Analisis Pengaruh Display Produk Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Swalayan Willow Mart Binjai

(1)

ANALISIS PENGARUH DISPLAY PRODUK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA SWALAYAN WILLOW MART BINJAI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S1) pada Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosisl dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara

Sally Sisva 110907067

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2015


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

HALAMAN PERSETUJUAN

Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh: Nama : Sally Sisva

NIM : 110907067

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Judul : Analisis Pengaruh Display Produk Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Swalayan Willow Mart Binjai

Medan, Juni 2015

Dosen Pembimbing Ketua Prorgam Studi

Agus Edy Rangkuti, SE, MSi

NIP. 197208172005011001 NIP. 195908161986111001

Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA

Dekan


(3)

ABSTRAK

Analisis Pengaruh Display Produk Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Swalayan Willow Mart Binjai

Nama : Sally Sisva

Nim : 110907067

Program Studi : Ilmu Admnistrasi Niaga/Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial Ilmu Politik Pembimbing : Agus Edy Rangkuti, S.E, M,Si

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan display produk toiletries pada Swalayan Willow Mart Binjai, bagaimana tanggapan konsumen atas pelaksanaan display produk tersebut, dan seberapa besar pengaruh pelaksanaan display produk tersebut terhadap minat beli konsumen.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitaif dan analisis regresi berganda. Berdasarkan pendekatan metode penelitian yang digunakan, maka penulis menyebarkan kuisioner kepada 95 orang sampel dari 2.100 orang populasi. Sampel merupakan konsumen yang telah membeli produk toiletries pada Swalayan Willow Mart Binjai. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel dan SPSS versi 17.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa display produk terdiri dari window display, interior display, dan exterior display berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen pada Swalayan Willow Mart Binjai.

Pada pengujian secara parsial (uji statistik t) menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, yaitu display produk berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Dengan menggunakan rumus koefisien penentu didapatkan pula hasil bahwa display produk memberikan kontribusi pengaruh terhadap minat beli konsumen sebesar 52,9%. Hal ini menunjukkan bahwa 47,1% lagi minat beli konsumen dipengaruhi oleh faktor – faktor lain.


(4)

ABSTRACT

Analysis Of The Influence Of Product Display On Consumer Buying Interest At Swalayan Willow Mart Binjai

Name : Sally Sisva NIM : 110907067

Departement : Science Of Bussines Administration Faculty : Science Of Social and Politic Advisor : Agus Edy Rangkuti, S.E, M.Si

The purpose of this survey is to determine how the implementation of toiletries product display at Swalayan Willow Mart Binjai, how consumer feedback on the implementation of product display, and how much influence the implementation of product display on consumer buying interest.

This survey uses a quantitative approach and multipleregression analysis. Based on approach of survey method used, the author distributing uestionnaires to 95 people as sample of 2.100 people as population. The sample of consumers who have purchased toiletries product at Swalayan Willow Mart Binjai. Data processing uses Microsoft Excel and SPSS version 17.

The results showed that the product display such as window display, interior display, and exterior display gave positive and significant influence on consumer buying interest at Swalayan Willow Mart Binjai.

The parcial test (t statistical test) showed that the value of tcount > ttable, then H0 is reject and Ha is accept, the product display gave influence on consumer buying interest. By using the formula of coefficient determinant found also that the result showed product display contributed influence on consumer buying interest at 52,9%. This is shows that 47,1% of consumer buying interest is influenced by other factors.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan penelitian skripsi ini guna memenuhi salah satu syarat kelulusan dan mendapatkan gelar Sarjana Administrasi Bisnis pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih sebesar – besarnya kepada:

1. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan, nasehat dan dorongan baik secara moril maupun materiil selama proses penelitian berlangsung.

2. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA, selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Agus Edy Rangkuti, SE, MSi selaku dosen pembimbing atas ilmu, nasihat, dan bimbingannya.

5. Kak Siswati Saragi, S.Sos, MSP selaku dosen penguji atas ilmu, nasehat, dan bimbingannya.

6. Bang Farid selaku bidang administrasi pada program studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera


(6)

Utara atas bantuannya sejak awal perkuliahan penulis mulai dari pengurusan KRS, KHS, dan segala urusan administrasi lainnya.

7. Pihak Swalayan Willow Mart Binjai yang telah mengizinkan penulis untuk melaksanakan penelitian di swalayan tersebut.

8. Para responden yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu oleh penulis yang telah berbaik membantu penulis dalam mengisi kuisioner penelitian skripsi ini.

9. Sahabat – sahabat seperjuangan terkasih yang tergabung dalam Geng Geboy Mujair, yaitu Indah Fahrunisa, Henni Damanik, Rini Ernita, M. Ghofur Dwiyanto M. Ghofar Triyono, Reza Pahlevi, Alfis Vikram, Dwi Yuda Syaputra, dan Derick Azwindy atas bantuan, dukungan dan motivasi yang diberikan kepada penulis, tanpa kalian langit tak berbintang.

10.Evi Rahmadhani selaku teman yang selalu mendukung dan memberi bantuan kepada penulis dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

11.Teman – teman tersayang Star Shop CS, yaitu Novia Lubis, Amanda Youlanda, Irva Darma Lestari, Rani Ananda Ginting, dan Indah atas dukungan dan bantuan dalam proses penyelesaian penelitian ini.

12.Saudara sepupu kesayangan, Unita Sukma Zuliani Nst, S.Si dan Dwi Kartika Zuliani Nst yang telah memberikan banyak dukungan dan bantuan selama masa perkuliahan penulis.

13.Bang Randhy dan bang Wahyu selaku teman dan abang angkat penulis yang telah member dukungan dan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(7)

14.Teman – teman kesayangan yang tergabung dalam grup line “Rumpi”, Astrifa Tasha, Wizni Syahputri, Nanda Kalo, dan Dhani Adetya yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis.

15.Seorang teman yang pernah memberikan dukungan, motivasi, dan bantuan kepada penulis selama proses penelitian sedang berlangsung.

Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dpat bermanfaat bagi pembaca dan penulis lainnya, khususnya untuk mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua serta memberikan balasan kepada pihak – pihak yang telah bersedia membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Amin

Medan, Juni 2015 Penulis


(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Batasan Penelitian ... . 6

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Produk ... 7

2.1.1 Defenisi Produk ... 7

2.1.2 Produk Toiletries ... . 9

2.2 Display Produk ... 9

2.3 Minat Beli ... 16

2.4 Hubungan Display Produk Terhadap Minat Beli ... 18

2.5 Penelitian Terdahulu ... 18

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian ... 21

3.2 Lokasi Penelitian ... 21

3.3 Populasi dan Sampel ... 21

3.3.1 Populasi ... 21


(9)

3.4 Hipotesis ... 23

3.5 Definisi Konsep ... 23

3.6 Definisi Operasional ... 24

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 25

3.7.1 Uji Validitas ... 26

3.7.2 Uji Reliabilitas ... 27

3.8 Teknik Analisis Data ... 27

3.8.1 Uji Asumsi Klasik ... 28

3.8.1.1 Uji Normalitas ... 28

3.8.1.2 Uji Multikolinearitas ... 28

3.8.1.3 Uji Heteroskedastisitas ... 29

3.8.2 Pengujian Hipotesis ... 29

3.8.2.1 Analisis Regresi Linear Berganda ... 29

3.8.2.2 Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) ... 30

3.8.2.3 Uji Parsial (Uji Statistik t) ... 30

3.8.2.4 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Sejarah Berdirinya Swalayan Willow Mart Binjai ... 33

4.2 Visi, Misi, dan Tujuan Swalayan Willow Mart Binjai ... 33

4.2.1 Visi Swalayan Willow Mart Binjai ... 33

4.2.2 Misi Swalayan Willow Mart Binjai ... 33

4.2.3 Tujuan Swalayan Willow Mart Binjai ... 34

4.3 Struktur Organisasi Swalayan Willow Mart Binjai ... 34

4.3.1 Uraian Tugas ... 35

4.3.2 Kegiatan Operasional ... 36

4.4 Penyajian Data ... 38

4.4.1 Deskripsi Data Identitas Responden ... 38

4.4.2 Deskripsi Data Variabel Penelitian ... 43

4.4.2.1 Deskripsi Data Variabel Display Produk (X) ... 44

4.4.2.1.1 Distribusi Jawaban Variabel Window Display ... 44

4.4.2.1.2 Distribusi Jawaban Variabel Interior Display ... 45


(10)

4.4.2.2 Deskripsi Data Variabel Minat Beli (Y) ... 53

4.5 Hasil Analisis Data ... 57

4.5.1 Hasil Validitas ... 57

4.5.2 Hasil Reliabilitas ... 58

4.6 Uji Asumsi Klasik ... 60

4.6.1 Uji Normalitas ... 60

4.6.2 Uji Multikolinearitas ... 61

4.6.3 Uji Heteroskedastisitas ... 62

4.7 Uji Hipotesis ... 63

4.7.1 Analisis Linear Berganda ... 63

4.7.2 Uji Signifikan Simultan Uji Statistik F) ... 65

4.7.3 Uji Parsial (Uji Statistik T) ... 66

4.7.4 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 68

4.8 Pembahasan ... 69

4.8.1 Pengaruh Display Produk Terhadap Minat Beli ... 69

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 71

5.2 Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 73


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Swalayan Willow Mart Binjai ... 33 Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas ... 59 Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 61


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Peningkatan Minat Beli Konsumen Terhadap Produk Toiletries

Pada Swalayan Willow Mart Binjai ... 4

Tabel 1.2 Penurunan Minat Beli Konsumen Terhadap Produk Toiletries Pada Swalayan Chang Market Binjai ... 4

Tabel 3.1 Bagan Operasional Variabel ... 25

Tabel 2.1 Bagan Kerangka Berpikir ... 18

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 37

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 38

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 39

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan/Uang Saku Tiap Bulan ... 39

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pembayaran ... 40

Tabel 4.6 Distribusi Tentang Jawaban Responden Terkait Dengan Pemajangan Produk Toiletries Pada Etalase Depan Swalayan Willow Mart Binjai ... 41

Tabel 4.7 Distribusi Tentang Jawaban Responden Terkait Dengan Pemajangan Produk Toiletries Pada Swalayan Willow Mart Binjai Mampu Menarik Perhatian Responden ... 42

Tabel 4.8 Distribusi Tentang Jawaban Responden Terkait Dengan Pemajangan Produk Toiletries dan Detail Harga Menggambarkan Keseluruhan Daya Tarik Pada Swalayan Willow Mart Binjai ... 43

