2.2.3 Motivasi
Motivasi adalah alasan yang mendasari perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Motivasi juga merupakan gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang
timbul pada diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi juga bisa dalam bentuk usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang
tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. Jadi, perilaku individu ditimbulkan atau
dimulai dengan adanya motivasi Ghufron dan Risnawita, 2012:83.
2.3 Landasan Teori
Teori sangat diperlukan untuk memecahkan permasalahan yang diangkat dan sekaligus sebagai acuan untuk mengarahkan penelitian untuk mencapai hasil yang
ingin dicapai. Dalam penelitian ini, menggunakan teori utama yaitu teori struktur kepribadian yang ditunjang dengan teori psikologi sastra dalam mengkaji kepribadian
tokoh Kobari. Penelitian ini juga menggunakan teori motivasi untuk menganalisis motivasi dan tindakan yang dilakukan oleh tokoh Kobari dalam menggungkapkan
skandal tokoh Suguro.
2.3.1 Teori Struktur Kepribadian Sigmund Freud
Menurut Freud, kepribadian terdiri atas tiga aspek yaitu id aspek biologis, ego aspek psikologis, superego aspek sosiologis. Ketiga aspek itu masing-masing
mempunyai fungsi, sifat, komponen, dinamika sendiri-sendiri, namun ketiganya berhubungan dengan rapat sehingga tidak mungkin untuk dipisahkan pengaruhnya
terhadap tingkah laku manusia Suryabrata, 2012:124. Id adalah aspek biologis dan merupakan sistem yang original di dalam
kepribadian. Freud menyebutnya juga realitas psikis yang sebenar-benarnya, oleh karena id merupakan dunia batin manusia. Id berisikan hal-hal yang dibawa sejak
lahir, keinginan-keinginan, termasuk insting-insting. Id merupakan reservoir energi psikis yang menggerakkan ego dan superego. Energi psikis di dalam id itu dapat
meningkat oleh karena perangsang, baik perangsang dari luar maupun perangsang dari dalam Suryabrata, 2012:125.
Ego merupakan aspek psikologis daripada kepribadian dan timbul karena kebutuhan organisme untuk berhubungan secara baik dengan dunia kenyataan.
Aktivitas dari ego bersifat sadar, prasadar, maupun tak sadar. Sebagian ego bersifat sadar. Ego seluruhnya dikuasai oleh prinsip realitas, seperti tampak dalam pemikiran
yang objektif, yang sesuai dengan tuntutan-tuntutan sosial. Ego dapat pula dipandang sebagai aspek eksekutif kepribadian, oleh karena ego mengontrol jalan-jalan yang
ditempuh, memilih kebutuhan-kebutuhan yang dapat dipenuhi serta cara-cara memenuhinya, serta memilih obyek-obyek yang dapat memenuhi kebutuhan Freud
dalam Suryabrata, 2012:126. Superego adalah aspek sosiologis kepribadian, yang merupakan wakil dari nilai-
nilai tradisional serta cita-cita masyarakat sebagaimana ditafsirkan orang tua kepada anak-anaknya, yang diajarkan dengan perintah dan larangan. Superego adalah
wewenang moral kepribadian; ia mencerminkan yang ideal bukan yang real; dan memperjuangkan kesempurnaan bukan kenikmatan Freud dalam Suryabrata,
2012:127. Selain menggunakan teori di atas, untuk mendeskripsikan motivasi serta tindakan yang dilakukan tokoh Kobari dalam mengungkapkan skandal tokoh Suguro
akan digunakan teori motivasi.
2.3.2 Teori Motivasi