Analisis dan Pengujian Hipotesis

Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas Ghozali, 2002: 69. Model regresi yang baik tidak mengandung heteroskedastisitas. Pengujian Heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan metode Rank Spearman. Tabel 11 : Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Nilai Signifikansi korelasi Rank Spearman Keterangan Arus Kas Operasi X1 0.004 Heteroskedastisitas Arus Kas Investasi X2 0.106 Non Heteroskedastisitas Arus Kas Pendanaan X3 Laba Akuntansi X4 0.061 0.005 Non Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas Sumber : Lampiran 4B Berdasarkan tabel 11 di atas diketahui bahwa hasil uji heteroskedastisitas pada nilai residual variabel bebas penelitian arus kas operasi X1 dan laba akuntansi X4 menunjukkan nilai signifikansi 0,05. Dengan demikian asumsi tidak terjadi heteroskedastisitas tidak dapat dipenuhi

4.5. Analisis dan Pengujian Hipotesis

Berdasarkan pengujian asumsi di atas, terlihat bahwa asumsi-asumsi yang mendasari analisis regresi tidak dapat dipenuhi. Selanjutnya akan dijelaskan hasil analisis regresi linier berganda untuk menguji dan membuktikan apakah arus kas operasi, arus kas investasi, Arus kas pendanaan,dan Laba akuntansi mempunyai pengaruh terhadap Harga Saham pada peruahaan food and baverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan mengabaikan syarat yang harus dipenuhi untuk pengujian analisis regresi linear berganda, maka diperoleh hasil sebagai berikut

4.5.1. Persamaan Regresi

Unstandardized Coefficients Model B Std. Error Sig Konstanta 21352.947 7721.947 .009 Arus Kas Operasi X1 4.01E-009 0.000 .930 Arus Kas InvestasiX2 2.99E-009 0.000 .879 Arus Kas Pendanaan X3 Laba Akuntansi X4 3.66E-010 -1.2E-0088 0.000 0.000 .984 .907 Lampiran 5 Persamaan regresi yang dihasilkan adalah sebagai berikut: Y = 21352.947 + 4.01E-009X 1 + 2.99E-009X 2 + 3.66E-010X 3 - 1.2E-0088X 4 + ε Berdasarkan persamaan regresi di atas dapat diperoleh penjelasan sebagai berikut: β = Konstanta = 21352.947 Nilai konstanta β sebesar 21352.947 menunjukkan bahwa, apabila variabel arus kas operasi X 1 , arus kas investasi X 2 , arus kas pendanaan X 3 , dan laba akuntansi X4 konstan maka harga saham Y pada perusahaan food and baverage yang go public di Bursa Efek Indonesia adalah sebesar 21352.947 β 1 = Koefisien regresi untuk X 1 = 0.000000004010 Besarnya nilai koefisien regresi β 1 sebesar 0.000000004010, nilai β 1 yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel harga saham Y dengan variable arus kas operasi X 1 yang artinya jika variabel arus kas operasi X 1 naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai variabel harga saham Y akan naik sebesar 0.000000004010 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainya bersifat konstan. β 2 = Koefisien regresi untuk X 2 = 0.000000002990 Besarnya nilai koefisien regresi β 2 sebesar 0.000000002990, nilai β 2 yang negatif menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara variabel harga saham Y dengan variabel arus kas investasi X 2 yang artinya jika variabel arus kas investasi X 2 naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai variabel harga saham Y akan naik sebesar 0.000000002990 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainya bersifat konstan. β 3 = Koefisien regresi untuk X 3 = 0.000000000366 Besarnya nilai koefisien regresi β 3 sebesar0.000000000366, nilai β 3 yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel harga saham Y dengan variabel arus kas pendanaan X 3 yang artinya jika variabel arus kas pendanaan X 3 naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai variabel harga saham Y akan naik sebesar 3.66E-010 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainya bersifat konstan. β 4 = Koefisien regresi untuk X 4 = -1.2E-0088 Besarnya nilai koefisien regresi β 4 sebesar -1.2E-0088, nilai β 4 yang negativ menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan antara variabel harga saham Y dengan variabel laba akuntansi X 4 yang artinya jika variabel laba akuntansi X 3 naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai variabel harga saham Y akan turun sebesar 1.2E-0088 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainya bersifat konstan.

4.5.2. Koefisien Determinasi R Square

Koefisien determinasi atau R Square menunjukkan prosentase seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variasi variabel terikat. Selanjutnya akan dijelaskan nilai R Square yang diperoleh dengan mengabaikan pelanggaran asumsi klasik dan normalitas. Tabel 12 adalah nilai R Square yang diperoleh dari hasil analisis. Tabel 12: Koefisien Determinasi Model Summary b .140 a .020 -.107 35226.681 .020 .155 4 31 .959 .619 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change Change Statistics Durbin- Watson Predictors: Constant, X4, X3, X1, X2 a. Dependent Variable: Y b. Sumber: Lampiran 6 Dari tabel 12 dapat diketahui nilai R Square sebesar 0.020 yang berarti bahwa besarnya Harga Saham pada perusahaan food and baverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mampu dijelaskan oleh variabel Arus kas operasi, Arus kas investasi, Arus kas pendanaan, dan laba akuntansi sebesar 2, sedangkan sisanya sebesar 98 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam model penelitian ini.

