SKEMAPEMBIAYAANTUNJANGANPEGAWAIBERBASISKINERJA
BABIPENDAHULUAN 165
Sampai saat ini, Pemerintah Daerah masih belum mengadopsi konsep tunjangan berbasis kinerja dalam pemberian kompensasi kepada pegawainya.
Sistem tunjangan yang diberlakukan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sendiri masih mengacu kepada Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 mengenai Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, dimana pemerintah Daerah dapat memberikan tambahan
penghasilan kepada Pegawai Negeri Sipil dengan melihat kemampuan keuangan daerah, faktor beban kerja, tempat bertugas, kondisi kerja,
kelangkaan profesi atau prestasi kerja. Dalam penerapannya, amanat yang
tertulis pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 belum diadopsi seluruhnya oleh Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung pada tahun 2012 telah menyusun “Kajian Perumusan Model Remunerasi bagi PNSD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung” dan sebagai tindak
lanjut dari rekomendasi kajian tersebut, maka pada tahun 2014 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
menggagas penyusunan “Kajian Skema Pembiayaan Tunjangan Pegawai Berbasis Kinerja”. Diharapkan dengan terimplementasinya sistem tunjangan
berbasis kinerja yang merit, adil, layak, kompetitif, dan transparan akan dapat
mewujudkan PNS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang profesional dan produktif.
1.2 RumusanMasalah
Dengan diberlakukannya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 63 Tahun 2011 tentang Pedoman
Penataan Sistem Tunjangan Kinerja Pegawai Negeri dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara yang mengatur mengenai
pemberian tunjangan berbasis kinerja bagi PNS, maka Pemerintah Daerah
SKEMAPEMBIAYAANTUNJANGANPEGAWAIBERBASISKINERJA
BABIPENDAHULUAN 166
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung harus mulai berbenah dan mempersiapkan model dan skema pembiayaan guna melaksanakan amanat kedua peraturan
perundang-undangan tersebut. Hal-hal pokok yang harus dirumuskan yaitu: 1. Model pemberian tunjangan yang selama ini diberlakukan di lingkungan
Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung belum dapat mendorong motivasi pegawai untuk berkinerja lebih baik, timbulnya
kecemburuan dan ketidakpuasan pegawai berimbas pada rendahnya performansi kinerja pegawai. Hal ini disebabkan oleh tunjangan yang
diberikan belum memenuhi prinsip-prinsip yang seharusnya ditempuh dalam pemberian tunjangan, yaitu sistem merit, adil, layak, kompetitif, dan
transparan. Dalam prinsip-prinsip tersebut digambarkan bahwa tunjangan yang diberikan haruslah didasarkan pada harga jabatan, sesuai dengan
beban tugas dan tanggung jawab pekerjaan, dapat memenuhi kebutuhan hidup, kompetitif tidak saja disetarakan dengan sektor swasta, tetapi juga
bersifat kompetitif di kalangan pegawai sendiri untuk berkinerja lebih baik daripada rekannya, serta transparan artinya perhitungan tunjangan
dilakukan secara transparan. Hal ini sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 mengenai Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 63 Tahun 2011 tentang
Pedoman Penataan Sistem Tunjangan Kinerja Pegawai Negeri. 2. Pada saat ini, selain mendapatkan gaji dan tunjangan TPP, setiap PNS di
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih diperbolehkan mendapatkan sumber-sumber pendapatan lainnya seperti insentif dan honor. Dengan
diberlakukannya tunjangan
berbasis kinerja,
maka sumber-sumber
pendapatan tersebut harus dihilangkan kecuali untuk PNS mendapatkan insentif yang pengaturannya telah ditetapkan oleh peraturan perundang-
undangan lainnya. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung harus dapat mengidentifikasi sumber-sumber pembiayaan
SKEMAPEMBIAYAANTUNJANGANPEGAWAIBERBASISKINERJA
BABIPENDAHULUAN 167
untuk tunjangan berbasis kinerja dan merumuskan mekanisme pembiayaan tunjangan berbasis kinerja sesuai dengan perundang-undangan yang
berlaku dan kemampuan APBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
1.3 DasarHukum