31 langsung terhubung ke in
t
☛☞ ✌☛
t Dinamika 2003. Pada tahap pertama data
dimasukkan ke dalam ruang-ruang penyimpanan yang disebut tabel
✍✎
ri
✏✑✎
dan selanjutnya informasi tersebut dapat dicari atau diambil kembali dengan menerapkan
proses query dengan menggunakan editing query PHPMyAdmin, setelah semua data dimasukkan dilanjutkan dengan pemindahan file ke dokumen dengan format php
dengan menggunakan bahasa pemrograman Hypertext Preprocessor PHP. Website yang telah selesai dirancang akan dikirim ke server internet, proses ini dinamakan
upload. b. Uji coba
Setelah desain dan perancangan sistem selesai dilakukan, untuk mengetahui sistem ini sudah berjalan dengan baik atau sesuai dengan output yang diinginkan,
dilakukan tahap uji coba terhadap sistem. Pengujian pada aplikasi FISH dilakukan dengan pengujian kotak hitam black box. Pengujian kotak hitam didasarkan pada
analisis spesifikasi program tanpa mengacu pada internal program. Tujuannya adalah untuk menguji seberapa baik komponen sesuai dengan persyaratan
diterbitkan untuk komponen. Uji coba kotak hitam memastikan input yang benar diterima dan output benar diproduksi memperhatikan sedikit atau tidak dengan
struktur logis internal sistem Khan 2010. Proses uji coba dilakukan dengan menggunakan data identifikasi ikan dan
informasi umum dari spesies Priachantus tayenus. Data identifikasi ikan diperoleh dari FAO 1999 dan 2001 dan buku ikan-ikan laut ekonomis penting di Indonesia
oleh Peristiwady 2006 serta data informasi umum diperoleh dari data hasil penelitian ikan swanggi oleh Adilavian 2012, Ballerena 2012, Rifai 2012 dan
Wulandari 2012. Hasil uji coba sistem dapat akan menyajikan ketidakcocokan ataupun kesalahan. Kesalahan dalam proses uji coba aplikasi dapat berasal dari
sistem penyimpanan data database, pengkodean coding ataupun prosedural.
6. Tahap perawatan
Tahapan perawatan maintenance dilakukan ketika sistem informasi sudah dioperasikan. Pada tahapan ini dilakukan monitoring proses, evaluasi dan perubahan
perbaikan bila diperlukan Mulyanto 2008. Tahap perawatan dapat dilakukan sebulan sekali dengan melakukan monitoring terhadap aplikasi agar tidak terjadi
32 kerusakan aplikasi. Monitoring dilakukan setelah aplikasi Sistem Informasi
Sumberdaya Perikanan FISH di u p
l
✒ ✓✔
ke in t
✕
r
✖ ✕
t .
4
✗✘ ✗✙ ✚✛✜ ✢✣✤
✛✥✦✧ ★✤ ✩ ✜ ✛
✜ ✪✤ ✫ ✣★
✬✩ ✭✩
perikanan
Aplikasi yang dihasilkan pada penelitian ini diberi judul Sistem Informasi Sumberdaya Perikanan yang dapat disebut FISH
✮✯✰ ✱ ✕
ri
✕
s Resources Information System. Aplikasi FISH lebih dimaksudkan kepada penyediaan informasi dalam
bidang perikanan terutama dalam pencarian atau pengidentifikasian famili dan spesies serta informasi biologi dan ekonomi sumberdaya ikan dengan data contoh
famili Priacanthidae dan ikan swanggi Priacanthus tayenus. a. Hasil eksekusi program untuk user
Aplikasi Sistem Informasi Sumberdaya Perikanan FISH memiliki format web design standar yang sama dengan aplikasi mobile web dibawah sistem operasi
windows. Aplikasi Sistem Informasi Sumberdaya Perikanan FISH memiliki dua macam menu tampilan sesuai dengan pelaku sistem yaitu tampilan untuk user dan
administrator. Pengguna user yaitu seseorang yang menggunakan aplikasi untuk kebutuhan mencari informasi sedangkan administrator yaitu pengguna yang bertugas
untuk mengurus memperbaharui, memperbaiki dan menghapus isi dari aplikasi Sistem Informasi Sumberdaya Perikanan FISH. Pada aplikasi FISH terdapat lima
menu utama pengguna tamu yaitu menu Identifikasi, menu Informasi Umum, menu Kamus, menu Bantuan, dan menu Tentang. Terdapat satu menu utama untuk
pengguna administrator yaitu menu Informasi Umum. Menu-menu pada aplikasi ini memiliki format php. Setelah membuka
halaman utama homepage pengguna akan diarahkan untuk memilih link-link yang tersedia yang akan menghubungkan dengan menu-menu php. Menu tersebut berikut
dengan nama file .php adalah Identifikasi identifikasi.php, Informasi Umum informasi.php, Kamus istilah.php, Bantuan bantuan.php, Tentang tentang.php.
