2.2. Landasan Teori
2.2.1. Laporan Keuangan
2.2.1.1. Pengertian dan Tujuan Analisa Laporan Keuangan
Sebelum membahas secara mendalam tentang bagaiman cara melakukan penelitian terhadap laba dan arus kas, maka ada baiknya
terlebih dahulu mengetahui beberapa pengertian dari analisa laporan keuangan dimana laba dan arus kas ada didalam laporan keuangan
tersebut. Dalam membuat keputusan rasional yang sesuai dengan tujuan
perusahaan, seorang manajer keuangan mempunyai alat-alat analisa tertentu. bagi perusahaan sendiri, analisa terhadap keadaan
keuangannya akan membantu dalam perencanaan perusahaan. Menurut Sawir 2005: 45, tehnik analisa laporan keuangan ada
dua yaitu Analisis Horizontal perbandingan laporan keuangan dan Analisis Vertikal perkomponen.
Analisis horizontal adalah analisis dengan cara membandingkan neraca dan laporan laba rugi beberapa tahun terakhir berurutan.
Maksudnya memperoleh gambaran mengenai perubahan-perubahan yang terjadi baik dalam neraca maupun laporan laba rugi, sehingga
dapat diperoleh gambaran selam beberapa tahun terakhir apakah terjadi penaikan atau penurunan.
Analisis Vertikal adalah analisis yang dilakukan dengan jalan menghitung proporsi pos-pos dalam neraca dengan suatu jumlah
tertentu dari neraca atau proporsi dari unsure-unsur tertentu laporan laba rugi dengan jumlah tertentu dari laporan laba rugi.
Analisa laporan keuangan adalah suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan
dan hasil operasi perusahaan pada mas sekarang dan masa lalu dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling
mungkin mengenai kondisi dan kinerja suatu perusahaan pada masa yang akan datang, Prastowo, 2002: 53 .
Menurut Prastowo 2002: 13, tujuan analisa laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1. sebagai alat screening awal dalam memilih alternatif investasi
atau merger 2.
sebagai alat forecasting mengenai kondisi dan kinerja keuangan di masa yang akan datang
3. Sebagai proses diagnosis terhadap masalah-masalah manajemen,
operasi dan masalah lainnya. 4.
Sebagai alat evaluasi terhadap manajemen Dari penjelasan itulah maka dapat dicari suatu kesimpulan bahwa
laporan keuangan dapat membantu kinerja masa lalu dan prospeknya di masa depan. Dan dari hasil analisis laporan
keuangan maka dapat digunakan untuk mendiaknosis suatu kegagalan suatu perusahaandan memprediksi apa yang mungkin
akan terjadi di masa yang akan datang.
2.2.1.2. Pentingnya Laporan Keuangan Sebagai Alat Komunikasi
Pihak–pihak yang
mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangatlah perlu untuk mengetahui
kondisi perusahaan. Informasi tentang kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan tercermin pada laporan keuangan perusahaan yang
bersangkutan.oleh karena itu, laporan keuangan dapat di pakai sebagai alat berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingandengan
data keuangan perusahaan untuk memenuhi beberapa kebutuhan inormasi yang berbeda. Pihak-pihak yang berkepentingan dengan data
keuangan perusahaan tersebut adalah pimpinan perusahaan, pemilik, kreditor, investor, penyalur, karyawan, lembaga pemerintah dan
masyarakat umum SAK : 19 Menurut SAK 2007: 2, pengguna laporan keuangan meliputi
investor sekarang dan investor potensial, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya, dan
masyarakat. Mereka menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda. Beberapa
kebutuhan ini meliputi: a
Investor Penanaman modal beresiko dan penasihat mereka berkepentingan
dengan resiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi tersebut.
b Karyawan
Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan.
c Pemberi pinjaman
Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta
bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo. d
Pemasok dan kreditor usaha lainnya Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan infotmasi yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh tempo.
e Pelanggan
Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan.
f Pemerintah
Mereka membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar untuk
menyusun statistic pendapatan nasional dan ststistik lainnya. g
Masyarakat
Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan tren dan perkembangan terakhir kemakmuran,
serta rangkaian aktivitasnya.