4.5.3. Hasil Pengujian Hipotesis

4.5.3.1. Hasil Uji Kecocokan Model

Uji kecocokan model atau uji F digunakan untuk menguji cocok atau tidaknya model regresi yang dihasilkan guna mengetahui pengaruh variabel-variabel independen X terhadap variabel dependen Y. Jika nilai signifikansi Uji F kurang dari tingkat signifikansi 0,05, maka H ditolak dan H 1 diterima dan dapat disimpulkan bahwa variabel independen bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, artinya model regresi yang digunakan cocok. Tabel 13. adalah hasil uji kecocokan model antara variabel Arus kas operasi X 1 , Arus kas investasi X 2 , Arus kas pendanaan X 3 , dan laba akuntansi X4 terhadap Harga Saham Y. Tabel 13 : Uji Kecocokan Model Uji F ANOVA b 7.7E+008 4 192771374.5 .155 .959 a 3.8E+010 31 1240919043 3.9E+010 35 Regress ion Res idual Total Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Predictors: Constant, X4, X3, X1, X2 a. Dependent Variable: Y b. Sumber: Lampiran 6 Berdasarkan tabel uji kecocokan model diperoleh hasil F hitung sebesar 0.155 dengan nilai signifikansi sebesar 0,959. Karena nilai signifikansi F hitung lebih dari 0,05, maka model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi Harga Saham. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan Uji kecocokan model dapat disimpulkan bahwa arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, dan laba akuntansi tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan food and baverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4.5.3.2. Hasil Uji Parsial

Uji t digunakan untuk menguji hipotesis pengaruh secara parsial variabel-variabel independen X terhadap variabel dependen Y. Jika nilai signifikansi Uji t kurang dari tingkat signifikansi 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima dan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Tabel 14 adalah tabel hasil Uji t antara variabel Arus kas operasi X 1 , Arus kas investasi X 2 , Arus kas pendanaan X 3 , dan Laba akuntansi X4 terhadap Harga Saham Y Tabel 14: Hasil Uji Parsial Coefficients a 21352.127 7721.947 2.765 .009 4.01E-009 .000 .075 .089 .930 -.128 .016 .016 .045 22.320 2.99E-009 .000 .143 .153 .879 .139 .028 .027 .037 27.304 3.66E-010 .000 .014 .020 .984 -.133 .004 .004 .067 14.892 -1.2E-008 .000 -.086 -.118 .907 -.131 -.021 -.021 .060 16.772 Constant X1 X2 X3 X4 Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Zero-order Partial Part Correlations Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: Y a. Sumber: Lampiran 6 Berdasarkan tabel 13 di atas dapat dijelaskan hasil Uji t atau uji signifikansi parameter individual sebagai berikut: 1. Uji t antara variabel Arus kas operasi X 1 terhadap Harga Saham Y menghasilkan t hitung sebesar 0.089 dengan nilai signifikansi sebesar 0.930. Karena nilai signifikansi Uji t lebih besar dari tingkat signifikan 0,05, maka H diterima dan H 1 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara arus kas operasi terhadap Harga Saham. Nilai r parsial risiko perusahaan sebesar 0.016 yang menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara Risiko Perusahaan terhadap Harga Saham sebesar 1,6. 2. Uji t antara variabel Arus kas investasi X 2 terhadap Harga Saham Y menghasilkan t hitung sebesar 0.153 dengan nilai signifikansi sebesar 0.879. Karena nilai signifikansi Uji t lebih besar dari tingkat signifikan 0,05, maka Ho diterima dan H 1 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara Arus kas investasi terhadap Harga Saham. Nilai r parsial rasio profitabilitas sebesar 0.028 yang menunjukkan bahwa ada hubungan positf antara Arus kas investasi terhadap Harga Saham sebesar 2,8. 3. Uji t antara variabel Arus kas pendanaan X 3 terhadap Harga Saham Y menghasilkan t hitung sebesar 0.020 dengan nilai signifikansi sebesar 0.984 Karena nilai signifikansi Uji t lebih dari tingkat signifikan 0,05, maka Ho diterima dan H 1 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara Arus kas pendanaan terhadap Harga Saham. Nilai r parsial rasio profitabilitas sebesar 0.004 yang menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara Arus kas investasi terhadap Harga Saham sebesar 4. 4. Uji t antara variabel Laba akuntansi X 4 terhadap Harga Saham Y menghasilkan t hitung sebesar –0.118 dengan nilai signifikansi sebesar 0.907 Karena nilai signifikansi Uji t lebih dari tingkat signifikan 0,05, maka Ho diterima dan H 1 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara Arus kas pendanaan terhadap Harga Saham. Nilai r parsial rasio profitabilitas sebesar - 0.021 yang menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara Arus kas investasi terhadap Harga Saham sebesar -2,1. Hasil pengujian hipotesis dengan Uji t telah menunjukkan bahwa dari keempat variabel independen dalam penelitian tidak ada yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap Harga Saham pada perusahaan food and baverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4.6 Uji Kualitas Data Sesudah Perbaikan Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Informasi Laba Akuntansi, Total Arus Kas Dan Komponen Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia

2 32 127

PENGARUH INFORMASI LABA AKUNTANSI, KEBIJAKAN DEVIDEN, ARUS KAS DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHDAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 6

PENGARUH ARUS KAS OPERASI DAN LABA BERSIH TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

4 13 115

PENGARUH INFORMASI LABA AKUNTANSI, DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 0 79

PENGARUH INFORMASI LABA AKUNTANSI, ARUS KAS DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

1 1 93

PENGARUH LABA AKUNTANSI DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

2 5 84

PENGARUH KANDUNGAN INFORMASI ARUS KAS DAN LABA AKUNTANSI TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BAVERAGE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 22

PENGARUH LABA AKUNTANSI DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 21

PENGARUH INFORMASI LABA AKUNTANSI, ARUS KAS DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 0 22

PENGARUH INFORMASI LABA AKUNTANSI, DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI

0 0 19