Masing-masing menu tadi masih berisi link yang menghubungkan dengan menu lain dan tabel-tabel yang sudah dibuat sebelumnya. Pada setiap halaman akan terdapat
tampilan yang sama berisi link yang akan menghubungkan ke masing-masing menu utama. Tujuan dibuatnya tampilan yang sama adalah agar pengguna mudah dan
33 tidak membutuhkan waktu yang lama dalam mengakses informasi sehingga tidak
perlu kembali lagi ke halaman utama. Tampilan awal FISH disajikan pada Gambar 10.
Gambar 10. Tampilan halaman utama pada aplikasi FISH
34 Pada tampilan Sistem Informasi Sumberdaya Perikanan disajikan menu utama dan
beberapa sub menu yaitu terdiri atas: a.
Menu identifikasi Pada menu identifikasi menampilkan jendela identifikasi famili dan spesies
yang berisi pertanyaan-pertanyaan ciri-ciri famili atau spesies ikan. Pertanyaan- pertanyaan yang telah disediakan harus dijawab oleh pengguna
✲✳ ✴
r . Gambar 11 merupakan halaman awal langkah-langkah identifikasi famili dan spesies. Setelah
pengguna selesai menjawab semua pertanyaan yang telah disediakan maka akan tampil hasil kesimpulan dari hasil identifikasi ikan beserta gambar dan deskripsi dari
ikan tersebut Gambar 12 dan Gambar 13. Setelah user menjawab semua pertanyaan yang telah disediakan maka akan
tampil hasil dari identifikasi famili. Gambar 12 merupakan hasil akhir identifikasi famili. Pengguna dapat membaca deskripsi tentang famili ikan yang telah
diidentifikasi sehingga pengguna dapat mencocokan dan apabila tidak sesuai pengguna dapat melakukan identifikasi kembali sebelum menuju langkah
selanjutnya untuk identifikasi spesies. Gambar 13 merupakan tampilan hasil dari identifikasi spesies.
b. Menu informasi umum Menu informasi ini terdapat submenu deskripsi, reproduksi, stok, kebiasaan
makanan dan bioekonomi. Pada halaman awal akan ditampilkan form agar user dapat mencari jenis ikan yang ingin didapatkan informasinya. Pengguna dapat
mengetik jenis ikan yang ingin dicari di form yang telah disediakan, setelah itu akan muncul hasil dari pencarian seperti pada Gambar 14. Pada tampilan awal hasil
pencarian informasi umum ikan akan muncul informasi tentang peta lokasi penelitian, kondisi perairan Banten, kondisi perairan Selat Sunda, kondisi perairan
Labuan dan kondisi perikanan ikan tertentu Gambar 15.
