pernyataan yang dituturkan untuk menyatakan suatu kebenaran bahwa memang benar bis di depan akan berangkat 7 menit lagi menuju Draguignan setelah menunggu
kereta api dari Nice. Begitu juga dengan tuturan 3 Rina menyatakan kekagumannya tentang kebaikan hati orang-orang disana mengenai keringanan hati dalam menolong
pendatang. Dengan demikian, fungsi tuturan “menyatakan” adalah untuk menyatakan
kebenaran akan suatu hal, karena kebenaran tindak ilokusi representatif “menyatakan” adalah apa yang dituturkan sesuai dengan kenyataan. Penutur pada
tuturan 1, 2, dan 3 sama-sama menyatakan bahwa apa yang dituturkannya merupakan fakta yang sebenarnya. Pernyataan dari masing-masing penutur itulah
yang membuat peneliti memasukkannya ke dalam tindak ilokusi representatif “menyatakan”.
4.3.1.2 Tindak Ilokusi Representatif Melaporkan
Tuturan “melaporkan” juga termasuk dalam tindak ilokusi representatif. Tuturan “melaporkan” merupakan tuturan yang juga menuturkan sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya. Tuturan melaporkan tersebut dapat dilihat di bawah ini: 4 Petugas : Bagaimana udara di sana?
Rina :
“Jelek.Jelek sekali. Kemarin malam hujan. Pagi tadi, ketika kami berangkat
langit masih penuh dengan awan.” Konteks : Rina melaporkan kepada petugas bahwa udara di Jenewa sedang jelek. La Barka hal. 9.
5 Petugas : Trans tidak jauh dari sini. Hanya dua belas kilo. ” Konteks : petugas
melaporkan bahwa letak Trans tidak jauh dari stasiun. La Barka hal. 11.
6 Monique : “ Aku terlambat, karena tidak bisa meninggalkan toko lebih cepat.”
Konteks : Monique melaporkan kepada Rina bahwa ia terlambat menjemput karena tidak dapat meninggalkan toko lebih cepat. La Barka hal. 11
7 Rina : Banyak ceritaku, monique. Sekarang aku mengantuk, lelah dan lapar sekali. Berilah aku waktu untuk istirahat, untuk mengenal rumahmu, untuk makan
masakanmu dari Perancis Selatan. ” Konteks : Rina melaporkan kepada
Monique bahwa ia sekarang mengantuk, lelah ,dan lapar, sehingga ia ingin segera tiba di rumah Monique untuk beristirahat dan mencicipi masakan Prancis.
La Barka hal. 12.
Sejalan dengan teorinya Rustono 1999 : 38, tindak tutur representatif seperti di atas menyatakan bahwa tindak tutur representatif “melaporkan” adalah tindak tutur
yang mengikat penuturnya akan kebenaran atas apa yang diujarkan. Begitu juga dengan teori Rahardi 2003 : 73 tindak tutur representatif atau yang biasa juga
disebut asertif, yakni bentuk tutur yang mengikat penutur pada kebenaran proposisi yang diungkapkan, misalnya melaporkan.
Tuturan “melaporkan” merupakan tuturan yang juga menuturkan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Data di atas sesuai
dengan yang dimaksud oleh Rustono dan Rahardi. Makna tuturan 4 maksudnya Rina melaporkan kepada petugas, bahwa cuaca
di Jenewa sedang jelek. Pada tuturan 5 petugas melaporkan bahwa tempat tujuan Rina tidak jauh dari stasiun. Demikian dengan tuturan 6 dan tuturan 7. Tuturan
6 dan 7 sama-sama merupakan tuturan melaporkan karena dituturkan oleh penutur untuk melaporkan suatu kebenaran kepada mitra tuturnya yaitu tentang keadaan diri
mereka.