Analisis Bivariat HASIL PENELITIAN

4.3. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mengidentifikasi hubungan variabel karakteristik ibu, dukungan suami, budaya dan kualitas pelayanan KB dengan pemakaian kontrasepsi AKDRIUD. Berdasarkan hasil analisis bivariat antara variabel karakteristik ibu, dukungan suami, budaya dan kualitas pelayanan KB dengan pemakaian kontrasepsi AKDRIUD di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit ditemukan bahwa : a. Hasil analisis hubungan antara umur ibu dengan pemakaian kontrasepsi AKDRIUD diperoleh bahwa ada sebanyak 10 dari 19 orang 52,6 ibu dengan umur 19 dan 35 tahun memakai kontrasepsi AKDRIUD. Sedangkan diantara ibu dengan umur 19-35 tahun ada 3 dari 191 orang 1,6 yang memakai kontrasepsi AKDRIUD. Hasil uji statistik chi square menunjukkan bahwa terdapat 25 sel expected 5 maka sebaiknya mempergunakan uji eksak Fisher. Dari hasil uji Eksak Fisher diperoleh nilai p 0,05 maka dapat disimpulkan ada hubungan proporsi kejadian memakai kontrasepsi AKDR antara ibu dengan umur 19 dan 35 tahun dengan ibu umur 19-35 tahun ada hubungan yang signifikan antara umur dengan pemakaian kontrasepsi AKDRIUD. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai RP 33,5 95 CI = 10,083-11,361, artinya ibu dengan umur 19 dan 35 tahun mempunyai hubungan 33,5 kali memakai AKDRIUD dibandingkan ibu dengan umur 19-35 tahun. Universitas Sumatera Utara b. Hasil analisis hubungan antara pendidikan ibu dengan pemakaian kontrasepsi AKDRIUD diperoleh bahwa ada sebanyak 4 dari 16 orang 25,0 ibu dengan pendidikan tinggi yang memakai kontrasepsi AKDRIUD. Sedangkan diantara ibu dengan pendidikan dasar dan menengah ada 9 dari 185 orang 4,6 yang memakai kontrasepsi AKDRIUD. Hasil uji statistik chi square menunjukkan bahwa terdapat 25 sel expected 5 maka sebaiknya mempergunakan uji eksak Fisher. Dari hasil uji Eksak Fisher diperoleh nilai p 0,05 maka dapat disimpulkan ada hubungan proporsi kejadian memakai kontrasepsi AKDRIUD antara ibu dengan pendidikan tinggi dengan ibu pendidikan dasar dan menengah ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan pemakaian kontrasepsi AKDRIUD. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai RP 5,4 95 CI = 1,864- 15,581 artinya ibu dengan pendidikan tinggi mempunyai hubungan 5,4 kali memakai AKDRIUD dibandingkan ibu dengan pendidikan dasar dan menengah. c. Hasil analisis hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemakaian kontrasepsi AKDRIUD diperoleh bahwa ada sebanyak 9 dari 81 orang 11,1 ibu dengan pengetahuan baik yang memakai kontrasepsi AKDRIUD. Sedangkan diantara ibu dengan pengetahuan buruk ada 4 dari 129 orang 3,1 yang memakai kontrasepsi AKDRIUD. Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai 0,05 maka dapat disimpulkan ada hubungan proporsi kejadian memakai kontrasepsi AKDRIUD antara ibu dengan berpengetahuan baik dengan ibu berpengetahuan buruk ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pemakaian Universitas Sumatera Utara kontrasepsi AKDRIUD. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai RP 3,6 95 CI = 1,141-11,255 artinya ibu dengan berpengetahuan baik mempunyai hubungan 3,6 kali memakai AKDRIUD dibandingkan ibu dengan berpengetahuan buruk. d. Hasil analisis hubungan antara paritas dengan pemakaian kontrasepsi AKDRIUD diperoleh bahwa ada sebanyak 10 dari 96 orang 10,4 ibu dengan paritas 2 orang yang memakai kontrasepsi AKDRIUD. Sedangkan diantara ibu dengan paritas ≤ 2 orang ada 3 dari 114 orang 2,6 yang memakai kontrasepsi AKDRIUD. Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai p 0,05 maka dapat disimpulkan ada hubungan proporsi kejadian memakai kontrasepsi AKDRIUD antara ibu paritas 2 orang dengan ibu berparitas ≤ 2 orang ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan pemakaian kontrasepsi AKDRIUD. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai RP 3,9 95 CI = 1,121-13,973 artinya ibu dengan paritas 2 orang mempunyai hubungan 3,9 kali memakai AKDRIUD dibandingkan ibu dengan paritas ≤ 2 orang. e. Hasil analisis hubungan antara dukungan suami dengan pemakaian kontrasepsi AKDRIUD diperoleh bahwa ada sebanyak 11 dari 109 orang 10,1 ibu yang mendapatkan dukungan suami yang memakai kontrasepsi AKDRIUD. Sedangkan diantara ibu yang tidak mendapat dukungan suami ada 2 dari 101 orang 2,0 yang memakai kontrasepsi AKDRIUD. Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai p 0,05 maka dapat disimpulkan ada hubungan proporsi kejadian memakai kontrasepsi AKDRIUD antara ibu yang mendapatkan Universitas Sumatera Utara dukungan dari suami dengan ibu yang tidak mendapatkan dukungan ada hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan pemakaian kontrasepsi AKDRIUD. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai RP 5,1 95 CI = 1,158- 22,435 artinya ibu dengan mendapat dukungan suami mempunyai hubungan 5,1 kali memakai AKDRIUD dibandingkan ibu dengan ibu yang tidak mendapat dukungan. f. Hasil analisis hubungan antara budaya dengan pemakaian kontrasepsi AKDRIUD diperoleh bahwa ada sebanyak 5 dari 92 orang 4,2 dengan budaya kategori mendukung yang memakai kontrasepsi AKDRIUD. Sedangkan diantara ibu dengan budaya tidak mendukung ada 8 dari 118 orang 8,7 yang memakai kontrasepsi AKDRIUD. Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai p 0,05 maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan proporsi kejadian memakai kontrasepsi AKDRIUD antara ibu dengan budaya kategori yang mendukung dengan budaya tidak mendukung tidak ada hubungan budaya dengan pemakaian kontrasepsi AKDRIUD. g. Hasil analisis hubungan antara ketersediaan alat kontrasepsi dengan pemakaian kontrasepsi AKDRIUD diperoleh bahwa ada sebanyak 11 dari 122 orang 9,0 yang menyatakan tersedia alat kontrasepsi yang memakai kontrasepsi AKDRIUD. Sedangkan diantara ibu yang menyatakan tidak tersedia alat kontrasepsi ada 2 dari 88 orang 2,3 yang memakai kontrasepsi AKDRIUD. Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai p 0,05 maka dapat disimpulkan Universitas Sumatera Utara tidak ada hubungan proporsi kejadian memakai kontrasepsi AKDRIUD antara ibu yang menyatakan alat kontrasepsi tersedia dengan tidak tersedia tidak ada hubungan antara alat kontrasepsi dengan pemakaian kontrasepsi AKDRIUD. h. Hasil analisis hubungan antara ketersediaan tenaga terlatih dengan pemakaian kontrasepsi AKDRIUD diperoleh bahwa dengan adanya ketersediaan tenaga terlatih ada sebanyak 12 dari 131 orang 9,2 ibu yang memakai kontrasepsi AKDRIUD. Sedangkan dengan tidak tersedianya tenaga terlatih ada 1 dari 79 orang 1,3 yang memakai kontrasepsi AKDRIUD. Hasil uji statistik chi square menunjukkan bahwa terdapat 25 sel expected 5 maka sebaiknya mempergunakan uji Eksak Fisher. Dari hasil uji eksak Fisher diperoleh nilai p 0,05 maka dapat disimpulkan ada hubungan proporsi kejadian memakai kontrasepsi AKDRIUD antara ketersediaan tenaga terlatih dengan ibu yang menyatakan tidak tersedia tenaga terlatih ada hubungan yang signifikan antara ketersediaan tenaga terlatih dengan pemakaian kontrasepsi AKDRIUD. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai RP 7,2 95 CI = 0,059-54,596 artinya dengan ketersediaan tenaga terlatih mempunyai hubungan 7,2 kali memakai AKDRIUD dibandingkan dengan tidak tersedia tenaga terlatih. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.19. Hubungan Karakteristik Ibu, Dukungan Suami, Budaya dan Kualitas Pelayanan KB dengan Pemakaian Kontrasepsi AKDRIUD di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang N o Variabel Pemakaian AKDRIUD Total RP 95 CI P value Memakai Tidak Memakai n n n 1 Karakteristik Ibu a Umur 19 dan 35 tahun 10 52,6 9 47,4 19 100 33,509 0,000 19-35 tahun 3 1,6 188 98,4 191 100 10,083-111,361 b Pendidikan Tinggi 4 25,0 12 75,0 16 100 5,389 0,011 Dasar dan Menengah 9 4,6 185 95,4 194 100 1,864-15,581 c Pengetahuan Baik 9 11,1 72 88,9 81 100 3,583 0,040 Buruk 4 3,1 125 96,9 129 100 1,141-11,255 d Paritas 2 orang 10 10,4 86 89,6 96 100 3,958 0,041 ≤ 2 orang 3 2,6 111 97,4 114 100 1,121-13,973 2 Dukungan Suami Mendukung 11 10,1 98 89,9 109 100 5,096 0,032 Tidak mendukung 2 2,0 99 98,0 101 100 1,158-22,435 3 Budaya Mendukung 5 4,2 113 95,8 92 100 0,487 0,298 Tidak mendukung 8 8,7 84 91,3 118 100 0,165-1.440 4 Kualitas Pelayanan KB a Ketersediaan alat kontrasepsi Tersedia 11 9,0 111 91,0 122 100 3,967 0.087 Tidak tersedia 2 2,3 86 97,7 88 100 0,902-17,454 b Ketersediaan tenaga terlatih Tersedia 12 9,2 119 90,8 131 100 7,237 0,034 Tidak tersedia 1 1,3 78 98,7 79 100 0,959-54,596 Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Hubungan Karakteristik Ibu dengan Pemakaian Kontrasepsi AKDRIUD