35 Gambar 11. Tampilan menu identifikasi pada aplikasi FISH
36 Gambar 12. Tampilan halaman hasil identifikasi famili Priacanthidae pada aplikasi
FISH
37 Gambar 13. Tampilan hasil identifikasi spesies
✵✶ ✷✸✹ ✸✺✻
h u
s t
✸✼✽
n u
s pada aplikasi
FISH c. Menu Kamus
Menu kamus berisi informasi tentang istilah-istilah yang digunakan dalam proses pencarian famili dan spesies. Tampilan menu kamus terdapat pada Gambar
16. Pada jendela menu kamus istilah akan ditampilkan informasi mengenai istilah umum dalam identifikasi famili dan spesies. Selain istilah umum, pada menu ini
juga ditampilkan istilah teknis kepala ikan, badan ikan, ekor ikan, sirip ikan dan sisik ikan. Menu kamus dibuat agar dapat membantu pengguna dalam melakukan
proses identifikasi pada menu identifikasi.
38 Gambar 14. Menu informasi umum
f. Menu bantuan Pada Menu Bantuan terdapat dua sub menu yaitu sub menu identifikasi dan
submenu informasi umum Gambar 17. Sub menu identifikasi terdapat informasi mengenai cara pengukuran karakter morphologi bentuk morphologi dan karakter
meristik, cara menghitung jari-jari sirip, dan perhitungan sirip. Sub menu informasi umum berisi panduan dalam mencari informasi ikan yang diinginkan.
g. Menu tentang Pada menu tentang berisi tentang profil penulis, deskripsi tentang aplikasi
Sistem Informasi Sumberdaya Perikanan dan informasi sumber pustaka yang digunakan dalam aplikasi FISH. Hasil tampilan menu tentang disajikan pada
Gambar 18.
39 Gambar 15. Sub menu informasi umum
40 Gambar 16.Tampilan menu kamus pada aplikasi FISH
b. Hasil eksekusi program untuk administrator Aplikasi Sistem Informasi
Sumberdaya Perikanan FISH untuk
administrator ketika pertama kali dijalankan akan menampilkan fo rm
✾
o g
in atau
kotak pengisian
✿ ❀❁ ❁ ❂
o r
❃
dan
❄❁ ❅❆ ❇ ❀❈❅
sebagai syarat untuk masuk ke halaman selanjutnya Gambar 19. Jika
❄ ❁ ❅❆ ❇ ❀❈❅
dan
✿ ❀
❁ ❁ ❂
❉❆ ❃
yang dimasukkan benar, maka akan masuk ke menu utama Gambar 20.
41 Gambar 17. Tampilan menu bantuan pada aplikasi FISH
❊❋ ● ❍
lo g
in berfungsi untuk administrator yang akan menggunakan program
ini untuk memasukkan p
■ ❏ ❏ ❑❋
● ▲
dan
▼ ❏ ◆ ●
❖■ ❍◆
. Setelah administrator memasukkan
P■ ❏
❏ ❑ ❋ ●
▲
dan
▼ ❏
◆ ● ❖■ ❍◆
maka akan ditampilakan menu seperti pada Gambar 20. Pada halaman informasi umum terdapat pilihan sub menu kondisi perairan,
deskripsi umum, reproduksi, stok, kebiasaan makanan dan bioekonomi. Pengguna dapat memilih sesuai dengan kebutuhan. Ketika pengguna memilih salah satu sub
menu akan ditampilkan fo rm
seperti pada Gambar 21.
42 Gambar 18. Tampilan menu tentang
Pada halaman fo rm
kebiasaan makanan Gambar 21 pengguna dapat memilih spesies ikan yang akan diperbaiki datanya dengan pilihan
◗ ❘❙
t, dihapus dengan pilihan Delete atau diperharui datanya dengan pilihan Add New.
Pada halaman form kebiasaan makanan Gambar 22 pengguna dapat mengisi data pada kotak pengisian yang telah tersedia. Ketika pengguna telah
43 memilih
❚ ❯❱
to n
❲ ❳ ❨❩
maka data secara otomatis akan tersimpan pada
❬❳ ❱ ❳ ❚❳
❲ ❩
yang telah tersedia.
