Analisis Hasil Pengujian 1. Analisis Data Arus

Gambar 4.17. Grafik perbandingan RPM pada sistem 1 fasa dengan sistem 3 fasa Grafik yang ditunjukkan pada gambar 4.17 merupakan perbandingan kecepatan putaran motor induksi 3 fasa antara sistem 1 fasa dengan sistem 3 fasa. Kedua sistem tersebut mengalami penurunan kecepatan putaran seiring dengan bertambah besarnya beban yang digunakan. Penurunan nilai kecepatan ini dikarenakan semakin besar nilai beban yang digunakan semakin besar pula arus yang dibutuhkan motor induksi untuk berputar. Ketika arus dari catu daya berkurang maka kecepatan motor semakin melambat. Awal pengoperasian tanpa beban pada sistem 1 fasa mempunyai nilai kecepatan sebesar 1489 RPM, sedangkan pada sistem 3 fasa sebesar 1491 RPM. Perbedaan ini sangat kecil bisa dibilang ini sebagai bias atau bisa dianggap sama tetapi ketika beban semakin bertambah pada sistem 3 fasa terjadi penurunan kecepatan putaran yang sangat drastis. Hasil akhir pada masing – masing sistem masukan yaitu 1475 RPM untuk kecepatan sistem 1 fasa dan 1390 RPM untuk kecepatan sistem 3 fasa. Pada sistem 3 fasa untuk beban 105 Watt kecepatan putaran masih sama dengan kondisi awal 1491 RPM tetapi pada beban 115 Watt langsung turun menjadi 1448 RPM. Terjadi juga pada peralihan beban dari 140 Watt menuju 150 Watt, saat beban berada di 140 Watt kecepatan motor berapa pada nilai 1442 RPM kemudian saat beban ditambah menjadi 150 Watt kecepatan langsung turun drastis lagi dibawah 1400 RPM tepatnya 1397 RPM. Hal ini terjadi seperti yang dijelaskan pada subbab sebelumnya yaitu pada analisis data arus, 1320 1340 1360 1380 1400 1420 1440 1460 1480 1500 1520 0 55 80 90 105 115 130 140 150 155 165 175 190 200 225 K ec ep at an P ut ar an R PM Beban Laepu Watt Kecepatan Sistem 1 Fasa Kecepatan Sistem 3 Fasa bahwa nilai tegangan referensi yang dihasilkan oleh sistem 3 fasa lebih kecil dan tidak stabil sehingga bisa terjadi penurunan yang drastis seperti pada hasil percobaan yang terjadi.

4.4. Analisis Error Perangkat Keras

Dari pengambilan data yang telah dilakukan selama in belum ada parameter yang digunakan untuk membandingkan apakah perangkat keras yang telah dibuat ini dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan atau tidak error besar. Dari pada itu nilai yang telah didapatkan selama pengambilan data ini agar dapat diketahui seberapa besar nilai error-nya akan dibandingkan dengan nilai dari hasil Ampere Meter yang tersedia. Nilai yang akan diukur error-nya adalah nilai arus terukur yang tertampil pada LCD. Pada pembuatan program rumus perhitungannya dibuat berdasarkan karakteristik dari sensor arus yang digunakan, yaitu pada setiap kenaikkan arus sebesar 1 Ampere, maka sensor akan merespon dengan memberikan keluaran Vout Sensor sebesar 40 mV. Tetapi pada saat tidak ada arus yang melewati sensor tersebut, keluaran sensor tersebut Vcc2. Karena Vcc yang digunakan untuk menghidupkan sensor sebesar 5 Volt, maka Vout sensor tersebut Vcc2 = 2,5 Volt. Berikut ini adalah rumus perhitungan arus pada program yang digunakan : = − 2,5 40 Contoh : Pada beban 55 Watt, Vout sensor sebesar 2,726 Volt maka nilai arus yang akan tertampil adalah : = 2,726 − 2,5 40 = 5,56 Seperti itu seterusnya dilakukan dengan cara yang sama pada nilai-nilai beban yang lain. Dengan membandingkan dengan Ampere Meter yang tersedia, maka pada tabel 4.10 menunjukkan nilai-nilai keseluruhan error yang terjadi. Tabel 4.10. Persentase errormperangkat kerasmdalam pengukuran nilai arus Sistee 1 Fasa Beban Laepu Watt + Accu Arus Sensor Aepere Aepere Meter Aepere Error Accum 2,430 2,4 1,234 55 + accu 8,500 8,2 3,529 80 + accu 10,650 10,4 2,347 90 + accu 11,150 10,8 3,139 105 + accu 11,690 11,4 2,481 115 + accu 12,640 12,4 1,900 130 + accu 13,425 13,2 1,676 140 + accu 14,460 14,2 1,798 Sistee 3 Fasa Accum 4,822 4,6 4,604 55 + accu 11,169 10,8 3,304 80 + accu 11,180 10,8 3,399 90 + accu 11,526 11,3 1,961 105 + accu 11,658 11,4 2,213 115 + accu 11,658 11,4 2,213 130 + accu 11,841 11,6 2,035 140 + accu 11,963 11,8 1,363 150 + accu 11,963 11,8 1,363 155 + accum 12,001 11,9 0,842 165 + accu 11,963 11,8 1,363 175 + accu 11,963 11,8 1,363 190 + accu 12,024 11,9 1,031 200 + accu 11,963 11,8 1,363 225 + accu 12,024 11,9 1,031 Rata – Rata Error 2,068 Untuk perhitungan nilai persentase error sendiri didapat dari rumus sebagai berikut ini : = − 100 Contoh : Pada beban 225 Watt + pengisian accu nilai arus yang tertampil pada LCD sebesar 12,024 Ampere, sedangkan nilai pengukuran Amper Meter adalah 11,9 Ampere. Jadi nilai persentase error-nya adalah :