BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan Pendidikan
Pendidikan merupakan tanggung jawab semua komponen bangsa, karena kualitas masa depan manusia sangat tergantung pada faktor pendidikannya, ini berarti
pendidikan haruslah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh keluarga dan masyarakat secara terpadu dengan berbagai institusi yang memang diadakan dengan sengaja untuk
mengemban fungsi pendidikan. Keberhasilan pendidikan bukan saja dapat diketahui dari mutu individu warga negara, tetapi juga sangat berkaitan erat dengan mutu kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
a. Pengertian Pendidikan
Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga mempunyai sifat konstruktif dalam hidup manusia. Pendidikan merupakan suatu
aspek yang mendasar dalam usaha mempersiapkan sumber daya manusia dalam menghadapi proses dan dinamika kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan
bernegara di tengah-tengah pluralitas. Menurut John Dewey dalam Hasbullah 2005: 2, ”Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental
secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia”. Sedangkan Redja
Mudyahardjo 2001: 59 mendefinisikan, ”Pendidikan sebagai kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan yang berlangsung seumur hidup untuk mempersiapkan
peserta didik memainkan peranannya yang tepat dan konstruktif dalam berbagai lingkungan hidupnya dimasa yang akan datang”. Menurut Azyumardi 2002: IX,
”Pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi tujuan hidup secara
efektif dan efisien”. Imam Barnadib 2002: 24 mengungkapkan bahwa ”Pendidikan sebagai
usaha manusia yang disengaja untuk memimpin angkatan muda mencapai kedewasaan, meningkatkan taraf kesejahteraannya, berada dalam suatu lingkungan
kebudayaan dan karenanya tidak dapat terlepas dari persoalan-persoalan eksistensi diatas”. Pendidikan dilakukan oleh orang dewasa dengan pengaruhnya meningkatnya
kedewasaan anak. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal I, menyatakan;
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha yang dilakukan oleh peserta didik secara sadar dan terencana untuk
meningkatkan, memperbaiki, mengubah pengetahuan, keterampilan dan sikap serta tata laku dalam usaha mengembangkan potensi didiknya sehingga tercapai tingkat
kedewasaan yaitu dapat bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan mempersiapkan dirinya untuk menjalankan kehidupan di masa mendatang serta meningkatkan taraf
kesejahteraannya untuk mencapai tujuan pendidikan dan memenuhi tujuan hidup secara efektif dan efisien. Proses menunjukkan adanya aktifitas dalam bentuk
tindakan aktif, oleh sebab itu pendidikan merupakan suatu perbuatan atau tindakan sadar agar terjadi perubahan sikap dan tata laku yang diharapkan yaitu pemanusiaan
manusia yang cerdas, terampil, mandiri, berdisiplin dan berakhlak mulia. 10
Pendidikan dapat dibedakan menjadi tiga jenjang menurut tingkatannya, dimana dalam setiap jenjang mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Ketiga jenjang
pendidikan tersebut adalah : 1 Pendidikan Dasar
Menekankan penguasaan kemampuan umum yang diperlukan untuk hidup bermasyarakat dan bernegara. Ateri pendidikan dasar mengutamakan pembekaan
keampuan yang fungsional untuk kehidupan dalam berbagai bidang sosia, budaya, ekonomi dengan berbasis pada nilai-nilai moral.
2 Pendidikan Menengah Pendidikan menengah dibedakan menjadi pendidikan menengah umum dan
pendidikan menengah kejuruan. Tujuan utama pendidikan menengah umum adalah melanjutkan ke perguruan tinggi, sedangkan tujuan utama pendidikan menengah
kejuruan adalah mempersiapkan siswa untuk memasuki dunia kerja. 3 Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi menekankan pada peningkatan mutu dan relevansi, baik untuk program-program yang bersifat akademik maupun keahlian profesional.
Pendidikan dalam era global dapat dilihat pemerintahan komunisme dan maraknya demokrasi. Gelombang globalisasi membawa masalah-masalah baru dalam
proses pendidikan antara lain di satu pihak pemerintah menganggap pendidikan sebagai salah satu tulang punggung utama dari perkembangan masyarakat, di lain
pihak campur tangan pemerintah terhadap pendidikan nasional semakin berkurang. Berbagai kebijakan pendidikan yang bernuansa internasional mulai lahir seperti
sekolah-sekolah internasional, sekolah-sekolah bertaraf internasional, pelatihan- pelatihan internasional dan dan berbagai bentuk kerjasama dalam bidang pendidikan .
misalnya, delapan tujuan dari perkembangan dunia Milenium Development menurut PBB yang di kutip dari H.A.R. Tilaar 2008: 304, yaitu :
1 Penghapusan kemiskinan 2 Pendidikan untuk semua
3 Persamaan gender 4 Perlawananterhadap penyakit HIVAIDS, malaria, dan sebagainya.
5 Penurunan angka kematian anak 6 Peningkatan kesehatan ibu
7 Pelestarian lingkungan hidup
8 Kerjasama global Dilihat dari tujuan pembangunan milenium mengenai pendidikan untuk
semua, yang dimaksud adalah komitmen pemerintah untuk menuntaskan wajib belajar pendidikan dasar untuk semua. Namun bagi negara-negara berkembang yang
terbatas kemapuan finansialnya untuk memberikan pendidikan yang bebas dan berkualitas, hal ini amat rumit padahal pada pihak lain mereka dituntut untuk
memasuki arena persaingan dalam memberikan pendidikan yang bermutu.
b. Tujuan Pendidikan