Gambar 19. Tampilan halaman awal fo rm
lo g
in administrator
Gambar 20. Tampilan menu informasi umum administrator
44 Gambar 21. Tampilan
❭❪ ❫ ❴
Kebiasaan Makanan
Gambar 22. Tampilan
❭❪ ❫ ❴
Kebiasaan Makanan
45
4
❵❛ ❜❝❞ ❡❢❣ ❢❤ ❢✐
4
❵❛ ❵❥ ❦❧❤ ♠
❝❞ ❧✐♥♦ ♣
❞ ❢❤ ❧ ❤
q ❞ ❡
❝ ♣ r ❢s ❢
t❝ ♣❧ ✉ ❢✐❢ ✐
Aplikasi Sistem Informasi Perikanan FISH merupakan sarana untuk menyajikan tampilan langkah-langkah dalam identifikasi famili dan identifikasi
spesies. Aplikasi ini juga menyediakan informasi tentang kondisi perairan, kondisi perikanan, deskripsi umum ikan, reproduksi ikan, stok ikan, kebiasaan makanan
ikan, bioekonomi ikan dan
✈ ✇①✇② ✇③ ④
perikanan. Identifikasi adalah tugas untuk mencari dan mengenal ciri-ciri taksonomi
individu yang beraneka ragam. Peran buku identifikasi mutlak sangat diperlukan dalam melakukan identifikasi. Selain dengan menggunakan buku identifikasi kini
identifikasi dapat dilakukan secara o n -line melalui internet. Perkembangan
teknologi informasi semakin maju sehingga peneliti merancang aplikasi yang salah satunya berisi tampilan langkah-langkah identifikasi famili dan spesies berbasis
mobile web. Sistem identifikasi pada aplikasi FISH hanya dapat membandingkan dengan ciri morfologi saja, aplikasi FISH belum bisa mengidentifikasi dalam ilmu
fisiologi, ekologi, dan geografi. Aplikasi FISH dapat menjadi acuan dalam melakukan langkah selanjutnya dalam identifikasi yaitu dengan identifikasi secara
genetika DNA agar mendapatkan hasil identifikasi yang lebih akurat sesuai dengan kebutuhan.
Pada aplikasi Sistem Informasi Sumberdaya Perikanan FISH terdapat menu kamus yang didalamnya terdapat istilah-istilah yang biasa digunakan dalam proses
identifikasi untuk memudahkan dalam menggunakan kunci identifikasi yang telah disediakan. Setelah pengguna melakukan langkah-langkah identifikasi famili dan
spesies akan ditampilkan klasifikasi ikan. Penyusunan klasifikasi yang ditampilkan pada aplikasi FISH terdiri dari nama kingdom, nama filum, nama kelas, nama ordo,
nama famili, nama genus dan nama spesies. Data yang telah disimpan yaitu 176 spesies Lampiran 6, 43 genus, 71 famili, 2 ordo Clupeiformes dan Perciformes, 1
kelas Actinopterrygii, 1 filum Chordata dan satu kingdom Animalia. Perancangan aplikasi FISH dilakukan karena masih sedikit tersedianya
sarana informasi yang memadai tentang proses identifikasi ikan dan informasi sumberdaya ikan masih sangat sedikit. Ketersediaan data dan informasi perikanan
penting dalam usaha perikanan, pengelolaan dan pembangunan perikanan nasional. Selain itu kebutuhan informasi juga diperlukan bagi masyarkat luas dan peneliti.
