A B
C
D
F E
G
H I
Alat-alat kemudian dirangkai seperti gambar 3.4 dan 3.5 berikut:
Gambar 3.4. Susunan alat eksperimen model hamburan partikel alfa Rutherford.
Keterangan Gambar A: Tripot
B: Statif C: Kamera
D: Kelereng E: Peluncur
F: Bukit plastik G: Acuan
H: Kertas karton I: Kertas manila
Gambar 3.5. Foto susunan alat eksperimen model hamburan partikel alfa Rutherford.
B. Pengujian Bukit Plastik Yang Digunakan Selama Eksperimen
Bukit plastik yang berperan sebagai inti atom dalam model hamburan partikel alfa. Permukaan bukit plastik dibuat mengikuti grafik
. Bentuk persamaan energi potensial yang dimiliki oleh kelereng ketika berada pada
ketinggian h dari dasar bukit dengan jarak r terhadap pusat bukit dibuat sama dengan bentuk persamaan energi potensial yang dimiliki oleh partikel alfa
bermuatan +2e berjarak r terhadap inti atom bermuatan Ze seperti persamaan 2.3. Nilai h dibuat sebanding nilai
dari bentuk persamaan energi potensial partikel alfa pada persamaan 2.3 dan bentuk persamaan energi potensial
kelereng pada persamaan 2.13. Bentuk persamaan energi potensial partikel alfa dan energi potensial
kelereng dibuat sama agar peristiwa hamburan yang terjadi pada model hamburan partikel alfa sama dengan peristiwa hamburan yang terjadi dalam
eksperimen yang dilakukan Rutherford. Sehingga sebelum melakukan
penelitian lebih lanjut tentang hamburan partikel alfa Rutherford harus dilakukan pengujian terlebih dahulu pada bukit plastik tersebut.
Langkah penelitian pada model inti atom adalah: 1. Model inti atom difoto seperti pada gambar 3.1.
2. Hasil foto kemudian ditampilkan ke dalam LoggerPro untuk dianalisis dengan cara memilih menu insert pilih “picture” selanjutnya memilih
“picture with photo analysis”, seperti gambar 3.6 berikut.
Gambar 3.6. Tampilan awal pada LoggerPro sebelum hasil foto dimasukkan.
3. Untuk menentukan ukuran yang sesungguhnya digunakan ikon “set scale” seperti gambar 3.7. Cursor diarahkan pada acuan, kemudian menarik garis
lurus dari ujung atas acuan sampai ujung bawah acuan. Nilai panjang acuan diisikan pada jendela scale yang muncul.
Gambar 3.7.
Ikon “set scale” untuk menentukan ukuran yang sesungguhnya. 4. Untuk memperoleh nilai r dan h pada setiap titik digunakan “set origin”
dan “add point” pada LoggerPro seperti gambar 3.8. Ikon “set origin” ditandai dengan lingkaran warna merah dan ikon “add point” ditandai
dengan lingkaran warna ungu pada gambar berikut.
Gambar 3.8. Ikon “set origin” untuk menentukan origin dan “add point” untuk mengambil data.
5. Saat memberikan titik-titik pada permukaan inti atom seperti pada panah merah secara otomatis akan muncul titik-titik yang membentuk grafik
hubungan posisi horizontal x dan posisi vertikal y ditunjukkan dengan panah berwarna hitam seperti gambar 3.9.
Gambar 3.9. Titik-titik yang membentuk grafik pada posisi horizontal x dan posisi vertikal y.
6. Titik-titik data diblok pada salah satu bagian terlebih dahulu. Untuk mem”fit” datadigunakan ikon “curve fit” dibagian atas, yang ditandai
dengan lingkaran berwarna merah pada gambar 3.10.
Gambar 3.10. Ikon “curve fit” untuk mem”fit” data.
7. Setelah memilih ikon “curve fit” akan muncul tampilan seperti pada gambar 3.11. General Equation menyediakan berbagai persamaan yang
dapat dipiih untuk mem”fit” data. Jika persamaan yang diinginkan belum tersedia, dapat digunakan “Define Function” kemudian ketik persamaan
yang diinginkan.
Gambar 3.11. Tampilan pada LoggerPro setelah meng-klik ikon “curve fit”.
C. Penentuan Sudut Hamburan
Sudut hamburan dipengaruhi oleh kecepatan kelereng menuju bukit dan parameter impak. Kecepatan kelereng menuju bukit pada model hamburan
partikel alfa tergantung pada ketinggian awal kelereng. Terdapat tiga kegiatan yang dilakukan untuk menentukan sudut hamburan: 1 memvariasikan nilai
parameter impak b dengan ketinggian awal kelereng H yang tetap, 2 memvariasikan ketinggian awal kelereng H dengan nilai parameter impak b
yang tetap, 3 perhitungan sudut hamburan.