49
d. Efisiensi dari perawatan curing. Kehilangan kekuatan sampai 40 dapat terjadi bila pengeringan terjadi sebelum waktunya. Perawatan adalah hal yang
sangat penting pada pekerjaan di lapangan dan pada pembuatan benda uji. e. Suhu. Pada umumnya kecepatan pengerasan beton bertambah dengan
bertambahnya suhu. Pada titik beku kuat hancur akan tetap rendah untuk waktu yang lama.
f. Umur pada keadaan yang normal. Kekuatan beton bertambah dengan bertambahnya umur, tergantung pada jenis semen, misalnya semen dengan
kadar alumina tinggi menghasilkan beton yang kuat hancurnya pada 24 jam sama dengan semen portland biasa pada 28 hari. Pengerasan berlangsung
terus secara lambat sampai beberapa tahun. Nilai kuat tekan beton didapat melalui pengujian standar, menggunakan
mesin uji dengan cara memberikan beban tekan bertingkat dengan kecepatan peningkatan beban tertentu atas benda uji silinder beton diameter 150 mm,
tinggi 300 mm sampai hancur. Kuat tekan masing-masing benda uji ditentukan oleh tegangan tekan tertinggi f`c yang dicapai benda uji umur 28 hari akibat
beban tekan selama percobaan.
G. Kuat Tarik Belah Beton
Nilai kuat desak dan kuat tarik bahan beton tidak berbanding lurus. Setiap usaha perbaikan mutu kekuatan desak hanya disertai peningkatan kecil nilai kuat
tariknya. Suatu perkiraan kasar nilai kuat tarik beton normal hanya berkisar antara
50
9-15 dari kuat tekannya. Kuat tarik beton yang tepat sulit diukur. Suatu nilai pedekatan yang umum dilakukan dengan menggunakan modulus of repture yaitu
tegangan tarik lentur beton yang timbul pada pengujian hancur balok beton polos sebagai pengukur kuat tarik sesuai teori elastisitas. Kuat tarik bahan beton juga
ditentukan melalui pengujian split cylinder yang umumnya memberikan hasil yang lebih baik dan lebih mencerminkan kuat tarik yang sebenarnya. Pengujian
menggunakan benda uji silinder beton berdiameter 150 mm dan panjang 300 mm, diletakkan pada arah memanjang di atas alat penguji kemudian beban tekan
diberikan merata arah tegak dari atas pada seluruh panjang silinder. Apabila kuat tarik terlampaui, benda uji terbelah menjadi dua bagian dari ujung ke-ujung.
51
H. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran yang melandasi dilakukannya penelitian ini disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut :
Dibutuhkan beton yang mempunyai kekuatan dan ketahanan yang lebih
baik dengan sedikit kelemahan.
Latar belakang :
− Beton sebagai bahan yang
bersifat brittle
getas, memiliki kuat tarik yang
rendah. −
Tuntutan terhadap beton dengan mutu yang lebih
baik dengan penambahan serat.
− Digunakan tali beneser
sebagai serat tambahan.
Penambahan serat tali beneser ke dalam campuran beton
− Menambah sifat daktilitas
beton −
Menambah ketahanan terhadap beban kejut impact
− Menambah kekuatan terhadap
lentur dan tarik. −
Ketahanan terhadap kelelahan fatique
− Kekuatan geser beton
− Ketahanan terhadap pengaruh
susutan shrinkage −
Ketahanan-ketahanan terhadap keausan abration dan
fragmentasi fragmentation.
Perencanaan dan pencampuran adukan beton
Penambahan serat tali beneser dengan beberapa variasi prosentase
penambahan yaitu 0, 0,3, 0,6, 0,9, 1,2 , 1,5, 1,8 dan 2,1
Beton target Beton yang mempunyai kekuatan
dan ketahanan yang lebih tinggi
52
BAB III METODOLOGI PENELITIAN