G. Terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi
Hal ini dibutuhkan karena setiap tahun dari proses pekerjaan dapat mempengaruhi sukses atau kegagalan keseluruhan operasi, dan informasi
pengawasan harus sampai pada seluruh personalia yang membutuhkannya. Selain pengawasan eksternal, seperti pengawasan yang dilakukan oleh
masyarakat dan instansi diluar Dinas Tata Kota Kota Pekanbaru, maka telah dilaksanakan juga pengawasan internal yang dilakukan oleh Kepala Dinas Tata Kota
dalam mengawasi kinerja bawahannya. Pengawasan yang dilakukan oleh Kepala Dinas Tata Kota tersebut merupakan pengawasan langsung kepada bawahan sebagai
pengawasan intern. Menurut Kepala Sub-Dinas Pengawasan Tata Kota Pekanbaru, pengawasan
internal yang dilakukan oleh Kepala Dinas Tata Kota Kota Pekanbaru terhadap kinerja bawahannya yang bertugas sebagai pelaksana pengawasan pembangunan
permukiman belum dilaksanakan sebagaimana mestinya. Hal ini diakui sebagai suatu keterbatasan yang dimiliki oleh Kepala Dinas Tata Kota Kota Pekanbaru dalam
mengkoordinir aktivitas bawahan secara efektif. Untuk melakukan pengawasan langsung ke lapangan, merupakan hal yang hampir tidak mungkin dilakukan oleh
atasannya, dikarenakan kesibukan kerja yang setiap hari dilaluinya
56
Kemudian, dalam melaksanakan pengawasan terhadap jalannya suatu pembangunan, terkadang diperlukan kerjasama melalui jalur kemitraan dengan pihak
lain. Hal ini dimaksudkan agar aktivitas pengawasan dapat dilakukan dengan baik dan lebih terkoordinir. Oleh karena itu, perlu adanya kerjasama antar satu
.
56
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
instansipihak dengan instansipihak lain yang berkepentingan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Dinas Tata Kota Kota Pekanbaru, pelaksanaan pengawasan yang dijalankan oleh pihaknya Dinas Tata
Kota Kota Pekanbaru tidak melibatkan pihak ketiga. Artinya, pengawasan yang dilakukan merupakan kinerja dari Dinas Tata Kota Kota Pekanbaru sendiri.
Kalaupun ada keterlibatan pihak ketiga, namun bukan sebagai mitra kerja Dinas Tata Kota Kota Pekanbaru dalam menjalankan fungsi pengawasan pembangunan
permukiman, melainkan hanya sebagai unsur pembantuan yang membantu menghimpun data untuk kepentingan mereka.
Selanjutnya, hasil dari pengawasan pembangunan permukiman disusun secara sistematis dan kemudian disampaikan dalam bentuk laporan kepada pejabat
yang berwenang. Laporan ini menunjukkan kondisi riil pembangunan permukiman yang dilaksanakan. Tentu saja laporan ini dibuat dan dipertanggungjawabkan secara
priodik, sebagai aplikasi dari pelaksanaan pengawasan yang baik. Demikian juga halnya frekuensi laporan dalam 1 tahun. Diharapkan laporan tersebut dapat dibuat
secara rutin dan berkesinambungan.
Berdasarkan penuturan Kepala Dinas Tata Kota Kota Pekanbaru, laporan hasil pengawasan disampaikan secara rutin. Dimana masing-masing koordinator
pengawasan untuk masing-masing kecamatan memberikan laporan berdasarkan pada kondisi riil lokasi kerjanya masing-masing.
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan fungsi pengawasan Dinas Tata Kota Kota Pekanbaru selama ini belum terkoordinasi dengan aliran kerja
yang ada.
H. Fleksibel