Tabel 4.9 Distribusi Tentang Jawaban Responden Terkait Dengan Merchandise Display Produk Toiletries Pada Swalayan Willow Mart Binjai Mampu Menarik Minat Beli Responden ... 44


(13)

Tabel 4.10 Distribusi Tentang Jawaban Responden Terkait Dengan

Pemajangan Produk Toiletries yang Selalu Up To Date ... 45 Tabel 4.11 Distribusi Tentang Jawaban Responden Terkait Dengan

Penataan Produk Toiletries Secara Kreatif Pada Swalayan

Willow Mart Binjai ... 46 Tabel 4.12 Distribusi Tentang Jawaban Responden Terkait Dengan

Display Produk Toiletries Memudahkan Konsumen Memilih

Produk ... 47 Tabel 4.13 Distribusi Tentang Jawaban Responden Terkait Dengan

Pemberian Harga Khusus Saat Distribusi Display Produk

Toiletries Di Luar Swalayan Willow Mart Binjai ... 48 Tabel 4.14 Distribusi Tentang Jawaban Responden Terkait Dengan

Distribusi Display Produk Toiletries Di Luar Swalayan Willow

Mart Binjai Dilakukan Secara Rutin ... 49 Tabel 4.15 Distribusi Tentang Jawaban Responden Terkait Dengan

Swalayan Willow Mart Binjai Menjadi Lebih Terkenal

Setelah Pendistribusian Display Produk Di Luar Swalayan ... 50 Tabel 4.16 Distribusi Tentang Jawaban Responden Terkait Dengan

Distribusi Display Produk Toiletries Dilakukan Di Sekitar

Area Swalayan Willow Mart Binjai ... 51 Tabel 4.17 Distribusi Tentang Jawaban Responden Terkait Dengan

Ketertarikan Responden Berbelanja Di Swalayan Willow Mart

Binjai Daripada Swalayan Lain ... 52 Tabel 4.18 Distribusi Tentang Jawaban Responden Terkait Dengan

Belanja Produk Toiletries Pada Swalayan Willow Mart Binjai

Atas Kemauan Sendiri ... 53 Tabel 4.19 Distribusi Tentang Jawaban Responden Terkait Dengan


(14)

Pemilihan Belanja Produk Toiletries Pada Swalayan Willow

Mart Binjai Karena Sudah Terkenal ... 54

Tabel 4.20 Distribusi Tentang Jawaban Responden Terkait Dengan Kenyamanan Swalayan Willow Mart Binjai ... 55

Tabel 4.21 Hasil Validitas Variabel Display Produk (X) ... 56

Tabel 4.22 Hasil Validitas Variabel Minat Beli (Y) ... 56

Tabel 4.23 Hasil Reliabilitas Variabel Display Produk (X) ... 57

Tabel 4.24 Hasil Reliabilitas Variabel Minat Beli (Y) ... 58

Tabel 4.25 Hasil Uji Reliabilitas ... 58

Tabel 4.26 Hasil Uji Multikolinearitas ... 60

Tabel 4.27 Hasil Analisis Linear Berganda ... 62

Tabel 4.28 Hasil Uji Simultan (Uji F) ... 63

Tabel 4.29 Hasil Uji Parsial (Uji T) ... 64


(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Surat Permohonan Pengajuan Judul Skripsi Lampiran 3 Kartu Kendali Bimbingan Skripsi

Lampiran 4 Bukti Hadir Di Seminar Proposal Skripsi Lampiran 5 Bukti Acc Seminar Proposal (Cover) Lampiran 6 Surat Undangan Seminar Proposal Skripsi

untuk Dosen Pembimbing

Lampiran 7 Surat Undangan Seminar Proposal Skripsi untuk Dosen Penguji Lampiran 8 Jadwal Seminar Proposal Skripsi

Lampiran 9 Berita Acara Seminar Proposal Rencana Usulan Penelitian Lampiran 10 Daftar Hadir Peserta Seminar Proposal

Lampiran 11 Berkas Penilaian Seminar Proposal

Lampiran 12 Berita Acara Seminar Praktek Internship/Magang Lampiran 13 Surat Izin Penelitian

Lampiran 14 Hasil Wawancara Lampiran 15 Dokumentasi

Lampiran 15 Distribusi Jawaban X Lampiran 16 Distribusi Jawaban Y Lampiran 17 Hasil Output Data SPSS Lampiran 18 Sertifikat TOEFL


(16)

ABSTRAK

Analisis Pengaruh Display Produk Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Swalayan Willow Mart Binjai

Nama : Sally Sisva

Nim : 110907067

Program Studi : Ilmu Admnistrasi Niaga/Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial Ilmu Politik Pembimbing : Agus Edy Rangkuti, S.E, M,Si

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan display produk toiletries pada Swalayan Willow Mart Binjai, bagaimana tanggapan konsumen atas pelaksanaan display produk tersebut, dan seberapa besar pengaruh pelaksanaan display produk tersebut terhadap minat beli konsumen.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitaif dan analisis regresi berganda. Berdasarkan pendekatan metode penelitian yang digunakan, maka penulis menyebarkan kuisioner kepada 95 orang sampel dari 2.100 orang populasi. Sampel merupakan konsumen yang telah membeli produk toiletries pada Swalayan Willow Mart Binjai. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel dan SPSS versi 17.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa display produk terdiri dari window display, interior display, dan exterior display berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen pada Swalayan Willow Mart Binjai.

Pada pengujian secara parsial (uji statistik t) menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, yaitu display produk berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Dengan menggunakan rumus koefisien penentu didapatkan pula hasil bahwa display produk memberikan kontribusi pengaruh terhadap minat beli konsumen sebesar 52,9%. Hal ini menunjukkan bahwa 47,1% lagi minat beli konsumen dipengaruhi oleh faktor – faktor lain.


(17)

ABSTRACT

Analysis Of The Influence Of Product Display On Consumer Buying Interest At Swalayan Willow Mart Binjai

Name : Sally Sisva NIM : 110907067

Departement : Science Of Bussines Administration Faculty : Science Of Social and Politic Advisor : Agus Edy Rangkuti, S.E, M.Si

The purpose of this survey is to determine how the implementation of toiletries product display at Swalayan Willow Mart Binjai, how consumer feedback on the implementation of product display, and how much influence the implementation of product display on consumer buying interest.

This survey uses a quantitative approach and multipleregression analysis. Based on approach of survey method used, the author distributing uestionnaires to 95 people as sample of 2.100 people as population. The sample of consumers who have purchased toiletries product at Swalayan Willow Mart Binjai. Data processing uses Microsoft Excel and SPSS version 17.

The results showed that the product display such as window display, interior display, and exterior display gave positive and significant influence on consumer buying interest at Swalayan Willow Mart Binjai.

The parcial test (t statistical test) showed that the value of tcount > ttable, then H0 is reject and Ha is accept, the product display gave influence on consumer buying interest. By using the formula of coefficient determinant found also that the result showed product display contributed influence on consumer buying interest at 52,9%. This is shows that 47,1% of consumer buying interest is influenced by other factors.


(18)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pada dasarnya sebuah perusahaan atau organisasi bisnis bertujuan untuk bertahan, berkembang dan mendapatkan laba. Hal tersebut tentunya dapat dicapai dengan menggunakan strategi yang mampu bersaing dengan perusahaan lain. Persaingan merupakan suatu bentuk usaha yang dilaksanakan untuk mendapatkan kemenangan atau mendapatkan posisi yang lebih baik tanpa harus terjadi benturan fisik atau konflik.Para pebisnis harus memikrikan strategi yang tepat dan efektif agar bisnisnya tetap eksis dan berkembang lebih baik lagi.Dalam menarik konsumen untuk melakukan pembelian, pebisnis harus mampu menerapkan konsep pemasaran yang tepat sesuai dengan kondisi pasar sasaran.Konsep pemasaran yang tepat tentunya diharapkan mampu memenangkan hati konsumen dan mencapai keunguulan kompetitif dalam persaingan.

Display produk merupakan salah satu konsep pemasaran yang dianggap penting karena mampu menarik minat beli konsumen. Dengan adanya display atau penataan produk yang menarik, konsumen akan tertarik dengan produk yang ditawarkan. Display produk akan merangsang rasa penasaran konsumen untuk menuju produk yang telah ditata sedemikian menarik, kemudian timbul rasa ingin membeli produk tersebut walaupun pada awalnya produk tersebut tidak termasuk dalam daftar pembelian. Pembelian yang tidak direncanakan (impulsive buying) kemudian dilakukan secara sadar oleh konsumen. Adapun tujuan penataan produk (display) menurut Wibowo (2008) dapat digolongkan sebagai berikut:


(19)

a. Attention dan interest customer, yaitu untuk menarik perhatian para pembeli dilakukan dengan cara menggunakan warna-warna, lampu-lampu, dan sebagainya.

b. Desire dan action customer, yaitu untuk menimbulkan keinginan memiliki barang-barang yang dipamerkan di toko, setelah masuk ke toko kemudian melakukan pembelian.

Menurut Kotler (2013), seseorang yang termotivasi siap untuk segera melakukan tindakan. Bagaimana tindakan sesorang yang termotivasi akan dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi tertentu. Persepsi dapat diartikan sebagai sebuah proses yang digunakan individu untuk memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan masukan informasi guna menciptakan sebuah gambaran. Persepsi dapat dipengaruhi oleh rangsangan fisik. Dalam hal ini yang menjadi salah satu contoh rangsangan fisik adalah display produk.

Terbukti dari hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hefry Wika Kusuma dan Ainur Rochmaniah menunjukkan bahwa keputusan pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh display produk sebesar 0,52 persen. Angka ini juga menunjukkan bahwa ada faktor – faktor lain yang memperngaruhi minat beli dan keputusan pembelian konsumen. Untuk itu perlu dilakukan peningkatan ataupun perbaikan display produk pada bisnis bisnis ritel agar lebih mampu menarik minat beli konsumen. Namun pada penelitian yang juga dilakukan oleh peneliti terdahulu yaitu Wan Sheila Asmarina Baros menunjukkan fakta lain yaitu besarnya pengaruh store atmosphere terhadap keputusan pembelian pada Ranch57 Café & Resto Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa store


(20)

atmospherememberikan pengaruh sebesar 61,3 persen yang berarti store atmosphere pada café terssebut telah diatur cukup bagus dan menarik.

