Subjek dan Lingkup Penelitian Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data Defenisi dan Batasan Operasional

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Subjek dan Lingkup Penelitian

Secara umum penelitian ini mempunyai lingkup cakupan seluruh wilayah Propinsi Sumatera Utara yang terdiri pada 26 Kabupaten. Namun dalam pelaksanaan survei difokuskan hanya pada Kabupaten Karo. Daerah penelitian ditetapkan secara purposive berdasarkan data yang ada kabupaten tersebut merupakan salah satu Kabupaten yang potensial dalam melaksanakan diversifikasi pangan. Jumlah pangan non-beras yang diproduksi cukup banyak seperti produksi jagung pada tahun 2006 sebesar 171.016 ton, sedangkan produksi ubi jalar sebesar 4.093 ton maka hal ini memungkinkan daerah tersebut dapat melaksanakan diversifikasi. Produksi beberapa jenis pangan yang diproduksi di Kabupaten Karo dapat dilihat pada Tabel1 berikut ini: Tabel 1 Produksi Beberapa Jenis Pangan di Kabupaten Karo pada Tahun2006 No. Jenis Pangan Produksi Ton 1 Jagung 171.016 2 Ubi Kayu 25 3 Ubi Jalar 4.093 4 Kacang Tanah 249 5 Kacang Kedelai 69 6 Kacang Hijau 73 7 Daging • Ayam • Sapi • Kerbau 4.902,62 931,37 638,69 Universitas Sumatera Utara 8 Telur 1.129,57 Sumber: BPS Propinsi Sumatera Utara, Sumatera Utara Dalam Angka 2007

3.2 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berupa data skunder dan data primer. Data skuder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, tidak langsung diperoleholeh peneliti dari subjek penelitiannya. Data skunder terwujud dalam data dokumentasi atau data laporan yang sudah tersedia. Biasanya data ini lebih banyak sebagai data statistik atau data yang sudah diolah sehingga siap dipergunakan. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari subjek sebagai sumber informasi yang dicari Azwar,1997.

3.3 Metode Analisis Data

metode yang digunakan untuk menganalisis data hanya menggunakan metode deskriptif dengan mengungkapkan bagaimana diversifikasi pangan dapat mempertahankan ketahanan pangan tanpa mengurangi gizi yang dibutuhkan oleh masyarakat.

3.4 Defenisi dan Batasan Operasional

Untuk menghindari kesalah pahaman dan kekeliruan dalam mengartikan hasil penelitian ini, maka dibuat beberapa defenisi dengan batasan operasional sebagai berikut: Defenisi 1. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan dan Universitas Sumatera Utara minuman bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan atau pembuatan makanan dan minuman. 2. Konsumsi Pangan adalah sejumlah makanan dan minuman yang dimakan atau diminum penduduk seseorang dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup. 3. Penganekaragaman Konsumsi Pangan adalah beranekaragamnya jenis pangan yang dikonsumsi penduduk mencakup pangan sumber energi, protein dan zat gizi lainnya, dalam bentuk bahan mentah maupun pangan olahan sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan penduduk baik kuantitas maupun kualitas. 4. Diversifikasi Penganekaragaman Pangan adalah proses pemilihan pangan yang tidak tergantung kepada satu jenis saja, tetapi terhadap macam-macam bahan pangan mulai dari aspek produksi, aspek pengolahan, aspek distribusi hingga aspek konsumsi pangan tingkat rumah tangga. 5. Pola Konsumsi Pangan adalah susunan makanan yang mencakup jenis dan jumlah bahan makanan rata-rata perorang perhari yang umum dikonsumsi atau dimakan penduduk dalam jangka waktu tertentu. 6. Pangan Pokok adalah pangan sumber karbohidrat yang sering dikonsumsi secara teratur sebagai makanan utama, selingan, sebagai sarapan atau sebagai makanan pembuka atau penutup. 7. Pangan Lokal adalah pangan yang diproduksi setempat satu wilayah atau daerah untuk tujuan ekonomi atau konsumsi. Pangan lokal tersebut berupa bahan pangan baik komoditas primer maupun sekunder. Universitas Sumatera Utara 8. Pangan asli adalah pangan yang asal-usulnya secara biologis ditemukan di suatu daerah. 9. Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik dalam jumlah maupun mutunya aman, merata dengan harga terjangkau dan berkelanjutan. 10. Kerawanan Pangan adalah situasi suatu daerah, masyarakat atau rumah tangga yang tingkat ketersediaan dan keamanan pangannya tidak cukup untuk memenuhi standar kebutuhan fisiolagis bagi pertumbuhan dan kesehatan sebagian besar masyarakat. 11. Agropolitik adalah politik pertanian oleh segenap jajaran pemerintah yang membijaksanai segala macam kegiatan bidang pertanian secara luas baik segi- segi sosial, ekonomi, teknologi, keilmuan, maupun hubungannya dengan pihak luar yang menyangkut masalah manusia dengan lingkungan hidup di tingkat nasional, regional dan global. 12. Diversifikasi pangan non-beras adalah memberagamkan jenis makanan selain beras yaitu kombinasi antara jagung, ubi jalar, ubi kayu, kedelai, telur ayam, daging, susu dan lainnya. Universitas Sumatera Utara Batasan Operasional 1. Data yang diambil tahun 2007, 2. Data yang diambil adalah data menu pengkonsumsian makanan satu hari sampel, 3. Daerah yang diteliti yaitu Kabupaten Karo, Kecamatan Kabanjahe, Desa Samura. Universitas Sumatera Utara

IV. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK SAMPEL