e Tenaga kerja mampu memperoleh tingkat produktivitas yang tinggi sesuai
dengan harapan perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
c. Pendekatan yang diambil oleh organisasi terhadap disiplin
Handoko 2001:208 mengemukakan bahwa terdapat dua tipe kegiatan pendisplinan, yaitu :
1 Pendekatan Preventif
a Menyelaraskan perawat dengan pekerjaannya melalui seleksi, pengujian dan
prosedur-prosedur penempatan efektif. b
Mengorientasikan perawat secara benar kepada pekerjaan dan memberikan pelatihan yang diperlukan.
c Menjelaskan perilaku perawat yang tepat.
d Memberikan umpan balik yang positif dan konstruktif kepada para perawat
tentang kinerja. e
Memungkinkan para perawat mengutarakan masalah-masalah mereka kepada manajemen melalui teknik-teknik seperti kebijakan pintu terbuka dan
pertemuan-pertemuan kelompok manajemen-perawat. 2
Pendekatan Korektif Pelanggaran-pelanggaran terhadap peratruran-peratuaran harus diperlakukan
sebagai masalah-masalah yang dikoreksi daripada sebagai pelanggaran- pelanggaran yang mesti dihukum. Hukuman akan melunak sebatas pelanggar
menunjukkan kemauan untuk mengubah perilakunya.
d. Indikator disiplin kerja dalam organisasi
Menurut Veithzal Rivai 2005: 444 disiplin kerja memiliki beberapa komponen indikator yaitu :
1 Kehadiran. Hal ini menjadi indikator yang mendasar untuk mengukur kedisiplinan,
dan biasanya karyawan yang memiliki disiplin kerja rendah terbiasa untuk terlambat dalam bekerja.
2 Ketaatan pada peraturan kerja. Karyawan yang taat pada peraturan kerja tidak akan
melalaikan prosedur kerja dan akan selalu mengikuti pedoman kerja yang ditetapkan oleh perusahaan.
3 Ketaatan pada standar kerja. Hal ini dapat dilihat melalui besarnya tanggung jawab
karyawan terhadap tugas yang diamanahkan kepadanya. 4
Tingkat kewaspadaan tinggi. Karyawan memiliki kewaspadaan tinggi akan selalu berhati-hati, penuh perhitungan dan ketelitian dalam bekerja, serta selalu
menggunakan sesuatu secara efektif dan efisien. 5
Bekerja etis. Beberapa karyawan mungkin melakukan tindakan yang tidak sopan ke pelanggan atau terlibat dalam tindakan yang tidak pantas. Hal ini merupakan salah
satu bentuk tindakan indisipliner, sehingga bekerja etis sebagai salah satu wujud dari disiplin kerja karyawan.
2. Stres Kerja
Stres adalah suatu tanggapan adaptif, dibatasi oleh perbedaan individual dan proses psikologis, yaitu suatu konsekuensi dari setiap kegiatan lingkungan, situasi atau kejadian
eksternal yang membebani tuntutan psikologis atau fisik yang berlebihan terhadap seseorang. Menurut Lazarus dalam Yuli T, 2003:56, dalam Suwatno dan Donni
2011:255 stres hanya berhubungan dengan kejadian-kejadian di sekitar lingkungan kerja yang mempunyai bahaya atau ancaman, yang dimaksud dari bahaya atau ancaman itu
sendiri adalah ketakutan yang dirasakan seorang karyawan ketika melakukan kesalahan yang dapat mengancam karirnya dalam bekerja.