HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN KECANDUAN

untuk saling mengenal dan berkomunikasi dalam berbagai keperluan. Facebook juga memiliki beberapa keunggulan seperti lebih informatif, memberikan kemudahan dalam pemeriksaan komunikasi, dapat memasang foto-foto, dapat dijadikan sebagai media promosi, dan juga memberikan aplikasi chatting dan games .

E. HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN KECANDUAN

INTERNET PADA REMAJA PENGGUNA FACEBOOK Masa remaja dikarakteristikan dalam dua hal yang berbeda. Pertama, masa remaja sebagai suatu periode yang dipenuhi oleh ketertarikan, perkembangan, pengalaman, serta mengarah kepada dewasa muda yang produktif. Kedua, masa remaja merupakan periode yang penuh konflik dan juga bermasalah dalam keluarga yang memungkinkan terjadinya disfungsi dan juga pengasingan diri Essau, 2008. Hurlock 1990 menyatakan bahwa masa remaja merupakan masa dimana individu mulai mengembangkan hubungan interpersonal dengan lingkungannya dan mulai melepas diri dari ketergantungan terhadap keluarga. Remaja lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman-temannya. Namun, komunikasi yang terjadi mengalami perubahan dimana komunikasi yang dahulunya bertatap muka secara langsung kemudian berubah menjadi komunikasi dunia maya atau internet, yaitu melalui jejaring sosial Fa, 2009. Saat ini salah satu jejaring sosial yang digermari adalah Facebook. Universitas Sumatera Utara Facebook menawarkan beberapa jenis fasilitas, mulai dari mengirimkan komentar, berbagi foto, video, dan catatan. Fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh Facebook dianggap lebih lengkap dan memenuhi selera masyarakat sehingga banyak pengguna friendtster beralih ke Facebook Gunawan, 2009. Melalui Facebook, individu dapat mencari teman-teman yang sudah lama tidak ditemuinya maupun menjalin hubungan dengan orang-orang dari berbagai belahan dunia. Kebayakan pengguna facebook adalah kaum remaja Gen, 2009. Banyak alasan remaja memilih Facebook sebagai bagian dari aktivitasnya, di antaranya adalah untuk memenuhi rasa ingin tahu agar dikatakan gaul dan tidak ketinggalan zaman. Selain itu, berkomunikasi melalui Facebook juga dapat dipandang sebagai strategi coping . Melalui Facebook remaja dapat curhat dengan teman-teman di dunia maya untuk meringankan beban yang dimiliki. Kemudahan-kemudahan yang diberikan Facebook ternyata membuat beberapa individu mengalami kecanduan internet. Individu yang mengalami kecanduan biasanya akan merasa bahwa dunia maya di layar komputernya lebih menarik dibandingkan dengan kehidupan nyata sehari-hari Orzack dalam Mukodim, Ritandiyono Sita, 2004. Durasi waktu yang digunakan bermain internet juga semakin bertambah. Berdasarkan penelitian Young dalam Essau, 2008, orang yang mengalami kecanduan internet biasanya menghabiskan waktu selama 5 jam dalam sehari, dan biasanya durasi ini akan bertambah agar individu mendapat efek perubahan dari perasaan. Individu yang telah kecanduan jejaring sosial, seperti Facebook, terlalu asyik dengan dunianya sendiri sehingga tidak perduli dengan orang lain dan Universitas Sumatera Utara lingkungan di sekitar. Remaja yang telah mengalami kecanduan akan merasakan ketidaknyamanan dan stress ketika perilaku ditunda atau dihentikan Mark, Murray, Evans, Willig, 2004. Remaja yang kecanduan tampak dari kegiatannya setiap hari yang selalu mencari-cari kesempatan agar dapat memainkan Facebook yang dimilikinya, sehingga lupa akan tugas, waktu, sekolah, dan kewajiban-kewajiban lain. Kecanduan dipandang sebagai kelemahan yang dimiliki remaja karena kurang memiliki motivasi dan kontrol Griffiths dalam Essau, 2008. Mark, Murray, Evans, Willig 2004 juga menyatakan bahwa salah satu penyebab individu mengalami kecanduan disebabkan adanya kegagalan dalam melakukan kontrol terhadap perilaku. Kontrol diri merupakan kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa individu ke arah konsekuensi positif Goldfried Merbaum dalam Lazarus, 1976. Pada individu yang mengalami kecanduan, individu mengalami kurangnya kontrol diri sehingga mengabaikan kehidupan sosial maupun kewajiban- kewajiban lainnya. Hal ini sejalan dengan Young 1996 yang menyatakan bahwa penggunaan internet yang berlebihan dihubungkan dengan kerusakan yang signifikan terhadap bidang sosial, psikologis dan pekerjaannya. Masa-masa remaja ditandai dengan emosi yang mudah meletup atau cenderung untuk tidak dapat mengkontrol dirinya sendiri. Kontrol diri sangat diperlukan karena dorongan-dorongan dan nafsu keinginan-keinginan semakin menggejolak, terutama dorongan seksual dan agresivitas pada remaja. Jika seorang remaja tidak dapat mengontrol dirinya dengan baik, maka remaja akan Universitas Sumatera Utara dikuasasi oleh dorongan dan keinginan yang menyebabkan timbulnya kenakalan- kenakalan pada remaja. Elijati dalam Dyah, 2009 berpendapat bahwa gangguan kontrol diri pada remaja yang menimbulkan kecanduan pada internet merupakan gangguan yang dideskripsikan sebagai gangguan kontrol pada hasrat atau keinginan untuk mengakses internet atau internet tanpa melibatkan penggunaan obat atau zat aditif.

F. HIPOTESIS