untuk jangka panjang. Pencapaian sasaran-sasaran ini membutuhkan keahlian dalam perencanaan, pelatihan, evaluasi kerja, administrasi gaji dan upah,
program-program tunjangan, dan bahkan permutusan kontrak kerja. Daft, 2000:34.
Gambar 2.1 : Sasaran-sasaran Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber
: Daft 2002
Menarik Tenaga Kerja Yang Efektif
- Perencanaan SDM
- Analisis Kerja
- Peramalan
- Rekrutmen
Mengembangkan Tenaga kerja Yang Efektif
- Seleksi
- Pelatihan
- Pengembangan
- Evaluasi Kinerja
Mempertahankan Tenaga Kerja Yang Efektif
- Upah dan Gaji
- Tunjangan
- Hubungan Kerja
- Penghentian Kontrak Kerja
2.2 Pengertian Shift Kerja
Sistem shift merupakan suatu sistem pengaturan kerja yang memberi peluang untuk memanfaatkan keseluruhan waktu yang tersedia untuk
mengoperasikan pekerjaan. Sistem shift digunakan sebagai suatu cara yang paling mungkin untuk memenuhi tuntutan akan kecenderungan semakin
meningkatnya permintaan barang-barang produksi. Sistem ini dipandang akan mampu meningkat produktivitas suatu perusahaan yang mengggunakannya.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Landy , jadwal kerja shift adalah adanya pengalihan tugas atau pekerjaan dari satu kelompok karyawan pada kelompok karyawan yang lain.
Sedangkan menurut Riggio, kerja shift sebagai suatu jadwal kerja dimana setiap karyawan secara bergantian datang ke tempat kerja agar kegiatan operasional
tetap berjalan. Gordon dan Henifin menyatakan bahwa kerja shift adalah jadwal kerja
yang menggunakan jam kerja yang tidak seperti biasanya, akan tetapi jam kerja tetap dimulai dari pukul 07.00-09.00 pagi.
Kesimpulan dari beberapa definisi di atas adalah, bahwa shift kerja merupakan sistem pengaturan waktu kerja yang memungkinkan karyawan
berpindah dari satu waktu ke waktu yang lain setelah periode tertentu, yaitu dengan cara bergantian antara kelompok kerja satu dengan kelompok kerja yang
lain sehingga memberi peluang untuk memanfaatkan keseluruhan waktu yang tersedia untuk mengoperasikan pekerjaan.
2.3 Produktivitas
2.3.1 Pengertian Produktivitas
Produktivitas mengandung arti keinginan dan usaha dari setiap manusia untuk selalu meningkatkan mutu kehidupan dan penghidupannya. Produktivitas
tidak hanya mencakup aspek-aspek ekonomi, tetapi juga berkaitan dengan aspek non ekonomi, misalnya manajemen dan organisasi, masalah mutu kerja, mutu
kehidupan, perlindungan dan keselamatan kerja, motivasi, inisiatif, dan lain sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
Pengertian produktivitas sering dikacaukan dengan kata produksi. Produksi bukanlah produktivitas. Peningkatan produksi tidak selalu dengan
peningkatan produktivitas, karena dalam pengertian produksi yangmenjadi perhatian adalah peningkatan output sedangkan penggunaan input kurang
mendapatkan perhatian. Istilah produktivitas muncul pertama kali pada tahun 1776 dalam suatu
makalah yang disusun oleh Sarjana ekonomi Perancis, Quesney. Sedangkan produktivitas sebagai supaya konsep dengan output dan input yang menjadi
bagian utamanya, pertama kali dicetuskan oleh David Ricardo sekitar 1810. Inti konsepnya adalah Bagaimana output akan berubah apabila besaran inputnya
berubah. Hasibuan 2002:90 Pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga yaitu : a
Rumusan tradisional bagi keseluruhan produktivitas tidak lain yaitu hasil daripada apa yang dihasilkan output terhadap keseluruhan peralatan
produkti yang dipergunakan input. b
Produktivitas sebagai perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama periode tersebut.
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor
esensial yakni: investasi, termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset, manajemen, dan tenaga kerja.