46 Tanpa adanya informasi suatu bidang akan mengalami kemunduran. Sesuai dengan
UU 452009 tentang perikanan, menjelaskan bahwa data dan informasi merupakan dasar dari pengelolaan perikanan. Data dan informasi menjabarkan status perikanan
sebelum dan saat ini serta menunjukkan kecenderungan t
⑤ ⑥⑦⑧
pengembangan sektor yang dapat digunakan untuk perencanaan, pengambilan kebijakan dan
pengelolaan w w
w
⑨⑧ ⑩
p
⑨❶
u lt
⑥⑦❷⑨ ❷❸⑨ ❹ ⑧
. Sistem yang dibuat dalam penelitian ini, dirancang agar sistem bisa
digunakan oleh setiap pihak atau pelaku sistem dalam memenuhi kebutuhannya masing-masing. Kebutuhan yang disediakan dalam aplikasi ini adalah informasi
mengenai kondisi perairan, kondisi perikanan, deskripsi umum ikan, reproduksi ikan, stok ikan, kebiasaan makanan ikan, bioekonomi ikan dan
⑧ ❺❻❺❼ ❺❶ ⑥
perikanan. Sistem informasi penting dalam menunjang keputusan pengelolaan perikanan
selanjutnya. Sistem informasi adalah sistem dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang
ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap
kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang tepat Andayati 2010.
Informasi yang relevan, lengkap, akurat dan tepat waktu adalah hal yang sangat diperlukan dan mendesak dalam semua bidang pekerjaan termasuk bidang
perikanan. Menurut Tangke 2011, salah satu permasalahan pembangunan perikanan Indonesia adalah keterbatasan data dan informasi yang dapat dijadikan
rujukan perencanaan dan pengelolaan sumberdaya perikanan. Oleh karena itu diharapkan aplikasi Sistem Informasi Sumberdaya Perikanan FISH dapat
memenuhi kebutuhan akan informasi sebagai acuan dalam pengelolaan, pengembangan dan pemanfaatan perikanan selanjutnya.
Aplikasi Sistem Infomasi Sumberdaya Perikanan FISH dirancang berbasis m
❸ ❼ ❹
l
⑥
w
⑥ ❼
agar pengguna dapat mudah mengakses aplikasi ini lewat komputer, laptop dan
❽ ❺ ⑦❾❽❸ ⑦⑥
. Aplikasi ini memanfaatkan jaringan antara komuter sehingga diharapkan memberikan peningkatan dalam segi keakuratan, kecepatan dan
kemudahan dalam mengakses data. Sistem informasi ini menggunakan
⑧ ❺❻❺❼ ❺❶ ⑥ ❶ ⑥
rv
⑥
r
❿
y
➀ ➁➂
versi 5.5.8 dengan
⑥ ⑧
❹
tin g
kuerinya menggunakan
➃ ❽ ❾
❿
y
➄ ⑧
➅
in versi
47 3.3.9 yang dapat langsung diakses oleh perangkat lunak PHP
➆
y
➇➈
rt
➈
xt
➉➊ ➈ ➇➊ ➋ ➌
➈
sso r
versi 5.3.5. Proses pembuatan kode-kode
➌ ➋ ➍➎
n g aplikasi Sistem
Infomasi Sumberdaya Perikanan FISH
dilakukan pada perangkat lunak Notepad++ dengan nama file yang berekstention .php dan situs web dapat diakses
dengan menggunakan berbagai macam browser internet Mozila Firefox atau Internet Explorer.
