Status Kepemilikan Lahan Keberadaan Orangutan P. abelii di Ladang Masyarakat

Wawancara dilakukan di Dusun Cinta Kasih dan Dusun Sampan Getek yang termasuk Desa Kwala Musam, dengan jumlah interviewee 5 pemilik lahan dari masing- masing dusun. Pemilihan Dusun Cinta Kasih dan Sampan Getek karena lokasi penelitian secara langsung berhubungan dengan penduduk di dua dusun tersebut. Mayoritas mata pencaharian penduduk di dua dusun ini bertumpu kepada sektor pertanian. Dari hasil wawancara Lampiran 12 tersebut dapat diuraikan beberapa hal, yaitu :

1. Status Kepemilikan Lahan

Lahanladang yang ada dikawasan ini merupakan lahan milik pribadi. Menurut beberapa interviewee, lahan tersebut pada awalnya merupakan hutan produksi milik suatu perusahaan yang telah tutup sehingga masyarakat menggarap lahan tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup. Lahan tersebut diperoleh masyarakat dengan cara menggarap lahan secara terus-menerus dalam tempo waktu yang lama dan membayar pajak kepada kepala dusun dan kemudian masyarakat memproleh sertifikat dari tanah tersebut. Lahan juga dapat diperoleh dengan cara membeli dari masyarakat dan juga warisan dari keluarga.

2. Keberadaan Orangutan P. abelii di Ladang Masyarakat

Hasil dari wawancara terhadap masyarakat yang berasal dari Dusun Cinta Kasih dan Sampan Getek mengatakan mengetahui adanya keberadaan orangutan di kawasan ladang tersebut Lampiran 13. Keberadaan tersebut diketahui dengan melihat langsung maupun mendengar dari orang lain. Keberadaan orangutan diperkirakan sudah ada di lokasi tersebut diperkirakan sejak awal masyarakat membuka ladang dan menggarap lahan sekitar tahun 1970-an. Reaksi masyarakat terhadap keberadaan orangutan di lahan masyarakat yang sudah dikelola dan ditanami dengan tanaman seperti karet Hevea brasiliensis dan Universitas Sumatera Utara beberapa tanaman buah adalah mengganggu masyarakat. Masyarakat merasa dirugikan karena orangutan memakan buah dan mematikan tanaman karet yang masih muda dengan memakan bagian kulit kayu. Namun reaksi sebagian masyarakat terhadap keberadaan orangutan tersebut tidak ada keluhan karena masyarakat beranggapan bahwa lokasi tersebut merupakan habitat orangutan dan keberadaan orangutan selalu berpindah-pindah. Orangutan memakan tanaman buah masyarakat seperti jengkol Pithecellobium lobatum, petai Parkia speciosa, durian Durio zibethinus, cempedak Artocarpus champeden, nangka Artocarpus integra, mangga Mangifera indica dan kuini Mangifera odorata. Peningkatan kerusakan dari tahun ke tahun tidak ada dan kerusakan sering terjadi saat musim buah tiba. Seorang interviewee mengatakan terjadi penurunan kerusakan yang dihasilkan oleh orangutan dikarenakan gagalnya musim buah tahun ini di kawasan ladang akibat perubahan cuaca. Walaupun adanya keberadaan orangutan di kawasan tersebut, masyarakat tidak pernah melakukan penangkapan atau pemburuan terhadap orangutan. Hasil dari wawancara, masyarakat mengetahui bahwa orangutan merupakan satwa yang dilindungi pemerintah dan undang-undang. Masyarakat tidak mengetahui jumlah orangutan di ladang tersebut. Hal ini dikarenakan masyarakat tidak memiliki pengetahuan khusus untuk mengenali sifat morfologi dari orangutan.

3. Penanganan Orangutan P. abelii dan Rekomendasi

Dokumen yang terkait

Perilaku Makan Orangutan Sumatera (Pongo abelii Lesson, 1827) Di Stasiun Penelitian Hutan Batang Toru Bagian Barat Tapanuli Utara

1 45 85

Analisis Kerugian Ekonomi, serta Pengetahuan Masyarakat Terhadap Konflik Orangutan Sumatera (Pongo abelii) (Studi Kasus Desa Kuta Gajah, Kecamatan Kutambaru dan Desa Besilam, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat)

4 58 108

Perilaku Sosial Induk-Anak Orangutan (Pongo abelii) di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera, Bukit Lawang, Taman Nasional Gunung Leuser

0 33 87

Pola Makan Induk Orangutan (Pongo abelii) Di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera, Desa Bukit Lawang, Taman Nasional Gunung Leuser, Sumatera Utara

0 19 60

Ekologi Makan Orangutan Sumatera (Pongo Abelii, Lesson 1827) Di Hutan Batang Toru Blok Barat Sumatera Utara

0 6 60

Perilaku Makan Orangutan Sumatera (Pongo abelii Lesson, 1827) Di Stasiun Penelitian Hutan Batang Toru Bagian Barat Tapanuli Utara

0 0 15

Perilaku Makan Orangutan Sumatera (Pongo abelii Lesson, 1827) Di Stasiun Penelitian Hutan Batang Toru Bagian Barat Tapanuli Utara

0 0 6

PERILAKU MAKAN ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii Lesson, 1827) DI STASIUN PENELITIAN HUTAN BATANG TORU BAGIAN BARAT TAPANULI UTARA SKRIPSI

0 1 13

Analisis Kerugian Ekonomi, serta Pengetahuan Masyarakat Terhadap Konflik Orangutan Sumatera (Pongo abelii) (Studi Kasus Desa Kuta Gajah, Kecamatan Kutambaru dan Desa Besilam, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat)

0 0 13

ANALISIS KERUGIAN EKONOMI, SERTA PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP KONFLIK ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii)

0 0 11