Rumusan Masalah Ruang Lingkup Pembahasan Metode Penelitian

1.2 Rumusan Masalah

Saat ini, pemedenkan kata dalam bahasa Jepang sangat sering muncul dalam media seperti komik, majalah bahkan percakapan langsung dalam film drama Jepang. Penulis sebagai pembelajar bahasa Jepang sering sekali mengalami kesulitan terhadap dalam memahami makna kata dari kata yang telah di pendekkan tersebut. Berikut ini adalah permasalahan yang akan dibahas dalam bentuk pertanyaan : 1. Jenis Ryakugo apa saja yang terdapat dalam komik Naruhododan komikOnnoji? 2. Bagaimanakah proses pembentukan ryakugo yang terdapat dalam komik Naruhodo dan komik Onnoji ?

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Agar pembahasan masalah tidak meluas maka penulis membatasi pada jenis dan proses pembentukan ryakugo yang digunakan dalam komik bahasa Jepang berjudul Naruhodo dengan 108 halaman dan komik bahasa Jepangberjudul Onnoji dengan 191 halaman tersebut. Untuk itu penulis sudah mengumpulkan sekitar 26 ryakugo yang terdapat dalam kedua komik tersebut, dan akan di teliti sesuai dengan jenis dan proses pembentukannya. 1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1.4.1 Tinjauan Pustaka Salah satu ciri dari bahasa adalah bahasa bersifat dinamis. Menurut Chaer 2007 :12, bahasa itu tidak terlepas dari berbagai kemungkinan perubahan yang sewaktu-waktu dapat terjadi dan perubahan itu dapat terjadi padasemua tataran linguistik Linguistik adalah ilmu tentang bahasa atau ilmu yang mengkaji tentang bahasa sebagai subjek kajiannya Chaer, 1994 : 1. Salah satu kajian linguistik adalah morfologi. Morfologi adalah salah satu kajian ilmu linguistik yang mengkaji tentang bahasa dari bagian terkecilnya yaitu morfem. Morfologi adalah cabang ilmu linguistik Morfologi merupakan cabang dari linguistik yang mengkaji tentang kata dan proses pembentukannya, bentuk bahasanya, pengaruh perubahan bentuk kata terhadap makna, serta mengidentifikasikan satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal. Yang akan dibahas pada kajian ini berkaitan dengan jenis pemendekan bahasa jepang dan bagaimana proses pemendekan kata dalam bahasa Jepang ryakugo. Kata morfologi berasal dari kata morphologie. Kata morphologie ini berasal dari bahasa yunani yaitu morph dan logos. Morph berarti bentuk dan logos berarti ilmu. Dengan kata lain morfologi ada ilmu yang mempelajari tentang bentuk. Istilah morfologi dalam bahasa jepang dikenal dengan 形態論 keitairon dan morfem disebut dengan 形態素keitaiso. Morfem keitaso merupakan satuan bahasa terkecil yang memiliki arti dan tidak dapat dibagi- bagi lagi kedalam satuan makna yang lebih kecil lagi. Koizumi 1993:89 menyatakan 形態論 語形 文責 中心 keitairon wa gokei no bunseki ga chuusin to naruatau morfologi adalah satu bidang ilmu yang meneliti pembentukan kata.Koizumi 1993:91 mengatakan morfem adalah potongan yang terkecil dari kata yang mempunyai arti. Koizumi 1993:93 berdasarkan bentuknya membagi morfem menjadi 2 bagian, yaitu : 1.自由形jiyuukei yang artinya bentuk bebas, yaitu morfem yang dilafalkan diucapkansecara tunggal atau berdiri sendiri. 2. 結 合 形 ketsugoukei yang artinya bentuk terikat, yaitu morfem yang biasanya digunakan dengan cara mengikatnya dengan morfem lain tanpa dapat dilafalkan secara tunggal atau berdiri sendiri. Menurut Sutedi 2008 : 47 menjelaskan bahwa diantaranya cara dalam pembentukan kata dalam bahasa Jepang adalah sebagai karikomishoryaku dan toujigo.