Demikian pula halnya dengan perusahaan yang go public yang sebagian saham-sahamnya dimiliki oleh masyarakat atau public
berkewajiban untuk mengumumkan kondisi keuangannya. Apabila suatu perusahaan bermaksud untuk menawarkan sahamnya melalui
pasar modal, hal ini dapat menimbulkan perubahan yang amat mendasar. Status perusahaan akan berubah dari perusahaan tertutup
menjadi perusahaan terbuka dengan segala konsekuensinya. Perusahaan akan mempunyai status baru yaitu perusahaan public.
Perusahaan yang mempunyai status baru sebagai perusahaan public diharuskan memenuhi kewajiban-kewajiban terutama dalam
pelaporan sesuai peraturan yang telah ditetapkan oleh BAPEPAM badan pengawas pasar modal
Secara umum tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi keuangan mengenai suatu badan yang akan dipergunakan
oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai badan pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi Bandi dan Rahmawati 2005 :
27 Peramalan laporan keuangan yaitu laporan keuangan yang
diharapkan dimasa depan berdasarkan kondisi yang diharapkan oleh manajemen untuk terjadi dan tindakan yang di harapkan dilakukan
meliputi perkiraan seluruh aktiva dan kewaiban dan diharapkan ditambah perkiraan laporan laba rugi.
2.2.1.3. Unsur Laporan Keuangan
Menurut Prastowo 2002: 8, laporan keuangan mengambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang
diklasifikasikan dalm beberapa kelompok besar menurut karakteristik ekonomi, yang merupakan unsur laporan keuangan. Unsur ini dapat
dikelompokkan menjadi : 1.
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban dan ekuitas yang disajikan pada laporan
keuangan yang disebut neraca 2.
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran kinerja perusahaan disajikan dalam laporan keuangan yang disebut
laporan laba rugi. Penghasilan bersih laba seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasr bagi ukuran lainnya,
misalnya return of investment atau earning pershare. Unsur langsung yang berkaitan dengan pengukuran penghasilan bersih
ini adalah penghasilan income dan beban expense.
2.2.1.4. Penyajian Laporan Keuangan
a. Neraca
Menurut Prastowo 2002: 16, neraca adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi laporan keuangan
aktiva, kewajiban dan ekuitas perusahaan pada saat tertentu. Neraca melaporkan sebagaian bagian dari sebuah titik waktu
tertentu, sumber sebuah perusahaan aktiva, kewajiban perusahaan hutang, dan perbedaan bersih diantara aktiva dan utang ,yang
menunjukan modal pemilik shousen, 2001: 8. b.
Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi melaporkan untuk interval tertentu, aktiva bersih
yang dibangkitkan melalui aktiva bisnis pendapatan, aktiva bersih yang dikonsumsi kecuali dan perbedaan yang disebut laba bersih.
Laporan laba rugi adalah usaha terbaik akuntan dalam mengukur kinerja ekonomi suatu perusahaan selama periode tertentu
Shousen, 2001: 8 Menurut Fabozzi 1999: 38, laporan laba rugi menunjukan
penghasilan, biaya beban, dan pendapatan perbedaan antara penghasilan dan beban sebuah perusahaan dalam suatu periode
tertentu. Menurut Djarwanto 1999: 38, unsur-unsur penting dari laporan
laba rugi adalah sebagai berikut : 1.
Penghasilan utam operating revenue atau sales 2.
Harga pokok penjualan cost of good sold 3.
Biaya usaha operating expenses 4.
Penghasilan dan biaya diluar usaha pokokother income and expense atau non operating
5. Pos-pos insidentil atau pos-pos luar biasa extraordinary
items
Terdapat dua pendekatan dalam memperhitungkan hasil perusahaan, yaitu :
a. Current operating performance
b. All inclusive income
Perbedaan dari kedua pendekatan tersebut hanya terletak pada perlu tidaknya memperhitungkan laba rugi insidentil dan koreksi
atas laba periode sebelumnya pada laporan laba rugi.pada pendekatan “all-inclusive” pos-pos insidentil di perhitungan dalam
laporan laba rugi, sedangkan pada pendekatan “current operating performance
” pos-pos insidentil tidak dimasukkan dalam laporan laba rugi tetapi diperhitungkan dalam laporan laba yang ditahan.
Sedangkan laporan laba yang ditahan adalah bagian laba yang ditanamkan kembali dalam perusahaan.
Laporan laba rugi dibagi ke dalam 2 komponen yaitu, pendapatan yang merupakan ukuran asset yang yang dihasilkan
produk dan jasa yang dijual dan beban.suatu ukuran arus keluar asset biaya yang berkaitan dengan penjualan produk dan jasa.
