7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran
Menurut Kotler dalam Laksana 2008:4 pasar adalah sekumpulan pembeli dan penjual yang melakukan transaksi sebuah
produk atau sekelompok produk tertentu pasar perumahan atau bahan makanan. Sementara Pemasaran
marketing
sendiri menurut Kotler dalam Laksana 2008:4 yaitu suatu proses sosial yang didalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Pemasaran yaitu segala kegiatan yang menawarkan suatu produk untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen Laksana 2008:4. Sedangkan pengertian manajemen pemasaran
marketing management
menurut Kotler dalam Laksana 2008:4 adalah proses perencanaan dan
pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi
sasaran-sasaran individu dan organisasi. Manajemen pemasaran yaitu pertukaran produk yang dilakukan
melalui aktifitas dari bauran pemasaran, yaitu
Product, Price, Promotion
, dan
Place
Laksana 2008:5. Terdapat pula proses manajemen pemasaran yaitu 1 analisis peluang pemasaran, 2 penelitian dan pemilihan pasar
sasaran, 3 perencanaan strategi pemasaran, 4 perencanaan program pemasaran, 5 pengorganisasian dan pelaksanaan pemasaran, 6
pengendalian usaha pemasaran Laksana 2008:18-19.
Gambar. 2.1. Proses Manajemen Pemasaran Laksana 2008:19
2. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan
bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan Swastha 2002:17.
Sementara menurut Philip Kotler dalam Usmara 2008:17-19 ada 4 konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu
organisasi yaitu :
a. Konsep Produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia di mana-mana dan harganya murah. Para
Analisis Perencanaan
1 Analisis
peluang pemasaran
2 Penelitian
dan pemilihan
pasar sasaran
3 Perencanaan
Strategi pemasaran
4 Perencanaan
program pemasaran
Pelaksanaan Pengendalian
n
5 Pengorgani
sasian dan pelaksanaan
pemasaran 6
Pengendalian usaha
pemasaran
manajer dalam organisasi yang berorientasi pada produksi memusatkan upayanya untuk mencapai efisiensi produksi yang
tinggi dan liputan distribusi yang luas. b.
Konsep Produk
Konsep produk menjelaskan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang
terbaik. Para manajer dalam organisasi yang berorientasi pada produk ini memusatkan usaha untuk menghasilkan produk yang
baik dan terus menerus menyempurnakannya.
c. Konsep Penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen jangan dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya
penjualan dan promosi yang agresif.
d. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan
keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efesien dibandingkan para
pesaing. Menurut Usmara 2008:19 Konsep pemasaran bersandar pada
empat tiang utama yaitu:
1 Fokus Pasar
Perusahaan akan berhasil baik jika mereka menetapkan batas pasarnya secara cermat. Perusahaan akan berhasil baik
bilamana mereka mempersiapkan program pemasaran yang sesuai untuk masing-masing pasar sasaran.
2 Orientasi kepada Pelanggan
Pemikiran yang berorientasi pelanggan mengharuskan perusahaan untuk secara cermat menentukan kebutuhan
pelanggan dari sudut pandang pelanggan bukan dari sudut pandangnya sendiri.
3 Pemasaran yang terkoordinasi, yang bermakna dua hal :
a Berbagai
fungsi pemasaran-armada
penjualan, periklanan, riset pemasaran dan lain-lain harus
terkoordinasi. b
Pemasaran harus terkoordinasi secara baik dengan bagian-bagian lain perusahaan. Pemasaran akan berhasil
bila seluruh karyawan menyadari bagaimana dampak terhadap kepuasan pelanggan
4 Kemampuan laba
Untuk perusahaan swasta tujuan utama adalah laba, bagi organisasi nirlaba atau organisasi masyarakat tujuannya
adalah mempertahankan dan menarik cukup dana guna menyelenggarakan kegiatan. Perusahaan menghasilkan uang
dengan memuaskan kebutuhan pelanggan lebih baik daripada yang dapat dilakukan pesaing. Sindoro 1997
menyatakan bahwa ada 5 Konsep pemasaran dimana yang ke-empatnya seperti yang sudah dijelaskan dan yang ke-lima
yaitu :
e. Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial
Konsep pemasaran berwawasan sosial menyatakan bahwa organisasi harus menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat
pasar sasaran. Kemudian organisasi itu harus memberikan nilai yang unggul kepada pelanggan dengan cara yang bersifat
memelihara atau memperbaiki kesejahteraan konsumen dan masyarakat. Disini dapat dilihat pada gambar bahwa ada tiga
perbandingan yang mendasari konsep pemasaran berwawasan sosial.