Semakin maraknya bisnis ritel di berbagai kota di Indonesia, baik yang berjenis mall, butik, swalayan dan lain sebagainya telah menjadikan bisnis ini banyak digemari berbagai pihak, baik sekedar pengisi waktu luang, mendapatkan tambahan pendapatan, maupun ditekuni sebagai mata pencaharian utama. Bisnis ritel dipercaya dapat mendatangkan untung yang besar jika dikelola secara tepat. Pada umumnya konsumen lebih memilih untuk berbelanja langsung ke swalayan karena store atmosphere yang lebih nyaman dan display produk yang menarik. Selain itu konsumen dapat memilih dan mengambil sendiri serta meneliti secara detail produk yang ingin dibeli tanpa harus mengantri menunggu penjual yang memberikan produk tersebut seperti pada grosir ataupun toko eceran lainnya.

Salah satu bisnis yang bergerak di bidang ritel adalah Swalayan Willow Mart di Kota Binjai yang mendapat sambutan hangat dari masyarakat sekitar.Meskipun bisnis ini masih terbilang seumur jagung, swalayan ini mampu berkembang pesat jika dilihat dari ramainya konsumen yang berkunjung untuk berbelanja setiap harinya.Puncak keramaian swalayan ini biasanya terjadi pada sore dan malam hari, terlebih lagi ketika menjelang hari-hari besar, seperti Hari Raya Imlek, Natal, Tahun Baru dan sebagainya. Berdasarkan kegiatan prasurvey yang telah dilakukan oleh peneliti dalam jangka waktu satu bulan maka diperoleh data peningkatan minat beli konsumen terhadap produk toiletries di Swalayan Willow Mart Binjai sebagai berikut:


(21)

Tabel 1.1

Peningkatan Minat Beli Konsumen Terhadap Produk Toiletries Minggu ke- Penjualan (dalam satuan unit)

1 340

2 360

3 380

4 420

Sumber: Sales Produk Toiletries Pada Swalayan Willow Mart Binjai Hasil penelitian pada tahun 2015

Berdasarkan informasi yang diperoleh sesuai tabel di atasmenunjukkan bahwasetiap minggunya terjadi peningkatan penjualan produk toiletries pada swalayan tersebut.Hal ini menunjukkan bahwa ada suatu indikator yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian khususnya pada produk toiletries.

Sebagai perbandingan, peneliti juga telah melakukan kegiatan survey pada Swalayan Chang Market Binjai yang letaknya hanya berjarak sekitar dari Swalayan Willow Mart Binjai. Dalam jangka waktu satu bulan juga telah diperoleh data penurunan minat beli konsumen terhadap produk toiletries pada Swalayan Chang Market sebagai berikut:

Tabel 1.2

Penurunan Minat Beli Konsumen Terhadap Produk Toiletries Minggu ke- Penjualan (dalam satuan unit)

1 290

2 280

3 250

4 220

Sumber: Sales Produk Toiletries Pada Swalayan Chang Market Binjai Hasil penelitian pada tahun 2015


(22)

Berdasarkan informasi yang diperoleh sesuai table di atas menunjukkan bahwa terjadi penurunan penjualan produk toiletries pada Swalayan Chang Market Binjai.Selisih penjualan produk toiletries pada Swalayan Chang Market juga jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan Swalayan Willow Mart Binjai.Dalam hal ini maka peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian tentang pengaruh display produk terhadap minat beli konsumen pada Swalayan Willow Mart Binjai.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian yang dikemukakan di atas, maka penulis merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, adalah:

1. Bagaimana pelaksanaan display produk pada Swalayan Willow Mart Binjai?

2. Bagaimana tanggapan konsumen terhadap pelaksanaan display produk pada Swalayan Willow Mart Binjai?

3. Seberapa besar pengaruh display produk terhadalayan Willow Mart Binjai?

1.2Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan hasil perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan display produk yang dilakukan oleh Swalayan Willow Mart Binjai.

2. Untuk mengetahui tanggapan konsumen terhadap pelaksanaan display


(23)

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh display produk terhadap minat beli konsumen pada Swalayan Willow Mart Binjai.

1.3Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Swalayan Willow Mart Binjai penelitian ini dapat dijadikan sebagai

referensi pengetahuan lebih untuk mengembangkan bisnisnya.

2. Bagi Program Studi dapat memberikan bahan tambahan referensi untuk digunakan dalam penelitian selanjutnya.

3. Bagi peneliti selanjutnya sebagai tambahan kajian khususnya mengenai analisis pengaruh display produk terhadap minat beli konsumen yang akan digunakan untuk penelitian selanjutnya.

1.4Batasan Penelitian

Dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga biaya dan banyaknya produk yang ditawarkan pada Swalayan Willow Mart Binjai, serta untuk menjaga agar penelitian lebih terarah dan fokus, maka diperlukan adanya pembatasan masalah.Dengan pertimbangan tersebut, maka penelitian ini dibatasi hanya pada display produk toiletries serta pengaruhnya terhadap minat beli konsumen pada Swalayan Willow Mart Binjai.


(24)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Produk

2.1.1 Defenisi Produk

Produk merupakan unsur terpenting dalam bauran pemasaran, karena dengan adanya produk, kebijakan harga, distribusi, dan promosi dapat direncanakan lebih lanjut. Adapun beberapa tingkatan produk yang ditujukan untuk menciptakan manfaat yang paling memuaskan konsumen yaitu:

1. Produk Inti

Produk inti merupakan manfaat inti yang dicari kosumen ketika mereka membeli suatu produk.

2. Produk Aktual

Produk aktual merupakan bagian dari produk, tingkat mutu, sifat rancangan, nama, merek, dan pengemasan, serta sifat lain yang digabungkan untuk memberikan manfaat.

3. Produk Tambahan

Produk tambahan merupakan tambahan servis dan manfaat bagi konsumen yang diberikan di sekitar produk inti dan produk aktual.

Selain itu, terdapat klasifikasi produk konsumen yaitu sebagai berikut: 1. Barang kenyamanan (convinence), yaitu barang-barang yang biasanya

sering dibeli konsumen, segera dengan usaha yang minimum. Contohnya shampoo dan surat kabar.

Barang kenyamanan (convinence), bagi menjadi tiga macam, yaitu:


(25)

a. Staples, yaitu barang yang dibeli oleh konsumen secara teratutr. Contohnya: pasta gigi dan shampoo.

b. Impulse goods, yaitu barang yang dibeli konsumen berdasarkan keinginan seketika, tanpa perencanaan atau usaha pencarian.

Contoh: permen dan majalah yang diletakkan di dekat kasir.

c. Emergency goods, yaitu barang yang dibeli saat kebutuhan itu mendesak.

Contoh: paying di musim hujan.

2. Barang belanjaan (shopping), yaitu barang-barang yang karakteristiknya dibandingkan berdasarkan kesesuaian, kualitas, harga, dan gaya dalam proses pembeliannya. Contohnya furniture dan mobil bekas.

Barang belanjaan (shopping) dibagi menjadi dua macam, yaitu:

a. Homogeneous shopping goods, yaitu barang-barang yang memiliki mutu yang sama tetapi harganya berbeda dalam pembandingannya. Contoh: tv dan radio (barang-barang elektronik)

b. Heterogeneous shopping goods, yaitu model produk seringkali lebih penting bagi konsumen jika dibandingkan dengan harga.

Contoh: pakaian, handphone.

3. Barang khusus (speciality goods), yaitu barang-barang dengan karakteristik unik atau identifikasi merek di mana untuk memperoleh barang-barang itu sekelompok pembeli yang cukup besar bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya.


(26)

4. Barang normal tidak dicari (unsought), yaitu barang-barang yang tidak diketahui atau diketahui konsumen tidak terpikirkan untuk membelinya. Contoh: asuransi jiwa.

2.1.2 Produk Toiletries

Jika dilihat dari tingkatan produk di atas maka dapat disimpulkan bahwa produk toiletries termasuk ke dalam kategori produk inti. Sementara jika dilihat dari sudut klasifikasi produk, produk toiletries ini termasuk ke dalam kategori

staples karena harus dibeli oleh konsumen secara teratur atau setiap periode tertentu. Produk toiletries merupakan segala macam produk yang dibutuhkan dalam kegiatan mandi cuci ataupun segala macam produk yang biasanya terdapat di dalam kamar mandi dan toilet, seperti sabun, shampoo, pasta gigi dan sikat gigi.Produk toiletries ini merupakan produk yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia setiap harinya.Tanpa adanya produk toiletries ini, kegiatan sehari-hari manusia mungkin saja dapat terganggu dan terbengkalai. 2.2 Display Produk

Menurut Willian J. Schultz yang dikutip dalam buku Buchari Alma (2009) mendefinisikan display sebagai usaha mendorong perhatian dan minat konsumen pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik penglihatan langsung (direct visual appeal). M. Tohar (2000) berpendapat bahwa menempatkan barang merupakan hal yang penting terutama penempatan barang dalam windows display, interior display, dan exterior display. Selanjutnya, menurut Buchari Alma (2009) display dibagi menjadi 3 jenis yaitu:


(27)

Yaitu memajangkan barang-barang, gambar-gambar, simbol-simbol, dan sebagainya di bagian toko yang disebut etalase. Dengan demikian calon konsumen yang lewat di depan toko diharapkan akan tertarik oleh barang-barang tersebut dan ingin masuk ke dalam toko. Wajah toko akan berubah jika windows display diganti.

Fungsi windows display ini mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut: a. Untuk menarik perhatian orang-orang yang lewat.

b. Menyatakan kualitas yang baik, atau harga yang murah, sebagai ciri khas dari toko tersebut.

c. Memancing perhatian terhadap barang-barang istimewa yang dijual di toko.

d. Untuk menimbulkan impulse buying (dorongan seketika untuk membeli).

e. Agar menimbulkan daya tarik terhadap keseluruhan daya toko.

2. Interior Display

Yaitu memajangkan barang-barang, gambar-gambar, kartu-kartu harga, poster-poster di dalam tokomisalnya di lantai, di meja, di rak-rak dan sebagainya.

Interior display ini ada beberapa macam yaitu:

a. Merchandise Display

Barang-barang dagangan dipajang di dalam toko dan ada tiga bentuk cara memajangnya:


(28)

- Open display, yaitu barang-barang dipajangkan pada suatu tempat terbuka sehingga dapat dihampiri dan dipegang, dilihat dan diteliti oleh calon pembeli tanpa bantuan dari petugas-petugas penjualnya, misalnya self display, island display (barang disimpan di atas lantai yang diatur dengan bagus seperti pulau-pulau dan sebagainya).

- Closed display, yaitu barang-barang dipajangkan dalam suasana tempat tertutup. Barang-barang tersebut tidak dapat dihampiri dan dipegang atau diteliti oleh calon pembeli kecuali atas bantuan petugas. Jelas ini bertujuan melindungi barang dar kerusakan, pencurian, dan sebagainya.