Universitas Sumatera Utara
Pengertian produktivitas sebenarnya mengandung 2 aspek yaitu : 1
Aspek Modal Di lihat dari segi mental pada dasarnya produktivitas adalah sikap mental
yang selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa untuk kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari
hari ini. 2
Aspek teknik Dari segi aspek teknik maka produktivitas mengandung pengertian
perbandingan antara pemasukan input dengan keluaran output. Dan jika diartikan lebih sederhana produktivitas yang dimasukkan disini adalah
tentang perbandingan secata ilmu hitung antara jumlah setiap sumber saya yang digunakan selama proses produksi berlangsung.
Menurut Hasibuan 2002:94, produktivitas adalah perbandingan antara output dengan input. Jika produktivitas naik, ini hanya dimungkinkan oleh adanya
peningkatan efesiensi dalam waktu, bahan, tenaga dan sistem kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan kerja karyawan. Untuk dapat menyatakan akan
baik bila dia mempunyai keahlian skill yang tinggi, bersedia karena digaji atau diberi upah sesuai dengan perjanjian, mempunyai harapan expectation
merupakan hal yang diciptakan motivasi seorang karyawan untuk bersedia melaksanakan kegiatan kerja dengan kinerja yang baik.
2.3.2 Konsep Dasar Sistem Produktivitas
Pemahaman mengenai produktivitas agar lebih bertambah ada baiknya terlebih dahulu kita mengetahui konsep dasar sistem produktivitas. Apabila
Universitas Sumatera Utara
ukuran keberhasilan produktivitas hanya dipandang dari sisi output maka produktivitas dipandang dari dua sisi sekaligus, yaitu sisi input dan output.
Novita 2002:21 menyebutkan bahwa “produktivitas tidak sama dengan produktivitas, tetapi produksi, performansi kualitas, hasil-hasil, merupakan
komponen dari usaha produktivitas”. Dengan demikian produktivitas merupaan suatu kombinasi dari evektivitas dan efesiensi sehingga produktivitas dapat diukur
dengan membandingkan antara efektivitas dengan efesiensi. Lingkungan
Input → Proses → Output → Produktivitas
Sumber : Gasperzs dalam Novita Gambar 2.3 : Skema Sistem Produksi
Produktivitas dari sistem suatu organisasi atau perusahaan apabila telah
Gambar 2.2 :Produktivitas Kerja
Tenaga kerja
Prosuktivitas Proses
Produk System
Transformas i
barang atau jasa
Modal Produksi
Material outputinput
Energi Tanah
Informasi
Umpan balik untuk pengendalian system
Produksi agar meningkatkan
produktivitas terus menerus
Sumber : Hasibuan 2002
Langkah berikutnya adalah mengevaluasi tingkat produktivitas aktual itu untuk diperbandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan. Kesenjangan yang
terjadi antara tingkat produktivitas aktual dengan rencana productivity gap merupakan masalah produktivitas yang harus dievaluasi dan dicarai akar
Universitas Sumatera Utara
penyebab yang menimbulkan kesenjangan produktivitas itu. Berdasarkan evaluasi ini, selanjutnya dapat direncakan kembali target produktivitas yang akan dicapai
baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Program formal dapat dilakukan untuk mencapai target produksi yang
telah direncanakan dan untuk meningkatkan produktivitas terus menerus. Siklus produktivitas itu diulang kembali secara continiue untuk mencapai peningkatan
produktivitas dalam sistim organisasi atau perusahaan.
2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Karyawan
Faktor-faktor penting untuk menjamin keberhasilan usaha dan meningkatkan produktivitas. Faktor-faktor tersebut antara lain:
a. Keadaan fisik kesehatan, gizi
Salah satu tugas pimpinan perusahaan adalah berusaha untuk mempertahankan kesehatan para karyawan. Kesehatan karyawan menyangkut kesehatan fisik
maupun kesehatan mental. Kesehatan karyawan bisa terganggu karena penyakit, stress, atau ketegangan pikiran maupun karena kecelakaan.
