6 Monique : “ Aku terlambat, karena tidak bisa meninggalkan toko lebih cepat.”
Konteks : Monique melaporkan kepada Rina bahwa ia terlambat menjemput karena tidak dapat meninggalkan toko lebih cepat. La Barka hal. 11
7 Rina : Banyak ceritaku, monique. Sekarang aku mengantuk, lelah dan lapar sekali. Berilah aku waktu untuk istirahat, untuk mengenal rumahmu, untuk makan
masakanmu dari Perancis Selatan. ” Konteks : Rina melaporkan kepada
Monique bahwa ia sekarang mengantuk, lelah ,dan lapar, sehingga ia ingin segera tiba di rumah Monique untuk beristirahat dan mencicipi masakan Prancis.
La Barka hal. 12.
Sejalan dengan teorinya Rustono 1999 : 38, tindak tutur representatif seperti di atas menyatakan bahwa tindak tutur representatif “melaporkan” adalah tindak tutur
yang mengikat penuturnya akan kebenaran atas apa yang diujarkan. Begitu juga dengan teori Rahardi 2003 : 73 tindak tutur representatif atau yang biasa juga
disebut asertif, yakni bentuk tutur yang mengikat penutur pada kebenaran proposisi yang diungkapkan, misalnya melaporkan.
Tuturan “melaporkan” merupakan tuturan yang juga menuturkan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Data di atas sesuai
dengan yang dimaksud oleh Rustono dan Rahardi. Makna tuturan 4 maksudnya Rina melaporkan kepada petugas, bahwa cuaca
di Jenewa sedang jelek. Pada tuturan 5 petugas melaporkan bahwa tempat tujuan Rina tidak jauh dari stasiun. Demikian dengan tuturan 6 dan tuturan 7. Tuturan
6 dan 7 sama-sama merupakan tuturan melaporkan karena dituturkan oleh penutur untuk melaporkan suatu kebenaran kepada mitra tuturnya yaitu tentang keadaan diri
mereka.
Dengan demikian, fungsi tuturan “melaporkan” adalah untuk menyatakan kebe
naran akan suatu hal, karena kebenaran tindak ilokusi representatif “melaporkan” adalah apa yang dituturkan sesuai dengan kenyataan.
4.3.1.3 Tindak Ilokusi Representatif Mengakui
Tuturan “mengakui” merupakan tuturan yang menyatakan keadaan yang sebenarnya, mengakui untuk diri sendiri dan orang lain akan sesuatu hal.
Tuturan tersebut dapat dilihat pada tuturan di bawah ini. 8 Rina
: Aku berkenalan dengan ibu mertuamu, Francine : Ah, angele? Dia baik, bukan?
Rina : “Ya.” Konteks : Rina mengakui bahwa Angele adalah seorang yang
baik. La Barka hal. 33.
9 Francine : “Rene bukan laki-laki yang jahat.”
Rina : “Sebab itu kau kawin dengan dia.”
Francine : “Ya.” Konteks : Francine mengakui pada Rina bahwa ia kawin
dengan Rene karena Rene bukan orang jahat. La Barka hal 61. 10 Francine
: “ Lima tahun yang terakhir ini benar-benar aku kehilangan dia. Ya, kami masih bepergian bersama, mengunjungi kaawan bersama-sama. Tapi kami
tidak lagi mempunyai hubungan yang intim.” Konteks : Francine mengakui bahwa hubungannya dengan Rene tidak lagi intim seperti lima tahun yang lalu.
La Barka hal. 61.
Sejalan dengan teorinya Rustono 1999 : 38, tindak tutur representatif seperti di atas menyatakan bahwa tindak tutur representatif “mengakui” adalah tindak tutur
yang mengikat penuturnya akan kebenaran atas apa yang diujarkan. Begitu juga dengan teori Rahardi 2003 : 73 tindak tutur representatif atau yang biasa juga
disebut asertif, yakni bentuk tutur yang mengikat penutur pada kebenaran proposisi
yang diungkapkan, misalnya mengakui. Tuturan “mengakui” merupakan tuturan
yang menyatakan keadaan yang sebenarnya, mengakui untuk diri sendiri dan orang lain akan sesuatu hal. Data di atas sesuai dengan yang dimaksud oleh Rustono dan
Rahardi. Makna tuturan 8 dan 9 tindak tutur mengakui ditunjukkan dengan kata
“ya”, yang menunjukkan pengakuan tentang sifat dan alasan. Sedangkan pada tuturan 10 Francine mengakui bahwa hubungannya dengan Rene sudah tidak seintim lima
tahun yang lalu. Tuturan penutur merupakan tuturan yang sesuai dengan kenyataannya.
Dengan demikian, fungsi tuturan “mengakui” adalah untuk menyatakan kebenaran akan suatu hal, karena kebenaran tindak ilokusi represent
atif “mengakui” adalah apa yang dituturkan sesuai dengan kenyataan. Pengakuan dari masing-masing
penutur itulah yang membuat peneliti memasukkannya ke dalam tindak ilokusi representatif “mengakui”.
4.3.1.4 Tindak Ilokusi Representatif Menyebutkan
Tindak ilokusi representatif “menyebutkan” adalah tindak ilokusi yang mengikat penuturnya akan kebenaran atas apa yang dituturkan dengan tuturan yang
berisi menyebutkan, misalnya mengucapkan nama benda atau orang dan sebagainya. Tuturan tersebut dapat dilihat pada tuturan di bawah ini.
11 Petugas : “Nyonya datang dari mana?”
Rina :
“Dari Jenewa” Konteks : Rina menyebutkan kepada petugas bahwa dia datang dari Jenewa. La Barka hal. 9.