- Architecture display, yaitu memperlihatkan barang-barang dalam penggunaannya misalnya di ruang tamu, meubel di kamar tidur, dapur dengan perlengkapannya, dan sebagainya. Cara ini dapat memperbesar daya tarik karena barang-barang dipertunjukkan secara realistis.

b. Store Sign and Decoration

Tanda-tanda, simbol-simbol, lambang-lambang, poster-poster, gambar-gambar, bendera-bendera, semboyan-semboyan dan sebagainya disimpan di atas meja atau digantung di dalam toko. Store design digunakan untuk membimbing calon pembeli kea rah barang dagangan dan member keterangan kepada mereka tentang kegunaan barang-barang tersebut. Decoration umumnya digunakan dalam rangka peristiwa khusus seperti penjualan pada saat Hari Raya, Natal, Tahun Baru dan sebagainya.


(29)

Ini dilaksanakan oleh Wholesaler yang terdiri dari simbol-simbol petunjuk-petunjuk tentang penggunaan produk, yang kesemuanya berasal dari produsen.Dengan memperlihatkan kegunaan produk dalam gambar dan petunjuk, maka display ini juga member peringatan kepada para petugas penjual agar mereka tidak memberikan keterangan yang tidak sesuai dengan petunjuk yang ada dalam gambar tersebut.

3. Exterior Display

Yaitu dilaksanakan dengan dengan memajangkan barang-barang di luar toko misalnya, pada waktu mengadakan obral, pasar malam, dan sebagainya. Display ini mempunyai beberapa fungsi antara lain:

a. Memperkenalkan suatu produk secara tepat dan ekonomis.

b. Membantu para produsen menyalurkan barang-barangnya dengan cepat dan ekonomis.

c. Membantu mengkoordinasikan advertising dan merchandising.

d. Membangun hubungan yang baik dengan masyarakat misalnya pada Hari Raya, Ulang Tahun dan sebagainya.

Dalam pengaturan, display sering juga disebut dengan visual merchandising yang artinya kemampuan untuk melihat dengan mata yang digambarkan dalam pikiran membentuk suatu gambaran fenomena keindahan dan image tentang produk/sesuatu yang dipromosikan (dijual) dari sebuah ritel dengan cara penataan barang dan juga melakukan promosi maka pelaksanaan display ini mempunyai tujuan yaitu:


(30)

a. Menunjukkan produk yang dijual kepada konsumen.

b. Menciptakan keinginan dalam diri konsumen untuk melakukan pembelian.

c. Menjual produk yang dijual secara atraktif.

d. Membuat gambaran atau image dari produk yang dijual dalam toko dan juga pelayanan kepada konsumen.lam melakukan display produk, seharusnya mengacu pada “logika: konsumen. Logika konsumen dapat dikatakan sebagai segala sesuatu yang meliputi cara berpikir, kebiasaan atau kecenderungan psikologis konsumen yang mempengaruhi perilaku mereka saat berbelanja dan berada di dalam toko. Sebagai contoh, kebanyakan konsumen yang memiliki kebiasaan belanja secara bulanan biasanya sudah mengetahui secara persis barang-barang apa saja yang harus mereka beli pada saat berbelanja sehingga hal tersebut menjadi salah satu faktor dari suatu minat beli konsumen.

Ma’ruf (2006) menjelaskan display yang mengacu dengan logika-logika konsumen tidak hanya melahirkan nilai tambah (kemudahan) yang dirasakan langsung oleh konsumen atau pengunjung toko tetapi juga membantu para peritel dalam hal pengaturan display secara kseseluruhan misal, dalam mensiasati display produk-produk impulse agar lebih efektif diantaranya yaitu:

Syarat display yang baik disamping mengacu pada logika konsumen dalam menjalankan aktivitas display, para peritel juga harus memperhatikan aspek-aspek penting lainnya yang merupakan syarat dalam mewujudkan display yang baik, yaitu:


(31)

1. Display harus mampu membuat barang-barang yang dipajang menjadi mudah dilihat, mudah dicari dan mudah dijangkau. Ketiga hal ini merupakan syarat mutlak yang harus mampu diwujudkan oleh aktivitas display. Jika tidak, display yang menarik dan seatraktif apapun akan sia-sia.

2. Display harus memperhatikan aspek keamanan, baik kemanan bagi pengelola toko dari potensi-potensi kehilangan, maupun keamanan bagi konsumen yang berada di dalam toko, berkaitan dengan aspek keamanan ini, para peritel biasanya tidak akan menempatkan barang-barang yang mudah pecah di sembarang rak. Barang-barang yang mahal, terutama yang fisik ukurannya kecil biasanya dipajang di etalase. Barang-barang kemasan kaleng yang cukup berat juga biasanya ditempatkan pada shelve paling bawah untuk menghindari resiko timbulnya cedera bagi pengunjung (terutama anak-anak) jika barang tersebut terjatuh.

3. Display yang dilakukan oleh peritel harus informatif dan komunikatif, para peritel dapat memanfaatkan alat-alat bantu seperti shelf talker, standing poster, signage dan jenis-jenis point of purchase (POP) material yang lain. Macam-macam display anatara lain adalah sebagai berikut:

a. Windowbill, yaitu untuk dipasang di dalam dan di luar toko, di dinding pintu, atau dapat diartikan memajang barang-barang, gambar-gambar kartu harga, symbol-simbol dan sebagainya di bagian depan toko yang disebut etalase. Windowbill biasanya dibuat dari kertas, tetapi


(32)

mengingatkan dan menarik perhatian konsumen tentang produk yang ditawarkan (dijual).

b. Flagchain, yaitu gambar-gambar kertas atau plastic tentang produk yang digantung pada tali. Biasanya digantung di depan toko atau pintu. Karena tiupan angin, gambar tersebut bergerak-gerak sehingga menarik perhatian calon konsumen.

c. Mobile hanger, yaitu alat reklame dari karton yang tergantung pada benang atau tali. Pada umumnya digantung sedekat mungkin dengan produk itu sendiri.

d. Sticker, yaitu alat reklame terbuat dari plastik dan caramelekatkannya sangat mudah. Sticker ini ditempelkan pada kaca-kaca etalase toko. e. Leaflet, yaitu untuk memberitahukan suatu promosi kepada konsumen

atau memperkenalkan suatu produk barau. Leaflet dimaksudkan untuk dibaca oleh konsumen dan penyebarannya dapat dilakukan melalui toko.

f. Dos, adalah alat-alat display atau tempat memajang produk yang dibuat khusus untuk menarik perhatian konsumen. Dos dipasang di toko-toko pada tempat yang mencolok.

g. Shopblind, yaitu layar penutup toko guna menghindari diri dari sinar matahari.

Display produk (penataan barang) sangat berperan penting untuk menarik pembeli yang sebatas melihat produk. Dampak yang diharapkan dari display tersebut adalah adanya nilai pembelian (payment) terhadap profi perusahaan atau penambahan jumlah transaksi secara berkala..


(33)

2.3 Minat Beli Konsumen

Menurut Anoraga (2000), intensi membeli atau niat beli merupakan suatu proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen sebelum mengadakan pembelian atas produk yang ditawarkan atau yang diperlukan oleh konsumen tersebut. Sedangkan menurut Howard (1994) dalam Durianto dan Liana (2004) dikutip dari jurnal (Yudhiartika, Universitas Kristen Satya Wacana), intensi membeli adalah sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta beberapa unit produk yang diperlukan dalam periode tertentu.

Minat beli juga sangat berkaitan erat dengan pembelian impulsif (impulsive buying) yang didefenisikan sebagai tindakan membeli yang ssbelumnya tidak diakui secara sadar sebagi hasil dari suatu pertimbangan, atau niat membeli yang terbentuk sebelum memasuki toko.Dalam bahasa Inggris biasa, pembelian impulsif adalah suatu desakan hati yang tiba-tiba dengan penuh kekuatan, bertahan dan tidak direncanakan untuk membeli sesuatu secara langsung, tanpa banyak memperhatikan akibatnya.

Penelitian kecil telah dilakukan terhadap mekanisme yang bertanggung jawab atas pembelian berdasrakan kata hati yang tiba-tiba, tetapi tampaknya pembelian seperti itu terjadi apabila konsumen menghadapi suatu produk, memproses informasi mengenai hal tersebut secara holistic, dan member reaksi dengan pengaruh positif yang sangat kuat. Perasaan positif ini lalu menimbulkan keinginan untuk memiliki produk atau jasa yang menghasilkan pembelian. Pembelian berdasarkan kata hati yang tiba-tiba adalah umum: berbagi studi


(34)

menunjukkan bahwa sekitar 39 persen dari pembelian di toko serba ada/toserba dan 67 persen dari pembelian di toko sandang-pangan adalah tidak direncanakan (Mowen, 2002).

Indikator yang digunakan untuk mengukur pembelian impulsif menurut Bas Verplanken et., al (2005) yaitu:

a. Cognitive, yaitu kurangnya perencanaan dan pertimbangan yang masuk kedalam keputusan pembelian.

b. Affective, pendekatan afektif ini dilihat dari segi perasaan sperti kegembiraan, kurangnya control, dan keinginan untuk membeli. Minat beli merupakan suatu faktor yang menentukan keputusan pembelian konsumen. Keputusan pembelian merupakan kegiatan akhir dalam proses menentukan pilihan dalam memilih suatu produk maka yang diinginkan adalah setelah terjadi adanya komunikasi dalam menentukan pilihan. Berdasarkan uraian di atas dan landasan teori tentang display produk terhadap minat beli konsumen pada Swalayan Willow Mart Binjai. Sebagai upaya mempermudah pemecahan masalah pada penelitian ini, perlu adanya teori-teori yang dapat mendukung, sehingga masalah yang ada mempunyai landasan teori yang benar dan sesuai.Sehubungan dengan teori yang dibutuhkan untuk menganalisa masalah tersebut, maka peneliti kemukakan beberapa landasan teori yang sekiranya dapat dipergunakan dlam rangka pemecahan maslah. Berdasarkan uraian di atas dan landasan teori tentang pengaruh display produk (variabel X) terhadap minat beli konsumen pada Swalayan Willow Mart Binjai (variabel Y), maka penulis menggambarkan kerangka berpikir dan operasional variabel sebagai berikut:


(35)

Tabel 2.1

Bagan Kerangka Berpikir

Keterangan:

X = Variabel bebas (variabel independen) Y = Variabel terkait (variabel dependen)

=Mempengaruhi

2.4 Hubungan Display Produk Terhadap Minat Beli Konsumen

Menarik minat beli konsumen dapat dilakukan dengan cara memberikan display produk yang menarik bagi konsumen. Display produk pada umumnya dilaksanakan oleh pemilik bisnis ritel seperti swalayan untuk memberikan rasa nyaman dan menarik perhatian konsumen. Tidak hanya sampai pada sebatas memberi perhatian saja, kosnumen juga diharapkan tertarik pada produk yang telah ditata tersebut sehingga menimbulkan pembelian impulsif ataupun pembelian yang telah direncanakan. Hal ini dapat dicapai apabila display produk sudah dilaksanakan dengan tepat dan semenarik mungkin oleh pihak swalayan. Penataan produk yang tidak tepat dapat menimbulkan rasa kecewa dan malas untuk sekedar melihat apalagi untuk membeli produk tersebut.Maka dari itu, untuk mencapai keunggulan bersaing pihak swalayan harus mengupayakan display produk yang tepat dan menarik sebagai salah satu upaya strategi pemasaran.

