38
RINDU BERSATU
Ada satu yang hilang Dari negeriku
Tak seperti dahulu saling bersatu Ada yang tlah berubah
Dari bangsaku Hilangnya kasih sayang itu menyakitkanku
Percuma ada cinta Kalau tuk bertengkar terus
Percuma ada rindu Kalau tak saling bersatu
Jangan takut menjadi Indonesia Teruslah maju negeriku
Teruslah bertahan bangsaku Dan tetap indah seperti dulu
3.2 Tehnik Pengumpulan data
Tehnik pengumpula data dalam penelitian ini berasal dari data primer dan sekunder yang diperoleh dari:
1. Data primer : pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
cara mendengarkan lagu “Rindu Bersatu”, kemudian membaca serta memahami kata-perkata dari lirik lagu tersebut, yang kemudian dipilih
kembali oelh peneliti lirik-lirik yang menggambarkan nasionalisme. 2.
Data sekunder : data yang berasal dari bahan-bahan referensi, seperti buku-buku artikel dan data dari internet yang berhubungan dengan objek
kejadian yang diteliti.
39
3.3 Metode Analisis Data
Peneliti menginterpretasikan teks dalam lirik lagu “Rindu Bersatu”, serta menyimpulkan berbagai makna mengenai bagaimana nasionalisme digambarkan
dalam lirik lagu tersebut. Nasionalisme kebangsaan adalah kesetiaan masyarakat terhadap wilayah, yaitu terhadap bangsa dan negara. Nasionalisme ini yang
kemudian mendorong seseorang untuk memiliki perasaan rela berkorban sebagai wujud rasa cinta terhadap tanah air. Dari lirik lagu terdirir judul lagu dan
reffinilah yang akan dianalisis dalam penelitian ini dengan menggunakan pandangan dari roland barthes, yaitu metode signifikasi dua tahap two order of
signification yang akan dianalisis menggunakan lima macam kode pembacaan
menurut barthes, yaitu kode hermeunitik, kode semik, kode simbolik, kode proaretik, dank ode cultural untuk pemaknaan sebuah tanda sehingga akan
mengetahui tanda denotative dan tanda konotatifnya. Melalui pandangan dari Roland Barthes tersebut kemudian dijelaskan lewat
penafsiran dengan menggunakan teori persfektif nasionalisme yang pada akhirnya akan dapat ditarik suatu makna yang sebenarnya tentang rasa nasionalisme
masyarakat Indonesia itu sendiri.
40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1. ST12 Band
ST12 adalah grup musik yang mengusung aliran musik berkarakter musik melayu. ST 12 didirikan di Bandung oleh Hilman Febry alias Pepep
drum, Dedy Sudrajad alias Pepeng gitar, Muhammad Charly Van Houten alias Charly vokal dan Iman Rush gitar.
Awalnya, keempat personil ini tak saling kenal, meskipun mereka telah lama berkecimpung di dunia musik. Mereka mulai akrab setelah ssering
bertemu di studio rental di Jalan Stasiun Timur 12, Bandung, milik Pepep. Mereka pun akhirnya mendirikan ST12 pada tanggal 20 Januari 2005. Nama
ST12 yang merupakan kependekan dari Jl. Stasiun Timur No.12 adalah pemberian dari Pepep, Helmi Aziz.
www.st12Band.com , diakses pada 06
November 2010. Meskipun keempat personel ini memiliki aliran music favorit yang
berbeda, Charly menggemari Jazz, Pepep suka jazz dan rock, sementara Pepeng tumbuh bersama music rock, namun mereka kompromi untuk
membuat ST12 beraliran melayu. Jika yang lain menyanyikan notasi minor dengan cara bule, ST12 dengan bangga menyayikan dengan cara