Biomassa Laju Pertumbuhan Spesifik Waktu Penggandaan

11 Selanjutnya, pengaruh perlakuan terhadap pencapaian kepadatan populasi maksimal dianalisis melalui kepadatan sel pada saat puncak populasi yaitu hari ke-18 masa kultivasi. Gambar 2 menunjukkan bahwa populasi pada perlakuan merah memiliki kepadatan sel tertinggi dibandingkan dengan perlakuan kontrol, biru dan biru- merah. Hal tersebut bahwa perlakuan cahaya merah dan biru memberikan pengaruh yang nyata terhadap puncak kepadatan populasi p0,05. Akan tetapi, perlakuan cahaya putih tidak berbeda nyata dengan biru- merah.

3.1.2 Biomassa

Biomassa merupakan bobot populasi spirulina yang ditimbang dalam keadaan kering. Hasil biomassa S. fusiformis selama 23 hari kultivasi dapat dilihat dari Gambar 3 yang menunjukkan hasil fluktuatif. Bobot kering tertinggi diperoleh pada perlakuan merah dengan biomassa sebanyak 5,075 mgml pada hari ke-18 kultivasi. Kemudian dilanjutkan dengan biomassa tertinggi hingga terenda h yaitu perlakua n biru-merah sebanyak 3,625 mgml, perlakuan kontrol sebanyak 2,303 mgml dan perlakuan biru 1,453 mgml pada hari ke-18 kultivasi. Gambar 3. Biomassa Spirulina fusiformis kultivasi dengan perlakuan cahaya putih P, cahaya biru B, cahaya merah M dan cahaya biru merah BM. 12 Selain itu, terdapat hubungan antara kepadatan dan bobot kering. Semakin bertambahnya kepadatan sel maka berkecenderungan semakin bertambah pula bobot kering dari S. fusiformis. Hubungan tersebut terlihat dari garis linear yang terbentuk setiap perlakuan Gambar 4. Setiap garis linear perlakuan memiliki nilai regresi yang berbeda. N ilai regresi tertinggi terjadi pada perlakuan cahaya merah sebesar 0,956. Semakin besar nilai regresi, maka semakin besar pula hubungan antara kepadatan sel dengan nilai bobot keringnya. Gambar 4. Hubungan antara kepadatan dan biomassa Spirulina fusiformis pada perlakuan cahaya putih P, cahaya biru B, cahaya merah M da n cahaya biru merah BM.

3.1.3 Laju Pertumbuhan Spesifik

Laju pertumbuhan spesifik LPS merupakan parameter yang menggambarkan pertambahan sel S. fusiformis per satuan waktu. Hasil LPS selama masa kultivasi selama 23 hari mengalami penurunan pada semua perlakuan pencahayaan Gambar 5. Akan tetapi, nilai LPS pada perlakuan merah cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan biru- merah, ko ntrol dan biru. 13 Gambar 5. Laju pertumbuhan spesifik Spirulina fusiformis dengan perlakuan cahaya put ih P, cahaya biru B, caha ya merah M da n cahaya biru merah BM.

3.1.4 Waktu Penggandaan

Waktu penggandaan didefinisikan sebagai lama waktu yang dibutuhkan sel untuk menggandakan populasi. Waktu penggandaan pada semua perlakuan terhadap kultur S. fusiformis selama 23 hari kultivasi dapat dilihat pada Gambar 6. Hasil tersebut menunjukkan bahwa waktu penggandaan relatif terus bertambah lama seiring bertambahnya masa kultivasi hingga tidak adanya lagi penggandaan pada populasi kultur tersebut. Gambar 6. Waktu penggandaan Spirulina fusiformis de ngan perlakuan cahaya putih P, cahaya biru B, cahaya merah M dan cahaya biru merah BM.

3.1.5 Analisis Proksimat