Gambar. 2.2. Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial Sindoro 1997 Masyarakat
Kesejahteraan Manusia
Konsep Pemasaran Sosial
Konsumen Pemuasan Keinginan
Perusahaan Laba
3. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran ialah sarana pemasaran taktis meliputi produk, harga, tempat, dan promosi yang digabungkan untuk mendapat
respon yang diinginkan dari pasar sasaran Machfoedz 2010:61. Kotler 2000:18 mendefinisikan bauran pemasaran adalah seperangkat
alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran di dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran merupakan
variabel-variabel terkendali yang dapat digunakan perusahaan untuk mempengaruhi konsumen dari segmen pasar tertentu yang dituju
perusahaan. Mc Carthy Kotler, 2000:18 mempopulerkan sebuah klasifikasi empat unsur dari alat-alat bauran pemasaran yang dikenal
dengan empat P four P yaitu produk
product
, harga
price
, tempatdistribusi
place
, promosi
promotion
www.kajianpustaka.com
Gambar. 2.3. Bauran Pemasaran
www.kajianpustaka.com
a. Produk
Produk adalah barang atau jasa yang ditawarkan kepada pembeli yang berlaku sebagai konsumen. Untuk
mendapatkan produk yang kita butuhkan maka kita harus mengorbankan sejumlah uang yang kita miliki. Setiap produk
memiliki harganya masing-masing dan juga setiap produk memiliki kualitas yang berbeda. Produk merupakan salah satu
pendukung bagi pelaku bisnis, karena produk inilah yang akan menjadi pembeda dengan usaha yang lainnya. Produk
diciptakan guna memenuhi kebutuhan setiap konsumennya. Seperti yang telah penulis jelaskan bahwa produk ini bisa
berupa barang atau jasa, maka penawaran yang dilakukanpun berbeda-beda dari yang produk barang dan produk jasa. Produk
adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi
sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan Kotler dan Armstrong 1997:9. Produk adalah segala sesuatu baik
yang bersifat fisik maupun non fisik yang dapat ditawarkan kepada
konsumen untuk
memenuhi keinginan
dan kebutuhannya Laksana 2008:67.
Menururt Kotler 2009:6 ada 10 jenis produk yaitu :
1
Goods
: Barang - barang fisik
2
Services
: Jasa Pelayanan yang bersifat non fisik, yang
menyertai atau tidak menyertai produk barang fisik.
3
Experiences
: Pengalaman atau kegiatan seseorang yang
dapat dinikmati oleh orang lain.
4
Events
: Kegiatan atau peristiwa yang dibutuhkan oleh
orang banyak.
5
Persons
: Keahlian atau ketenaran seseorang.
6
Places
: Tempat atau kota yang memiliki keunggulan,
keunikan sejarah, atau keindahan.
7
Properties
: Hak kepemilikan bisa berupa benda nyata
real estate
atau finansial saham atau obligasi.
8
Organizations
: Lembaga atau wadah yang dapat
memberikan citra atau nilai jual dari suatu produk.
9
Information
: Informasi yang dapat diproduksi dan
dipasarkan sekolah dan surat kabar.
10
Ideas
: Gagasan yang menghasilkan produk yang diminati
oleh konsumen. b.
Harga
Harga didefinisikan oleh william J. Stanto terjemahan Y.Yamanto Dalam Laksana 2008:105 adalah
jumlah uang kemungkinan ditambah beberapa barang yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah
produk dan pelayanan yang menyertainya. Sementara menurut E.Jerome MC.Carthy terjemahan Gunawan H. 1985:414
Dalam Laksana 2008:105 harga adalah “ apa yang dibebankan untuk sesuatu. Setiap transaksi dagang dapat dianggap sebagai
suatu pertukaran uang, uang adalah harga untuk sesuatu”.
Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang mendatangkan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan,
sementara ketiga unsur lainnya produk, tempatdistribusi, promosi menyebabkan timbulnya biaya pengeluaran. Tujuan
penetapan harga menurut Kotler Laksana 2008:105-106 ada enam yaitu : bertahan hidup, maksimalisasi laba jangka pendek,
memaksimumkan pendapatan jangka pendek, pertumbuhan penjualan maksimum, menyaring pasar secara maksimum, dan
unggul dalam suatu produk. Penetapan harga dipengaruhi oleh faktor Eksternal dan Faktor
Internal Machfoedz 2010:64-65, dimana dapat digambarkan sebagai berikut :
v
Gambar. 2.4. Faktor Eksternal dan Faktor Internal Machfoedz 2010:64-65
Faktor Internal : - Tujuan
Pemasaran - Strategi Bauran
Pemasaran - Biaya
- Metode Penetapan harga
Penetapan Harga
Faktor Eksternal : - Sifat pasar dan
permintaan - Persaingan
- Faktor lingkungan lain
perekonomian,pem erintahan
Seperti yang dikutip Philip Kotler 1992:126 Laksana 2008:108 bahwa ada 9 faktor yang turut mempengaruhi kepekaan pembeli
terhadap harga antara lain : 1
Pengaruh Keunikan, semakin unik sebuah produk, semakin berkuranglah kepekaan pembeli terhadap harga.
2 Pengaruh kesadaran adanya pengganti, semakin rendah kesadaran
pembeli tentang adanya pengganti, semakin berkuranglah kepekaan mereka terhadap harga.
3 Pengaruh sulitnya membandingkan, semakin sulit pembeli
membandingkan mutu
produk-produk pengganti,
semakin kuranglah kepekaan mereka terhadapa harga.
4 Pengaruh jumlah total pengeluaran, semakin rendah jumlah total
pengeluaran untuk membeli sebuah produk dalam rasio terhadap penghasilan pembeli, semakin berkuranglah kepekaan pembeli
terhadap harga. 5
Pengaruh manfaat akhir, semakin rendah pengeluaran di bandingkan dengan
biaya total produk akhir, semakin
berkuranglah kepekaan pembeli terhadap harga. 6
Pengaruh biaya bersama, jika sebagian biaya untuk membeli sebuah produk ditanggung oleh pihak lain, kepekaan pembelian
terhadap harga berkurang.
7 Pengaruh investasi tergabung, kepekan pembeli terhadap harga
berkurang bila produk tadi digunakan dalam hubungannya dengan aktiva yang telah ditanamkan sebelumnya.
8 Pengaruh mutu harga, kepekaan pembeli terhadap harga berkurang
jika produk dianggap lebih bermutu, lebih bergengsi dan lebih eksklusif.
9 Pengaruh sediaan, kepekaan pembeli terhadap harga berkurang
jika mereka tidak dapat menyimpan produk tersebut. Laksana 2008:114-115 juga menjelaskan tujuan penetapan harga
antara lain : 1
Profit maximalization pricing
maksimalisasi keuntungan, yaitu untuk mencapai maksimalisasi keuntungan.
2
Market share Pricing
penetapan harga untuk merebut pangsa pasar, dengan harga yang rendah maka pasar akan dikuasai dengan syarat :
a Pasar cukup sensitif terhadap harga
b Biaya produksi dan distribusi turun jika produksi naik
c Harga turun, pesaingan sedikit.
3
Market Skimming pricing
, jika ada sekelompok pembeli yang bersedia membayar dengan harga yang tinggi terhadap produk yang
ditawarkan maka perusahaan akan menetapkan harga yang tinggi walaupun kemudian harga tersebut akan turun memerah pasar
dengan syarat :
a Pembeli cukup
b Perubahan biaya distribusi lebih kecil dari perubahan pendapatan
c Harga naik tidak begitu berbahaya terhadap pesaing
d Harga naik menimbulkan kesan produk yang superior.
4
Current Revenue Pricing
penetapan laba untuk pendapatan maksimal, penetapan harga yang tinggi untuk memperoleh
revenue
yang cukup agar uang kas cepat kembali. 5
Target
Profit Pricing
penetapan harga untuk sasaran, harga berdasarkan target penjualan dalam periode tertentu.
