Pengujian Rangkaian Penyearah Analisis Data Kecepatan Putaran RPM

4.6.2. Prograe Mengukur Nilai Arus

Dalam mengukur nilai arus yang terukur, listing program yang digunakan akan ditunjukkan pada gambar 4.21. Di mana keluaran dari sensor yang berupa tegangan analog masuk pada port A0 mikrokontroler. Oleh mikrokontroler akan dibaca nilai ADC-nya. Setelah dibaca, nilai tersebut akan dikonversi ke dalam bentuk data digital. Dalam mengkonversi nilai ACD menjadi data digital akan dikalikan dengan 0,0048828125. Nilai tersebut berasal dari 5 Volt tegangan masukan yang dibutuhkan mikrokontroler untuk bekerja dibagi dengan 1024, maka akan diketahui data tegangan. Dengan diketahuinya data tegangan tersebut, maka selanjutnya dapat diketahui nilai arus yang terukur dengan mengubah data tegangan melalui persamaan : = − 2,5 0,04 Gambar 4.21. Listing program mengukur nilai arus Menggunakan persamaan tersebut mengacu dari sensor arus yang digunakan. Karena sensor arus yang digunakan ACS758 memiliki karakteristik yaitu pada setiap kenaikkan arus sebesar 1 Ampere, maka sensor akan merespon dengan memberikan keluaran Vout Sensor sebesar 40 mV. Untuk nilai pengurangan oleh 2,5 itu sendiri didapatkan dari nilai Vcc2, hal ini terjadi karena saat tidak ada arus yang melewati sensor tersebut keluaran dari sensor tersebut sebesar Vcc2. Di sini Vcc yang digunakan untuk menghidupkan sensor sebesar 5 Volt, maka Vout sensor tersebut Vcc2 = 2,5 Volt. Setelah didapatkan nilai tegangan dan nilai arus tadi, proses selanjutnya yaitu menampilkan nilai - nilai tersebut ke dalam LCD agar dapat dengan mudah dibaca oleh user.mPada gambar 4.22 adalah tampilan dimana ketika nilai tegangan dan nilai arus sudah dalam keadaan siap baca oleh user.m Untuk listing programnya akanm ditunjukkan pada gambar 4.23. Gambar 4.22. Tampilan nilai tegangan keluaran sensor dan nilai arus Gambar 4.23. Listing program tampilan nilai tegangan keluaran sensor dan nilai arus 61 BABBVB KESIMPULANBDANBSARANB

5.1. Kesimpulan

B Dari hasil implementasi dan pengamatan pada pengoperasian motor induksi 3 fasa menggunakan sistem tenaga 1 fasa, dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Motor induksi 3 fasa dapat bekerja secara baik dan normal dengan sistem 1 fasa menggunakan rangkaian motor kapasitor. 2. Pengukuran nilai arus dengan ACS758 yang digunakan bila dibandingkan dengan perhitungan teori memiliki error tidak lebih daripada 3.

5.2. SaranB

Berdasarkan hasil implementasi ada beberapa saran untuk perkembangan lebih lanjut agar pengoperasian motor induksi 3 fasa menggunakan sistem tenaga 1 fasa dapat bekerja lebih baik lagi, yaitu : 1. Menambahkan tachometer otomatis untuk mengetahui nilai kecepatan putaran motor induksi 3 fasa tanpa harus perlu dilakukan secara manual. 2. Penggunaan kapasitor dengan jumlah yang lebih sedikit atau adanya kapasitor yang memliki nilai kapasitansi yang sesuai dengan perancangan sehingga memudahkan dalam proses merakit dan penempatannya.