kenakalan-kenakalan pada remaja. Fatoni dalam Dyah, 2009 lebih menjelaskan bahwa kontrol diri yang tidak dapat berkembang dengan baik akan menghambat
proses pendewasan individu karena pendewasaan seseorang tergantung kemampuan individu dapat melakukan pengontrolan terhadap dirinya sendiri.
Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat bahwa remaja berada pada masa yang ditandai dengan emosi yang mudah meletup atau cenderung untuk tidak
dapat mengkontrol dirinya sendiri, sehingga diperlukan adanya kontrol diri untuk mengurangi dorongan-dorongan yang menggejolak dalam diri remaja. Kecanduan
facebook merupakan hal dimana individu menghabiskan waktu terlalu banyak ketika bermain sehingga melupakan waktu, tugas, dan kewajiban lainnya akibat
kurangnya kontrol dari individu sendiri. Hal ini membuat peneliti tertarik untuk melihat apakah terdapat hubungan antara kontrol diri dengan kecanduan internet
pada remaja pengguna facebook.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun perumusan masalah yang ingin diteliti pada penelitian ini adalah: “apakah terdapat hubungan antara kontrol diri dengan kecanduan internet pada
r emaja pengguna Facebook?”.
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kontrol diri dengan kecanduan internet pada remaja pengguna Facebook.
Universitas Sumatera Utara
D. MANFAAT PENELITIAN
Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis maupun praktis.
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi pengetahuan, khususnya bagian psikologi perkembangan tentang kontrol diri terhadap
kecanduan internet pada remaja.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan: 1.
Informasi mengenai hubungan kontrol diri kecanduan kecanduan internet pada remaja pengguna Facebook, sehingga dapat digunakan sebagai
acuan bagi pihak-pihak yang berkepentingan. 2.
Sebagai referensi bagi remaja untuk dapat mengetahui pentingnya kontrol diri dalam penggunaan Facebook.
3. Sebagai referensi bagi orang tua untuk melakukan pengawasan terhadap
remaja.
Universitas Sumatera Utara
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika penulisan dari penelitian ini adalah: BAB I
: Pendahuluan Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah penelitian,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II : Landasan Teori
Bab ini memuat tinjauan teoritis yang menjadi acuan dalam pembahasan masalah. Teori-teori yang dinyatakan adalah teori-
teori yang berhubungan dengan kontrol diri, kecanduan internet, remaja dan Facebook.
BAB III : Metodologi Penelitian
Pada bab ini dijelaskan mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, definisi operasional, populasi, sampel, metode pengambilan
sampel, metode pengumpulan data, validitas, uji daya beda aitem, reliabilitas alat ukur, prosedur pelaksanaan penelitian, dan metode
analisa data yang digunakan. BAB IV
: ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan tentang gambaran subjek penelitian, uji
asumsi penelitian meliputi uji normalitas dan linieritas, hasil analisa data, dan pembahasan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini memuat mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dijelaskan dibab sebelumnya. Selain itu, bab ini juga akan
memuat saran penyempurnaan penelitian berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II LANDASAN TEORI
A. KONTROL DIRI
1. Definisi Kontrol Diri
Calhoun dan Acocella 1990 mendefinisikan kontrol diri
self
-c
ontrol
sebagai pengaturan proses-proses fisik, psikologis, dan perilaku seseorang; dengan kata lain serangkaian proses yang membentuk dirinya sendiri. Goldfried
dan Merbaum dalam Lazarus, 1976, mendefinisikan kontrol diri sebagai suatu kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk
perilaku yang dapat membawa individu ke arah konsekuensi positif. Selain itu kontrol diri juga menggambarkan keputusan individu yang melalui pertimbangan
kognitif untuk menyatukan perilaku yang telah disusun untuk meningkatkan hasil dan tujuan tertentu seperti yang diinginkan Lazarus, 1976.
Kontrol diri diartikan Papalia 2004 sebagai kemampuan individu untuk menyesuaikan tingkah laku dengan apa yang dianggap diterima secara sosial oleh
masyarakat. Wallston dalam Sarafino, 2006 menyatakan bahwa kontrol diri adalah perasaan individu bahwa ia mampu untuk membuat keputusan dan
mengambil tindakan yang efektif untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dan menghindari hasil yang tidak diinginkan.
Ketika berinteraksi dengan orang lain, individu akan berusaha menampilkan perilaku yang dianggap paling tepat bagi diri individu. Calhoun dan
Acocella 1990, mengemukakan dua alasan yang mengharuskan individu untuk
Universitas Sumatera Utara