6
Promotional Pricing
penetapan harga untuk promosi, penetapan harga untuk suatu produk dengan maksud untuk mendorong
penjualan produk-produk lain. Ada dua macam penetapan harga untuk promosi, yaitu :
a Loss leader pricing
, penetapan harga untuk suatu produk agar pasar mendorong penjualan produk yang lainnya.
b Prestice pricing
, penetapan harga yang tinggi untuk suatu produk guna meningkatkan
image
tentang kualitas.
c. Promosi
Promosi adalah suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan
untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli
dan tetap mengingat produk tersebut Laksana 2008:133.
Dalam penjelasan lain Tjiptono 2008:219 promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program
pemasaran. Lebih lanjut dijelaskan pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran, yang dimaksud
dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhimembujuk,
danatau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada
produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. 1
Tujuan Promosi Tujuan utama dari promosi Tjiptono 2008:221 adalah
menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan
bauran pemasarannya. Secara rinci ketiga tujuan promosi dijabarkan sebagai berikut :
a Menginformasikan
informing
, dapat berupa : 1 Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu
produk baru 2 Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu
produk 3 Menyampaikan perubahan harga kepada pasar
4 Menjelaskan cara kerja suatu produk 5 Meluruskan kesan yang keliru
6 Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli 7 Membangun citra perusahaan
b Membujuk pelanggan sasaran
persuading
untuk : 1 Membentuk pilihan merek
2 Mengalihkan pilihan ke merek tertentu 3 Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk
4 Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga 5 Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga
c Mengingatkan
reminding
dapat terdiri atas : 1
Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat
2 Mengingingatkan pembeli akan tempat-tempat yang
menjual produk perusahaan 3
Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan
4 Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada
produk perusahaan.
d. TempatDistribusi
Place
atau tempat merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini
berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian kepada para konsumen dan dimana lokasi yang strategis.Dalam penyaluran
barang dari produsen ke konsumen ada faktor penting yang
sangat berpengaruh terhadapnya, yaitu kegiatan pemilihan saluran distribusi yang tepat untuk menyampaikan barang dari
produsen ke konsumen. Banyak perusahaan yang menggunakan saluran distribusi yang tidak tepat hal ini menyebapkan produk
yang dihasilkan perusahaan tidak menjangkau konsumen yang menjadi sasaran
www.kajianpustaka.com .
1 Faktor-faktor penentu tempat
Dalam strategi pemasaran, adanya pemilihan lokasi usaha yang strategis menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi
kesuksesan pemasaran dari sebuah usaha. Semakin strategis lokasi usaha yang dipilih, semakin tinggi pula tingkat
penjualan dan berpengaruh terhadap kesuksesan sebuah usaha. Begitu juga sebaliknya, jika lokasi usaha yang dipilih
tidak strategis maka penjualan pun juga tidak akan terlalu bagus. Untuk itu sebelum pengusaha memulai sebuah usaha,
pilih terlebih dahulu tempat usaha yang paling tepat untuk pemasaran usaha tersebut. Lakukan riset dan bandingkan
beberapa pilihan tempat sebelum akhirnya pengusaha menentukan lokasi yang paling strategis bagi usahanya.
Berikut beberapa faktor yang sebaiknya pengusaha perhatikan, sebagai bahan pertimbangan strategi memilih
lokasi usaha.
a Tingkat kepadatan penduduk sekitar lokasi
Usahakan memilih lokasi usaha yang memiliki kepadatan penduduk cukup tinggi. Semakin tinggi kepadatan penduduk
di suatu lokasi, maka semakin besar pula potensi pasar sebuah usaha. Coba saja bandingkan pendapatan usaha yang
lokasinya di daerah pedesaan dengan usaha yang berada di daerah perkotaan, omset yang diperoleh akan sangat jauh
berbeda. b
Besar pendapatan masyarakat sekitar lokasi. Besar pendapatan masyarakat yang ada di sekitar lokasi juga
mampu mempengaruhi usaha yang akan dibangun. Sebab, tingkat pendapatan masyarakat juga akan berpengaruh
terhadap daya beli konsumen. Jika ingin menjalankan usaha dengan produk yang harganya sedikit tinggi, sebaiknya pilih
lokasi yang daya belinya cukup tinggi misal di kota-kota besar. Sedangkan bila ingin menawarkan produk dengan
harga yang relatif murah, tidak akan masalah jika memilih lokasi usaha yang daya beli masyarakatnya kurang. Karena
konsumen di daerah tersebut lebih mementingkan harga murah, dibandingkan memperhatikan kualitas produk yang
dijual.
c Memperhatikan tingkat keramaian lalu lintas.
