Kontrol Diri Kecanduan Internet

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai: A Identifikasi Variabel Penelitian, B Definisi Operasional, C Populasi, Sampel, dan Metode Pengambilan Sampel, D Metode Pengumpulan Data, E Validitas, Uji Daya Beda Aitem, dan Reliabilitas Alat Ukur, F Prosedur Pelaksanaan Penelitian, dan G Metode Analisa Data.

A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini : a. Variabel bebas : kontrol diri b. Variabel tergantung : kecanduan internet

B. DEFINISI OPERASIONAL

1. Kontrol Diri

Kontrol diri adalah kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa individu ke arah konsekuensi positif dan diterima oleh masyarakat. Kontrol diri pada penelitian ini diungkap melalui alat ukur berupa skala kontrol diri yang disusun oleh peneliti dengan menggunakan aspek kontrol diri yang diungkapkan oleh Averill dalam Sarafino, 1994. Semakin tinggi skor yang dicapai oleh subjek penelitian berarti semakin tinggi kontrol diri yang dimilikinya. Sebaliknya, semakin rendah skor Universitas Sumatera Utara yang dicapai oleh subjek penelitian berarti semakin rendah kontrol diri yang dimilikinya. Aspek yang digunakan untuk mengukur kontrol diri: a. Mengatur pelaksanaan adalah kemampuan individu untuk menentukan siapa yang mengendalikan situasi atau keadaan, dirinya sendiri atau sesuatu diluar dirinya. b. Memodifikasi stimulus adalah bagaimana dan kapan individu menghadapi suatu stimulus yang tidak dikehendaki. c. Memperoleh informasi adalah individu menggunakan informasi mengenai suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang dimiliki,sehingga dapat mengantisipasi keadaan tersebut dengan berbagai pertimbangan. d. Melakukan penilaian adalah individu menafsirkan suatu keadaan atau peristiwa dengan memperhatikan segi-segi yang positif. e. Menentukan dan memilih berbagai tindakan adalah kemampuan individu untuk memilih hasil atau suatu tindakan yang tepat dan diterima secara sosial.

2. Kecanduan Internet

Kecanduan internet adalah tingkah laku dimana individu menghabiskan waktu yang banyak dalam bermain internet, kurang tertarik terhadap aktivitas- aktivitas yang lain, merasa bahwa dunia maya di layar komputernya lebih menarik dan meliputi symptom-symptom fisik dan mental ketika berusaha untuk menghentikan tingkah laku tersebut. Kecanduan internet pada penelitian ini Universitas Sumatera Utara diungkap melalui alat ukur berupa skala kecanduan internet yang disusun oleh peneliti dengan menggunakan enam dimensi yang dicantumkan oleh Griffiths 1998. Semakin tinggi skor yang diperoleh seseorang dalam skala kecanduan internet yang diberikan, semakin tinggi kecanduan internet yang dialaminya. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh seseorang dalam skala kecanduan internet yang diberikan, maka semakin rendah kecanduan internet yang dialami. Dimensi kecanduan internet yaitu: a. Salience : Hal ini terjadi ketika pikiran, perasaan, dan tingkah laku individu didominasi oleh internet. Individu akan selalu memikirkan internet, meskipun tidak sedang mengakses internet. b. Mood modification : hal ini mengacu pada adanya perubahan mood yang dirasakan oleh individu setelah bermain internet. c. Tolerance : hal ini merupakan adanya peningkatan jumlah waktu bermain internet pada individu. d. Withdrawal symptom : adanya perasaan tidak menyenangkan ketika bermain internet ditunda atau dihentikan. e. Conflict : adanya konflik yang terjadi antara pengguna internet dengan lingkungan sekitarnya dan dirinya sendiri. f. R elapse : individu kembali bermain internet dalam waktu yang lama setelah adanya kontrol. Universitas Sumatera Utara

C. POPULASI, SAMPEL, DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL