Landasan Teori TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

diantaranya bahan makanan pokok, bahan makanan lauk-pauk, bahan makanan sayur mayur, bahan makanan buah-buahan dan ditambah susu atau telur Sediaoetama,1999.

2.2 Landasan Teori

Secara keseluruhan, mengapa diversifikasi pangan tidak berhasil? Pertama, beras mempunyai citra superior sehingga pemilihan atas beras mengungguli jagung, singkong, ubi jalar dan lainnya. Kedua, ketersediaan beras sepanjang waktu di berbagai wilayah lebih baik dibandingkan ketersediaan komoditas pangan lainnya. Ketiga, teknologi pengolahan beras menjadi nasi amat simpel dan menghasilkan citra rasa yang enak dan tidak membosankan. Kini diversifikasi pangan menjadi langkah yang tepat. Pola konsumsi pangan yang bermutu dan bergizi seimbang mensyaratkan perlu adanya diversifikasi pangan dalam menu sehari-hari. Pangan yang beragam amat penting karena tidak ada satu jenis makanan yang dapat menyediakan gizi bagi seseorang secara lengkap. Melalui konsumsi yang beragam kekurangan gizi pada satu jenis makanan dapat dilengkapi oleh jenis makanan lainnya Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,1991. Produksi pangan dicirikan bukan oleh kurangnya produksi terhadap konsumsi secara tetap melainkan lebih disebabkan oleh ketimpangan produksi konsumsi antar negara. Ketimpangan tersebut selain di pengaruhi oleh iklim dan keadaan tanah yang kurang sesuai, juga dipengaruhi oleh ketidak mampuan negara-negara berkembang yang miskin teknologi dan dana untuk mengembangkan produksi dalam negri atau membeli pangan dari pasar Universitas Sumatera Utara internasional. Sementara itu, negara-negara maju yang memiliki keunggulan teknologi dan dana untuk menikmati surplus pangan yang besar. Mereka juga mampu mengendalikan perdagangan dunia sesuai dengan tujuan mereka, yang kadangkala tidak menguntungkan bagi negara berkembang Amang,1995. Diversifikasi pangan dapat berjalan dengan baik bila dikaitkan dengan pembangunan agroindustri, khususnya yang berlokasi di pedesaan. Hal ini berarti pembangunan agroindustri tersebut berbasis usaha pertanian domestik sehingga memiliki keterkaitan kuat dengan uapaya memajukan perekonomian pedesaan. Peran agroindustri dipedesaan sangat penting, selain menyerap hasil pertanian dan meningkatkan nilai tambah komoditas juga menciptakan kesempatan kerja baru di pedesaan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan tentunya dapat meningkatkan mutu gizi masyarakat Pasandaran dan Simatupang,1990. Menurut Hutabarat dan Pasandaran 1987, Pasandaran dan Simatupang 1990 dan Amang dan Sawit 2001, untuk mengembangkan diversifikasi pangan perlu dilakukan upaya melalui: 1. Pengembangan dan pembangunan agroindustri bahan pangan non-beras, agar konsumen dapat mengkonsumsi secara langsung. Agroindustri komoditas pangan non-beras tersebut sebaiknya dibangun di daerah-daerah pedesaan, dengan harapan akan dapat menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat desa dan dapat meningkatkan kualitas hidup dan mutu gizi masyarakat. Makin meningkatnya daya beli masyarakat akan berpengaruh terhadap: a makin beragamnya jenis pangan yang dikonsumsi, b makin banyak pangan yang mengandung nilai gizi tinggi dikonsumsi dan c cenderung makin Universitas Sumatera Utara berkurangnya proporsi pendapatan yang dipergunakan untuk pangan. Diversifikasi pangan dapat berjalan baik bila dikaitkan dengan pembangunan agroindustri, khususnya yang berlokasi di pedesaan. 2. Kampanye intensif tentang diversifikasi pangan disertai dengan penyediaan dan kemudahan untuk mendapatkan bahan pangan non-beras yang siap dikonsumsi tersebut di pasaran, harganya terjangkau dan dapat bersaing dengan harga beras serta adanya kesinambungan dalam penyediaannya. 3. Untuk dapat berhasilnya diversifikasi pangan, peningkatan produksi pangan non-beras perlu lebih ditingkatkan lagi, tetapi tidak mengganggu kemantapan produksi beras. Diversifikasi pangan tidak dimaksudkan untuk menggantikan beras, tetapi mengubah pola konsumsi masyarakat sehingga masyarakat akan mengkonsumsi lebih banyak jenis pangan.

2.3 Kerangka Pemikiran