1.4.2 Kerangka Teori

Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau mengamati masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana penelitian akan diamati. Pada tulisan ini digunakan kerangka teori berdasarkan pendapat dari pada pakar. Morfologi merupakan cabang ilmu bahasa yang mengkaji tentang pembentukan kata. Menurut Verhaar 2001 : 97, kata adalah satuan atau bentuk bebas dalam tuturan yang dapat berdisi sendiri, artinya tidak membutuhkan bentuk lain untuk digabungkan dengannya, dan dapat dipisah dari bentuk-bentuk bebas lainnya didepannya dan dibelakangnya dalam tuturan. Keraf 1980 : 53 juga mengatakan mengatakan bahwa kesatuan- kesatuan yang terkecil yang diperoleh sesudah sebuah kalimat dibagi atas bagian-bagaiannya, dan yang mengandung suatu ide disebut kata. Dalam bahasa Indonesia,Kridalaksana 2010:159 menjelaskan bahwa abreviasi adalah proses penanggalan satu atau beberapa bagian leksem atau kombinasi leksem sehingga jadilah bentuk baru yang berstatus kata. Istilah lain untuk abreviasi ialah pemendekan, sedang hasil prosesnya disebut kependekan. Kridalaksana 2010:162 juga menambahkan bahwa abreviasi memiliki bentuk sebagai berikut: 1. Singkatan, yaitu salah satu proses pemendekan yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik yang dieja huruf demi huruf, seperti: FSUI Fakultas Sastra Universitas Indonesia DKI Daerah Khusus Ibukota KKN Kuliah Kerja Nyata dll dan lain lain dgn dengan dst dan seterusnya 2. Penggalan, yaitu proses pemendekan yang mengekalkan salah satu bagian dari leksem, seperti : Prof profesor Bu ibu Pak bapak 3. Akronim, yaitu proses pemendekan yang menggabungkan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata, seperti: FKIP dibaca efkip dan bukan ef,ka,i,pe ABRI abri dan bukan a,be.er,i 4. Kontraksi, yaitu proses pemendekan yang meringkaskan leksem dasar atau gabungan leksem seperti: Tak dari tidak Takkan dari tidak akan Sendratari dari seni drama dan tari Berdikari dari berdiri di atas kaki sendiri Rudal dari peluru kendali 5. Lambang huruf, yaitu proses pemendekan yang menghasilkan satu huruf atau lebih yang menggambarkan konsep dasar kuantitas, satuan atau unsur, seperti: g gram cm sentimeter Au aurum Menurut Sutedi 2003:45 yang menyebutkan bahwa pembentukan bahasa Jepang dibagi atas empat bagian dan hasil dari pembentukan kata dalam bahasa Jepang tersebut, salah satunya adalah karikomi shoryakugo dan toujiigo. 1 . Haseigo, yaitu kata yang sudah mengalami perubahan bentuk, penambahan imbuhan dan proses perubahan ucap. 2 . Fukugougogoseigo, yang disebut juga dengan kata majemuk dalam bahasa Jepang. Kata majemuk fukugo yaitu penggabungan dua buah kata yang membentuk satu kata baru. 3.Karikomishouryaku, merupakan akronim yang berupa suku kata silabis dari kosakata aslinya. 4.Toujigo, merupakan singkatan huruf pertama yang dituangkan kedalam huruf alfabet romaji Senada dengan pengertian shouryaku menurut Haruhiko 1978 : 950 menyebutkan, hal menyingkatkan satu kalimat atau hal yang ada supaya menjadi bentuk yang lebih gampang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa shouryakugo adalah proses pemenggalan kata dengan memotong kemudia membuang sehingga menjadi kata yang baru dalam bahasa Jepang disebut dengan ryakugo. 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dari tujuan ini adalah : 1. Mendeskripsikan jenis ryakugo yang terdapat dalam komik Naruhodo dan komik Onnoji. 2. Mendeskripsikanproses pembentukan ryakugo bahasa Jepang yang terdapat di dalam komik Naruhodo dan komik Onnoji.

1.5.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Dapat menambah refrensi bagi pembelajar bahasa Jepang. 2. Dapat menjadi masukan bagi pembelajar bahasa Jepang memahami jenis-jenis ryakugo. 3. Dapat dijadikan acuan bagi peneli lainnya mengenai pemendekan kata bahasa Jepang atau ryakugo.

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu pengetahuan atau upaya untuk menerangkan suatu fenomena yang terjadi Reseffendi, 1994 : 4. Dalam penilitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dimana menurut Nazir 1988 : 63 metode deskriptif adalah suatu metodedalam meneliti status sekelompok menusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatusistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.Penelitian deskriptif ini dilakukan untuk mendeskripsikan jenis-jenis dan pola pembentukan ryakugo dalam bahasa Jepang. Sumber data yang digunakan dalam penilitian ini adalah komik jepang berjudul “Naruhodo”dan komik “Onnoji”.Objek dalam penelitian yaitu ryakugo atau pemendekan kata yang digunakan dalam percakapan dalam komik tersebut. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan metode kepustakaan atau library research dengan mengumpulkan dan mencatat kata-kata hasil pemendekan atau ryakugo dan mengurutkan berdasarkan masing-masing jenisnya, kemudian melihat proses pembentukan ryakugo yang ditemukan dalam kedua komik tersebut. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dengan pengumpulan data dan menguraikan data. Data ryakugo yang telah diperoleh dianalisis menurut proses pembentukan katanya dan di kelompokkan sesuai dengan jenis-jenisnya. BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG RYAKUGO BAHASA JEPANG

2.1 Pengertian Ryakugo