Aksiologi Ilmu Pemerintahan PEMBERIAN

1 mendeskripsikan descibe 2 menjelaskan explanation Fungsi Ilmu 3 memverifikasi verification 4 memprediksi prediction 5 membentuk teori theory formulation dengan gejala alam dan atau gejala sosial. Sedangkan fungsi kelima berkaitan dengan ilmu itu sendiri dalam rangka pengembangan dan upaya mempertahankan diri.  Semakin mampu menjalankan kelima fungsi di atas secara simultan, sebuah ilmu menjadi semakin fungsional  Akan semakin banyak pendukungnya  Akan semakin banyak yang mengkaji dan mengeluarkan teori-teori baru Sebaliknya, apabila ilmu tidak mampu menjalankan fungsi-fungsi keilmuwannya, maka lama kelamaan akan ditinggalkan pendukungnya, dan akhirnya ilmu tersebut akan mati. BAGAIMANAAKSIOLOGI ILMU PEMERINTAHAN ? Kehidupan Ilmu Pemerintahan bagaikan kerakap di atas batu, hidup segan – mati tak hendak.  Kekurangan konsep dan teori sebagai alat analisis.  Kekurangan pendukung dan peminat yang memiliki kepedulian untuk mengembangkan ilmu dan kemahiran pemerintahan, sebab sebagian besar pendukungnya berada di lingkungan birokrasi yang terbelenggu oleh kultur yang tidak dinamis.  Tidakbelum meluasnya tradsi menulis bagi birokrasi sebagai pengguna ilmu pemerintahan, sehingga berbagai fakta empirik menjadi tidak bermakna.  Terdapat hambatan psikologis dan politis dalam mengembangkan ilmu pemerintahan.  Masih kurangnya penghargaan terhadap keahlian di bidang pemerintahan yang berbasis pada ilmu pemerintahan.  Membentuk asosiasi yang bergerak di bidang ilmu dan kemahiran pemerintahan yang berwibawa.  Menerbitkan jurnal ilmiah secara periodik  Mengadakan penelitian  Mengadakan seminar secara berkala dan merata  Memberikan bantuan biaya bagi pengembangan ilmu pemerintahan kepada birokrat maupun ilmuwan yang memiliki talenta dan perhatian pada ilmu pemerintahan.

C. EPISTEMOLOGI ILMU PEMERINTAHAN

 Berkaitan dengan metodologi ilmu pemerintahan  Berkaitan dengan ciri khas ilmu pemerintahan Ciri khas ilmu pemerintahan 1 Berkaitan dengan kekuasaan yang sah kewenangan; 2 Melingkupi kepentingan orang banyakmasyarakat luas; 3 Berkaitan dengan pemberian pelayanan pada masyarakat luas; 4 Sarat dengan nilai-nilai; 5 Dikembangkan berdasarkan kaidah-kaidah empirik. Pandangan Karl R. Popper tentang Epistemologi: Epistemologi Cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, dasar dan pengandaiannya.  Meragukan kemungkinan menemukan sesuatu yang sunguh2 benar  Didukung oleh kaum Sophis Karya Ilmiah  Sintesis pengetahuan manusia”. 2 Rasionalisme  Dengan menggunakan prosedur tertentu dari akal manusia, dengan ditemukan pengetahuan yang dalam keadaan apapun tidak mungkin salah  dicari dalam alam pikiran Plato, Descartes dlsb 3 Empirisme Locke Berkeley, Hune  Semua basis pengetahuan manusia adalah pengalaman inderawi 4 Perpaduan antara Rasionalisme dan Empirisme  Berangkat dari alam pikiran diakhiri dengan pengalaman inderawi  Berangkat dari pengalaman inderawi, diperkuat dengan alam pikiran. Popper, Immanuel Kant, John Stuart Mill a. apa berbedaan antara pengetahuan dan opini yang benar? b. Bagaimana mencari pembenaran justification atas pernyataan bahwa kita mengetahui sesuatu ? c. Haruskah kita mengatakan bahwa seluruh apa yang kita ketahui, pada suatu waktu tertentu, merupakan semacam “struktur” yang mempunyai dasar apa yang kebetulan “eviden” secara langsung pada waktu itu ? d. Ada yang kitaketahui dan seberapa jauh rentangan pengetahuai kita? Bagaimana kita memutuskan dalam suatu kasus partikular apakah kita mengetahui dan apa kriteria pengetahuan kita?

e. Apa yang disebut sebagai “kebenaran akal” truths of reason f. Prblematika metafisis

g. “Problema kebenaran” Alfons Teryad, 1989 : 21-24 Popper mengembangkan pandangan empirisme kritis : “Suatu teori tidak dapat ditentukan diverfikasikan secara positif, melainkan dapat disangkal diklasifikasikan. Penolakan yang gagal merupakan penguatan koroborasi terhadap teori yang dicoba dtolak refutasi”. Ciri-ciri pokok epistemologi Popper : a. Pendekatan objektivis; b. Pemecahan masalah problem soving.