Perhatikan lalu lintas yang ada di lokasi usaha yang akan dibangun, karena hal ini juga mempengaruhi jenis usaha
yang cocok di daerah tersebut. Untuk lokasi yang banyak dilalui kendaraan bermotor , bisa mencoba usaha bengkel
yang lebih dibutuhkan. Sesuaikan jenis usaha dengan para konsumen yang lalu lalang di lokasi tersebut.
d Banyaknya usaha yang mendukung lokasi tersebut.
Semakin banyak usaha yang ada di sekitar lokasi, maka konsumen yang datang ke lokasi tersebut juga semakin
ramai. Karena di lokasi tersebut terdapat berbagai macam usaha yang menyediakan produk yang berbeda pula,
sehingga para konsumen lebih tertarik datang ke lokasi yang terdapat berbagai macam usaha. Misalnya saja lokasi pasar
dan mall yang selalu ramai pengunjung. e
Sesuaikan dana dengan lokasi usaha yang akan dipilih. Biasanya lokasi usaha yang ada di keramaian seperti mall,
atau di pinggir jalan yang strategis harga sewanya lebih mahal dibandingkan lokasi usaha yang kurang strategis.
Untuk itu sesuaikan dana yang Anda miliki, dengan lokasi usaha yang di pilih. Jangan memilih lokasi yang harga
sewanya mahal, tetapi ternyata tidak ramai pengunjung.
f Pilih lokasi usaha yang tingkat kompetisinya rendah.
Jika di lokasi tersebut sudah banyak usaha yang sejenis dengan usaha Anda, sebaiknya lokasi ini dihindari. Namun
jika Anda yakin karena posisinya yang sangat strategis, Anda harus siap bersaing dengan menciptakan inovasi baru
yang dapat membedakan usaha Anda dengan usaha lain yang sejenis.
g Perhatikan pula akses menuju lokasi usaha.
Usahakan pilih lokasi yang mudah di akses oleh para konsumen. Jika memungkinkan, pilih lokasi usaha yang
dilalui transportasi umum. Agar konsumen yang tidak memiliki kendaraan pribadi juga bisa menjangkau lokasi
usaha Anda. h
Tingkat keamanan yang mendukung. Lokasi usaha yang aman juga menambah kenyamanan para
konsumen. Mereka tidak akan ragu meninggalkan kendaraan mereka di tempat parkir, dan bisa menikmati pelayanan usaha
Anda dengan merasa nyaman. Dengan lingkungan yang aman, Anda bisa mengurangi resiko pencurian maupun perusakan
yang bisa terjadi pada usaha yang ada di lokasi kurang aman. i
Perhatikan kebersihan lokasi usaha. Konsumen tidak akan mengunjungi sebuah toko, warung
ataupun sebuah outlet yang berada di lingkungan kotor atau
kumuh. Mereka akan merasa ragu untuk membeli produk Anda. Untuk itu jaga kebersihan lingkungan sekitar Anda,
agar konsumen merasa nyaman berkunjung ke lokasi usaha Anda.
