2.3. Kerangka Pemikiran
Dari teori dan hasil pemikiran terdahulu, maka dapat dibuat premis-premis yang berfungsi untuk membuat kerangka pikir
penelitian.berikut ini adalah premis-premis yang disusun dari penelitian terdahulu dan teori-teori yang dikemukakan sebelumnya:
Premis 1 : Terdapat pengaruh simultan antara arus kas operasi, arus
kas investasi, arus kas pendanaan, serta laba akuntansi terhadap harga saham Ririn Agustiningrum, 2003.
Premis 2 : Penggungkapan informasi arus kas dapat memberikan
nilai tambahan bagi pemakai laporan keuangan, sehingga perlu disajikan secara terpisah Triyono dan Jogiyanto,
2000. Premis 3 :
Laba akuntansi berpengaruh signifikan terhadap harga saham Triyono dan Jogiyanto, 2000
Premis 4 : Total arus kas tidak berpengaruh signifikan terhadap
harga saham Troyono dan Jogiyanto, 2000 Premis 5
: Penerbitan hutang merupakan sinyal yang baik untuk
menaksir arus kas dari aktivitas pendanaan karena pemilik dapat mempertahankan proporsi kepemilikannya
sehingga pasar akan bereaksi positif Leland dan Pyle, 1997 dan Triyono dan Jogiyanto, 2000.
Premis 6 : Publikasi laba akuntansi mempunyai pengaruh pada perubahan harga saham Brown dan Hancock, 1977
dalam Triyono dan Jogiyanto 2000.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disusun sebuah kerangka pikir seperti ini ditunjukkan pada gambar 1, sebagai berikut :
Gambar 1 Bagan Kerangka Pikir
Arus Kas Operasi X
1
Arus Kas Investasi X
2
Laba Akuntansi X
4
Arus Kas Pendanaan X
3
Harga saham Y
Uji Regresi Linier Berganda
2.4 Hipotesis
Berdasarkan latar belakang, Perumusan masalah, serta landasan teori yang mendukung dalam penelitian ini, maka dapat diajukan suatu
hipotesis dala penelitian ini: “Diduga kandungan informasi arus kas operasi, arus kas investasi,
arus kas pendanaan dan laba akuntansi berpengaruh terhadap harga saham”.
41
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel bebas yang berupa arus kas terdiri dari 3 tiga komponen
yaitu: a.
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas
penghasilan tama perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umunya bersala dari transaksi dan peristiwa lain yang
mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih PSAK 2: 2009. Tekhnik pengukurannya adalah selisih antara penerimaan kas
dengan pengeluaran kas dari aktivitas operasi perusahaan Contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah:
Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa
Penerimaan kas dari royalti,komisi dan pendapatan lain.
Pembayaran kas kepada karyawan
Penerimaan dan pembayaran kasoleh perusahaan asuransi
sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat asuransi lainnya.