Dampak Hal-hal yang Dibahas dalam Konseling Kelompok Mengusulkan berbagai jalan keluar melalui pendekatan IA

Penyusunan Program Konseling Kelompok Bagi Korban Bullying Siswa SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013

A. Latar belakang masalah

Berdasarkan hasil penelitian tentang korban bullying di SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013 terdapat 6 siswa yang menjadi korban bullying di sekolah. Dari 6 siswa terdapat 5 laki-laki dan 1perempuan. Bullying termasuk tindak kekerasan yang bisa melukai korban baik secara fisik maupun psikis. Hal ini tentu saja tidak diharapkan oleh siswa, orang tua dan pihak sekolah karena siswa butuh konsentrasi dan rasa nyaman saat belajar di sekolah agar materi pelajaran dapat tersampaikan dengan baik. Individu-individu yang menjadi korban bullying biasanya mengalami kurang percaya diri, malas ke sekolah, tidak nyaman, tertekan dan nilai akademik menurun SEJIWA, 2008. Hal ini didukung jawaban 6 siswa terhadap pertanyaan terbuka. Perasaan-perasaan yang dialami siswa ketika mendapat bullying adalah sedih, marah, tertekan, dan tidak nyaman. Sedangkan perilaku yang mereka tunjukan adalah membalas, pasrah, dan melapor pada guru. Hal ini membuktikan bahwa 6 siswa tersebut mengalami masalah dalam hal penyesuaian diri. Oleh karena itu, siswa-siswa membutuhkan pendampingan dari konselor untuk menyelesaiakan masalah bullying yang sedang dihadapi tersebut dengan cara konseling kelompok.

B. Dampak

Bullying Dampak yang timbul apabila masalah tersebut dibiarkan adalah keenam siswa tersebut dapat berupa dampak bagi pribadi, sosial, belajar, dan karier. Dampak bagi pribadi antara lain siswa menjadi kurang percaya diri dan merasa tidak nyaman. Dampak sosial dapat menyebabkan siswa menjadi kurang pergaulan karena takut tidak diterima dalam pergaulan dan sulit membuka diri pada orang lain. Dampak belajar dapat menyebabkan siswa tidak konsen dalam menerima pelajaran dan nila-nilai akademiknya menjadi menurun. Sedangkan dampak bagi kariernya dapat menyebabkan masa depannya menjadi terganggu. Hal ini dikarenakan prestasi akademiknya menurun sehingga bisa menyulitkan korban bullying untuk menggapai cita- citanya.

C. Hal-hal yang Dibahas dalam Konseling Kelompok

Konselor mengajak para konseli basa-basi agar tercipta suasana yang hangat dan tidak takut. Konselor menjelaskan alasan mengapa siswa-siswa tersebut dipanggil dan menjelasakan aturan-aturan konseling kelompok. Konselor mencari tahu akar permasalahan yang menyebabkan perilaku bullying terjadi pada diri mereka. Konselor mengeksplorasi permasalahan yang sedang dihadapi siswa agar permasalahannya semakin jelas. Konselor bersama-sama dengan para siswa mencari jalan keluar atau solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi para siswa.

D. Mengusulkan berbagai jalan keluar melalui pendekatan IA

Istilah konseling eklektik eklektik counseling menunjuk pada suatu sistematika dalam konseling yang berpegang pada pandangan teoritis dan pedekatan approach , yang merupakan perpaduan dari berbagai unsur yang diambil atau dipilih dari beberapa konsepsi atau pendekatan. Promotor dari pola eklektik adalah Frederick Thorne. Dalam suatu kasus penyesuaian diri a change case konseli perlu dibantu untuk meninjau kembali sikap dan pandangannya sampai sekarang serta memikirkan sikap dan tindakan yang lebih baik. WS. Winkel Sri Hastuti, 2004

E. Langkah-langkah konseling kelompok