Penentuan Rating Tahap Pengambilan Keputusan Decision Stage

pentingkelemahan kecil, 3 pentingkekuatan kecil dan 4 sangat pentingkekuatan utama terhadap faktor-faktor internal dan skala dari 1 tidak penting tidak berpengaruh, 2 kurang pentingkurang berpengaruh, 3 penting kuat pengaruhnya dan 4 sangat penting sangat kuat pengaruhnya terhadap faktor-faktor eksternal yang sudah didaftarkan. Kemudian penetuan bobot akan dilakukan dengan menjumlahkan nilai skala dengan jumlah responden yang telah memilih skala tersebut. Setelah jumlah didapat dibagi dengan jumlah responden sehingga didapat angka rata-rata nilai dan kemudian dibagi total bobot faktor-faktor internal dan total bobot faktor-faktor eksternal untuk mendapatkan nilai bobot. Bentuk penilaian pembobotan dapat dilihat pada Tabel 3.4 dan Tabel 3.5. Tabel 3.4 Penentuan Nilai Bobot Faktor Strategis Internal No Faktor Strategis Internal Bobot Rata- rata Nilai Bobot 1 2 3 4 N Jumlah Jumlah Tabel 3.5 Penentuan Nilai Bobot Faktor Strategis Eksternal No Faktor Strategis Internal Bobot Rata- rata Nilai Bobot 1 2 3 4 N Jumlah Jumlah

c. Penentuan Rating

Penentuan rating yang dilakukan oleh masing-masing responden, selanjutnya akan disatukan dalam matriks gabungan IFE dan EFE. Untuk memperoleh nilai rating pada matriks gabungan dilakukan dengan menggunakan metode rata-rata dan setiap hasil yang dimiliki nilai desimal akan dibulatkan. Adapun ketentuan pembulatan dalam matriks gabungan ini adalah jika pecahan desimal berada pada kisaran dibawah 0,5 0,5 dibulatkan kebawah, jika hasil rating diperoleh hasil desimal dengan nilai sama atau di atas 0,5 0,5 dibulatkan ke atas. Pembulatan ini tentunya tidak akan mempengaruhi hasil perhitungan secara signifikan. Selanjutnya dilakukan penjumlahan dari pembobotan yang dikalikan dengan rating pada tiap faktor untuk memperoleh skor pembobotan. Jumlah skor pembobotan berkisar antara 1,0-4,0 dengan rata-rata 2,5. Jika jumlah skor pembobotan IFE dibawah 2,5 maka kondisi internal pengembangan penguatan pengelolaan irigasi partisipatif yang berkelanjutan di Kabupaten Bogor lemah. Dan jika jumlah skor pembobotan EFE 1,0 maka menunjukan kondisi pengembangan penguatan pengelolaan irigasi partisipatif yang berkelanjutan di Kabupaten Bogor tidak dapat memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman yang dihadapi dengan baik. Bentuk penilaian pembobotan dapat dilihat pada Tabel 3.6 dan Tabel 3.7. Tabel 3.6 Penentuan Nilai Rating Faktor Strategis Internal No Faktor Strategis Internal Bobot Rating Bobot x Rating Total Tabel 3.7 Penentuan Nilai Rating Faktor Strategis Eksternal No Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Bobot x Rating Total Analisis Matriks SWOT Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan strengths, kelemahan weaknesses, peluang opportunities, dan ancaman threats Program WISMP APL I yang di teliti di Kabupaten Bogor. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan strengths mampu mengambil keuntungan advantage dari peluang opportunities yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan weaknesses yang mencegah keuntungan advantage dari peluang opportunities yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan strengths mampu menghadapi ancaman threats yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan weaknesses yang mampu membuat ancaman threats menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru. Menurut Rangkuti 2004 Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman. Gambar 3.5 Diagram SWOT Petunjuk umum yang sering diberikan untuk perumusan adalah : 1. Memanfaatkan kesempatan atau peluang dan kekuatan O dan S. Analisis ini diharapkan membuahkan rencana jangka panjang. 2. Mengatasi atau kurangi ancaman dan kelemahan T dan W. Analisa ini lebih condong menghasilkan rencana jangka pendek, yaitu rencana perbaikan short-term improvement plan. Tabel 3.8 Matriks SWOT Strengths S Weakness W Tentukan Faktor-faktor Kekuatan Internal Tentukan Faktor-faktor Kelemahan Internal Opportunities O Strategi S-O Strategi W-O Tentukan Faktor-faktor Peluang Ekternal Ciptakan Strategi yang menggunakan kekuatan untuk memamfaatkan peluang Ciptakan Strategi yang meminimalkan kelemahan dengan memamfaatkan peluang Threats T Strategi S-T Strategi W-T Tentukan Faktor-faktor Ancaman Ekternal Ciptakan Strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman Ciptakan Strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman Dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah perkembangan hubungan atau interaksi antar unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman. Didalam penelitian analisis SWOT kita ingin memproleh hasil berupa kesimpulan-kesimpulan berdasarkan ke-4 faktor dimuka yang sebelumnya telah dianalisa : a. Strategi Kekuatan-Kesempatan S dan O atau Maxi-maxi Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan kekuatan atas peluang yang telah diidentifikasi. Misalnya bila kekuatan perusahaan adalah pada keunggulan teknologinya, maka keunggulan ini dapat dimanfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan kualitas yang lebih maju, yang keberadaanya dan kebutuhannya telah diidentifikasi pada analisis kesempatan.

b. Strategi Kelemahan-Kesempatan W dan O atau Mini-maxi