4
➏➐ ➏➐ ➑➒➓
u tu
➔→ ➣ ↔↕ ➙➛
u
➣
tu
➜
pengelolaan
Tampilan identifikasi ikan pada aplikasi Sistem Informasi Sumberdaya Perikanan FISH dirancang untuk memudahkan mengenali jenis ikan dan data yang
sudah ada dan untuk memudahkan penyimpanan jenis ikan tertentu. Identifikasi jenis ikan menjadi hal dasar yang harus dilakukan sebelum melakukan perencanaan
pengelolaan perikanan. Kesalahan dalam identifikasi ikan akan menyebabkan terjadinya pengelolaan perikanan yang kurang tepat karena masing-masing ikan
memiliki karakteristik tertentu yang berbeda dengan ikan lain. Pada suatu perairan terdapat banyak populasi ikan dan juga terdapat beberapa stok ikan, sehingga sangat
penting diperlukan identifikasi stok ikan untuk pengelolaan sumberdaya ikan yang berkelanjutan. Menurut Sparre dan Venema 1999 in Nuitja 2010, pentingnya
pengetahuan tentang identifikasi ikan adalah dalam mengidentifikasi stok yang berbeda dalam suatu populasi sehingga sangat penting menguasai teknik-teknik
identifikasi spesies agar dalam menentukan stok tidak mengalami kekeliruan dan data yang dikumpulkan bisa bermanfaat. Syarat identifikasi stok adalah kemampuan
untuk memisahkan spesies yang berbeda. Identifikasi jenis stok menjadi penting dikarenakan dalam pengelolaaan perikanan, dibutuhkan mutu informasi yang lebih
lengkap dan lebih akurat dari waktu-waktu salah satunya informasi tentang ukuran stok serta potensi sumberdaya Widodo 2008, oleh karena itu pada aplikasi Sistem
Informasi Sumberdaya Perikanan meliputi tampilan identifikasi ikan dan informasi tentang aspek pengkajian stok ikan.
Pentingnya pengetahuan biologi ikan salah satunya tentang ukuran stok ikan dalam pengelolaan sumberdaya ikan diungkapkan oleh Widodo 2008, pengelolaan
sumberdaya ikan memerlukan ilmu dinamika populasi yang mencangkup rekruitmen, pertumbuhan, mortalitas alami dan penangkapan serta pendugaan
48 ukuran stok, sehingga pada aplikasi Sistem Informasi Sumberdaya Perikanan FISH
ini dirancang agar terdapat tampilan aspek pengkajian stok ikan yang terdiri dari data parameter pertumbuhan, hubungan panjang bobot, laju mortalitas laju
eksploitasi serta model produksi surplus.
4
➝➞ ➝➟ ➠➡➢➤➡
lolaan ikan swanggi
Tampilan pada aspek pengkajian stok ikan yang terdiri atas data parameter pertumbuhan, hubungan panjang bobot, laju mortalitas dan laju eksploitasi serta
model produksi surplus. Berdasarkan analisis mortalitas dan model produksi surplus ikan swanggi di perairan Selat Sunda baik jenis kelamin jantan maupun betina
belum mengalami o v
➥
rfish in
g ,
alternatif pendekatan rencana pengelolaan pada penelitian upaya penangkapan yang digunakan yaitu, tidak menambah jumlah trip
penangkapan namun menangkap ikan swanggi lebih lama di laut agar produktivitas meningkat sebesar 38,98 kg ikantrip dan menambah sebanyak 234 trip
penangkapan dengan menangkap ikan swanggi sebanyak 23,44 kg ikantrip Adilaviana 2012.
Tampilan pada aspek reproduksi ikan terdiri atas informasi indeks kematangan gonad, tingkat kematangan gonad, faktor kondisi, rasio kelamin, pola
pemijahan ikan dan fekunditas. Pengelolaan berdasarkan aspek reproduksi adalah penangkapan dilakukan pada wilayah yang bukan merupakan wilayah pemijahan.
Waktu penangkapan sebaiknya dilakukan setelah ikan mengalami musim puncak pemijahan yaitu selain bulan Maret dan September dengan pembatasan kuota
tertentu berdasarkan JTB Jumlah Tangkap Boleh yang diizinkan. Pada musim timur yaitu pada bulan Februari-April dengan puncak pemijahan bulan Maret, maka
penangkapan ikan dapat dilakukan di wilayah yang lebih jauh dari pesisir karena diindikasikan pada musim tersebut ikan swanggi banyak memijah di perairan yang
lebih dangkal, karena suhu perairan yang mendukung untuk memijah di wilayah tersebut. Sedangkan pada bulan September saat musim barat suhu bawah permukaan
lebih dingin, mengakibatkan banyak ikan memijah di wilayah yang lebih jauh dari perairan dangkal. Maka dari itu nelayan hendaknya tidak menangkap ikan di
wilayah yang lebih jauh maupun di wilayah dangkal, tetapi disarankan nelayan menangkap ikan di perairan lain Ballerena 2012.
