116 116
116 116
116
Pendidikan Agama Islam SMP 3
yang luar biasa ramai, disinggahi para pedagang dari berbagai daerah dan mancanegara. Hal ini tentu saja mendatangkan keuntungan yang
sangat besar. Apal agi persembahan dan upeti dari daerah-daerah taklukannya sehingga Kerajaan Gowa pun menjadi Kerajaan yang kaya
raya dan disegani.
Sepeninggal Sultan Alauddin, sebagai penggantinya adalah putranya yang bernama Muhammad Said yang memerintah Kerajaan Gowa-Tallo
selama 14 tahun. Setelah Muhammad Said meninggal, Kerajaan Gowa- Tallo dipimpin oleh putranya bernama Sultan H asanuddin berkuasa
selama 16 tahun dan membawa Kerajaan Islam Gowa mencapai puncak kejayaan. Di bawah kepemimpinan Sultan Hasanuddin, Kerajaan Gowa-
Tallo berhasil memperluas wilayahnya sampai ke Pulau Selayar, Buton, Sumbawa, dan Lombok.
4. Kalimantan
Sebelum Islam masuk ke Kalimantan, di Kalimantan Selatan terdapat Kerajaan-Kerajaan H indu yang berpusat di negara D ipa, D aha, dan
Kahuripan yang terletak di hulu Sungai N agara dan Amuntai Kimi. Kerajaan-Kerajaan ini sudah menjalin hubungan dengan M ajapahit,
bahkan salah seorang Raja Majapahit menikah dengan Putri Tunjung Buih. Hal tersebut tercatat dalam Kitab Negara Kertagama karya Empu
Prapanca.
Sebelum kedatangan Islam, negara Daha diperintah oleh Maha Raja Sukarama. Setel ah bel i au meni nggal di ganti kan ol eh Pangeran
Tumenggung. Hal ini menimbulkan kemelut keluarga karena Pangeran Samudra cucu Maha Raja Sukarama merasa lebih berhak atas takhta
Kerajaan. Akhirnya, Pangeran Samudra dinobatkan menjadi Raja Banjar oleh para pengikut setianya yang membaw ahi daerah M asik, Balit,
Muhur, Kuwin dan Balitung, yang terletak di hilir Sungai Nagara.
Berdasarkan hikayat Banjar, Pangeran Samudra meminta bantuan Kerajaan D emak Sultan Trenggana untuk memerangi N egara D aha,
dengan perjanjian apabila N egara D aha dapat dikalahkan, Pangeran Samudra beserta rakyatnya bersedi a masuk Isl am. Ternyata berkat
bantuan tentara Demak, Pangeran Tumenggung dari negara Daha dapat ditundukkan. Sesuai dengan perjanjian, akhirnya Raja Banjar, Pangeran
Samudra beserta segenap rakyatnya masuk Islam dan bergelar Sultan Suryamul l ah. M enurut A.A. Cense dal am bukunya
D e Kroniek van Banjarmasin 1928, peristiwa itu terjadi pada tahun 1550 M.
Kemudian Sultan Suryamullah memindahkan ibu kota Kerajaannya dari M uara Bahan ke Banj armasi n, yang l etaknya l ebi h strategi s,
sehingga mudah disinggahi kapal-kapal yang berukuran lebih besar. Pada masa itu
Sultan Suryamullah berhasil menaklukkan daerah Sambas, Batanghari, Sukadana, Kota waringin, Pambuang, Sampit, M endawai,
dan Sabangan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
117 117
117 117
117
Pendidikan Agama Islam SMP 3
Hampir bersamaan waktunya, daerah Kalimantan Timur telah pula didatangi oleh orang-orang Islam. Berdasarkan hikayat Kutai, pada masa
pemerintahan Raja Mahkota, datanglah dua orang ulama besar bernama D ato’ Ribandang dan Tuanku Tunggang Parangan. Kedua ulama itu
datang ke Kutai setel ah orang-orang M akasar masuk Isl am. D ato’ Ribandang kemudian kembali ke Makasar, sedangkan Tuanku Tunggang
Parangan menetap di Kutai. Raja Mahkota kemudian masuk Islam setelah merasa kalah dalam ilmu kesaktian.
Penyebaran Islam di Kutai dan sekitarnya, diperkirakan pada tahun 1575 M. Penyebaran Islam secara lebih intensif sampai ke daerah-daerah
pedalaman terjadi setelah Raja Mahkota wafat. Putranya Pangeran Aji Langgar dan penggantinya melakukan perluasan kekuasaan ke daerah
Muara Kaman.
5. M aluku dan Sekitarnya