88
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pengujian bahan dan benda uji dilaksanakan sesuai dengan tata cara dan standar pengujian yang terdapat pada bab sebelumnya. Waktu pelaksanaan
percobaan disesuaikan dengan jadwal penelitian dan ijin penggunaan Laboratorium Bahan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UNS.
Dalam bab ini akan disajikan hasil penelitian dan pembahasan terhadap hasil yang diperoleh. Sedangkan hasil pemeriksaan bahan dasar penyusun beton
disajikan pada lampiran. Hasil dan perhitungan pemeriksaan agregat halus, agregat kasar, dan serat tali beneser disajikan dalam lampiran A.
A. Hasil Pengujian Agregat
1. Hasil Pengujian Agregat Halus
Pengujian terhadap agregat halus yang dilaksanakan dalam penelitian ini meliputi pengujian kadar lumpur, kadar zat organik, specific gravity dan gradasi
agregat halus. Hasil-hasil pengujian tersebut disajikan dalam tabel 4.1, sedangkan data-data pengujian disajikan dalam lampiran A.
89
Tabel 4.1
Hasil Pengujian Agregat Halus
Jenis Pengujian Hasil Pengujian
Standar Kesimpulan
Kandungan zat organik Larutan NaOH
3 Berwarna jernih
Jernih atau kuning muda
Memenuhi syarat
Kandungan lumpur 2
Maksimum 5 Memenuhi syarat
Bulk specific gravity 2,4499
- -
Bulk specific gravity SSD
2,5025 -
- Apparent specific
gravity 2,5858
- -
Absorbtion 2,145
- -
Modulus halus butir 3,036
2,3 – 3,1 Memenuhi syarat
Sumber : hasil penelitian
Tabel 4.2
Hasil Pengujian Gradasi Agregat Halus
Tertahan Ukuran
ayakan mm
Berat gr Prosentase
Komulatif Lolos
Komulatif Syarat
ASTM C-33 9,5
100 100
4,75 140,2
4,688 4,688
95,312 95-100
2,36 297,1
9,934 14,622
85,378 80-100
1,18 994,1
33,241 47,863
52,137 50-85
0,85 371,7
12,429 60,292
39,708 -
0,6 -
- -
- 25-60
0,3 710,5
23,758 84,050
15,950 10-30
0,15 239,3
8,002 92,052
7,948 2-10
Pan 237,7
7,948 100
Jumlah 2990,6
100 403,5678
Sumber : hasil penelitian
90
Dari tabel gradasi agregat halus diatas dapat digambarkan grafik gradasi beserta batas gradasi yang disyaratkan oleh ASTM C-33 sebagai berikut :
20 40
60 80
100 120
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
diameter ayakan mm Kumulatif lolos
batas atas batas bawah
hasil pengujian
Gambar 4.1
Grafik Daerah Susunan Butir Agregat Halus
2. Hasil Pengujian Agregat Kasar
Pengujian terhadap agregat kasar split batu pecah yang dilaksanakan dalam penelitian ini meliputi pengujian berat jenis specific gravity, keausan
abrasi dan gradasi. Hasil-hasil pengujian tersebut disajikan dalam tabel 4.3,
sedangkan data hasil pengujian secara lengkap disajikan dalam lampiran A.
91
Tabel 4.3
Hasil Pengujian Agregat Kasar
Jenis Pengujian Hasil Pengujian
Standar Kesimpulan
Bulk specific gravity 2,4056
- -
Bulk specific gravity SSD
2,4951 -
- Apparent specific
gravity 2,6420
- -
Absorbtion 3,72
- Abrasi
30 Maksimum 50
Memenuhi syarat Modulus halus butir
6,0249 5 – 8
Memenuhi syarat Sumber : hasil penelitian
Tabel 4.4
Hasil Pengujian Gradasi Agregat Kasar
Tertahan Ukuran
ayakan mm
Berat gr Prosentase
Komulatif Lolos
Komulatif Syarat
ASTM C-33
50 -
- -
- -
38,1 -
- -
- -
37,5 -
- -
100 95-100
25,4 -
- -
- -
19 1380
46,23 46,23
53,77 35-70
12,5 688,5
23,07 69,3
30,70 -
9,5 540,25
18,10 87,4
12,60 10-30
4,75 362,85
12,16 99,56
0,44 0-5
2,36 13,2
0,44 100
- 1,18
100 -
0,85 100
- Pan
100 -
Jumlah 2984,8
100 702,49
Sumber : hasil penelitian
92
Dari tabel gradasi agregat kasar diatas dapat digambarkan grafik gradasi beserta batas gradasi yang disyaratkan oleh ASTM C-33 sebagai berikut :
20 40
60 80
100 120
10 20
30 40
50 60
Diameter Butiran mm Presentase Lolos Komulatif
Batas Bawah Batas Atas
Hasil Pengujian
Gambar 4.2
Grafik Daerah Susunan Butir Agregat Kasar
B. Hasil Pengujian Serat Tali Beneser