Laba atau rugi bersih dalam laporan laba rugi ditentukan dengan menerapkan proses pengaitan matching process yang melibatkan
2 langkah yaitu langkah pertama, pendapatan dicatat selama periode berjalan dan langkah kedua, beban yang dikeluarkan untuk
menghasilkan pendapatan tadi lalu dikaitkan atau ditandingkan
dengan pendapatan guna menentukan laba atau rugi bersih Simamora, 2000: 22.
Tujuan laba rugi mencakup pemaparan informasi yang berfaedah yang berkaitan dengan imbalan investasi, resiko,
fleksibilitas keuangan, dan kapabilitas operasi. Imbalan investasi return on investment merupakan ukuran dari keseluruhan kinerja
suatu perusahaan Simamora, 2000: 23.
2.2.2. Arus Kas
2.2.2.1. Pengertian Arus
Kas
Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas, PSAK nomor 2 paragraf 5. Informasi tentang arus kas suatu
perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan
setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para
pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian keperolehannya.
Tujuan pernyataan tentang informasi arus kas ini adalah memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas suatu
perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan financing
selama satu periode akuntansi PSAK: 221.
Arus kas menurut pernyataan standar akuntansi keuangan PSAK: 2 diklasifikasikan menjadi 3, yaitu:
1. Aktivitas Operasional
Menimbulkan pendapatan dan beban dari operasi utama suatu perusahaan, karena itu operasi perusahaan mempengaruhi laporan
laba rugi yang dilaporkan dengan dasar akrual.sedangkan laporan arus kas melaporkan dampaknya terhadap kas. Beberapa contoh
arus kas yang berasal dari aktivitas operasional antara lain: a.
Penerimaan kas dari penjualan barang atau jasa b.
Penerimaan kas dari royalti dan pendapatan lain c.
Pembayaran kas pada pemasok d.
Pembayaran kas pada karyawan e.
Penerimaan kasa atau pembayaran kas oleh perusahaan asuransi
f. Pembayaran kasa atau retrebusi pajak
g. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan
untuk tujuan transaksi usaha 2.
Aktivitas Investasi Meningkatkan dan menurunkan aktiva jangka panjang yang
digunakan perusahaan untuk melakukan kegiatan .beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi antara lain:
a. Memberikan penagihan pinjaman
b. Mengakuisisi dan melepaskan investasi dan aktiva jangka
panjang yang produktif
3. Aktivitas Pendanaan
Meliputi kegiatan untuk memperoleh kas dari investor dan kreditor yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan perusahaan, beberapa
contoh dari aktivitas pendanaan antara lain: a.
Mendapatkan modal dari kreditur dan membayar kembali jumlah yang dipinjam
b. Mendapatkan modal dari pemilik dan memberikan kembali
kepada mereka hasil atas investasi Menurut PSAK nomor 2 paragraf 12, bahwa jumlah arus kas
yang berasal dari aktivitas operasional meupakan indicator yang menentukan apakah dari opersinya perusahaan dapat menghasilkan arus
kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa
mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Informasi mengenai unsur tertentu arus kas historis bersama dengan informasi yang lain
berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan.
2.2.3. Laba
2.2.3.1. Pengertian Laba
Laba adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktivitas atau
penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal Suprihatmi, 2005: 2.
Sedangkan menurut Tuanakotta 1999: 177, laba yang terjadi karena penjualan atau pertukaran asset merupakan selisih antara segi-
segi yang favourable yakni asset yang diterima dan yang unfavourable
yakni asset yang diberikan. Sedangkan menurut Hansen dan Mowen 2001: 663, laba adalah perbedaan antara pendapatan dan
biaya, berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa laba suatu pendapatan yang diperoleh suatu perusahaan dari hasil produksi
yang dipasarkan, dimana jumlah pendapatan yang dihasilkan tersebut merupakan lebih besar dari segala biaya-biaya yaitu biaya produksi dan
biaya operasi yang sebelumnya telah dikeluarkan oleh perusahaan tersebut.