Kesehatan fisik maupun mental karyawan yang buruk akan menyebabkan kecenderungan adanya tingkat absensi yang tinggi dan rendah tingkat
produktivitasnya, dan sebaliknya karyawan yang memiliki kondisi yang prima dapat menyelesaikan pekerjaanya dengan baik. Untuk itu gizi setiap karyawan
perlu diperhatikan karena hal ini besar pengaruhnya terhadap peningkatan produktivitas.
Universitas Sumatera Utara
b. Pendidikan dan keterampilan
Pendidikan merupakan salah satu hal yang besar pengaruhnya terhada peningkatan produktivitas kerja karyawan. Semakin tinggi pendidikan
karyawan, semakin besar ia dapat bekerja dengan efektif dan efesien sehingga mampu untuk meningkatkan prestasinya ke jenjang lebih baik dan lebih
tinggi. c.
Lingkungan kerja Lingkungan kerja yang nyaman, baik dan memberikan rasa nyaman, akan
memberikan kegairahan kerja pada karyawan dalam melaksanakan pekerjaanya. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas yang
sangat erat hubungan dengan lingkungan kerja, yaitu: pewarnaan, kebersihan, pertukaran udara, penerangan, musik, keamanan, dan kebisingan.
d. Etos kerja
Manusia dikatakan sebagai makluk sosial dimana memerlukan persahabatan dan berhubungan dengan sesamanya. Persahabatan memberikan kebahagiaan
terbesar didalam memuaskan kebutuhan mereka. Kebutuhan-kebutuhan sosial lainnya bisa diperoleh dari hubungan antara atasan dengan bawahan dimana
akhirnya karyawan mengingingkan adanya perhatian dalam menjalankan pekerjaannya. Oleh karena itu faktor sosial budaya merupakan elemen yang
tidak kalah pentingnya dalam meningkatkan produktivitas karyawan. e.
Faktor menejerial motivasi dan kepemimpinan Perilaku pemimpin sering disebut gaya kepemimpinan style of leadiership
yaitu pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan
Universitas Sumatera Utara
tertentu. Jiak seorang pimpinan dapat memimpin karyawannya dengan baik, maka karyawan akan lebih termotivasi untuk berprestasi, sebab mereka
menjadikan pimpinannya sebagai contoh perilaku. Jadi seorang pimpinan yang benar-benar efektif adalah pimpinan yang dapat memotivisir dan
bergairah dalam melaksanakan tugasnya. f.
Peralatan yang digunakan Pimpinan perusahaan harus memperhatikan karyawan dalam melaksanakan
tugas sehari-hari dengan peralatan yang ada. Peralatan yang digunakan mempunyai efek yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas pekerjaan.
Penggunaan peralatan yang modern dapat menghindari pemborosan waktu dan tenaga yang digunakan.
Pada umumnya terdapat sejumlah faktor penyebab penurunan produktivitas perusahaan, antara lain :
1. Ketidak mampuan manajemen dalam mengukur, mengevaluasi, dan megelola
produktivitas perusahaan. 2.
Motivasi karyawan yang rendah karena sistem pengakuan dan penghargaan yang diberikan tidak berkaitan dengan produktivitas dan tanggung jawab dari
karyawan tersebut. 3.
Pengiriman produk yang seing terlambat karena ketidakmampuan memenuhi jadwal yang ditetapkan, sehingga mengecewakan pelanggan.
4. Peningkatan biaya-biaya untuk proses produksi dan pemasaran.
5. Pemborosan penggunaan sumber-sumber daya material, tenaga kerja, energi,
modal, waktu, informasi, dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
6. Terdapat konflik-konflik dan hambatan-hambatan dalam tim kerjasama yang
tidak terpecah, sehingga menimbulkan ketidakefektifan dalam kerja sama dan partisipasi total dari karyawan.
7. Ketiadaan sistem pendidikan dan pelatihan bagi karyawan untuk
meningkatkan pengetahuan tentang teknik-teknik peningkatan kualitas dan produktivitas perusahaan.
8. Kegagalan perusahaan untuk selalu menyesuaikan diri dengan tingkat
peningkatan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam perusahaan.
