II-10
Seleksi dan Uraian proses
Pra Rencana Pabrik Asam Oksalat Dari Tepung Cassava Dengan Proses Oksidasi Asam Nitrat
II.4. Uraian Proses
Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan asam oksalat berupa tepung  cassava  dan  asam  nitrat  65    dengan  menggunakan  katalis  vanadium
pentoksida.  Secara  garis  besar,  proses  pembuatan  asam  oksalat  dari  tepung cassava  terdiri  dari  tahap  persiapan  bahan  baku,  tahap  reaksi,  tahap  pemisahan
dan pemurnian, serta tahap penanganan produk.
II.4.1. Tahap Persiapan Bahan Baku
Tepung  cassava  diangkut  screw  conveyor  J-112  masuk  ke  bucket elevator J-113 untuk diangkut ke dalam silo F-114 kemudian masuk ke dalam
tangki hidrolisa R-210. Tepung cassava selanjutnya dihidrolisis pada suhu 75
o
C selama 6 jam, setelah itu di netralisasi untuk menghilangkan kelebihan asam sulfat
pada tangki netralisasi R-220. Produk yang didapat dipisahkan dari impuritisnya dengan  menggunakan  Rotary  Drum  Vacum  Filter  H-230.  Setelah  itu,  produk
yang  telah  murni  tersebut  dipompa  ke  dalam  reaktor  R-240  untuk  direaksikan dengan asam nitrat.
II.4.2. Tahap Reaksi
Pada  tangki  hidrolisa  R-210  terjadi  reaksi  perubahan  patikarbohidrat menjadi glukosa. Reaksi yang terjadi adalah:
C
6
H
10
O
5
n + n H
2
O → n C
6
H
12
O
6
starch glukosa
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
II-11
Seleksi dan Uraian proses
Pra Rencana Pabrik Asam Oksalat Dari Tepung Cassava Dengan Proses Oksidasi Asam Nitrat
Setelah dipisahkan dari impuritisnya dengan menggunakan  Drum Vacum filter H-320, glukosa  yang diperoleh dipompa ke dalam reaktor  R-240 untuk
direaksikan dengan HNO
3
menggunakan katalis V
2
O
5
dengan reaksi:
NO 6
O H
6 O
H 2
. O
H C
3 HNO
6 O
H C
2 2
4 2
2 3
6 12
6
5 2
 
  
 
O V
Reaksi  pembentukan  asam  oksalat  dalam  reaktor  terjadi  pada  suhu  71
o
C dan  tekanan  1  atm.  Reaksi  berlangsung  secara  endotermis,  sehingga  reaktor
memerlukan steam yang dialirkan melalui jacket supaya suhunya konstan sebesar 71
o
C.    yield  sebesar  95 –  97  .  Hasil  dari  reaktor  berupa  asam  oksalat  yang
berbentuk slurry dan gas NO. Slurry yang berupa asam oksalat dialirkan ke dalam centrifuge 1 H-310 untuk memisahkan katalis dari larutan induk, sedangkan gas
yang dihasilkan dialirkan ke pengolahan gas.
II.4.3. Tahap Pemisahan dan Pemurnian
Larutan  asam  oksalat  dari  reaktor  R-240  yang  telah  dipisahkan  dari katalisnya  dialirkan  ke  evaporator  V-320  untuk  dipekatkan  sampai  kadar  asam
oksalat  dalam  slurry  mencapai  30,  Slurry  selanjutnya  dikristalkan  dengan  cara menurunkan  suhunya  menjadi  30
o
C  menggunakan  air  pendingin  yang  melewati jaket  pada  tangki  kristaliser.  Kristal  yang  terbentuk  kemudian  dipisahkan  dari
larutan  induk  dengan  menggunakan  centrifuge  2  H-330  dan  filtrat  yang diperoleh  di-recycle  ke  dalam  evaporator  R-320.  Kristal  yang  terbentuk
dimasukkan  ke  dalam  rotary  dryer  B-340  untuk  dikeringkan  dengan menggunakan  udara  kering  pada  suhu  100
C,  sehingga  air  yang  terikut  pada
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
II-12
Seleksi dan Uraian proses
Pra Rencana Pabrik Asam Oksalat Dari Tepung Cassava Dengan Proses Oksidasi Asam Nitrat
kristal  kurang  dari  1.  Produk  asam  oksalat  yang  diperoleh  diangkut  dengan screw cooling conveyor J-344 dalam tangki penyimpanan F-350.
II.2.4. Tahap Penanganan Produk