2.5 Penelitian Terdahulu Display Produk


(36)

Adapun yang mendukung penelitian ini dapat dipengaruhi oleh penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh display produk terhadap minat beli konsumen sebelumnya telah dilakukan oleh beberapa peneliti sehingga dapat dijadikan referensi dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian tersebut adalah menganalisis pengaruh display produk terhadap minat beli atau keputusan pembelian konsumen. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Hefry Wika Kusuma Wardhana dan Ainur Rochmaniah (Universitas Muhammadiyah Sidoarjo) telah melakukan penelitian dengan topik yang sama dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Display Product Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen PT. Ace Hardware Sidoarjo”. Berdasarkan hasil analisis data pada table uji regresi (Uji-F) dapat diketahui bahwa uji variant F = 5,342 dan diperoleh nilai Sig. = 0,023 yang berarti lebih dari criteria signifikannya (0,05) maka H0 = diterima.

Selain itu juga diperoleh R Square atau Koefisien Determinasi yang menunjukkan seberapa bagus model regresi yang dibentuk oleh interaksi variabel bebas dan variabel terikat. Nilai yang diperoleh adalah 0,52%, maka dapat ditafsirkan bahwa variabel bebas X memiliki pengaruh kontribusi sesbesar 0,52% terhadap variabel Y dan 99,48% lainnya dipengaruhi oleh adanya faktor-faktor lain diluar variabel X.

2. Wan Sheilla Asmarina Baros (Universitas Sumatera Utara, 2013) telah melakukan penelitian dengan topik yang berkaitan yaitu skripsi dengan judul “Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Pada Ranch57 Café & Resto Medan”. Adapun hasil regresi linier sederhana dari penelitian ini adalah bahwa apabila store atmosphere dinaikkan satu kali


(37)

atau 100% maka akan diikuti oleh kepuasan pelanggan sebesar 0,183. Berdasarkan perhitungan dengan koefisien determinan, didapatkan suatu kesimpulan bahwa besarnya pengaruh antara store atmosphere terhadap keputusan pembelian pada Ranch57 Café & Resto adalah sebesar 61,3% yang berarti 38,7% lagi dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang belum diperhitungkan dalam penelitian ini.

3. Raeni Dwi Santi dan Muhammad Ihsan Izharuddin Adhipratama (Universitas Komputer Indonesia) telah melakukan penelitian yang berkaitan dengan judul “Display Toko, Gaya Hidup dan Pembelian Impulsif (Penelitian Pada Konsumen Surf Inc Bandung). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk penataan toko adalah sebesar 5,836 > nilai t table (1,985), maka H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa

display toko secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pembelian impulsif.

4. Dhian Yudhiartika dan Jony Oktavian Haryanto (universitas Kristen Satya Wacana) telah melakukan penelitian dengan topic yang berkaitan yaitu dengan judul “Pengaruh Personal Selling, Display, Promosi Penjualan Terhadap Kesadaran Merek dan Intensi Membeli pada Produk Kecantikan Pond’s.” Dari analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa display hanya sedikit memberikan pengaruh terhadap produk kecantikan Pond’s. hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0,948.


(38)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Pendekatan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan asosiatif.Instrument pengumpul data yang dapat digunakan dalam metode penelitian kuantitatif seperti angket, daftar wawancara dan lainnya, tidak harus diri peneliti sendiri (Azuar Juliandi, 2013) Pendekatan asosiatif ini mengkaji bagaimana keterkaitan atau hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Pemasalahan dalam penelitian kuantitatif dapat ditemukan di awal penelitian sehingga bersifat sebagai hipotesis.Pendekatan asosiatif memerlukan hipotesis atau dugaan terhadap hubungan antara variabel tersebut.Hipotesis disusun karena adanya teori yang telah dilaksanakan.

3.2Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian bertempat di Swalayan Willow Mart Binjai di Jalan Gatot Subroto No. 377-379-381 Binjai.Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Swalayan Willow Mart merupakan salah satu swalayan yang ramai dikunjungi oleh konsumen di Kota Binjai.

3.3Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi


(39)

Menurut Azuar Juliandi (2013) populasi penelitian merupakan seluruh elemen/unsur yang akan diamati atau diteliti. Pada penelitian ini, populasi yang diambil adalah konsumen yang telah berbelanja produk toiletries di Minimarket Willowmart Binjai.Berdasarkan hasil pra survey yang dilakukan peneliti terhadap sales produk toiltetries menyatakan bahwa rata rata konsumen yang membeli produk toiletries pada Sawalayan Willow Mart Binjai adalah sebanyak 70 orang per harinya.Maka rata rata jumlah konsumen dalam sebulan adalah 2.100 orang.Jumlah konsumen dalam sebulan ini adalah populasi dalam penelitian ini.

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2008), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik yang dipilih dalam penelitian ini adalah non probability sampling dengan menggunakan metode purposive sampling/judgement sampling.Pengambilan sampel dengan metode purposive sampling/judgement sampling adalah dengan memilih sampel dari suatu populasi berdasarkan pertimbangan ahli maupun pertimbangan ilmiah.Teknik ini memberikan persyaratan yang cukup ketat agar sampel yang dipilih sesuai dengan karekteristik yang dikehendaki dalam analisis (Azuar Juliandi, 2013).

Rumus yang digunakan dalam penarikan sampel ini adalah dengan menggunakan formulasi slovindengan menggunakan rumus sebagai berikut :

� = N

1 +�(�)2

� = 2100


(40)

� =2100 22

� = 95.4

Keterangan:

n = Jumlah sampel yang akan diambil

N = Jumlah populasi yang ada yaitu 2100 orang konsumen

e = Batas kesalahan yang diinginkan/desired margin of error (10%)

Dari rumus slovin tersebut, maka ditentukan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 95 sampel.

3.4Hipotesis

Menurut Sugiyono (2008) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. H0 :Display produkberpengaruh terhadap minat beli konsumen.

2. Ha :Display produk tidak berpengaruh terhadap minat beli konsumen. 3.5Defenisi Konsep

Konsep adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak mengenai kejadian dan keadaan akan kelompok maupun individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial dengan menggunakan suatu istilah untuk beberapa kejadian (events) yang berkaitan satu dengan yang lainnya (Singarimbun,1995).


(41)

Untuk menetapkan batasan yang lebih jelas dari kedua variable yang diteliti maka penelitii menetapkan definisi konsep dari variabel yang diteliti adalah sebagai berikut:

1. Willian J. Schultz yang dikutip dalam buku Buchari Alma (2009), mendefinisikan display sebagai usaha mendorong perhatian dan minat konsumen pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik penglihatan langsung (direct visual appeal).

Terdapat tiga indikator dalam display produk, yaitu:

a. Window display, yaitu memajangkan barang-barang, gambar-gambar, simbol-simbol, dan sebagainya di bagian toko yang disebut etalase. b. Interior display, yaitu memajangkan barang-barang, gambar-gambar,

kartu-kartu harga, poster-poster di dalam toko misalnya di lantai, di meja, di rak-rak dan sebagainya.

c. Eksterior display, yaitu memajangkan barang-barang di luar toko misalnya, pada waktu mengadakan obral, pasar malam, dan sebagainya.

2. Assael (2002), mendefenisikan minat beli sebagai kecenderungan untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian. Adapun indikator minat beli konsumen, yaitu pembelian impulsif yang didefenisikan sebagai tindakan membeli yang ssbelumnya tidak diakui secara sadar sebagi hasil dari suatu pertimbangan, atau niat membeli yang terbentuk sebelum memasuki toko.


(42)

Menurut Singarimbun (1995), defenisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara untuk mengukur suatu variabel. Adapun bagan operasional variabel dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1

Bagan Operasional Variabel

Variabel Sub Variabel Keterangan

Display Produk (X)

Window Display

(X1)

Pemajangan barang-barang, gambar-gambar,

dan simbol-simbol di bagian etalase toko

Interior Display

(X2)

Pemajangan barang-barang, gambar-gambar, kartu-kartu harga, poster-poster di

dalam toko

Exterior Display

(X3)

Pemajangan barang-barang di luar toko

Minat Beli Konsumen

(Y) Pembelian Impulsif

Tindakan membeli yang dilakukan tanpa direncanakan terlebih

dahulu

3.7Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk mengumpulkan data-data yang relevan bagi penelitian (Azuar Juliandi, 2013). Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti berdasarkan:


(43)

Data primer merupakan data yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian langsung yang dilakukan oleh peneliti di lokasi penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti anatara lain:

a. Observasi

Observasi dilakukan secara langsung di lokasi yang menjadi objek penelitian guna mendapatkan data primer.

b. Kuisioner (Angket)

Penelitian dilakukan dengan melakukan penyebaran kuisioner (angket).Kuisioner yaitu daftar pertanyaan tertutup kepada responden yang merupakan konsumen yang dari Swalayan Willow Mart Binjai.

Skala instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert, yaitu mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang/kelompok orang tentang fenomena instrument (Juliandi, 2013). Dalam penelitian ini akan digunakan lima tipe alternative instrument sebagai berikut:

1. Sangat setuju (SS) : skor 5

2. Setuju (S) : skor 4

3. Kurang setuju (KS) : skor 3 4. Tidak Setuju (TS) : skor 2 5. Sangat Tidak Setuju (STS) : skor 1 2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber ketiga yang berfungsi sebagai pendukung data primer.Pengumpulan data sekunder ini dilakukan dengan melakukan dokumentasi. Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mendokumentasikan kejadian


(44)

yang berkaitan dengan penelitian pada lokasi penelitian serta dengan mengumpulkan sumber-sumber yang relevan dengan objek penelitian.

