasi dimulai dari permukaan Interpretasi dimulai dari permukaan
menuju hal-hal yg dalam dialami oleh menuju hal-hal yg dalam dialami oleh
situasi emosional klien. situasi emosional klien.
Menetapkan resistensi atau pertahan- Menetapkan resistensi atau pertahan-
an sebelum menginterpretasikan emo- an sebelum menginterpretasikan emo-
si atau konflik. si atau konflik.
3. Analisis Mimpi 3. Analisis Mimpi
Teknik untuk membuka hal-hal yang tidak disadari Teknik untuk membuka hal-hal yang tidak disadari
dan membantu klien un-tuk memperoleh pemahaman dan membantu klien un-tuk memperoleh pemahaman
terhadap masalah-masalah yg belum terpecahan. terhadap masalah-masalah yg belum terpecahan.
4. Analisis Transferensi 4. Analisis Transferensi
Teknik mendorong klien untuk menghi-dupkan Teknik mendorong klien untuk menghi-dupkan
kembali masa lampaunya dalam konseling kembali masa lampaunya dalam konseling
Tujuan : Tujuan :
a. Klien memperoleh pemahaman atas pengalaman a. Klien memperoleh pemahaman atas pengalaman
pengalaman tak sadar dan pengaruh masa pengalaman tak sadar dan pengaruh masa
lampau lampau
terhadap kehidupan sekarang; terhadap kehidupan sekarang;
b. Memungkinkan klien menembus konflik masa b. Memungkinkan klien menembus konflik masa
lampau yang diperta-hankan hingga sekarang lampau yang diperta-hankan hingga sekarang
menghambat perkembangan emosinya. menghambat perkembangan emosinya.
Analisis Resistensi Analisis Resistensi
Resistensi : Resistensi :
- Perilaku utk mempertahankan kecemasan - Perilaku utk mempertahankan kecemasan
- Menghambat pengungkapan pengalaman - Menghambat pengungkapan pengalaman
tak tak
disadari disadari
- Menghambat jalannyaproses konseling - Menghambat jalannyaproses konseling
Analisis Resistensi Analisis Resistensi
teknik membantu klien agar menyadari teknik membantu klien agar menyadari
alasan dibalik resistensinya : bisa alasan dibalik resistensinya : bisa
menghilangkannya menghilangkannya
KETERBATASAN PENDEKATAN KETERBATASAN PENDEKATAN
1. 1.
Pandangan yang terlalu determistik dinilai terlalu Pandangan yang terlalu determistik dinilai terlalu
merendahkan martabat kemanusiaan. merendahkan martabat kemanusiaan.
2. Terlalu banyak menekankan kepada masa kanak-kanak 2. Terlalu banyak menekankan kepada masa kanak-kanak
dan menganggap kehidupan seolah-olah ditentukan oleh dan menganggap kehidupan seolah-olah ditentukan oleh
masa lalu. Hal ini memberikan gambaran seolah-olah masa lalu. Hal ini memberikan gambaran seolah-olah
tanggung jawab individu berkurang. tanggung jawab individu berkurang.
3. Cenderung meminimalkan rasionalitas. 3. Cenderung meminimalkan rasionalitas.
4. Data penelitian empiris kurang banyak mendukung 4. Data penelitian empiris kurang banyak mendukung
sistem sistem
dan konsep psikoanalisis, seperti konsep tentang energi dan konsep psikoanalisis, seperti konsep tentang energi
psikis yang menentukan tingkah laku manusia. psikis yang menentukan tingkah laku manusia.
KONSEP DASAR KONSEP DASAR
Manusia padasarnya adalah unik memiliki Manusia padasarnya adalah unik memiliki
kecenderungan untuk berpikir rasional dan irsional kecenderungan untuk berpikir rasional dan irsional
Ketika berpikir dan bertingkah- Ketika berpikir dan bertingkah-
laku rasional manusia akan laku rasional manusia akan
efektif, bahagia, dan kompeten. efektif, bahagia, dan kompeten.
Ketika berpikir dan bertingkah- Ketika berpikir dan bertingkah-
laku irasional individu itu laku irasional individu itu
menjadi menjadi
tidak efektif. tidak efektif.