12
Penelitian tentang lirik lagu merupakan penelitian tentang makna isi pesan dalam lirik lagu tersebut. Dimana lirik lagu merupakan suatu produk yang
salah satu sumbernya adalah situasi sosial. Diman lirik lagu berada didalamnya, kemudian merefleksikannya dalam sistem tanda berupa lirik lagu. Maka, dapat
dikatakan bahwa lirik lagu “Rindu Bersatu” ciptaan Charly ST 12 merupakan proses komunikasi yang mewakili seni karena terdapat pesan yang terkandung
dalam simbol lirik lagu tersebutyang sengaja digunakan oleh komunikator sebagai pencipta lagu untuk disampaikan kepada komunikan dengan bahasanya
tentang suatu rasa nasionalisme bangsa Indonesia terhadap bangsanya sendiri. Namun dalam hal ini bahasa verbal yang berupa kata-kata yang tertuang dalam
teks lirik lagu.
2.1.3 Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu paham, yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada negara kebangsaan. Perasaan sangat
mendalam akan suatu ikatan yang erat dengan tumpah darahnya dengan tradisi setempat dan penguasa-penguasa rsemi di daerahnya selalu ada di sepanjang
sejarah dengan kekuatan yang berbeda-beda. Bangsa-bangsa adalah buah hasil tenaga hidup dalam sejarah, dan karena itu selalu bergelombang dan tak pernah
membeku. Bangsa-bangsa merupakan golongan-golongan yang beraneka ragam dan tak terumuskan secara eksak Kohn 1984:84.
Kelayakan bangsa-bangsa itu memiliki faktor-faktor obyektif tertentu yang membuat mereke berbeda dari bangsa-bangsa lain, misalnya persamaan
13
turunan, bahasa, daerah, kesatuan politik, adat istiadat dan tradisi, atu persamaan agama. Meskipun faktor-faktor obyektif itu penting, namun unsur yang
terpenting ialah kemauan bersama yang hidup nyata. Kemauan inilah yang dinamakan nasionalisme Kohn 1984:12.
Nasionalisme merupakan suatu paham yang memberikan ilham kepada sebagian terbesar penduduk yang mewajibkan dirinya untuk mengilhami
segenap anggota-anggotanya. Nasionalisme adalah faham yang menunjukkan bahwa kesetiaan dari setiap individu atau warga negara ditujukan bangsanya
Boehn dalam sukarna, 1991:92. Jadi, seorang nasionalis adalah pecinta nusa dan bangsa sendiri atau
orang yang memprjuangkan kepentingan bangsanya. Bangsa merupakan komunitas yang para anggota masyarakat terkecil sekalipun tidak akan mengenal
sebagian besar anggota yang lainnya, hal yang terpenting tetap berdirinya suatu bangsa adalah adanyaperasan kebersamaan dan persaudaraan sebagai anggota
komunitas bangsa tersebut. Nasionalisme kebangsaan Indonesia adalah sifat yang tidak keras
terhadap fakta multi etnik, multi kultur, multi agama, multi lingual. Karena Bhineka Tunggal Ika dan Pancasila yang mencegah nasionalisme Indonesia
berubah menjadi fasisme. Sehingga nasionalisme kebangsan Indonesia membuka pintu bagi siapa saja untuk berpartisipasi membangun negara Repiblik
Indonesia tanpa pembedaan dalam rasialis, etnis agama dan orientasi politik. Akan tetapi, nasionalisme bukanlah sesuatu yang kaku, baku, dan statis. Setiap
14
zaman memiliki kondisi dan tantangan yang berbeda sehingga membutuhkan wujud nasionalisme yang dinamis.
Wawasan yang kita anut adalah wawasan kebangsaan yang berlandaskan Pancasila. Dengan landasan Pancasila itu, wawasan kebangsaan yang kita anut,
menentang segala bentuk penindasan oleh suatu bangsa terhadap bangsa lain, oleh suatu golongan terhadap golongan lain, juga oleh manusia terhadap
manusia lain, karena dilandasi oleh Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap yang mengajarkan kepada kita untuk menghormati harkat dan martabat manusia dan
menjamin hak-hak manusia. Sebagai bangsa yang majemuk, wawasan kebangsaan Indonesia yang menentang praktek-praktek yang mengarah pada
dominasi dan diskriminasi sosial, juga menetang segala bentuk separatisme sebab sila Persatuan Indonesia memberikan tempat kepada kemajemukan dan
mengakomodir adanya perbedaan alamiah maupun budaya dari anak-anak bangsa ini Yudohusodo:13-14.
Gagasan nasionalisme yang berkembang di Indonesia seharusnya tidak dipahami hanya dari sudut perkembangan obyektif semata, tetapi juga dalam
ruang politik pembentukan negara republik dan kebutuhan survival sebuah negara baru dalam pergaulan internasioanl. Tidak dapat dipungkiri, saat
terbentukrepublik bernama Indonesia, konteks sejarah saat itu menunjukkan beragamnya pikiran dan ideologi manusia Indonesia yang mengambil inspirasi
dari gagasan-gagasan religius atau sekuler. Selain itu, kekuatan-kekuatan politik yang ada juga mengusung beragam faham seperti sosialisme, marhaenisme, dan
15
komunisme, termasuk kelompok-kelompok etnis dan keturunan Tionghoa dan Arab.
Republik Indonesia dibentuk dari institusi yang dilahirkan masyarakat modern. Dengan demikian, bisa disimpulkan, sejarah pembentukan republik
tidak menunjukkan keberadaan suatu gagasan nasionalisme Indonesia dalam arti bulat dan utuh. Bukan berarti Sumpah Pemuda tahun 1928 tidak berarti, tetapi
makna Indonesia memiliki arti berbeda ketika negara republik dibentuk, dibanding saat pertama kali gagasan itu diikrarkan.
Perlu disebutkan juga teori tiga dunia yang dipelopori Mao Tse Tung dan Chou En Lai yang membagi kondisi politik internasional dalam blok Barat
dibawah Amerika Serikat, blok Timur di bawah Uni Soviet saat itu, dan negara- negar dunia ketiga yang baru merdeka. Cetusannya dalam konteks historis
adalah Konferensi Asia-Afrika dan lahirnya gagasan Non_Blok yang menjadi kekuatan baru di dunia.
Indonesia sebagai imagined community terbentuk dari kesadaran politik orang-orang Indonesia saat itu dalam membangun republik baru dan pertarungan
dalam politik internasioanl. Presiden RI Soekarno tidak pernah terlalu pusing membahas apa itu nasionalisme Indonesia. Ia adalah seorang romantik yang
mencintai rakyatnya dan mengagumi keragaman budaya Nusantara. Ia tidak merasa tidak Indonesia meski lebih akrab berbahasa Belanda atau Jawa dengan
kolega sahabat, atau saat berpidato di depan massa. http:www.kompas.comreadxml2008060218530855nasionalisasi.nasionali
sme .
16
Kini kita butuh semangat nasionalisme dalam menyelamatkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI. Kita butuh nasionalis yang
berperang keras terhadap praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Nasionalis modern adalah nasionalis yang memperjuangkan harkat, martabat, dan keutuhan
NKRI. Nasionalisme kita adalah nasionalisme pembelaan kepada rakyat Indonesia. Semangat yang terakhir inilah semangat praksis nasionalisme
Indonesia yang dibutuhkan http:www.kompas.comreadxml2008012010391319
2.1.4 Representasi