3.7.1 Uji Validitas

Menurut Arikunto (2002), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta mampu mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Bila rhitung> rtabel,

maka pernyataan dikatakan valid. Sebaliknya,bila rhitung< rtabel, maka

pernyataan dikatakan tidak valid. Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan untuk menguji data yang valid atau tidak valid setelah menggunakan alat kuesioner.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk melihat apakah instrumen penelitian merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya (Azuar Juliandi, 2013). Untuk menguji reliabilitas, peneliti dapat menggunakan half, yaitu mengkorelasikan skor genap dengan skor ganjil kemudian memasukkan nilai korelasi (r) yang diperoleh ke dalam rumus Spearman Brown :

2r ri =

1+r Keterangan :

ri = nilai koefisien reabilitas r = nilai korelasi

Jika nilai koefisian reabilitas (Spearmen Brown) > 0.6 maka instrumen memiliki reabilitas yang baik/reliable/terpercaya.Dan sebaliknya, jika nilai koefisien rebilitas (Spearman Brown) < 0.6 maka instrumen tidak terpercaya.


(45)

3.8Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan cara yang dilakukan untuk menganalisis data-data yang diperoleh dari lokasi penelitian, kemudian data tersebut diinterpretasikan sehingga menghasilkan strategi-strategi yang dibutuhkan oleh pihak swalayan.

3.8.1 Uji Asumsi Klasik

Model regresi yang digunakan dalam menguji hipotesis haruslah menghindari kemungkinan terjadinya penyimpangan asumsi klasik.Proses pengujian asumsi klasik dilakukan bersama dengan proses uji regresi sehingga langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian asumsi klasik menggunakan langkah kerja yang sama dengan uji regresi. Asumsi klasik regresi menurut Ghozali (2006)meliputi: Uji Normalitas, Uji Multikolonieritas, dan Uji Heteroskedastisitas.

3.8.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Metode yang dapat dipakai untuk normalitas antara lain: analisis grafik dan analisis statistik. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara analisis statistik. Jika data menyebar di seitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas sehingga data dalam model regresi penelitian ini merupakan data normal atau mendekati normal.


(46)

3.8.1.2Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasiantar variabel bebas. Model yang baik seharusnya tidak terjadi yaitu nilai tolerance di bawah 1 dan nilai VIF di atas 1.

3.8.1.3Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah asumsi residualdari model regresi yang memiliki varian tidak konstan. Pada pemeriksaan ini, diharapkan asumsi heteroskedastisitas tidak terpenuhi karena model regresi linear berganda memiliki

asumsi varian residual yang konstan (homoskedatisitas). 3.8.2 Pengujian Hipotesis

3.8.2.1Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linier antara beberapa variabel bebas yang biasa disebut X1,X2,X3, dan

seterusnya dengan variabel terikat yang disebut Y. Persamaan yang digunakan adalah:

Y= a + b1X1 + b2X2 + b3x3 + …….. + e

Dimana:

Y = Keputusan Pembelian a =Konstanta

b1,b2,b3,b4 =Koefisien Regresi

X1,X2,X3,=Window Display, Interior Display, Eksterior Display


(47)

Selain itu, melalui regresi linier berganda akan diketahui juga variabel manakah diantara variabel Display Produk (X) dimaksud yang paling berpengaruh terhadap Minat Beli Konsumen (Y).

3.8.2.2Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Kemudian untuk menguji keberartian dari koefisien regresi secara simultan, digunakan pengujian statistik uji F dengan formulasi sebagai berikut (Rangkuty, 1997) :

Uji F

=

2/

(1−�2)/(�−�−1)

Keterangan:

F = Diperoleh dari tabel distribusi k = jumlah variabel independen R2= Koefisien determinasi ganda n = jumlah sampel

Dengan kaidah pengambilan keputusan sebagai berikut :

- Jika Fhitung> Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05), maka

terbukti bahwa keempat faktor tersebut secara simultan mempengaruhi keputusan pembelian. Dengan demikian hipotesis alternative (H1)

diterima dan hipotesis mula-mula (H0) diterima.

- Jika Fhitung< Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05), maka

terbukti bahwa keempat faktor tersebut secara simultan tidak mempengaruhi keputusan pembelian. Dengan demikian hipotesis alternative (H1) ditolak dan hipotesis mula-mula (H0) diterima.


(48)

3.8.2.3Uji Parsial (Uji Statistik t)

Untuk menguji pengaruh dari masing-masing variabel bebas secara parsial (individual) atau untuk mengetahui variabel mana yang lebih mempengaruhi keputusan pembelian digunakan uji-t, dengan formulasi dari Rangkuty (1997) sebagai berikut :

t = �(�−2)

(1−�2) Keterangan:

t = observasi

n = banyaknya observasi r = koefisien korelasi

Dengan kaidah pengambilan keputusan sebagai berikut :

- Jika thitung> ttabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05), maka

terbukti bahwa variable faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis secara parsial mempengaruhi keputusan pembelian

- Jikathitung<ttabelpada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05), maka terbukti

bahwa variable faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis secara parsial tidak mempengaruhi keputusan pembelian

3.8.2.4Koefisien Determinasi (R2)

Digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel X terhadap Y. sebelum mengetahui besarnya koefisien determinasi, terlebih dahulu ditentukan berapa koefisien korelasinya (r). Rumus koefisien korelasi dan koefisien determinasi menurut Ridwan (1997 : 26) yaitu :

r = �.(∑ ��)−(∑ �).∑ �


(49)

�2 = ()2 100%

Keterangan:

r = Koefisien korelasi variable bebas dan variable terikat n = Banyaknya sampel

X = Skor tiap item Y = Skor total variabel


(50)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1Sejarah Berdirinya Swalayan Willow Mart Binjai

Pencapaian kesuksesan dalam melaksanakan suatu kegiatan diperlukan kerja keras.Begitu juga halnya dalam menjalankan usaha/bisnis diperlukan kerja keras agar dapat terus maju dan berkembang. Begitu banyaknya bisnis ritel seperti minimarket, supermarket maupun swalayan yang muncul begitu pesat dan cepat, sehingga ruang bisnis ini menjadi begitu ketat persaingannya di kotaBinjai. Bisnis ritel seperti swalayan dapat bertahan dan berkembang seperti sekarang tentu saja berkat kerja keras pemilik dan para karyawannya.Swalayan Willow Mart Binjai pertama kali didirikan di kotaBinjai pada tanggal 8 November 2014. Pemilik Swalayan Willow Mart Binjai bernama Andi Wijaya (Along).

4.2. Visi, Misi dan Tujuan Swalayan Willow Mart Binjai 4.2.1. Visi Swalayan Willow Mart Binjai

Menjadikan Swalayan Willow Mart Binjai sebagai swalayan utama tujuan konsumen dalam memenuhi kebutuhan.

4.2.2. Misi Willow Mart Binjai

a. Pengembangan bisnis secara maksimal.

b. Memberikan store atmosphere yang baik dan nyaman kepada konsumen. c. Memberikan pelayanan yang baik kepada setiap konsumen

swalayanmelalui sikap karyawan yang sopan dan ramah. d. Mengupayakan penyediaan produk yang selalu up to date.


(51)

4.2.3. Tujuan Swalayan Willow Mart Binjai

Swalayan Willow Mart mempunyai tujuan antara lain :

a. Mencari keuntungan/laba secara wajar dan berusaha meningkatkan laba yang diperoleh demi kelangsungan hidup dan perluasan usaha, serta menjaga citra atau nama baik swalayan.

b. Memberi kepuasan bagi para konsumen melalui pemenuhan kebutuhan mereka.

4.3. Struktur Organisasi Swalayan Willow Mart Binjai

Struktur organisasi merupakan kerangka dari satuan perwujudan pola hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian, dan orang yang menunjukkan kedudukan, wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu perusahaan.Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja dalam pengambilan keputusan kerja. Melalui struktur organisasi akan terlihat jelas bagaimana informasi mengalir dari satu bagian ke bagian yang lain, sehingga memberikan petunjuk tentang pemberian tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap karyawan perusahaan.

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Swalayan Willow Mart Binjai Pemilik

Swalayan

Kasir 3 Kasir 2

Kasir 1 Kasir 4

Pramuniaga

Bagian Keuangan Bagian Gudang


(52)

4.3.1. Uraian Tugas

Berikut ini adalah pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi tersebut:

1. Pemilik Swalayan

a. Sebagai pimpinan tertinggi dalam segala kegiatan berkaitan yang terjadi di dalam maupun di luar swalayan.

b. Berhubungan langsung dengan notaris dalam hal pengurusan izin usaha, pendirian maupun hak kepemilikan.

c. Mengawasi dan mengevaluasi tanggung jawab para karyawan. 2. Bagian Keuangan.

a. Bertanggung jawab terhadap penerimaan dan pengeluaran kas. b. Mengatur dan mengurus upah/gaji karyawan.

c. Membimbing kasir agar selalu teliti dalam setiap transaksi.

d. Melakukan pencatatan transaksi dan penyusunan pembukuan/laporan keuangan swalayan.

3. Bagian Gudang

a. Bertanggung jawab terhadap persediaan produk swalayan.

b. Mencatat dan melakukan pembelian terhadap produk yang dibutuhkan swalayan.

c. Mencatat setiap produk yang telah masuk dan keluar gudang. d. Mengurus pendistribusian produk.

4. Kasir

a. Menerima uang tunai masuk dan menyerahkan kuitansi/struk pembayaran kepada konsumen.


(53)

b. Menyajikan laporan keuangan harian kepada bagian keuangan .

5. Pramuniaga

a. Melayani konsumen serta memberikan informasi tentang produk yang diinginkan oleh konsumen.

b. Menjaga dan memelihara kebersihan setiap ruangan swalayan. 4.3.2. Kegiatan Operasional

1. Karwayan

Hampir semua kegiatan swalayan, dimulai dari melayani konsumen, menata display, memberikan informasi kepada konsumen, menghitung keuangan, sampai dalam hal kebersihan, semuanya dikerjakan oleh para karyawan.Oleh karena itu karyawan merupakan salah satu bagian terpenting bagi Swalayan Willow Mart Binjai.Karyawan yang telah dibagi ke dalam jabatan dan tanggung jawabnya masing-masing diharapkan dapat memberikan produktivitas dan loyalitas secara maksimal. Swalayan Willow Mart Binjai memiliki jumlah karyawan sebanyak 28 orang, yang terdiri dari:

a. Bagian Keuangan : 2 orang b. Bagian Gudang : 6 orang c. Kasir : 4 orang d. Pramuniaga : 16 orang

Berikut ini terdapat beberapa penjelasan mengenai jam kerja dan day off para karyawan:

a. Pengambilan day off tidak diizinkan secara berkelompok dengan karyawan lain.


