PEMBERIAN ANEKA BARANG DAN JASA OLEH LEMBAGA PEMERINTAH GUNA
MENJAMIN TERPENUHINYA KEBUTUHAN YANG
DIKEHENDAKI, PENCAPAIAN
TINGKAT KEHIDUPAN DAN TINGKAT PERKEMBANGAN TERTENTU;
5. PEMBERIAN
INFORMASI UNTUK
MENJAMIN ATAU
MEMAJUKAN PERKEMBANGAN
YANG DIINGINKAN
ATAUPUN UNTUK
MEMPERMUDAH TERCAPAINYA
TINGKAT PEMENUHAN
KEBUTUHAN TERTENTU.
SUMBER : A. VAN BRAAM, 1998
b. Aksiologi Ilmu Pemerintahan
Aksiologi ilmu adalah nilai kegunaan suatu ilmu bagi kehidupan umat
manusia maupun bagi pengembangan ilmu itu.
Aksiologi suatu ilmu sangat tergantung pada kemajuan ilmu itu sendiri dan
para pendukungnya untuk menjalankan 5 lima fungsi ilmu yaitu :
1 mendeskripsikan descibe
2 menjelaskan explanation
Fungsi Ilmu 3 memverifikasi verification
4 memprediksi prediction
5 membentuk teori theory formulation
dengan gejala alam dan atau gejala sosial. Sedangkan fungsi kelima berkaitan dengan ilmu itu sendiri dalam rangka
pengembangan dan upaya mempertahankan diri.
Semakin mampu menjalankan kelima fungsi di atas secara
simultan, sebuah ilmu menjadi semakin fungsional
Akan semakin banyak pendukungnya
Akan semakin banyak yang mengkaji dan mengeluarkan teori-teori baru
Sebaliknya, apabila ilmu tidak mampu menjalankan fungsi-fungsi keilmuwannya, maka lama kelamaan akan
ditinggalkan pendukungnya, dan akhirnya ilmu tersebut akan mati.
BAGAIMANAAKSIOLOGI ILMU PEMERINTAHAN ?
Kehidupan Ilmu Pemerintahan bagaikan kerakap di atas batu,
hidup segan – mati tak hendak.
Kekurangan konsep dan teori sebagai alat analisis.
Kekurangan pendukung dan peminat yang memiliki kepedulian
untuk mengembangkan
ilmu dan
kemahiran pemerintahan, sebab sebagian besar pendukungnya berada di lingkungan birokrasi yang
terbelenggu oleh kultur yang tidak dinamis.
Tidakbelum meluasnya tradsi menulis bagi birokrasi
sebagai pengguna ilmu pemerintahan, sehingga berbagai fakta empirik menjadi tidak bermakna.
Terdapat hambatan psikologis dan politis dalam
mengembangkan ilmu pemerintahan.
Masih kurangnya penghargaan terhadap keahlian di
bidang pemerintahan yang berbasis pada ilmu pemerintahan.
Membentuk asosiasi yang bergerak di bidang ilmu
dan kemahiran pemerintahan yang berwibawa.
Menerbitkan jurnal ilmiah secara periodik
Mengadakan penelitian
Mengadakan seminar secara berkala dan merata
Memberikan bantuan biaya bagi pengembangan
ilmu pemerintahan kepada birokrat maupun ilmuwan yang memiliki talenta dan perhatian
pada ilmu pemerintahan.
C. EPISTEMOLOGI ILMU PEMERINTAHAN
Berkaitan dengan metodologi ilmu pemerintahan
Berkaitan dengan ciri khas ilmu pemerintahan
Ciri khas ilmu pemerintahan
1 Berkaitan dengan
kekuasaan yang
sah kewenangan;
2 Melingkupi
kepentingan orang
banyakmasyarakat luas; 3
Berkaitan dengan pemberian pelayanan pada masyarakat luas;
4 Sarat dengan nilai-nilai;
5 Dikembangkan berdasarkan
kaidah-kaidah empirik.
Pandangan Karl R. Popper tentang Epistemologi:
Epistemologi Cabang filsafat yang berurusan
dengan
hakikat dan
lingkup pengetahuan,
dasar dan
pengandaiannya.
Meragukan kemungkinan menemukan sesuatu yang
sunguh2 benar
Didukung oleh kaum Sophis
Karya Ilmiah Sintesis pengetahuan manusia”.
