Standar Penelitian dan Spesifikasi Bahan Dasar

58

D. Standar Penelitian dan Spesifikasi Bahan Dasar

Pengujian bahan-bahan pembentuk beton dilakukan untuk mengetahui sifat dan karakteristik dari material pembentuk. Pengujian dilakukan terhadap agregat halus dan agregat kasar, sedangkan air yang digunakan sesuai dengan spesifikasi standar air dalam PBI 1971 pasal 3.6. 1. Agregat Halus Pengujian untuk agregat halus dilaksanakan berdasarkan standar ASTM dan disesuaikan dengan spesifikasi bahan menurut ASTM dan PBI 1971. Standar pengujian terhadap agregat halus adalah sebagai berikut : a. ASTM C-40 : Standar penelitian untuk pengujian kotoran organik dalam agregat halus. b. ASTM C-117 : Standar penelitian untuk pengujian agregat yang lolos saringan no. 200 dengan pencucian tes kandungan lumpur. c. ASTM C-128 : Standar penelitian untuk menentukan specific gravity dari agregat halus. d. ASTM C-136 : Standar penelitian untuk analisis saringan agregat halus. Spesifikasi untuk agregat halus adalah sebagai berikut : a. ASTM C-33 : Spesifikasi standar untuk agregat halus. b. PBI 1971 : Spesifikasi standar untuk agregat halus. 59 2. Agregat Kasar Pengujian untuk agregat kasar dilaksanakan berdasarkan standar ASTM dan disesuaikan dengan spesifikasi bahan menurut ASTM dan PBI 1971. Standar pengujian terhadap agregat kasar adalah sebagai berikut : a. ASTM C-127 : Standar penelitian untuk menentukan specific gravity dari agregat kasar. b. ASTM C-131 : Standar penelitian untuk pengujian keusan agregat kasar. c. ASTM C-136 : Standar penelitian untuk analisa saringan agregat kasar. d. ASTM C-566 : Standar penelitian untuk pengujian kadar air. Spesifikasi untuk agregat kasar adalah sebagai berikut : a. ASTM C-33 : Spesifikasi standar untuk agregat kasar. b. PBI 1971 : Spesifikasi standar untuk agregat kasar. 3. Serat Tali Beneser Pengujian terhadap kuat tarik serat tali beneser dilakukan di Bagian Teknik Produksi PT SOLO BAG Karanganyar. Pengujian dilakukan dengan alat uji kuat tarik benang Digital Strength Meter Test merek “Nikitas” buatan Eropa. Selain itu juga dicari perpanjanganmulur serat setelah diuji tarik. 60

E. Alat–alat yang Digunakan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Abu Sekam Padi Terhadap Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah, Elastisitas dan Pola Penyebaran Retak Pada Beton

1 46 153

PENGARUH SERAT BENDRAT TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH, DAN KUAT LENTUR BETON RINGAN PENGARUH SERAT BENDRAT TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH, DAN KUAT LENTUR BETON RINGAN.

0 4 14

TINJAUAN PUSTAKA PENGARUH SERAT BENDRAT TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH, DAN KUAT LENTUR BETON RINGAN.

0 3 5

TINJAUAN KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON DENGAN SERAT KAWAT BENDRAT BERBENTUK “ Z ” Tinjauan Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Belah Beton Dengan Serat Kawat Bendrat Berbentuk “ Z ” Sebagai Bahan Tambah.

0 1 17

TINJAUAN KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON DENGAN SERAT KAWAT BENDRAT BERBENTUK “ Z ” SEBAGAI BAHAN TAMBAH Tinjauan Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Belah Beton Dengan Serat Kawat Bendrat Berbentuk “ Z ” Sebagai Bahan Tambah.

0 1 19

TINJAUAN KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON DENGAN SERAT KAWAT BENDRAT BERBENTUK “W” Tinjauan Kuat Tekan dan Kuat Tarik Belah Beton dengan Serat Kawat Bendrat Berbentuk “W” Sebagai Bahan Tambah.

0 1 16

TINJAUAN KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON DENGAN SERAT KAWAT BENDRAT BERBENTUK “W” Tinjauan Kuat Tekan dan Kuat Tarik Belah Beton dengan Serat Kawat Bendrat Berbentuk “W” Sebagai Bahan Tambah.

0 2 15

PENGARUH PENAMBAHAN MATERIAL SERAT TUTUP BOTOL (CROWN CORK) TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON.

5 10 47

PENGARUH PROSENTASE PENAMBAHAN SERAT TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON RINGAN Eddy Purwanto

0 0 12

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT KAWAT EMAIL TEMBAGA PADA CAMPURAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH

0 1 6