(54)

b. Day off hanya boleh dilakukan satu hari dalam kurun waktu setiap satu minggu untuk masing-masing karyawan.

c. Karyawan bekerja setiap hari, kecuali hari-hari tertentu yang telah ditetapkan oleh pemilik swalayan.

2. Waktu

Swalayan Willow Mart Binjai menjalankan usahannya dimulai pada pukul 09.00 WIB sampai 22.00 WIB.Akan tetapi pada hari-hari besar seperti malam tahun baru, hari besar keagamaan, dan bulan ramadhan, swalayan tutup lebih lama dari pada hari biasanya yaitu jam 22.30 WIB.Swalayan Willow Mart Binjai biasanya tutup pada hari-hari tertentu, seperti hari-hari besar keagamaan dan hari lain sesuai kebijakan pemilik swalayan tersebut.

3. Produk

Berikut ini merupakan rincian harga produk toiletries pada Swalayan Willow Mart Binjai:

a. Sabun mandi : Rp 1.445 - Rp 28.999 b. Sikat tubuh : Rp 3.750 - Rp 8.899 c. Shampo : Rp 6.275 - Rp 38.995 d. Pasta gigi : Rp 3.475 - Rp 18.775 e. Sikat gigi : Rp 1.385 - Rp 8.699 f. Sabun cuci : Rp 2.399 - Rp 28.355

g. Detergen : Rp 4.750 - Rp 14.445

h. Pembersih lantai : Rp 7.595 - Rp 38.995 i. Sikat toilet : Rp 10.775 - Rp 27.699 j. Sikat pakaian : Rp 4.299 - Rp 8.999


(55)

k. Gayung : Rp 5.685 - Rp 14.655 l. Ember : Rp 17.699 - Rp 40.275 4.4. Penyajian Data

Setelah dilakukan penelitian dan pengumpulan data di lapangan melalui penyebaran kuisioner maka diperoleh berbagai data dari responden mengenai pengaruh display produk toiletries terhadap minat beli konsumen pada Swalayan Willow Mart Binjai.Adapun penyajian data terbagi menjadi dua, yaitu pertama berisikan deskripsi data identitas responden dengan tujuan mengetahui spesifikasi yang dimiliki oleh responden.Kemudian kedua, berisikan deskripsi data variabel penelitian yang bertujuan untuk menjawab masalah penelitian. Berikut ini adalah uraian hasil pendistribusian data yang diperoleh selama penelitian dilaksanakan: 4.4.1 Deskripsi Data Identitas Responden

Kuisioner telah disebarkan kepada 95 orang responden terpilih, yaitu konsumen yang telah membeli produk toiletries pada Swalayan Willow Mart Binjai. Adapun deskripsi identitas responden penelitian ini meliputi:

1. Jenis kelamin

Berikut ini adalah data mengenai mayoritas jenis kelamin yang menjadi responden dalam penelitian ini:

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Frekuensi (orang) Persentase

1. Pria 29 30,5 %

2. Wanita 66 69,5 %

Total 95 100 %

Sumber: Kuisioner Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden pada penelitian ini adalah berjenis kelamin wanita yang


(56)

berjumlah 66 orang atau sebesar 69,5 %. Sedangkan responden yang berjenis kelamin pria hanya berjumlah 29 orang atau sebesar 30,5 %. Hasil ini menunjukkan bahwa pada umumnya wanita yang lebih suka berkunjung ke swalayan untuk membeli kebutuhan dibandingkan pria. 2. Usia

Berikut ini adalah data mengenai usia responden dalam penelian ini:

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No. Usia Frekuensi (orang) Persentase

1. < 20 tahun 39 41,1 %

2. 21 – 30 tahun 42 44,2 %

3. > 30 tahun 14 14,7 %

Total 95 100 %

Sumber: Kuisioner Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden pada penelitian ini adalah berusia di antara 21 – 30 tahun atau sebesar 44,2 %. Pada urutan kedua dan ketiga secara berturut-turut adalah berusia < 20 tahun yaitu sebesar 41,1 % dan diikuti oleh responden yang berusia > 30 tahun yaitu hanya sebesar 14, 7 %. Hasil tersebut menunjukkan bahwa konsumen yang berkunjung untuk membeli produk toiletries mayoritas adalah yang berusia cukup muda.

3. Pekerjaan

Berikut ini adalah data mengenai pekerjaan responden dalam penelitian ini:


(57)

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

No. Pekerjaan Frekuensi (orang) Persentase

1. Mahasiswa/Pelajar 40 42,2 %

2. Pegawai Negeri 25 26,3 %

3. Pegawai Swasta 14 14,7 %

4. Wiraswasta 12 12,6 %

5. Lainnya 4 4,2 %

Total 95 100 %

Sumber: Kuisioner Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini adalah memiliki profesi sebagai mahasiswa/pelajar yaitu sebanyak 40 orang atau sebesar 42,2 %. Kemudian diikuti oleh pegawai negeri yaitu sebanyak 25 orang atau sbesar 26,3 %. Di urutan ketiga adalah pegawai swasta sebanyak 14 orang atau sebesar 14,7 % yang diikuti oleh responden yang bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 12 orang atau sebesar 12,6 %. Responden minoritas dalam penelitian ini adalah yang bekerja lainnya yaitu sebanyak 4 orang atau sebesar 4,2 %.

4. Penghasilan/uang saku tiap bulan

Berikut ini adalah data mengenai penghasilan/uang saku responden dalam penelitian ini:

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan/Uang Saku Tiap Bulan

No. Penghasilan/Uang Saku Frekuensi (orang) Persentase

1. < Rp 3.000.000 63 66,3 %

2. Rp 3.100.000-Rp 5.000.000 22 23,2 %

3. > Rp 5.000.000 10 10,5 %

Total 95 100 %

Sumber: Kuisioner Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini adalah berpenghasilan atau memiliki uang


(58)

saku < Rp 3.000.000 tiap bulannya yaitu sebanyak 63 orang atau sebesar 66,3 %. Diikuti oleh responden yang berpenghasilan atau memiliki uang saku di antara Rp 3.100.000-Rp 5.000.000 yaitu sebanyak 22 orang atau 10,5 %. Minoritas rsponden dalam penelitian ini merupakan responden yang berpenghasilan > Rp 5.000.000 tiap bulannya yaitu sebanyak 10 orang atau hanya sebesar 10,5 %.

5. Pembayaran yang dilakukan

Berikut ini adalah data mengenai cara pembayaran yang dilakukan oleh responden dalam penelitian ini:

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Pembayaran No. Pembayaran Frekuensi (orang) Persentase

1. Cash 85 89,5 %

2. Credit card 10 10,5 %

Total 95 100 %

Sumber: Kuisioner Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini melakukan pembayaran dengan cara cash

yaitu sebanyak 85 orang atau sebesar 89,5 %. Sisanya melakukan pembayaran menggunakan credit card yaitu sebanyak 10 orang atau hanya sebesar 10,5 %.

4.4.2 Deskripsi Data Variabel Penelitian

Berikut ini adalah data variabel penelitian yang diperoleh dar hasil kuisioner yang telah disebar, berisi tentang pernyataan-pernyataan terkait dengan pengaruh display produk toiletries terhadap minat beli konsumen pada Swalayan Willow Mart Binjai.


(59)

4.4.2.1Deskripsi Data Variabel Display Produk (X)

4.4.2.1.1 Distribusi Jawaban Variabel Window Display (X1) Tabel 4.6

Distribusi Tentang Jawaban Responden Terkait Dengan Pemajangan Produk Toiletries Pada Etalase Depan Swalayan Willow Mart Binjai

Menarik

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Jumlah Persentase

1. Sangat Setuju 24 120 25,3 %

2. Setuju 48 240 50,5 %

3. Kurang Setuju 20 60 21 %

4. Tidak Setuju 2 4 2,1 %

5. Sangat Tidak Setuju 1 1 1,1 %

Total 95 425 100 %

Sumber: Kuisioner Penelitian, 2015

Berdasarkan data tabel diatas, dapat diketahui bahwa responden yang sangat setuju dengan pemajangan produk toiletries pada etalase depan Swalayan Willow Mart Binjai menarik adalah sebanyak 24 orang dengan jumlah 120 dan persentase 25,3 %. Responden yang menjawab setuju sebanyak 48 orang dengan jumlah 240 dan persentase 50,5 %, selanjutnya yang mejawab kurang setuju sebanyak 20 orang dengan jumlah 60 dan persentase 21 %. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju hanya sebanyak 2 orang dengan jumlah 4 dan persentase 2,1 %, dan 1 orang dengan jumlah 1 atau 1,1% menjawab sangat tidak setuju .

Kesimpulannya adalah mayoritas responden setuju dengan pemajangan produk toiletries pada etalase depan Swalayan Willow Mart Binjai sudah cukup menarik. Hal ini menujukkan display produk pada Swalayan Willow Mart Binjai sudah cukup bagus dan menarik.


(60)

Tabel 4.7

Distribusi Tentang Jawaban Responden Terkait Dengan Pemajangan Produk Toiletries Pada Swalayan Willow Mart Binjai Mampu

Menarik Perhatian Responden

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Jumlah Persentase

1. Sangat Setuju 21 105 22,1 %

2. Setuju 44 176 46,3 %

3. Kurang Setuju 23 69 24,2 %

4. Tidak Setuju 5 10 5,3 %

5. Sangat Tidak Setuju 2 2 2,1 %

Total 95 362 100 %

Sumber: Kuisioner Penelitian, 2015

Berdasarkan data hasil penyebaran kuisioner seperti di atas, dapat diketahui bahwa banyaknya responden yang sangat setuju dengan pemajangan produk toiletries pada Swalayan Willow Mart Binjai mampu menarik perhatian responden adalah 21 orang dengan jumlah 105 dan persentase 22,1 %. Banyaknya responden yang menjawab setuju adalah 44 orang dengan jumlah 176 dan persentase 46,3 %, yang menjawab kurang setuju adalah 23 orang dengan jumlah 69 dan persentase 24,2 %., yang menjawab tidak setuju adalah 5 orang dengan jumlah 10 dan persentase 5,3 %, dan sebanyak 2 orang dengan jumlah 2 dan persentase 2,1%.

Kesimpulannya adalah mayoritas responden setuju dengan pernyataan bahwa pemajangan produk toiletries pada Swalayan Willow Mart Binjai mampu menarik perhatian responden.


