dapat muncul berkaitan dengan penilaian iklim organisasi yang dirasakan pekerjanya.
2 Struktur Organisasi. Stres yang timbul bentuk struktur organisasi yang berlaku di
lembaga yang bersangkutan. Apabila bentuk atau struktur organisasi kurang jelas dan dalam jangka waktu yang lama tidak ada perubahan atau pembaharuan, maka
hal tersebut dapat menjadi sumber stres. Posisi individu dalam struktur organisasi juga dapat menggambarkan bagaimana stres yang dialami.
3 Teritorial Organisasi. Hal ini merupakan istilah yang menggambarkan ruang pribadi
Personal Space
atau arena kegiatan seseorang, tempat dimana mereka bekerja berpikir atau bergurau. Setiap orang mengembangkan rasa memiliki terhadap ruang
pribadi mereka, antara lain terhadap ruang kerja, teritorial organisasi ini berkaitan dengan bagian-bagian organisasi yang dirasakan akrab, di luar itu sebagai wilayah
yang asing. Kecuali jika seseorang mencari wilayah lain untuk menghindari stres yang bersumber dari wilayahnya. Sehubungan dengan teritori organisasi ini maka
dapat dikatakan bahwa perubahan pada pola keakraban dapat menjadi pemicu bagi timbulnya stres pada seseorang.
4. Kinerja
a. Pengertian Kinerja
Kinerja merupakan catatan keluaran hasil pada suatu fungsi jabatan atau seluruh aktivitas kerja dalam periode tertentu. Kinerja juga merupakan kombinasi antara
kemampuan dan usaha untuk menghasilkan apa yang dikerjakan. Seseorang memiliki kemampuan, kemauan, usaha serta dukungan dari lingkungan sehingga
dapat menghasilkan kinerja yang baik. Kemampuan dan usaha akan menghasilkan , kemudian setelah ada seseorang akan menampilkan perilaku untuk bekerja
Nasution, 2005;101.
Kinerja adalah kelakuan atau kegiatan yang berhubungan dengan tujuan organisasi, dimana organisasi tersebut merupakan keputusan dari pimpinan. Kinerja
bukan
outcome
, konsekuensi atas hasil dari suatu perbuatan, tetapi kinerja adalah perbuatan atau aksi itu sendiri, disamping itu kinerja adalah multidimensi sehingga
untuk beberapa pekerjaan spesifik mempunyai beberapa bentuk komponen kerja, yang dibuat dalam batas hubungan variasi dengan variabel lain. Menurut Ilyas
2001; 78-79, kinerja adalah penampilan hasil karya personel dalam suatu organisasi.
b. Model teori kinerja
Penampilan kerja atau
job performance
sebagai bagian dari profesiansi kerja adalah menyangkut apa yang dihasilkan seseorang dari perilaku kerja. Tingkat sejauh mana
seseorang berhasil menyelesaikan tugasnya disebut profesi
level of performance
. Individu ditingkat prestasi kerja disebut produktif.
Job performance
penampilan kerja adalah hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku dalam pekerjaan
yang bersangkutan. Kajian terhadap teori kinerja, dilakukan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kinerja personal. Gibson, 2008: 123-124 menyampaikan model
teori kinerja dan melakukan analisis terhadap sejumlah variabel yang mempengaruhi perilaku dan kinerja yaitu variabel individu, variabel psikologi, dan variabel organisasi
dengan uraian sebagai berikut : 1
Variabel individu, dikelompokkan pada sub variabel kemampuan, latar belakang dan geografis. Sub variabel kemampuan dan ketrampilan merupakan faktor utama yang
mempengaruhi perilaku dan kinerja. Sedangkan variabel geografis mempunyai efek tidak langsung pada perilaku disiplin dan kinerja individu.
2 Variabel psikologis, terdiri dari sub variabel persepsi, sikap, kepribadian belajar,
stres kerja. Variabel ini banyak dipengaruhi oleh keluarga, tingkat sosial,