Laba adalah perbedaan antara pendapatan yang direalisasi dari transaksi yang terjadi selama satu periode dengan biaya yang berkaitan
dengan pendapatan tersebut. Pada financial accounting standart board FASB statement of accounting financial concept no.1 menyatakan
bahwa para investor, kreditur dan pihak lainnya ingin daya laba earnings power, meramal laba yang akan datang, atau menaksir resiko
berinvestasi atau memberikan pinjaman kepada perusahaan. Jadi, diasumsikan ada hubungan antara laba yang dilaporkan dan arus kas
termasuk distribusi kas kepada pemilik Bandi dan Rahmawati, 2005: 27
2.2.3.2. Karakteristik Laba
Menurut belkaouni 2007: 229 menyebutkan bahwa laba akuntansi memiliki 5 karakteristik sebagai berikut :
1. laba akuntansi didasarkan pada transaksi actual terutama yang
berasal dari penjualan barang atau jasa. 2.
laba akuntansi didasarkan pada postulat periodisasi dan mengacu pada kinerja perusahaan selama satu periode tertentu.
3. laba akuntansi didasarkan pada prinsip laba dan membutuhkan
definisi, pengukuran dan pengakuan pendapatan. 4.
laba akuntansi memerlukan biaya dalam bentuk cost histories. 5.
Laba akuntansi didasarkan pada prinsip pemadanan matching antara penghasilan yang terealisasi diperiode tersebut dengan
biaya-biaya relevan yang berkaitan.
2.2.3.3 Kegunaan Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang menunjukan pendapatan pendapatan dan biaya-biaya dari suatu unit usaha untuk
suatu periode tertentu.
1. Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu
badan atau pelunasan utangnya selama suatu periode yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau
dari kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama badan usaha. 2.
Biaya adalah aliran keluar atau pemakaian lain aktiva atau timbulnya utang selama suatu periode yang berasal dari
penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa,atau dari kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama badan usaha.
3. Penghasilan adalah selisih penghasilan penghasilan sesudah
dikurangi biaya biaya. 4.
Laba adalah kenaikan modal yang berasal dari transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suetu badan
usaha dan dari semua transaksiatau kejadian lain yang mempengaruhi badan usaha selama periode kecuali yang timbul
dari pendapatan atau investasi pemilik. 5.
Rugi adalah penurunan modal dari transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha dan dari
semua transaksi atau kejadian lain yang mempengaruhi badan usaha selama suatu periode kecuali yang timbul dari biaya atau
distribusi pada pemilik. 6.
Harga perolehan adalah jumlah uang yang dikeluarkan atau utang yang timbul untuk memperoleh barang atau jasa Baridwan, 1992
:30-31
2.2.3.4. Elemen-elemen non Operasional dalam Laporan Laba Rugi
Terdapat dua konsep yang digunakan untuk menentukan elemen laba perusahaan, yaitu konsep laba periode current operating
concepts dan laba komprehensif all inclusive concepts income, yang
dimaksud dengan konsep laba periode yaitu konsep yang memusatkan perhatiannya pada laba operasi berjalan yang berasal dari kegiatan
normal perusahaan.sedangkan konsep laba komprehensif yaitu total perubahan aktiva bersih ekuitas perusahaan selama satu
periode,yang berasal dari semua transaksi dan kegiatan lain dari sumber selain sumber yang berasal dari pemilik.
Menurut Chariri dan Ghozali 2001: 322, elemen-elemen non operasional dalam laporan laba rugi meliputi:
1. Pos luar biasa extraordinary item, adalah merupakan peristiwa
atau transaksi yang memiliki pengaruh yang bersifat material,dan diharapkan jarang terjadi serta tidak berasal dari factor yang
sifatnya berulang-ulang dalam kegiatan usaha normal perusahaan. 2.
Kegiatan yang dihentikan discontinuedoperation, berarti kegiatan operasional bisnis tersebut dapat dihentikan atau
dijual.apabila penghentian segmen bisnis dilakukan maka harus ada pengakuan untung atau rugi penghentian tersebut pada
tanggal penggukuran. 3.
Perubahan akuntansi accounting changer, dapat dikelompokkan dalam 3 jenis:
a. Perubahan prinsip akuntansi, yaitu perubahan yang terjadi
dimana perusahaan memiliki metode akuntansi yang berbeda dengan metode yang digunakan sebelumnya.
b. Perubahan estimasi akuntansi, yaitu perubahan taksiran
jumlah tertentu atas jumlah taksiran yang telah ditetntukan pada periode sebelumnya.perubahan estimasi pelaporan ,yaitu
perubahan yang berkaitan dengan status entitas pelapor sebagai akibat konsolidasi,perubahan anak perusahaan
tertentu atau perubahan jumlah perusahaan yang dikonsolidasikan.