9. Dan lain-lain yang dapat diidentifikasi dan dikembangkan sendiri sesuai
dengan masalah penurunan produktifitas dari masing-masing perusahaan. Peningkatan produktivitas perusahaan pada dasarnya harus dimulai dari
produktivitas individu karyawan yang ada dalam perusahaan itu, sehingga manajemen perusahaan yang ingin meningkatkan produktivitas perusahaan harus
memberikan perhatian utama kepada masalah produktivitas individu karyawan, sebelum menggara produktivitas daru sumber-sumber daya lain seperti material,
energi, modal, mesin dan peralatan, informasi, dan lain-lain. Karakteristik umum dari individu atau karyawan yang produktif biasanya
ditandai dengan beberapa hal berikut : a
Secara terus-menerus selalu mencari berbagai gagasan dan cara penyelesaian tugas yang lebih baik
b Memberikan saran-saran untuk perbaikan secara suka-rela
c Menggunakan waktu secara efektif dan efisien
Universitas Sumatera Utara
d Melakukan perencanaan dengan menyertakan jadwal waktu
e Selalu bersikap positif terhadap karyawan
f Dapat berperan sebagai anggota tim kerja sama yang baik
g Dapat memotivasi diri melalui dorongan dari dalam diri sendiri
h Memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik terhadap pekerjaannya serta
mau menerapkan dalam pekerjaan itu. i
Menerima saran-saran yang dianggap lebih dari orang lain. j
Hubungan antar pribadi dengan semua tingkatan manajemen dalam organisasi berlangsung dengan baik
k Sangat menyadari dan memperdulikan masalah pemborosan dan inefisiensi
dalam penggunaan sumber-sumber daya. l
Mempunyai tingkat kehadiran yang baik m
Sering kali melampuai standar-standar yang telah ditetapkan n
Selalu mampu mempelajari sesuatu hal baru dengan cepat.
2.3.4 Pengukuran Produktivitas Karyawan
Produktivitas merupakan salah satu kinerja perusahaan. Berbicara mengenai produktivitas yang menjadi perhatian utama adalah masalah
pengukuran produktivitas, karena pengukuran produktivitas merupakan langkah awal yang sangat penting untuk menentukan kebijakan perusahaan yang
diperlukan dalam meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Pengukuran produktivitas maksudnya adalah untuk mengetahui
keberhasilan suatu usaha yang telah dilakukan serta tingkat efisiensi dan
Universitas Sumatera Utara
efektivitas dari proses produksi operaso suatu perusahaan dan selanjutnya dapat digunakan untuk memperbaiki agar tercapainya produktivitas yang lebih baik.
Berdasarkan rumus di atas maka dapat diketahui bahwa : a.
Produktivitas tenaga kerja dikatakan meningkat apabila : 1
Volume produksi meningkatkan sedangkan penggunaan jumlah tenaga kerja tetap.
2 Volume produksi meningkat sedangkan penggunaan jumlah tenaga kerja
berkurang. b.
Produktivitas tenaga kerja menurun apabila : 1
Volume produksi menurun sedangkan penggunaan jumlah tenaga kerja tetap.
2 Volume produksi tetap sedangkan penggunaan jumlah tenaga kerja
meningkat. Produksi tenaga kerja meningkat berarti kemampuan kerja karyawan
meningkat dari jumlah penggunaan tenaga kerja. Dengan seperti itu memungkinkan harga pokok relatif rendah dengan waktu dan kualitas yang
terjamin. Sehingga merupakan kekuatan bagi perusahaan dalam memenangkan persaingan.
Manfaat pengukuran produktivitas dalam suatu organisasi perusahaan, antara lain:
1. Perusahaan dapat menilai efisiensi konversi sumber dayanya, agar dapat
meningkatkan produktivitas melalui efesiensi penggunaan sumber-sumber daya itu.
Universitas Sumatera Utara
2. Perencanaan sumber-sumber daya akan lebih efektif dan efesien melalui
pengukuran produktivitas, baik dalam perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang.