2 Rasionalisme
Dengan menggunakan prosedur tertentu dari akal
manusia, dengan ditemukan pengetahuan yang dalam keadaan apapun tidak mungkin salah dicari dalam
alam pikiran Plato, Descartes dlsb
3 Empirisme Locke Berkeley, Hune
Semua
basis pengetahuan
manusia adalah
pengalaman inderawi
4 Perpaduan antara Rasionalisme dan Empirisme
Berangkat dari alam pikiran diakhiri dengan
pengalaman inderawi
Berangkat dari pengalaman inderawi, diperkuat
dengan alam pikiran. Popper, Immanuel Kant, John Stuart Mill
a. apa berbedaan antara pengetahuan dan opini yang benar? b. Bagaimana mencari pembenaran justification atas pernyataan
bahwa kita mengetahui sesuatu ? c. Haruskah kita mengatakan bahwa seluruh apa yang kita ketahui,
pada suatu waktu tertentu, merupakan semacam “struktur” yang mempunyai dasar apa yang kebetulan “eviden” secara
langsung pada waktu itu ?
d. Ada yang kitaketahui dan seberapa jauh rentangan pengetahuai kita? Bagaimana kita memutuskan dalam suatu kasus partikular
apakah kita mengetahui dan apa kriteria pengetahuan kita?
e. Apa yang disebut sebagai “kebenaran akal” truths of reason f. Prblematika metafisis
g. “Problema kebenaran”
Alfons Teryad, 1989 : 21-24
Popper mengembangkan
pandangan empirisme kritis :
“Suatu teori tidak dapat ditentukan diverfikasikan secara
positif, melainkan
dapat disangkal
diklasifikasikan. Penolakan yang gagal merupakan penguatan koroborasi terhadap teori yang dicoba
dtolak refutasi”.
Ciri-ciri pokok epistemologi Popper : a.
Pendekatan objektivis; b.
Pemecahan masalah problem soving.
4.
Hubungan Metodologi
Keilmuan dengan
Metodologi Penelitian Meta = dunia dibalik yang nyata
Methodos Hodos = jalan, cara
Metodologi Logos = diskursus, kajian, ilmu
Metodologi Ilmu mempunyai hubungan yang sangat erat dengan metodologi
penelitian.
Keduanya bersifat
saling mengisi dan saling memperkuat.
keduanya dapat disederhanakan dalam bentuk bagan sebagai berikut :
Masalah
Penelitian
Temuan Teori
Metodologi Ilmu
Metodologi Penelitian
tersistematisasi digunakan sebagai alat untuk mengatasi berbagai masalah dan memperoleh
jawaban yang benar mengenai kehidupan alam dan sosial. Salah satu cara terbaik untuk
memperoleh jawaban yang benar adalah dengan
mengadakan penelitian
guna memperoleh temuan-temuan dan teori-teori.
Temuan dan teori bersifat memperkaya metodologi
keilmuan dan
metodologi penelitian. Proses kegiatannya bersifat siklus,
seiring dengan dinamika perubahan alam dan sosial
Empat Metode untuk memahami Sesuatu Methods of Knowing menurut Pierce dalam
Kerlinger, 1973 yaitu :
1 The method of tenacity wahyu;
2 The method of authority otorita;
3 The a priory method intuisi;
4 The method of science metode ilmiah.
Penelitian termasuk ke dalam metode ilmiah, sebagai metode memahami yang paling baik guna
memperoleh kebenaran ilmiah.
Menurut Ndraha
1997, metodologi
penelitian adalah metodologi yang digunakan untuk program dan kegiatan penelitian.
Sedangkan metodologi ilmu secara formal terkait
di dalam
definisi ilmu
yang
bersangkutan dan secara substantif ditunjukan oleh aksioma, anggapan dasar, pendekatan,
model analisis dan model konstruk pengalaman dan konsep.
Anggapan dasar adalah proposisi yang sifatnya “self-
evidence” yang tidak perlu dibuktikan kebenarannya.
Pendekatan adalah cara memandang atau melihat sesuatu
hal
Model analisis adalah penyederhanaan suatu kompleksitas
permasalahan yang digunakan untuk memudahkan pembahasan.
Konsep adalah hasil akhir proses pembentukan pengertian,
mencakup baik nama, kata dan perangkat peristiwa maupun ide kompleks yang membentuk keseluruhan pengertian
sebagaimana dimaksud dengan katakalimat tersebut
Konstruk adalah konsep yang memiliki acuan empiris
Proposisi adalah pernyataan tentang hubungan yang
terdapat diantara dua term.
Teori adalah sekumpulan proposisi yang saling berkaitan
secara logis dalam bentuk penegasan empiris mengenai kaitan sebab-akibat diantara variabel-variabel.
1. GEJ ALA-GEJ ALA
PEMERINTAHAN
a. Pemerintah sebagai sebuah sistem sosial;
b. Pemerintah sebagai sistem kekuasaan;
Sebagai suatu sistem sosial, pemerintah adalah gejala yang berkaitan dengan suatu
peran, status dan organisasi sosial. Peran dan status merupakan unsur sistem sosial
yang paling kecil.
sosial yaitu : A.
Idiographic analysis : deals with
the uniqueness of the single case in all its
individual glory – the problem of clinician or humanist.
B. Nomothetic analysis : deals with the
characteristics that differentcases have in common; it abstracts from reality the
traits of multiple instances.
Alfred Kuhn, 197; The Logicof Social System .1.