2.2.4. Pasar Modal
2.2.4.1. Pengertian Pasar Modal
Pasar modal adalah tempat terjadinya transaksi asset keuangan jangka panjang atau long-term financial asset, jenis surat berharga
yang diperjual belikan dipasar modal memiliki jatuh tempo lebih dari satu tahun, pasar modal memungkinkan terpenuhinya kebutuhan dana
jangka panjang Sartono, 2001: 21 Dalam pengertian yang lebih operasional pasar modal
dipahami sebagai “bursa”, yang merupakan tempat bertemunya penawar dan penerima dana jangka panjang dalam bentuk efek.
Namun terdapat perbedaan antara pasar modal stock market dan bursa efek stock exchange. Undang-undang no.8 tahun 1995 secara
lebih operasional memberikan definisi mengenai pasar modal yaitu segala kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran dan permintaan
dana jangka panjang dalam bentuk efek Sartono, 2001: 22, sedangkan definisi dari bursa efek menurut undang-undang no.8 tahun
1995 yaitu pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau saran untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek
pihak-pihak dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka. Pada dasarnya terdapat 2 pasar yang memperdagangkan saham yaitu:
1. Pasar primer atau pasar perdana yaitu pasar tempat penjualan
surat berharga untuk pertama kali. Pasar primer terdiri dari perusahaan yang mengeluarkan surat berharga dan kumpulan
individu serta lembaga investasi yang akan membeli surat berharga baru itu Sartono, 2001: 33
2. Pasar sekunder yaitu tempat penjualan dan pembelian surat
berharga yang telah beredar Yulianti, 1996: 4. Setelah perusahaan menjual surat berharganya dipasar primer, surat
berharga dapat diperjualbelikan di pasar sekunder.
2.2.4.2. Fungsi Pasar Modal
Pasar modal memiliki beberapa fungsi yang membuat lembaga ini memiliki daya tarik bagi pihak yang memerlukan dana, pihak yang
meminjamkan dana dan juga pemerintah.menurut keppres No.52 tahun 1976 fungsi pasar modal adalah Yulianti, 1996: 10:
1. Mempercepat proses perluasan pengikutsertaan masyarakat
dalam pemilikan-pemilikan saham perusahaan, guna pemerataan pendapatan masyarakat.
2. Lebih menggairahkan partisipasi masyarakatpengerahan dan
penghimpunan dana untuk digunakan secara produktif dalam pembiayaan pembangunan nasional.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pasar modal Yulianti , 1996: 3 :
1. Ketersediaan informasi availability of information, seorang
calon investor sangat membutuhkan informasi yang relevan,akurat dan tepat waktu. Informasi yang ada akan
mempengaruhi proses pembentukan harga jual dan harga beli suatu sekuritas.
2. Likuiditas likuidity, likuiditas menunjukan kemampuan untuk
membeli atau menjual sekuritas tertentu secara tepat dan pada harga yang tidak berbeda dengan harga sebelumnya dengan
asumsi tidak ada informasi baru yang timbul. 3.
Efisiensi internal ixternal efficiency, pasar modal akan semakin memiliki effisiensi internal apabila biaya transaksi
semakin rendah. 4.
Efisiensi external external efficiency, effisiensi ekternal akan semakin efisien apabila penyesuaian harga sekuritas terhadap
informasi baru semakin cepat, informasi inti diantaranya
menyangkut penawaran dan permintaan sekuritas, perubahan faktor fundamental perusahaan dan keadaan perekonomian.
2.2.5 Harga Saham
Pasar modal atau Bursa Efek merupakan suatu tempat dimana terjadi tawar menawar atas harga suatu efek atau saham suatu
perusahaan, maka harga yang terjadi dipasar modal tersebutlah yang disebut harga pasar saham atau kurs saham. Menurut Widoatmodjo 2001
: 43, harga saham adalah nilai dari kepemilikan seseorang dalam suatu perusahaan. Sedangkan menurut Sunariyah 2007: 128, harga saham
dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu : 1.
Harga Nominal
Harga ini merupakan harga saham pertama yang tercantum pada sertifikat badan usaha dan merupakan harga yang sudah diotorisasi
oleh RUPS shareholders. 2.