3. Tujuan ekonomis dan non eknomis dari perusahaan dapat diorganisasikan
kembali dengan cara memberikan prioritas tertentu yang dipandang dari sudut produktivitas.
4. Perencanaan target tingkat produktivitas di masa mendatang dapat
dimodifikasi kembali berdasarkan informasi pengukuran tingkat produktivitas sekarang.
5. Strategi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dapat ditetapkan
berdasarkan tingkat kesenjangan produktivitas productivity gap yang ada diantara tingkat produktivitas yang direncakan productivitas ekspektasi dan
tingkat produktifitas yang diukur produktivitas aktual. Dalam hal ini pengukuran produktivitas akan memberikan informasi dalam mengidentifikasi
masalah-masalah atau perubahan-perubahan yang terjadi, sehingga tindakan korektif dapat diambil.
6. Pengukuran produktivitas perusahaan akan menjadi informasi yang
bermanfaat dalam membandingkan tingkat produktivitas di antara organisasi, produktivitas dalam industri sejenis serta bermanfaat pula untuk informasi
produktivitas industri pada skala nasional maupun global. 7.
Nilai-nilai produktivitas yang dihasilkan dari suatu pengukuran dapat menjadi informasi yang berguna untuk merencakan tingkat keuntungan dari
perusahaan berikut tersebut.
Universitas Sumatera Utara
8. Pengukuran produktivitas akan menciptakan tindakan-tindakan kompetitif
akan kompetitif berupa upaya-upaya peningkatan produktivitas terus-menerus continious productivity improvement.
9. Pengukuran produktivitas terus-menerus akan memberikan informasi yang
bermanfaat untuk menetukan dan mengevaluasi kecenderungan perkembangan produktivitas perusahaan dari waktu ke waktu.
10. Pengukuran produktivitas akan memberikan informasi yang bermanfaat dalam
mengevaluasi perkembangan dan efektivitas dari perbaikan terus-menerus yang dilakukan dalam produktivitas itu.
11. Pengukuran produktivitas akan memberikan motivasi kepada orang-orang
untuk bekerja lebih baik. 12.
Terus menerus melakukan perbaikan dan juga meningkatkan kepuasan kerja. Orang-orang akan lebih memberikan perhatian kepada pengukuran
produktivitas apabila dampak dari pengukuran produktivitas itu terlihat dan dirasakan langsung dari mereka.
13. Aktivitas perundingan bisnis kegiatan tawar-menawar secara kolektif dapat
diselesaikan secara nasional, apabila ukuran-ukuran produktivitas.
2.4 Penelitian Terdahulu
Novita 2002 melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Perbedaan Waktu Gilir Kerja terhadap Produktivitas karyawan pada PT. Coca-cola Amatil
Botling Indonesia”. Menggunakan metode analisis korelasi Corelation Analysis. Variabel X adalah jam kerja aktual karyawan pada tiap waktu gilir kerja dan
variabel Y adalah tingkat produktivitas karyawan pada tiap waktu gilir kerja.
Universitas Sumatera Utara
Mengemukakan hipotesis “ada pengaruh perbedaan penerapan waktu gilir kerja terhadap tingkat produktivitas karyawan PT. Coca-cola Amating Botling
Indonesia”. Dari hasil analisis maka hipotesa yang dikemukakan penulis tersebut dapat diterima. Hal ini ditunjukkan oleh angka koefisien korelasi antara jam kerja
aktual dan tingkat produktivitas karyawan. Suprapto 2008 dalam jurnalnya “Pengaruh Shift Kerja dan Jenis Kelamin
Terhadap Produktivitas Kerja Operator pada Proses Pengelintingan Rokok Sigaret Tangan”. Sampel didapat dari masing-masing 3 operator laki-laki dan wanita dari
setiap shift kerja pagi, siang dan malam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara shift kerja terhadap produktivitas kerja operator, ada pengaruh antara jenis
kelamin terhadap produktivitas kerja operator, dan ada pengaruh antara shift kerja dan jenis kelamin terhadap produktivitas operator.
2.5 Kerangka Konseptual