Hubungan karakteristik ibu dengan pemakaian kontrasepsi AKDRIUD di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang meliputi : umur ibu, pendidikan, pengetahuan dan paritas seperti dibawah ini : 5.1.1. Hubungan Umur Ibu dengan Pemakaian Kontrasepsi AKDRIUD di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang Hasil penelitian tentang variabel umur ditemukan akseptor KB dengan usia 19 dan 35 tahun dengan proporsi memakai kontrasepsi AKDRIUD 52,6. Uji statistik Eksak Fisher menunjukkan variabel umur nilai p 0,05 dengan RP 33,5 95 CI = 10,083-11,361 berhubungan dengan pemakaian kontrasepsi AKDRIUD. Mengacu pada hasil uji tersebut dapat dijelaskan semakin tinggi usia akseptor KB akan meningkat pemakaian kontrasepsi AKDRIUD. Pada penelitian ini perlu pelaksanaan penyuluhan kepada akseptor KB bahwa perlu pemakaian kontrasepsi AKDRIUD pada ibu dengan umur 35 tahun, apabila akseptor KB tersebut untuk menjarangkan kehamilan ≥ 2 tahun sebagai tujuan mengikuti KB, karena kontrasepsi AKDRIUD adalah kontrasepsi jangka panjang. Pemakaian jenis kontrasepsi AKDRIUD perlu memperhatikan usia ibu, karena mempertimbangkan bahwa kontrasepsi AKDRIUD adalah kontrasepsi jangka panjang. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa akseptor KB yang berusia 35 72 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan Dukungan Suami Terhadap Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang pada Wanita Pasangan Usia Subur di Wilayah Kerja Puskesmas Sunggal Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

4 85 131

Pengaruh Budaya Akseptor Kb Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Iud Di Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang

10 67 153

Determinan Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Pada Akseptor KB Di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Tahun 2014

4 39 171

HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI AKDR DENGAN KEJADIAN MENOMETRORAGI PADA AKSEPTOR KB AKDR DI HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI AKDR DENGAN KEJADIAN MENOMETRORAGI PADA AKSEPTOR KB AKDR DI KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 14

HUBUNGAN DEMAND KB DENGAN PEMAKAIAN METODE KONTRASEPSI IUD WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKOHARJO

0 0 12

B. Pengetahuan - Hubungan Karakteristik Ibu, Dukungan Suami, Budaya dan Kualitas Pelayanan KB dengan Pemakaian Kontrasepsi AKDR (IUD) di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

0 0 46

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kontrasepsi - Hubungan Karakteristik Ibu, Dukungan Suami, Budaya dan Kualitas Pelayanan KB dengan Pemakaian Kontrasepsi AKDR (IUD) di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

0 0 25

Hubungan Karakteristik Ibu, Dukungan Suami, Budaya dan Kualitas Pelayanan KB dengan Pemakaian Kontrasepsi AKDR (IUD) di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

0 0 9

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU, DUKUNGAN SUAMI, BUDAYA DAN KUALITAS PELAYANAN KB DENGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI AKDR (IUD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG TESIS

0 0 19

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Dukungan Suami dengan Pemilihan Kontrasepsi IUD pada Akseptor Kontrasepsi IUD di Puskesmas Tegalrejo Tahun

0 0 14