49 Tampilan aspek bioekonomi terdiri atas data musim penangkapan ikan,
rente ekonomi ketika MSY, MEY dan OA. Pada kondisi MEY rente ekonomi yang diperoleh merupakan yang tertinggi dibandingkan pengelolaan o
p
➦
n
➧ ➨➨ ➦
ss dan
MSY yaitu sebesar Rp 15.135.224,95 per tahun. Pencegahan terhadap terjadinya alokasi yang tidak tepat dari sumberdaya alam karena kelebihan tenaga kerja
ataupun modal
dapat dicegah pada kondisi MEY Wulandari 2012.
Tampilan aspek kebiasaan makanan terdiri atas tampilan makanan utama, makanan pelengkap dan makanan tambahan. Isi perut ikan swanggi menunjukkan
bahwa udang-udangan merupakan makanan utama, ikan merupakan makanan sekunder atau pelengkap, dan rajungan, crustacea lain, gastropoda, chepalopod serta
bivalvia merupakan makanan insidental atau tambahan dari ikan swanggi Rifai 2012.
Dari data yang ditampilkan pada aplikasi FISH, informasi yang dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan diantaranya yaitu menentukan ukuran mata
jaring karena musim pemijahan ikan swanggi hampir setiap bulan di sepanjang tahun. Sulit untuk menentukan bulan penangkapan yang baik sehingga pengelolaan
yang paling sesuai adalah menentukan batas ukuran yang boleh ditangkap yaitu ketika ikan sudah melakukan proses pemijahan. Selain itu menentukan batas kuota
penangkapan, pengelolaan berdasarkan aspek bioekonomi adalah sesuai dengan rezim MEY yaitu 127 trip tahun maka akan menghasilkan keuntungan Rp
15,135,224.95 per tahun. Menangkap ikan swanggi selain bulan Maret dan September dengan pembatasan kuota. Menjaga daerah
➩➫ ➭ ➯ ➦
ry g ro
u
➩➲
untuk menjaga ketersediaan udang yang merupakan makanan utama ikan swanggi. Dengan
demikian potensi makanan dan stok ikan swanggi dapat berkelanjut.
4
➳➵ ➳➸ ➺➻
lebihan dan kekurangan
Kelebihan aplikasi Sistem Informasi Sumberdaya Perikanan FISH adalah efisien, efektif, dan akurat. Menampilkan informasi-informasi dari
➲➧ ➼ ➧ ➽➧ ➯ ➦
dan halaman-halaman w
➦➽
dapat berubah secara otomatis. Aplikasi FISH juga memiliki fo
rm administrator, sehingga data yang terdapat dalam aplikasi ini dapat diperharui,
diperbaiki atau dihapus setiap saat. Proses pencarian dan pengelompokan data lebih mudah dan cepat karena telah terkomputerasi. Tidak memerlukan ruang yang besar
50 untuk menyimpan data karena semua tersimpan dalam komputer. Aplikasi FISH
memberikan kemudahan kepada penggunaan bagi user user friendly. Kekurangan aplikasi Sistem Informasi Sumberdaya Perikanan FISH adalah
baru dapat mengetahui 176 spesies. Tampilan idenfikasi ikan tidak termasuk moluska, krustesea, dan lain-lain. Aplikasi FISH belum dapat menyajikan informasi
statistik perikanan, peta sebaran ikan menurut spesies, isu dan topik perikanan aktual, budidaya, perikanan laut, dan sistem informasi geografis.
51
5. KESIMPULAN DAN SARAN