Hal-hal yang Menguatkan Resiliensi

9

3. Hal-hal yang Menguatkan Resiliensi

a. I have Dukungan eksternal Grotberg 1995 mengatakan bahwa dukungan eksternal dibutuhkan untuk mengembangkan perasaan aman yang menjadikan fondasi, yang merupakan pusat atau inti, untuk mengembangkan resiliensi. Faktor dukungan eksternal ini terdiri dari : 1 Trusting relationship meliputi orang tua, anggota keluarga lain, guru, dan teman-teman yang mencintai dan menerima individu tanpa syarat unconditional love 2 Structure and rules meliputi seseorang yang bisa memberi batasan dan membantu individu untuk mengerti kesalahan yang telah dibuat individu. Ketika individu mengikuti aturan, individu tersebut dipuji. 3. Role models meliputi orang-orang yang memberi contoh bagaimana melakukan sesuatu, memberi semangat individu, model moralitas, dan memperkenalkan individu pada kepercayaannya. 4 Encouragement to be autonomous meliputi orang-orang yang memuji dan mendukung individu yang berani melakukan sesuatu sendiri atas inisiatif individu itu sendiri. b. I am Kekuatan personal dan internal Menurut Grotberg 1995, faktor I am merupakan kekuatan internal dan personal. Hal ini meliputi perasaan, sikap, dan kepercayaan dalam individu. Faktor-faktor ini terdiri dari : 10 1 Loveable and my temperament is appealing meliputi individu yang sadar bahwa orang lain menyukai dan mencintai dirinya. Individu juga peka terhadap mood orang lain dan bisa memberikan respon yang tepat pada orang lain. 2 Loving, empathic, and altruistic meliputi rasa cinta individu pada orang lain dan mampu mengekspresikan rasa cinta tersebut dengan berbagai cara, baik itu tindakan maupun kata-kata. Individu ingin melakukan sesuatu untuk meringankan penderitaan orang lain. 3 Proud of myself meliputi perasaan bangga akan diri sendiri dan tahu bahwa dirinya merupakan orang yang penting serta mampu mendapatkan apa yang diinginkan. 4 Autonomous and responsible meliputi kemampuan individu untuk melakukan sesuatu secara mandiri dan menerima konsekuensi dari tindakannya. Individu mengerti batas control dirinya dan mengetahui tanggung jawab dirinya. 5 Filled with hope, faith, and trust meliputi rasa percaya yang dimiliki individu pada Tuhan, bahwa selalu ada harapan untuk dirinya dan orang-orang yang bisa dipercaya. c. I can Kemampuan interpersonal dan sosial Menurut Grothberg 1995, individu bisa mempelajari kemampuan ini dengan berinteraksi dengan orang lain dan dari orang-orang yang mengajarinya. Faktor-faktor ini terdiri dari : 11 1 Communicate. Individu dapat mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran dan perasaanya pada orang lain. Individu dapat menyesuaikan diri pada perbedaan-perbedaan yang ada dan mampu mengerti dan bertindak dengan baik. 2 Problem solve. Individu dapat mengetahui cakupan suatu masalah, apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut, dan bantuan orang lain yang dibutuhkan seperti apa. Individu gigih untuk bertahan sampai masalah tersebut selesai. 3 Manage my feelings and impulses. Individu mampu mengenali perasaan dirinya dan mengekspresikannya dalam kata-kata dan perilaku yang tidak mengganggu perasaan orang lain. 4 Gauge the temperament of myself and others. Individu mempelajari siapa yang akan bertindak, mengambil kesempatan, mencoba hal-hal baru, berhati-hati dan mempertimbangkan sesuatu dari berbagai sisi. Individu mengenal dirinya, termasuk temperamen. 5 Seek trusting relationships. Individu memiliki orang-orang yang dapat dipercaya, dimana individu dapat mencari mereka pada saat membutuhkan pertolongan, tidak bahagia, atau butuh orang untuk diajak bicara. Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa resiliensi adalah kemampuan seseorang untuk bangkit kembali pada kondisi semula ketika menghadapi tantangan atau kondisi yang terburuk, dimana resiliensi merupakan proses dinamis individu dalam mengembangkan 12 kemampuan diri untuk menghadapi, mengatasi, memperkuat dan mentransformasikan pengalaman-pengalaman yang dialami pada situasi sulit menuju pencapaian adaptasi yang positif. Ada hal-hal yang dapat menguatkan resiliensi seseorang, baik itu internal, eksternal, maupun kemampuan interpersonal.

B. RELIGIUSITAS 1. Pengertian Religiusitas