Persiapan Alat dan Bahan Kultur Skala Laboratorium Kultur Skala Intermediet

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur Penelitian 2.1.1 Perlak uan Uji Penelitian ini dilakukan dengan mengkultur spirulina Spirulina fusiformis dalam skala laboratorium 1 liter dengan pencahayaan menggunakan lampu TL putih selama 24 jam dengan intensitas berkisar antara 1500-2000 lux dan melakukan pengamatan kepadatan harian untuk mengetahui kurva pertumbuhan spirulina. Penelitian dilanjutkan dengan kultur skala intermediet 20 liter menggunakan media Zarrouk yang dimodifikasi. Perlakuan yang diberika n berupa sumber cahaya yang berbeda yaitu lampu TL putih 36 watt dan lampu TL monospektrum 40 watt selama 24 jam sebagai berikut: 1 Perlakuan A P: Sumber pencahayaan lampu TL putih. 2 Perlakuan B 100M: Sumber pencahayaan lampu TL merah. 3 Perlakuan C 100 B: Sumber pencahayaan lampu TL biru. 4 Perlakuan D 50B50M: Sumber pencahayaan lampu TL biru 50 dan TL merah 50 .

2.1.2 Persiapan Alat dan Bahan

Pada tahap pertama persiapan, terlebih dahulu dilakukan pemasangan lampu TL dengan spektrum putih, spektrum merah, spektrum biru, spektrum merah-biru 50-50, dan sistem aerasi. Selanjutnya, alat-alat yang akan digunakan sebagai wadah kultur terlebih dahulu disterilisasi dengan cara dicuci menggunakan sabun hingga bersih, kemudian dibilas menggunakan air bersih dan dikeringkan. Setelah itu, peralatan disemprot dengan menggunakan larutan alkohol 70. Air yang digunakan sebagai media kultur terlebih dahulu disterilisasi menggunakan larutan klorin 30 µll dan diaerasi kuat selama 24 jam. Titik aerasi pada setiap akuarium dipasang sebanyak 2 titik. Setelah itu, air media diberi natrium tiosulfat 15 mgl 50 dari dosis klorin yang digunakan sebagai penetralisir residu larutan klorin. 5

2.1.3 Kultur Skala Laboratorium

Kultur dilakukan secara bertingkat yaitu dengan dilakukannya kultur skala laboratorium dengan volume 1 liter, ke mudian dibiakan menjadi 16 liter dan dilanjutka n dengan kultur intermediet bervolume 20 liter. Kultur tahap pertama dilakukan dalam skala kultur 1 liter. Kultur dilakukan menggunakan botol plastik transparan bervolume 1,5 liter. Wadah kultur diisi air mineral yang telah disiapkan terlebih dahul u da n ke mudian ditamba hka n larutan Zarrouk yang dimodifikasi sebagai nutrisi biakannya Lampiran 2. Kompo sisi pupuk dilarutka n de ngan cara menambahkan air panas ke dalam pupuk agar dapat larut dengan baik. Setelah pengisian air dan zat hara sebagai media selesai, selanjutnya dilakukan inokulasi Spirulina sp. ke dalam media. Hasil kultur skala ini kemudian dibiakan menjadi 16 liter menggunakan wadah berupa galon transpa ran. Selanjut nya hasil biakan tersebut digunakan untuk inokulan pada perlakuan yaitu skala intermediet bervolume 20 liter.

2.1.4 Kultur Skala Intermediet

Kegiatan kultur skala intermediet dilakukan dengan menggunakan akuarium berdimens i 25 cm x 25 cm x 45 cm. Inokulan yang digunakan untuk kultur ini ada lah kultur Spirulina ska la 16 liter. Pertama akuarium diisi dengan air yang telah disterilisasi sebanyak 17 liter. Kemudian dimasukka n larutan Zarrouk yang dimodifikasi Lampiran 3 ke dalam akuarium hingga larut sempurna. Setelah media kultur siap, inokulan yang berasal dari skala laboratorium ditambahkan ke da lam media sebanyak 3 liter atau 15 dari total kultur per akuarium. Setiap akuarium diberikan sumber cahaya sesuai perlakuan dengan lama pencahayaan 24 jam. Kultur dilakukan selama 23 hari.

2.1.5 Pemanenan