Harga Perdana Harga ini merupakan harga saham ketika saham tersebut dijual saat
pertama kali di pasar perdana, yang harganya ditentukan oleh penjamin emisi dan emiten.
3. Harga Pasar
Harga ini merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung di bursa efek
Dalam penelitian ini harga saham yang digunakan adalah harga saham penutupan Closing Price rata-rata bulanan.
Rumus Harga Saham :
12 Bulan
Akhir Penutup
Saham Harga
Saham Harga
2.2.6. Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Harga Saham
Menurut SAK 2009: 2-3, arus kas dari aktivitas operasi merupakan faktor penentu apakah melalui operasinya perusahaan dapat
melunasi pinjaman, membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Menurut livnat dan
zarowin 1990 dalam triyono dan jogiyanto 2000 menyatakan bahwa unexpected cash inflow or outflow
dari operasi periode tertentu akan mempengaruhi harga saham melalui pengaruhnya pada arus kas,
sehingga diharapkan komponen arus kas dari operasi mempunyai hubungan yang signifikan dengan return saham. Hasil studi Raybun
1986 dalam Triyono dan Jogiyanti 2000 menemukan adanya hubungan antara arus kas dari operasi dan laba akrual dan abnormal
return.
2.2.7. Pengaruh Arus Kas Investasi terhadap Harga Saham
Menurut SAK 2002: 2-4, jumlah arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas yang berhubungan
dengan sumber daya untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas. Pembelian atau penjualan aktiva tetap seperti tanah, gedung atau
peralatan juga termasuk dalam kegiatan investasi, sehingga dari kegiatan investasi tersebut. Kemungkinan juga bisa mempengaruhi harga saham.
Miller dan Rock 1985 dalam Triyono dan Jogiyanto 2000 melakukan pengujian mengenai pengaruh investasi return sahan. Hasil studi ini
menemukan bahwa peningkatan investasi berhubungan dengan peningkatan arus kas dan mempunyai pengaruh positif dengan return
saham pada saat penggumuman investasi baru. Bentuk investasi mungkin mempunyai implikasi yang berbeda
terhadap kepemilikan pemegang saham. Jensen dan Ruback 1983 dalam Triyono dan Jogiyanto 2000 memberikan bukti bahwa adanya
reaksi pasar yang negative terhadap penggumuman investasi yang berupa takeover.
2.2.8. Pengaruh Arus Kas Pendanaan terhadap Harga Saham
Menurut SAK 2009: 2-5, arus kas masuk dari aktivitas pendanaan biasanya berasal dari penerbitan sekuritas yaitu harga saham
atau obligasi. Penerbit sekuritas seperti obligasi biasanya merupakan sinyal sinyal yang baik untuk menaksir arus kas karena dapat
mempertahankan posisi kepemilikan dibanding dengan penerbit saham, sehingga pasar akan bereaksi positif dan mempengaruhi harga saham.
Leland dan Pyle 1977 dalam Triyono dan Jogiyanto 2000 berargumen bahwa penerbitan hutang merupakan sinyal yang baik untuk
menaksir arus kas karena pemilik dapat mempertahankan proporsi kepemilikannya dari pada menerbitkan saham. Miller dan Rock 1985
dalam Triyono dan Jogiyanto 2000 berargumen bahwa pasar akan beraksi negative terhadap arus kas dari operasi yang lebih rendah untuk
masa yang akan datang.
2.2.9. Pengaruh Laba Akuntansi terhadap Harga Saham
Laba akuntansi erat kaitannya perusahaan dan deviden. Suatu perusahan jika mempunyai tingkat laba yang tinggi maka kemungkinan
besar deviden yang dibagikan kepada pemegang saham juga akan tinggi. Sehingga tingginya deviden yang diterima akan berdampak terhadap
harga saham, dengan kata lain laba akuntansi mempengaruhi harga saham.
Brown 1970 dalam Triyono dan Jogiyanto 2000 menemukan bahwa laba bersih mempunyai kandungan informasi yang relevan bagi
investor.Brown dan Hancock 1977 dalam Triyono dan Jogiyanto 2000 menemukan bahwa publikasi laba akuntansi mempunyai pengaruh pada
perubahan harga saham serta menemukan adanya hubungan positif antara pengumuman deviden dan laba akuntansi dengan harga saham.
2.3. Kerangka Pemikiran