Perkembangan Inflasi di Sumatera Utara

2008 2437764 2009 2294796 Sumber: Bank Indonesia

4.4. Perkembangan Inflasi di Sumatera Utara

Sampai akhir tahun 2009, Sumatera Utara gabungan 4 kota mengalami inflasi sebesar 3,26. Inflasi tertinggi terjadi di kota Medan sebesar 4,46, kemudian diikuti Padang Sidempuan 4,07, Sibolga 3,94, dan kota Pematang Siantar 2,515. Inflasi yang terjadi di Sumatera Utara tersebut lebih rendali dari inflasi nasional yang mencapai 5,06. Tabel 4. 8 Inflasi 4 Kota di Sumatera Utara dan Nasional Tahun 2008-2009 Persen Kota 2008 2009 1 . Medan 9,49 4,46 2. Pematang Siantar 9,41 2,51 3. Padang Sidempuan 10,18 4,07 4. Sibolga 11,58 3,94 Sumatera Utara 9,59 3,26 Nasional 10,03 5.06 Keterangan: 1 Gabungan 4 Kota Sumber : Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Utara Untuk tingkat inflasi di Sumatera Utara sendiri, dari tahun ke tahun dinilai relatif cukup moderat. Dari selang waktu antara tahun 1999 sampai tahun 2009, Iianya ada tiga kali inflasi melampaui 10 yaitu pada tahun 1993 10,67 ,1997 14,49 dan tahun 2007 15,50 . Universitas Sumatera Utara Bahkan pada tahun 1998 dan tahun 1999, tercatat Sumatera Utara mengalami Inflasi terendah yaitu berturt-turut sebesar 1,38 1998 dan 1,68 1999. Selebihnya dari tahun-tahun tersebut, inflasi berada pada tingkat terkendali yaitu pada kisaran 5 -9 . Bila kita bandingkan dengan tingkat Inflasi yang terjadi di Indonesia sangatlah berbeda. Yang mana pada tahun 1998 tingkat Inflasi di Sumatera Utara hanya berkisar 1,38 sedangkan Indonesia mencapai 47,9 . Dibandingkan dengan tahun 2008, inflasi Sumatera Utara tahun 2009 ini jauh lebih rendah. Hal yang sama juga terjadi pada 4 kota inflasi di Sumatera Utara. Kondisi yang demikian mencerminkan bahwa secara umum kenaikan harga barang dan jasa di Sumatera Utara tahun 2009 cenderung lebih terkendali dibandingkan kondisi tahun 2008. TABEL 4.9 Perkembangan tingkat Inflasi Sumatera Utara Tahun 1999-2009 Tahun Tingkat Inflasi Sumatera Utara 1995 6.64 1996 7.86 1997 7.95 1998 5.42 1999 10.67 2000 7.68 2001 7.61 2002 9.10 Universitas Sumatera Utara 2003 14.49 2004 1.38 2005 1.68 2006 5.90 2007 15.50 2008 9.49 2009 3.26 Sumber: Statistik Ekonomi Keuangan, Bank Indonesia, 2009 4. 5. Hasil Analisa Dalam bagian ini akan dilihat bagaimana Analisis Faktor- Faktor yang mempengaruhi Investasi yang ada si Sumatera Utara, juga akan dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang telah dibuat sebelumnya. Untuk menganalisa pengaruh Investasi yang ada di Sumatera Utara, penulis menggunakan analisis regresi lenier sederhana dimana yang menjadi variabel tingkat dependent variabel adalah Investasi sedangkan yang menjadi variabel bebas indevendent variable adalah Nilai Tukar Uang. Dalam hal ini penulis menggunakan dua jenis data sekunder yaitu data berkala time series yakni data Penanaman Modal Asing di Sumatera Utara secara keseluruhan dari tahun 1999 sampai tahun 2009 dan data cross section yakni data yang diperoleh dari 10 Negara di Sumatera Utara pada tahun 1999 dan 2009 untuk membandingkan pengaruh Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Investasi di Sumatera Utara pada saat sebelum krisis 1995 dan pada saat sesudah krisis 2007. Universitas Sumatera Utara

4.5.1 Hasil Analisis untuk Data Time Series

Dari hasil regresi data time series Indonesia secara keseluruhan, dengan mentransformasikan model linear pada BAB III di atas menjadi model bentuk log- lin, diperoleh hasil estimasi sebagai berikut: Tabel 4.10 Hasil Estimasi Model OLS dengan data Time Series Dependent Variabel: Investasi LY Y = -3228985.091 + 1.009758649X Standar Error = 482739.6 11861.87 t-statistik = -6.688875 8.512642 R² = 0.819138 Adjusted R-squared = 0.807834 F-statistic = 72.46508 Ket: signifikan pada α=1

a. Interpretasi Model