Jarak Lokasi Usaha dengan BRI Unit Cigombong Usia Nasabah

58

7.4. Agunan

Agunan collateral memiliki pengaruh nyata da bernilai positif terhadap besarnya KUR yang dicairkan di BRI Unit Cigombong pada tingkat kepercayaan 95 persen. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang dibuat. Elastisitas agunan terhadap pencairan KUR merupakan yang paling elastis dari faktor-faktor lainnya yaitu 0,29. Artinya bahwa apabila agunan naik turun sebesar satu persen maka pencairan kredit aan naik turun sebesar 0,29 persen, dalam cateris paribus. Agunan merupakan barang jaminan yang diserahkan oleh peminjam nasabah sebagai jaminan atas kredit yang diterimanya. Agunan yang diberikan nasabah sebagai jaminan di BRI Unit Cigombong sangat beragam mulai dari kuitansi pembelian alat elektronik, BPKB motor sampai surat tanah. Dari penelitian di dapat bahwa jumlah nasabah yang menjaminkan jaminannya di BRI Unit Cigombong adalah sebanyak 30 responden 70 persen. Sebagian besar agunan yang dimiliki oleh responden adalah surah tanah dan BPKB motor.

7.5. Jarak Lokasi Usaha dengan BRI Unit Cigombong

Jarak lokasi usaha dengan BRI Unit Cigombong pengaruh nyata dan memiliki nilai negatif terhadap besarnya pinjaman yang dicairkan. Hal ini dapat dlihat dari elastisitasnya sebesar -0,25. Dimana semakin jauh lokasi usaha nasabah dari BRI Unit Cigombong maka semakin kecil jumlah KUR yang dicairkan nantinya. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa jarak lokasi usaha dengan BRI Unit Cigombong memiliki hubungan negatif terhadap kredit yang dicairkan. Semakin dekat lokasi usaha dengan BRI Unit Cigombong lebih memudahkan dalam pengawasan dan pembinaan kepada nasabah nantinya. Rata-rata jarak lokasi usaha dengan BRI Unit Cigombong adalah 1,17 km. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar nasabah yang menikmati pinjaman KUR di BRI Unit Cigombong masih tinggal di sekitar wilayah Cigombong. Nasabah yang lokasi usahanya terjauh yaitu berjarak 2 km yang terdiri dari dua orang responden dengan jenis usaha adalah budidaya jagung manis.

7.6. Usia Nasabah

Elastisitas usia nasabah terhadap pencairan KUR adalah sebesar 0,02 artinya bahwa setiap kenaikan umur nasabah sebanyak satu persen akan mengakibatkan 59 kenaikan jumlah pencairan KUR sebanyak 0,02 persen. Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan nilai P sebesar 0,884 pada saat = 0,05. Nila P menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh nyata antara variabel umur dengan pencairan kredit. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis yang dibuat, dimana diduga bahwa usia nasabah berpengaruh nyata dan bernilai positif terhadap pencairan kredit. Rata-rata umur responden adalah sebesar 42 tahun. Semakin tua umur responden diharapkan semakin banyak pengalaman yang telah dimiliki dalam menjalankan usahanya, sehingga kemungkinan mengalami kegagalan usaha akan semakin kecil. Namun dalam hal ini usia nasabah tidak berpengaruh nyata terhadap pencairan pinjaman KUR. 60 VIII KESIMPULAN DAN SARAN

8.1. Kesimpulan