Penentuan Sudut Hamburan METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 3.17. A: Ikon “examine ” untuk mengetahui posisi kelereng saat lintasannya linier. B: Ikon “liner fit” untuk fit data menjadi linier. 10. Langkah 3 sampai 9 diulangi untuk tiap nilai b yang berbeda. C.2. Langkah penentukan sudut hamburan ketika b tetap untuk setiap nilai H yang berbeda adalah : Langkah penentukan besarnya sudut hamburan ketika b tetap maka posisi peluncur dibuat tetap untuk setiap ketinggian awal kelereng H yang berbeda. Langkah eksperimen dan analisis video sama dengan yang dilakukan pada C.1. C.3. Perhitungan sudut hamburan Hamburan kelereng ketika kelereng terhambur kurang dari 90° yaitu jika lintasan kelereng tidak dibelokkan kearah semula seperti gambar 2.9. Titik data pada grafik Y terhadap X yang ditampilkan di A B LoggerPro diblok saat lintasan kelereng linier dan difit menggunakan “linier fit” pada LoggerPro. Nilai gradiennya digunakan untuk menentukan sudut hamburan . Untuk menentukan sudut hamburan ketika kelereng terhambur dengan sudut kurang dari 90° cara yang digunakan adalah = ∆ ∆ 3.1 = tan 3.2 dimana m adalah gradien yang diperoleh dari grafik dan adalah sudut hamburannya. Sedangkan untuk menentukan sudut hamburan ketika kelereng terhambur dengan sudut lebih dari 90° yaitu = 180 − 3.3 dimana = sudut hamburan = tan m = nilai gradien yang diperoleh dari grafik Y terhadap X

D. Penentuan Nilai Konstanta Hamburan

Nilai konstanta hamburan dapat ditentukan setelah memperoleh sudut hamburannya. Sedangkan sudut hamburan dipengaruhi oleh ketinggian awal kelereng H dan parameter impak b. Nilai konstanta hamburan k ketika H tetap untuk setiap nilai b yang berbeda atau ketika b tetap untuk setiap nilai H yang berbeda dapat dicari menggunakan grafik. Persaman grafik untuk menentukan nilai konstanta hamburan mengikuti persamaan 2.20. Penentukan nilai konstanta hamburan ketika H tetap, grafiknya merupakan grafik hubungan antara cot terhadap b. Sedangkan penentuan nilai konstanta hamburan ketika b tetap, grafiknya merupakan grafik hubungan antara cot terhadap H. Titik-titik data pada grafik difit menggunakan persamaan linier pada software LoggerPro. Nilai gradien dari grafik ini digunakan untuk mencari nilai konstanta hamburannya, yaitu dengan cara: 1 Cara mencari nilai k ketika H tetap dan b berubah-ubah Dengan menggunakan persamaan 2.20 yaitu cot = nilai gradiennya m = H , sehingga nilai konstantanya = 3.4 2 Cara mencari nilai k ketika b tetap dan H berubah-ubah Dengan menggunakan persamaan 2.20 yaitu cot = nilai gradiennya m = b , sehingga nilai konstantanya = 3.5 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan peristiwa hamburan partikel alfa secara langsung menggunakan sebuah model dan menentukan nilai konstanta hamburannya. Sebuah model hamburan partikel alfa Rutherford diperagakan oleh kelereng yang bergerak menuju piringan plastik. Piringan plastik ini berbentuk bukit. Bukit plastik berperan sebagai inti atom. Permukaan bukit plastik dibuat mengikuti grafik . Kelereng berperan sebagai partikel alfa yang digunakan untuk menembak inti atom. Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut pada model hamburan partkel alfa Rutherford maka perlu melakukan pengujian terlebih dahalu pada bukit palstik yang akan digunakan untuk penelitian. Dengan menggunakan bukit plastik dalam model hamburan partikel alfa dapat membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran hamburan partikel alfa Rutherford. Selain itu, juga dapat melakukan pengukuran secara langsung terhadap variabel yang berkaitan dengan hamburan partikel alfa. Salah satu variabel yang dicari yaitu nilai konstanta hamburan . Nilai konstanta hamburan dapat diperoleh setelah memperoleh nilai sudut hamburannya. Sudut hamburan dipengaruhi oleh ketinggian awal kelereng H dan parameter impak b sesuai dengan persamaan 2.20. Data hasil penelitian disajikan sebagai berikut.

1. Hasil Pengujian Bukit Plastik

Dilakukan pengujian kembali pada bukit plastik yang bertujuan untuk menguji bahwa bukit plastik yang berperan sebagai inti atom yang disediakan oleh Laboratorium Universitas Sanata Dharma memenuhi syarat untuk digunakan selama penelitian. Syarat bukit plastik yang harus dipenuhi adalah bentuk persamaan energi potensial yang dimiliki oleh kelereng pada bukit dibuat sama dengan bentuk persamaan energi potensial partikel alfa yang dilakukan oleh Rutherford. Nilai h dibuat sebanding nilai dari bentuk persamaan energi potensial partikel alfa pada persamaan 2.3 dan bentuk persamaan energi potensial kelereng pada persamaan 2.13. Bentuk permukaan bukit plastik dibuat mengikuti grafik . Hasil dari penelitian untuk menguji bahwa bukit plastik menggunakan software LoggerPro seperti gambar 4.1 dan 4.2 berikut: Gambar 4.1. Analisa foto pada bukit plastik menggunakan software LoggerPro. Gambar 4.2. Grafik hubungan h terhadap r. Titik-titik data pada grafik hubungan h terhadap r dari hasil analisa foto bukit plastik menggunakan software LoggerPro difit menggunakan persamaan grafik . Grafik hubungan h terhadap r ternyata cocok difit menggunakan persamaan grafik . Hal ini berarti bukit plastik yang digunakan selama penelitian memenuhi syarat dimana permukaan bukit plastik mengikuti persamaan grafik persamaan grafik . Dari hasil analisa juga diperoleh nilai h sebanding dengan . Ini menunjukkan bahwa bentuk bukit plastik yang digunakan memenuhi syarat yang telah ditentukan.

2. Hasil Analisis Sudut Hamburan

Sudut hamburan dapat diperoleh setelah menganalisa data hasil eksperimen. Data hasil ekperimen berupa video yang dianalisa menggunakan komputer dengan bantuan software LoggerPro. Hasil dari