4. Store Atmosphere
Menururt Kotler 2005
store atmosphere
suasana toko adalah suasana terencana yang sesuai dengan pasar
sasarannya dan dapat menarik konsumen untuk membeli. Dari adanya pernyataan ini bisa dikatakan bahwa aspek
store atmosphere
ini adalah salah satu hal yang berperan penting dalam menarik konsumen. Pendapat lain dari Sutisna dan
Pawitra 2001 mengatakan
store atmosphere
adalah status afeksi dan kognisi yang dipahami konsumen dalam suatu toko,
walau mungkin tidak sepenuhnya disadari pada saat berbelanja. Dalam artian yang lebih spesifik disebutkan oleh Peter dan
Olson 1999 yang tersedianya pengaturan udara AC, tata ruang toko, penggunaan warna cat, penggunaan jenis karpet,
warna karpet, bahan-bahan rak penyimpan barang, bentuk rak dan lain-lain.
a. Elemen-elemen
Store Atmosphere
Elemen-elemen
store atmosphere
menurut Berman Evans 2010:509 dapat dibagi menjadi empat elemen utama, yaitu:
1
Exterior
Bagian Luar Toko mempunyai pengaruh yang kuat
pada citra
toko tersebut,
sehingga harus
direncanakan dengan sebaik mungkin. Kombinasi dari
exterior
ini dapat membuat bagian luar toko menjadi terlihat unik, menarik, menonjol dan mengundang orang
untuk masuk ke dalam toko.
Exterior
terdiri dari: a
Storefront
Bagian Depan Toko Bagian depan toko meliputi kombinasi papan nama, pintu masuk, dan
konstruksi bangunan.
Storefront
harus mencerminkan keunikan, kemantapan, kekokohan atau hal-hal lain
yang sesuai dengan citra toko tersebut. Khususnya konsumen yang sering menilai toko dari penampilan
luarnya sehingga merupakan faktor penting untuk mempengaruhi konsumen mengunjungi toko.
b
Marquee
Papan Nama Toko adalah suatu tanda yang digunakan untuk memajang nama atau logo
suatu toko.
Marquee
dapat dibuat dengan teknik pewarnaan, penulisan huruf, atau penggunaan lampu
neon.
Marquee
dapat terdiri dari nama atau logo saja, atau dikombinasikan dengan slogan dan informasi
lainnya. Supaya efektif,
marquee
harus diletakan di luar, terlihat berbeda, dan lebih menarik atau
mencolok daripada toko lain disekitarnya.
c
Display Windows
Tampilan Pajangan tujuan dari
display window
adalah untuk mengidentifikasikan suatu toko dengan memajang barang-barang yang
mencerminkan keunikan toko tersebut sehingga dapat menarik konsumen masuk. Dalam membuat jendela
pajangan yang baik harus dipertimbangkan ukuran jendela, jumlah barang yang dipajang, warna, bentuk,
dan frekuensi penggantiannya. d
Parking Facilities
Fasilitas Tempat Parkir yang luas, gratis, dekat dengan toko akan menciptakan
citra positif dibandingkan dengan parkir yang langka, mahal dan jauh.
2
General Interior
Interior Umum terdiri dari: a
Colour and Lighting
Warna dan Pencahayaan Pencahayaan yang terang, warna-warna cerah
berkontribusi pada suasana yang berbeda daripada cahaya pastel atau dinding putih polos. Kadang-
kadang ketika warna berubah, pelanggan mungkin awalnya tidak nyaman sampai mereka terbiasa
dengan skema yang baru. b
Scent and Sound
Aroma dan Musik Aroma dan musik dapat mempengaruhi suasana hati pelanggan.
c
Store Personnel
Karyawan Toko Karyawan yang sopan, rapih, berpengetahuan dapat membuat
atmosphere yang positif. d
Cleanliness
Kebersihan Kebersihan dapat menjadi pertimbangan utama bagi konsumen untuk berbelanja
di toko tersebut. Pengelola toko harus mempunyai rencana yang baik dalam pemeliharaan kebersihan
toko. 3
Store Layout
Tata Letak Toko Merupakan rencana untuk menentukan lokasi tertentu dan pengaturan dari
peralatan, barang dagangan, gang-gang dalam toko serta fasilitas toko. Dalam merancang
store layout
perlu diperhatikan hal-hal berikut:
a
Allocation of Floor Space
Alokasi Ruang Lantai
1 Selling Space
digunakan untuk memajang barang, berinteraksi antara konsumen dan karyawan toko,
demonstrasi, dan lainnya.
2 Personnel Space
ruangan yang disediakan untuk karyawan berganti pakaian, makan siang dan
coffee breaks
, dan ruangan untuk beristirahat.
5. Minat Beli Ulang