(61)

Tabel 4.8

Distribusi Tentang Jawaban Responden Terkait Dengan Pemajangan Produk Toiletries dan Detail Harga Menggambarkan Keseluruhan

Daya Tarik Pada Swalayan Willow Mart Binjai

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Jumlah Persentase

1. Sangat Setuju 19 95 20 %

2. Setuju 49 196 51,6 %

3. Kurang Setuju 17 51 17,9 %

4. Tidak Setuju 10 20 10,5 %

5. Sangat Tidak Setuju 0 0 0 %

Total 95 362 100 %

Sumber: Kuisioner Penelitian, 2015

Berdasarkan data hasil penyebaran kuisioner seperti di atas, dapat diketahui bahwa responden yang sangat setuju dengan pemajangan produk toiletries dan detail harga menggambarkan keseluruhan daya tarik pada Swalayan Willow Mart Binjai adalah sebanyak 19 orang dengan jumlah 95 dan persentase 20 %. Banyaknya responden yang menjawab setuju adalah 49 orang dengan jumlah 196 dan persentase 51,6 %, yang menjawab kurang setuju adalah 17 orang dengan jumlah 51 dan persentase 17,9 %, yang menjawab tidak setuju adalah 10 orang dengan jumlah 20 dan persentase 10,5 %, akan tetapi tidak ad responden yang menjawab sangat tidak setuju.

Kesimpulannya adalah mayoritas responden setuju dengan pemajangan produk toiletries dan detail harga telah menggambarkan keseluruhan daya tarik pada Swalayan Willow Mart Binjai.


(62)

4.4.2.1.2 Distribusi Jawaban Variabel Interior Display (X2) Tabel 4.9

Distribusi Tentang Jawaban Responden Terkait Dengan Merchandise Display Produk Toiletries Pada Swalayan Willow Mart Binjai Mampu

Menarik Minat Beli Responden

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Jumlah Persentase

1. Sangat Setuju 15 75 15,8%

2. Setuju 53 212 55,8 %

3. Kurang Setuju 15 45 15,8 %

4. Tidak Setuju 5 10 5,3 %

5. Sangat Tidak Setuju 7 7 7,3 %

Total 95 349 100 %

Sumber: Kuisioner Penelitian, 2015

Bedasarkan data hasil penyebaran kuisioner seperti di atas, dapat diketahui bahwa banyaknya responden yang sangat setuju dengan pernyataan merchandise display produk toiletries pada Swalayan Willow Mart Binjai mampu menarik minat beli responden adalah 15 orang dengan jumlah 75 dan persentase 15,8 %. Banyaknya responden yang menjawab setuju adalah 53 orang dengan jumlah 212 dan persentase 55,8%, responden yang menjawab kurang setuju adalah sebanyak 15 orang dengan jumlah 45 dan persentase 15,8 %, yang menjawab tidak setuju adalah sebanyak 5 orang dengan jumlah 10 dan persentase 5,3 %, dan yang menjawab sangat tidak setuju hanyak sebanyak 7 orang dengan jumlah 7 dan persentase 7,3 %.

Kesimpulannya adalah mayoritas responden setuju dengan pernyataan bahwa merchandise display produk toiletries pada Swalayan Willow Mart Binjai mampu menarik minat beli responden. Hal ini berrarti sebagia besar responden membeli produk toiletries pada Swalayan Willow Mart Binjai karena merchandise display yang cukup menarik.


(63)

Tabel 4.10

Distribusi Tentang Jawaban Responden Terkait Dengan Pemajangan Produk Toiletries yang Selalu Up To Date

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Jumlah Persentase

1. Sangat Setuju 18 90 18,9 %

2. Setuju 53 212 55,8 %

3. Kurang Setuju 19 57 20 %

4. Tidak Setuju 5 10 5,3 %

5. Sangat Tidak Setuju 0 0 0 %

Total 95 369 100 %

Sumber: Kuisioner Penelitian, 2015

Berdasarkan data hasil penyebaran kuisioner seperti di atas, dapat diketahui bahwa banyaknya responden yang sangat setuju dengan pernyataan bahwa pemajangan produk toiletries pada Swalayan Willow Mart Binjai selalu up to dateadalah 18 orang dengan jumlah 90 dan persentase 18,9 %. Banyaknya esponden yang menjawab setuju adalah 53 orang dengan jumlah 212 dan persentase 55,8 %, yang menjawab kurang setuju adalah sebanyak 19 orang dengan jumlah 57 dan persentase 20 %, yang menjawab tidak setuju adalah sebanyak 5 orang dengan jumlah 10 dan persentase 5,3 %, dan tidak responden yang menjawab sangat tidak setuju.

Kesimpulannya adalah mayoritas responden setuju dengan pernyataan bahwa pemajangan produk toiletries pada Swalayan Willow Mart Binjai selalu up to datesehingga mampu menarik minat beli responden.


(64)

Tabel 4.11

Distribusi Tentang Jawaban Responden Terkait Dengan Penataan Produk Toiletries Secara Kreatif Pada Swalayan Willow Mart Binjai No. Alternatif Jawaban Frekuensi Jumlah Persentase

1. Sangat Setuju 25 125 26,3 %

2. Setuju 52 208 54,7 %

3. Kurang Setuju 12 36 12,6 %

4. Tidak Setuju 5 10 5,3 %

5. Sangat Tidak Setuju 1 1 1.1 %

Total 95 380 100 %

Sumber: Kuisioner Penelitian, 2015

Berdasarkan data hasil penyebaran kuisioner di atas, dapat diketahui bahwa banyaknya responden yang sangat setuju dengan pernyataan bahwa Swalayan Willow Mart Binjai menata produk toiletries secara kreatif adalah 25 orang dengan jumlah 125 dan persentase 26,3 %. Banyaknya responden yang menjawab setuju adalah 52 orang dengan jumlah 208 dan persentase 54,7%, yang menjawab kurang setuju adalah sebanyak 12 orang dengan jumlah 36 dan persentase 12,6 %, yang menjawab tidak setuju adalah sebanyak 5 orang dengan jumlah 10 dan persentase 5,3 %, dan responden yang menjawab sangat tidak setuju adalah hanya 1 orang dengan jumlah 1 dan persentase 1.1%.

Kesimpulannya adalah mayoritas responden setuju dengan pernyataan bahwa Swalayan Willow Mart Binjai menata produk toiletries secara kreatif.Hal ini menunjukkan bahwa karayawan ataupun pemilik sudah mampu menata produk toiletries dengan baik.


(1)

Sig. (1-tailed) .021 .019 .013 .000 .000 .204 .014 .011 .000 .013

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

x1.5 Pearson

Correlation .350

* .351* .386* .826** 1 .889** .145 .388* .389* .814** .395*

Sig. (1-tailed) .029 .029 .017 .000 .000 .223 .017 .017 .000 .015

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

x1.6 Pearson

Correlation .567

** .572** .621** .707** .889** 1 .332* .415* .629** .814** .426**

Sig. (1-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .037 .011 .000 .000 .009

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

x1.7 Pearson

Correlation .722

** .762** .758** .157 .145 .332* 1 .353* .801** .288 .449**

Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .204 .223 .037 .028 .000 .061 .006

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

x1.8 Pearson

Correlation .290 .370

* .477** .401* .388* .415* .353* 1 .447** .536** .916**

Sig. (1-tailed) .060 .022 .004 .014 .017 .011 .028 .007 .001 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

x1.9 Pearson

Correlation .902

** .948** .950** .415* .389* .629** .801** .447** 1 .614** .571**

Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .011 .017 .000 .000 .007 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

x1.10 Pearson

Correlation .554

** .567** .598** .869** .814** .814** .288 .536** .614** 1 .540**

Sig. (1-tailed) .001 .001 .000 .000 .000 .000 .061 .001 .000 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

x1.11 Pearson

Correlation .403

* .492** .590** .406* .395* .426** .449** .916** .571** .540** 573**

Sig. (1-tailed) .014 .003 .000 .013 .015 .009 .006 .000 .000 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).


(2)

Validitas Y

Correlations

y1.1 y1.2 y1.3 y1.4

y1.1 Pearson Correlation 1 .084 .363* .469**

Sig. (2-tailed) .659 .049 .009

N 30 30 30 30

y1.2 Pearson Correlation .084 1 .131 .455*

Sig. (2-tailed) .659 .492 .012

N 30 30 30 30

y1.3 Pearson Correlation .363* .131 1 .379*

Sig. (2-tailed) .049 .492 .039

N 30 30 30 30

y1.4 Pearson Correlation .469** .455* .379* .471**

Sig. (2-tailed) .009 .012 .039

N 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized

Items N of Items


(3)

Correlations

Minat Beli Window Display Interior Display Exterior Display

Pearson Correlation Minat Beli 1.000 .435 .386 .454

Window Display .435 1.000 .548 .426

Interior Display .386 .548 1.000 .560

Exterior Display .454 .426 .560 1.000

Sig. (1-tailed) Minat Beli . .000 .000 .000

Window Display .000 . .000 .000

Interior Display .000 .000 . .000

Exterior Display .000 .000 .000 .

N Minat Beli 95 95 95 95

Window Display 95 95 95 95

Interior Display 95 95 95 95

Exterior Display 95 95 95 95

Model Summaryb

Mod

el R

R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin-Watson R Square Change F Chang

e df1 df2

Sig. F Change

1 .529a .280 .257 1.42242 .280 11.815 3 91 .000 2.355 a. Predictors: (Constant), Exterior Display, Window

Display, Interior Display b. Dependent Variable: Minat Beli

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 71.713 3 23.904 11.815 .000a

Residual 184.119 91 2.023

Total 255.832 94


(4)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 71.713 3 23.904 11.815 .000a

Residual 184.119 91 2.023

Total 255.832 94

a. Predictors: (Constant), Exterior Display, Window Display, Interior Display b. Dependent Variable: Minat Beli

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Correlations

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Zero-order Partial Part Tolerance VIF

1 (Constant) 9.583 1.105 8.670 .000

Window

Display .227 .091 .268 2.482 .015 .435 .252 .221 .679 1.473 Interior

Display .149 .081 .371 2.301 .010 .386 .063 .053 .569 1.756 Exterior

Display .198 .072 .301 2.759 .007 .454 .278 .245 .666 1.501 a. Dependent

Variable: Minat Beli

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue

Condition Index Variance Proportions (Constant) Window Display Interior Display Exterior Display

1 1 3.962 1.000 .00 .00 .00 .00

2 .015 16.034 .00 .67 .00 .50

3 .013 17.397 .99 .09 .06 .18

4 .010 20.037 .00 .24 .93 .33


(5)

(6)