Hasil Pengujian Perangkat Keras Elektronik
kecepatan putaran motor induksi 3 fasa. Dapat dilihat bahwa grafik tersebut memiliki hubungan yang berbanding terbalik, karena pada saat tidak ada beban kecepatan putaran
yang dihasilkan sebesar 1489 RPM kemudian terus menurun kecepatan putarannya seiring dengan bertambah beban yang diberikan. Nilai kecepatan putaran terendah yang terjadi
dengan diberi beban sebesar 225 Watt yaitu pada 1475 RPM.
Dalam mendapatkan hasil yang lebih baik dan teliti adanya penambahan parameter uji sistem yang dilakukan. Parameter uji sistem yang ditambahkan yaitu tegangan keluaran
sistem pada alternator dan daya keluaran. Berikut adalah tabel penambahan parameter uji sistem.
Tabel 4.2. Penambahan parameter uji pada sistem 1 fasa
Beban Laepu Watt + Accu
Vout Alternator Volt
Arus Alternator Aepere
Daya Sistee Watt
Accum 16
2,430 38,880
55 + accu 15,9
8,500 135,150
80 + accu 15,8
10,650 168,270
90 + accu 15,6
11,150 173,940
105 + accu 15,4
11,690 180,026
115 + accu 15,4
12,640 194,656
130 + accu 15,3
13,425 205,403
140 + accu 15,2
14,460 219,792
150 + accu 15,0
15,540 233,100
155 + accu 14,9
15,560 231,844
165 + accu 14,6
16,045 234,257
175 + accu 14,5
16,160 234,320
190 +maccu 14,2
16,370 232,454
200 +maccu 14,0
16,630 232,820
225 + accu 13,8
16,780 231,564
Dari tabel di atas menjelaskan bahwa semakin besar beban lampu dan accu yang digunakan akan mengakibatkan turunnya tegangan keluaran pada alternator, sedangkan
untuk nilai arus keluaran dari alternator sendiri semakin bertambah seiring peningkatan beban yang digunakan. Untuk nilai daya sistem didapatkan dengan cara perhitungan
secara manual, yaitu dengan menggunakan persamaan 2.8 yaitu Pm=mI.V
Keterangan : P
= Daya V
= Vout Alternator I
= Arus Alternator