Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN
2. Petugas : “ Bis di depan itu akan berangkat ke Draguignan tujuh menit lagi.
Dia menunggu kereta api dari Nice. Kalau nyonya mau naik, saya tolong membawakan kopor ke seberang jalan.” Konteks : Petugas memberi tahu
kepada Rina bahwa akan ada bis yang akan menuju ke daerah tujuan Rina dan akan membantu membawakan kopor ke seberang jalan jika Rina mau
menumpang naik bis. La Barka hal. 10.
3. Rina : “ Aku kagum akan keringanan hati orang-orang disini untuk
menolong pendatang. Konteks : Rina memberitahu kepada Monique bahwa
ia kagum dengan keringanan orang-orang di tempat itu dalam menolong pendatang. La Barka hal 11.
Sejalan dengan teorinya Rustono 1999 : 38, tindak tutur representatif seperti di atas
menyatakan bahwa tindak tutur representatif “menyatakan” adalah tindak tutur yang mengikat penuturnya akan kebenaran atas apa yang diujarkan. Begitu juga
dengan teori Rahardi 2003 : 73 tindak tutur representatif atau yang biasa juga disebut asertif, yakni bentuk tutur yang mengikat penutur pada kebenaran proposisi
yang diungkapkan, misalnya menyatakan. Data di atas sesuai dengan yang dimaksud oleh Rustono dan Rahardi.
Makna tuturan 1 di atas adalah tuturan “menyatakan” yang dituturkan oleh
petugas yang bermakna suatu pernyataan bahwa petugas tidak dapat membantu Rina sampai di luar stasiun, dan akan ada tukang pelat yang bisa membantu.
Oleh karena itu, kutipan tuturan 1 termasuk dalam tindak ilokusi representatif
“menyatakan” karena dalam tuturan tersebut berisi suatu pernyataan yang dituturkan oleh petugas untuk menyatakan ketidaksanggupannya membantu
membawakan barang sampai keluar. Pada kutipan tuturan 2 termasuk dalam tindak ilokusi representatif “menyatakan” karena dalam tuturan tersebut berisi suatu
pernyataan yang dituturkan untuk menyatakan suatu kebenaran bahwa memang benar bis di depan akan berangkat 7 menit lagi menuju Draguignan setelah menunggu
kereta api dari Nice. Begitu juga dengan tuturan 3 Rina menyatakan kekagumannya tentang kebaikan hati orang-orang disana mengenai keringanan hati dalam menolong
pendatang. Dengan demikian, fungsi tuturan “menyatakan” adalah untuk menyatakan
kebenaran akan suatu hal, karena kebenaran tindak ilokusi representatif “menyatakan” adalah apa yang dituturkan sesuai dengan kenyataan. Penutur pada
tuturan 1, 2, dan 3 sama-sama menyatakan bahwa apa yang dituturkannya merupakan fakta yang sebenarnya. Pernyataan dari masing-masing penutur itulah
yang membuat peneliti memasukkannya ke dalam tindak ilokusi representatif “menyatakan”.